6. PPO Pure Plant Oil
Menurut Hambali dkk. 2007, Pure Plant Oil PPO atau biasa juga disebut Straight Vegetable Oil SVO didefinisikan sebagai minyak yang
diperoleh secara langsung baik dari pemerahan atau pengempaan biji sumber minyak, minyak yang telah dimurnikan, maupun minyak kasar
tanpa melibatkan modifikasi secara kimia. Proses produksi PPO dapat dilakukan dengan 2 dua cara, yaitu
proses ekstraksi mekanis dan proses ekstraksi dengan menggunakan pelarut. Proses ekstraksi secara mekanis banyak digunakan terutama untuk
memperoleh minyak yang dihasilkan dari biji. Sumber bahan baku dan pengaplikasian PPO hampir sama dengan
biodiesel, yaitu sebagai pensubstitusi solar diesel oil. Akan tetapi, PPO tidak dapat langsung diaplikasikan pada mesin diesel, karena umumnya
memerlukan modifikasi atau tambahan peralatan khusus untuk mesin. Hal ini karena tingginya viskositas PPO. Mesin harus dilengkapi dengan alat
penambah panas untuk mengurangi viskositas PPO.
B. SISTEM BASIS DATA
1. Data
Secara konseptual, data adalah deskripsi tentang benda, kejadian, aktivitas, dan transaksi, yang tidak mempunyai makna, atau tidak
berpengaruh langsung kepada pemakai. Data dapat berupa nilai yang terformat, teks, citra, audio, dan video. Data seringkali disebut sebagai
bahan mentah informasi. Melalui suatu proses transformasi, data dibuat menjadi lebih bermakna.
2. Basis Data
Menurut Post 1999, basis data database adalah sekumpulan data yang disimpan dalam bentukformat yang telah distandarisasi dan dibuat
untuk dapat dipakai bersama oleh banyak pengguna. 3.
Sistem Manajemen Basis Data Untuk mengelola basis data diperlukan perangkat lunak yang disebut
DBMS Database Management System. DBMS adalah koleksi terpadu
11
dari sekumpulan program yang digunakan untuk mengakses dan merawat basis data. DBMS memiliki berbagai keuntungan Post, 1999, di
antaranya: a.
Data menjadi sumberdaya bersama dari berbagai program aplikasi atau pengguna shareable.
b. Metoda akses dan perawatan data lebih konsisten dan seragam.
c. Tidak terjadi redundansi dan perbedaan struktur data.
d. Data tidak tergantung pada perubahan aplikasi independen.
e. Terpeliharanya keterkaitan logik antar data.
C. SISTEM INFORMASI
1. Informasi
McFadden dkk. 1999 dalam Kadir 2003 mendefinisikan informasi sebagai data yang telah diproses sedemikian rupa sehingga
meningkatkan pengetahuan seseorang yang menggunakan data tersebut. Menurut Davis 1999 dalam Kadir 2003, informasi adalah data yang
telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat ini atau saat mendatang.
Gambar 1. Transformasi data menjadi informasi
Informasi memiliki ciri-ciri sebagai berikut Davis, 1999 dalam Kadir, 2003:
Data Informasi
Proses
a. Benar atau salah. Dalam hal ini, informasi berhubungan dengan
kebenaran terhadap kenyataan b.
Baru. Informasi benar-benar baru bagi si penerima. c.
Tambahan. Informasi dapat memperbarui atau memberikan perubahan terhadap informasi yang telah ada.
12
d. Korektif. Informasi dapat digunakan untuk melakukan koreksi
terhadap informasi sebelumnya yang salah atau kurang benar. e.
Penegas. Informasi dapat mempertegas informasi yang telah ada sehingga keyakinan terhadap informasi semakin meningkat.
2. Sistem Informasi
Sistem informasi dapat didefinisikan dalam beberapa cara. Dalam kegunaan ini, sistem informasi didefinisikan sebagai sebuah gugus dari
elemen-elemen atau komponen-komponen yang saling berhubungan satu sama lain, yang mengumpulkan input, memanipulasi, dan menyimpan
pemrosesan, dan menyebarkan output data dan informasi sebaik mekanisme umpan balik Stair, 1992. Beberapa hal yang harus dipahami
mengenai sistem informasi, yaitu: a.
Manajemen sistem informasi meliputi sumberdaya dan aktivitas. b.
Pengembangan sistem informasi meliputi solusi-solusi dari proses bisnis.
c. Aplikasi sistem informasi meliputi aplikasi operasional, manajerial,
dan misi strategis. d.
Teknologi sistem informasi meliputi perangkat keras, perangkat lunak, telekomunikasi, dan manajemen data.
e. Konsep dasar sistem informasi meliputi konsep model, perilaku, dan
teknis.
Sistem informasi dapat diklasifikasikan menurut beberapa hal, contohnya dalam aktivitas yang didukungnya pada level manajemen
Ebert dan Griffin, 2003, dalam Kadir, 2003. Berdasarkan pengelompokan ini terdapat tiga jenis sistem informasi yaitu Sistem
Informasi Pengetahuan, Sistem Informasi Operasional, Sistem Informasi Strategis, dan Sistem Informasi Manajemen.
Kemampuan utama sistem informasi Kadir, 2003, yaitu: a.
Melaksanakan komputasi numerik, bervolume besar dan dengan kecepatan tinggi.
13
b. Menyediakan komunikasi dalam organisasi atau antar organisasi
yang murah. c.
Menyimpan informasi dalam jumlah yang sangat besar dalam ruang yang kecil tetapi mudah diakses.
d. Memungkinkan pengaksesan informasi yang sangat banyak di
seluruh dunia dengan cepat dan murah. e.
Meningkatkan efektifitas dan efisiensi orang-orang yang bekerja dalam kelompok dalam suatu tempat atau beberapa lokasi.
f. Mengotomatisasikan proses-proses bisnis dan tugas-tugas yang
dikerjakan secara manual. g.
Mempercepat pengetikan dan penyuntingan. h.
Pembiayaan yang lebih murah daripada pengerjaan secara manual.
D. SYSTEM DEVELOPMENT LIFE CYCLE SDLC