WAKTU DAN TEMPAT ALAT DAN BAHAN METODOLOGI

III. METODOLOGI PENELITIAN

A. WAKTU DAN TEMPAT

Penelitian ini dilakukan mulai bulan Mei 2008 sampai Mei 2009 di Bagian Sistem dan Manajemen Mekanisasi Pertanian, Departemen Teknik Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

B. ALAT DAN BAHAN

Alat dan bahan yang digunakan dalam pembangunan sistem ini yaitu: 1. Notebook dengan spesifikasi : a. Prosesor Intel Celeron M 1.6 Ghz b. Harddisk 40 GB c. DDR2 256 MB 2. Sistem operasi Microsoft Windows XP SP2. 3. XAMMP Installer web server Apache, DBMS MySQL, dan bahasa pemrograman PHP. 4. CMS Joomla sebagai sistem untuk mengelola konten situs. 5. Macromedia Dreamweaver MX sebagai editor desain situs. 6. Macromedia Flash Player 9 untuk menampilkan konten animasi flash. 7. Adobe Photoshop dan Macromedia Fireworks untuk mengolah gambar. 8. Data sekunder dari studi pustaka, observasi lapang, dan hasil penelitian.

C. METODOLOGI

Metodologi dalam pembangunan sistem ini mencakup lima fase dalam satu siklus hidup pembangunan sistem SDLC, yaitu investigasi, analisis, desain, implementasi, dan perawatan. Kelima tahap tersebut akan diuraikan sebagai berikut: 1. Tahap Investigasi Pada tahap ini ditentukan masalah dan peluang solusi alternatif pembangunan sistem dimana di dalamnya terdapat aktivitas feasibility 23 study atau studi kelayakan. Masalah yang dihadapi adalah belum adanya sistem informasi bioenergi berbasis web yang lengkap mencakup semua kebutuhan informasi pengguna. Sistem informasi ini dibangun berbasis web karena memiliki banyak kelebihan dibandingkan sistem informasi berbasis PC Personal Computer, di antaranya penyebaran yang lebih luas, tidak terbatas ruang dan waktu, serta kebersamaan pemakaian data pun dapat dilakukan. 2. Tahap Analisis Tahap analisis sistem sangat penting dalam pembangunan sistem informasi yang memenuhi target kebutuhan informasi pengguna. Tahap ini meliputi definisi masalah dan analisis kebutuhan. Analisis kebutuhan informasi untuk sistem informasi ini dilakukan dengan cara wawancara dengan responden yang berasal dari kalangan mahasiswa, dosen, siswa sekolah menengah, kalangan peneliti dan industri yang terkait, maupun masyarakat umum. Dari kekurangan yang diperoleh pada tahap investigasi didefinisikan ruang lingkup masalah untuk membuat sistem baru sehingga diperoleh domain sistem yang dibangun. Dalam tahap analisis kebutuhan ditentukan bagaimana sistem kerja baru yang akan dibangun, dan kemampuan apa saja yang akan dimilikinya. Hal tersebut dilakukan dengan menganalisa kebutuhan pengguna, dengan cara wawancara langsung. Informasi yang disajikan meliputi sumber bahan baku, proses pembuatan, karakteristik, kelebihan-kekurangan, penggunaan saat ini, teknologi pengolahan, analisis biaya, dan beberapa penelitian yang telah dilakukan untuk tiap-tiap jenis bioenergi. 3. Tahap Desain a. Desain situs web Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pembuatan situs web yaitu: 24 1. Menentukan storyboard jalan cerita situs dari semua tautan yang terdapat di dalamnya dan keterangan mengenai apa yang terdapat di dalam tautan tersebut. 2. Situs dapat diakses dengan berbagai browser. 3. Tidak mengandung tautan yang berlebihan. 4. Tidak menggunakan penampakan grafis yang berlebihan, karena dapat menyebabkan waktu muat yang lama. 5. Menggunakan layout yang konsisten dari halaman ke halaman. 6. Adanya fasilitas masukan dari pengguna untuk memperkaya khasanah informasi. b. Desain Basis Data Pada sistem informasi ini digunakan basis data yang ditampilkan dalam bentuk tabel-tabel, gambar, dan tulisan. Tabel yang akan ditampilkan dalam bentuk elemen data, record atau berkas, sesuai dengan kebutuhan pengguna. Basis data yang digunakan adalah basis data relasional. Dengan menampilkan data sesuai dengan kebutuhan pengguna maka akan mempercepat informasi yang dibutuhkan dan mempermudah pengambilan keputusan oleh pengguna. c. Desain Input Input yang diperoleh merupakan data sekunder yang didapat dari studi pustaka, wawancara dengan pihak terkait, observasi lapang, maupun hasil penelitian yang telah dilakukan. Pengguna pun dapat menginput informasi berupa artikel maupun dokumen yang dimilikinya dengan terlebih dahulu diseleksi oleh pengelola web. d. Desain Output Informasi yang akan disajikan ditampilkan dalam bentuk teks, gambar, dan tabel sesuai dengan kebutuhan pengguna. 4. Tahap Implementasi Tahapan implementasi meliputi pemrograman, pengembangan basis data, pengujian sistem dalam server lokal, serta instalasi dan pengujian 25 sistem informasi dalam web server. Tahapan ini dilakukan untuk menguji apakah bagian-bagian dari sistem informasi yang telah dibangun berjalan dengan baik dengan tolok ukur program dapat dijalankan dan diakses dari berbagai browser dengan tampilan dan proses sesuai dengan yang diinginkan. 5. Tahap Perawatan Tahap perawatan meliputi kegiatan pemantauan, evaluasi, dan modifikasi sistem agar sistem tetap memenuhi kebutuhan end-user. Tahap evaluasi dilakukan dengan pemberian kuesioner yang diisi oleh responden dari berbagai kalangan. Parameter yang diberikan di antaranya kemudahan mengakses sistem, desain grafis situs tata letak menu, komposisi warna, gambar dan teks, kelengkapan informasi, kemudahan pencarian data, kejelasan data dan informasi, penilaian secara umum terhadap sistem, manfaat yang diberikan sistem, serta kritik dan saran untuk perbaikan sistem. Hasil evaluasi dianalisis untuk kemudian dilakukan modifikasi yang sesuai pada sistem. 26

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN