Rancang Bangun Sistem Informasi Budidaya Tanaman dalam Greenhouse Berbasis Web

(1)

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI

BUDIDAYA TANAMAN DALAM GREENHOUSE

BERBASIS WEB

Oleh :

VENI NURCAHYANI F 14102045

2006

DEPARTEMEN TEKNIK PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN


(2)

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI

BUDIDAYA TANAMAN DALAM GREENHOUSE

BERBASIS WEB

SKRIPSI

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA TEKNOLOGI PERTANIAN

Pada Departemen Teknik Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian

Institut Pertanian Bogor

Oleh :

VENI NURCAHYANI F14102045

2006

DEPARTEMEN TEKNIK PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

INSTITUT PERTANIAN BOGOR FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN


(3)

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI BUDIDAYA TANAMAN DALAM GREENHOUSE

BERBASIS WEB

SKRIPSI

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA TEKNOLOGI PERTANIAN

Pada Jurusan Teknik Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian

Institut Pertanian Bogor

Oleh :

VENI NURCAHYANI F 1412045

Dilahirkan pada tanggal 10 Februari 1984 Di Probolinggo

Tanggal lulus :

Disetujui,

Bogor, Agustus 2006

Dr. Ir. Kudang Boro Seminar, MSc. Dr. Ir Arief Sabdo Yuwono MSc. Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II

Mengetahui

Dr. Ir Wawan Hermawan, MS Ketua Departemen Teknik Pertanian


(4)

Veni Nurcahyani. F14102045. Rancang Bangun Sistem Informasi Budidaya Tanaman dalam Greenhouse Berbasis Web. Di bawah bimbingan Kudang Boro Seminar dan Arief Sabdo Yuwono. 2006.

RINGKASAN

Laju pertumbuhan penduduk Indonesia masih cukup tinggi, meskipun program nasional Keluarga Berencana telah mengalami kesuksesan. Jumlah penduduk Indonesia tahun 2000 sudah mencapai 205,84 juta jiwa kemudian pada tahun 2003 jumlah penduduk Indonesia bertambah menjadi 215,28 juta jiwa. Pertambahan jumlah penduduk ini menyebabkan peningkatan perluasan lahan untuk industri dan perumahan. Ini berarti lahan untuk pertanian menjadi berkurang sementara jumlah penduduk terus bertambah. Hal ini juga berakibat pada meningkatnya kebutuhan masyarakat terhadap komoditas sayuran baik kebutuhan dalam negeri maupun permintaan untuk ekspor. Pemenuhan kebutuhan pangan tersebut dapat dilakukan dengan cara meningkatkan produktivitas per unit lahan.

Untuk meningkatkan produktivitas tanaman diperlukan kondisi lingkungan yang sesuai dengan syarat optimum pertumbuhan tanaman. Salah satu cara pengendalian untuk pertumbuhan diantaranya dengan penggunaan greenhouse (rumah kaca) untuk budidaya tanaman. Untuk mendapatkan hasil tanaman yang diinginkan, informasi teknik budidaya tanaman harus dapat diketahui secara benar. Oleh karena itu, pembangunan sistem informasi budidaya tanaman di dalam greenhouse menjadi penting agar dapat diakses oleh pihak – pihak yang memerlukan pengetahuan tersebut seperti petani, pengusaha pertanian, pengusaha greenhouse, peneliti, mahasiswa dan sebagainya.

Tujuan penelitian ini adalah membangun suatu Sistem Informasi Budidaya Tanaman dalam Greenhouse yang mampu menyajikan informasi dengan cepat, mudah dalam pemakaiannya dan mampu diakses di manapun dan kapanpun melalui internet. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk membuat prototipe sistem informasi budidaya tanaman dalam greenhouse.

Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari sampai bulan Juli 2006 di Laboratorium Teknik Sistem Informatika Pertanian, Departemen Teknik Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Insitut Pertanian Bogor. Metode yang digunakan dalam membangun sistem informasi ini adalah System Development Life Cycle (SDLC) yang terdiri dari beberapa tahapan, yaitu : investigasi sistem, analisis sistem, desain sistem, implementasi sistem, dan perawatan sistem. Penelitian ini hanya dilakukan sampai tahap implementasi dan pengujian dengan skala terbatas.

Sistem Informasi Budidaya Tanaman dalam Greenhouse Berbasis Web menyajikan informasi tentang data-data beberapa tanaman sayuran dan tanaman hias yang dibudidayakan dalam greenhouse meliputi data tentang tanaman, potensi tanaman, jenis tanaman, teknis budidaya, panen dan pascapanen, hama dan penyakit tanaman serta daftar alamat pengusaha tanaman hias dan pakar. Selain itu, sistem informasi ini juga menyajikan daftar pengusaha benih tanaman, eksportir, importir, dan pustaka.

Sistem Informasi Budidaya Tanaman dalam Greenhouse Berbasis Web dibangun dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP 5.1. Sistem informasi ini dapat diakses melalui internet dengan alamat url :


(5)

http://green6.100webspace.net. Hasil pengujian performansi pada internet menggunakan beberapa browser engine, yaitu Internet Explorer 6.0, Mozilla Firefox 1.0.6, Opera 8.0, dan Netscape Browser 8.1. menunjukan bahwa sistem informasi dapat bekerja cukup baik dan desain web cukup sesuai dengan rancangan, seperti yang telah dilakukan pada server local intranet. Hasil terbaik diperoleh dengan menggunakan browser engine Internet Explorer 6.0 resolusi 1024 × 768 pixels, semua fungsi dalam sistem informasi ini berjalan dengan baik. Perawatan sistem ini dilakukan oleh pengelola sistem yang sudah terdaftar di administrator.

Secara umum, penilaian responden yang meliputi mahasiswa dan masyarakat pengguna internet, terhadap desain grafis pada sistem informasi sudah bagus (80%), kecepatan akses sistem cepat (60%), sistem mudah digunakan (85%), kelengkapan isi sistem informasi sudah cukup (70%), dan hal baru yang didapat dari sistem informasi banyak (75%).


(6)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, hidayah dan karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian dan penulisan skripsi yang berjudul ” Rancang Bangun Sistem Informasi Budidaya Tanaman dalam Greenhouse Berbasis Web ” dengan baik.

Dalam kesempatan ini penulis juga menyampaikan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah berperan dalam penyelesaian tugas akhir ini, antara lain : 1. Bapak Dr. Ir. Kudang Boro Seminar, MSc, dan bapak Dr. Ir. Arief Sabdo

Yuwono, MSc sebagai Dosen pembimbing yang telah meluangkan waktu, pikiran dan perhatian serta kesabarannya dalam memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis.

2. Bapak Dr. Ir. I Dewa Made Subrata, M.Agr sebagai dosen penguji yang telah meluangkan waktu untuk menghadiri sidang skripsi penulis.

3. Bapak dan Ibu, kakak dan adikku atas kasih sayang, doa, dukungan, biaya dan semua pengorbanan yang tak ternilai.

4. Riki dan Anjar yang telah banyak membantu, motivasi dan dukungannya, mbak Nazilah untuk dukungan dan perhatian kepada penulis untuk melakukan yang terbaik.

5. Terima kasih untuk teman-teman Diah, Ika, Vera, Yuni, Rudi, Endah, Ely, Rifa, Dias yang selalu memberikan dukungan kepada penulis. Untuk Kak Satria terima kasih bantuannya.

6. Terima kasih untuk warga wisma ayu untuk dukungan dan motivasi serta kebersamaan selama ini.

7. Terima kasih untuk teman-teman sedaerah untuk kebersamaan dan dukungan sampai saat ini.

8. Untuk semua pihak : dosen, staf , pegawai perpustakaan, dan teman-teman TEP 39 terutama TSIP, serta teman-teman sedaerah yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Semoga Allah meridhoi kita semua.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu saran dan kritik yang membangun sangat penulis harapkan demi penyempurnaan di masa yang akan datang.


(7)

Akhir kata penulis mengharapkan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca umumnya.

Bogor, 22 Agustus 2006

Penulis


(8)

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR GAMBAR ... v

DAFTAR TABEL ...vii

DAFTAR LAMPIRAN ... viii I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang... 1

2. Tujuan... 3

II. TINJAUAN PUSTAKA 3. TANAMAN... 4

1.1. Tanaman Tomat ... 4

1.2. Tanaman Paprika... 5

1.3. Tanaman Sawi... 5

1.4. Tanaman Selada... 6

1.5. Tanaman Anggrek... 6

1.6. Tanaman Krisan... 7

4. GREENHOUSE... 8

5. SISTEM INFORMASI……….. 10 8.1. Data, Informasi dan Sistem…... 10

8.2. Sistem Informasi... 10

8.3. Sistem Informasi Berbasis Komputer……….11

6. INTERNET……… 11 7. WORLD WIDE WEB……….... 12

8. DATABASE MANAGEMENT SYSTEM (DBMS)... 13

9. PERSONAL HOME PAGE (PHP) DAN MYSQL………. . 14

10. SERVER-SIDE………


(9)

11. PENELITIAN TERDAHULU………... 16

III. METODOLOGI PENELITIAN 1. TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN... 18

2. ALAT DAN BAHAN PENELITIAN... 18

3. PENGEMBANGAN SISTEM... 19

3.1. Tahapan Investigasi Sistem ... 20

3.2. Tahapan Analisis Sistem... 21

3.3. Tahapan Desain Sistem... 22

3.4. Tahapan Implementasi Sistem... 23

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 12. INVESTIGASI SISTEM……….. 24

1.1. Kelayakan Teknis ... 24

1.2. Kelayakan Ekonomis... 24

1.3. Kelayakan Operasional... 25

13. ANALISIS SISTEM ... 26

2.1. Identifikasi Kebutuhan ... 26

2.2. Identifikasi Fungsional... 27

2.3. Produk Sistem Informasi yang Ada... 28

3. DESAIN SISTEM ... 28

3.1. Deskripsi Sistem ... 28

3.2. Domain Sistem... 30

3.3. Desain Sistem... 30

4. IMPLEMENTASI SISTEM ... 41

4.1. Tampilan Sistem ... 41

4.2. Pengujian Sistem... 49

5. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN SISTEM... 57

5.1. Kelebihan Sistem ... 57

5.2. Kekurangan Sistem... 58

V. KESIMPULAN DAN SARAN ... 59

1. KESIMPULAN... 59

2. SARAN... 59

DAFTAR PUSTAKA... 60

LAMPIRAN ... 64


(10)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Arsitektur aplikasi web... 14

Gambar 2. Tahapan System Development Life Cycle (O’Brien, 1999)... 20

Gambar 3. Frame tampilan halaman index... 31

Gambar 4. Link submenu untuk tanaman tomat... 33

Gambar 5. Tabel user... ...35 Gambar 6. Tabel polling... ...35 Gambar 7. Tabel jawaban... ...36 Gambar 8. Tabel guest... ...36 Gambar 9. Tabel tanya... ...36 Gambar 10. Basis data relasional... ...37 Gambar 11. Tabel tanam... 37... Gambar 12. Tabel relasi pada menu potensi tanaman... ...38 Gambar 13. Tampilan utama sistem informasi... ...42 Gambar 14. Tampilan submenu tanaman tomat... ...43 Gambar 15. Tampilan submenu potensi tomat... ...43 Gambar 16. Tampilan submenu jenis paprika... ...44


(11)

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI

BUDIDAYA TANAMAN DALAM GREENHOUSE

BERBASIS WEB

Oleh :

VENI NURCAHYANI F 14102045

2006

DEPARTEMEN TEKNIK PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN


(12)

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI

BUDIDAYA TANAMAN DALAM GREENHOUSE

BERBASIS WEB

SKRIPSI

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA TEKNOLOGI PERTANIAN

Pada Departemen Teknik Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian

Institut Pertanian Bogor

Oleh :

VENI NURCAHYANI F14102045

2006

DEPARTEMEN TEKNIK PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

INSTITUT PERTANIAN BOGOR FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN


(13)

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI BUDIDAYA TANAMAN DALAM GREENHOUSE

BERBASIS WEB

SKRIPSI

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA TEKNOLOGI PERTANIAN

Pada Jurusan Teknik Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian

Institut Pertanian Bogor

Oleh :

VENI NURCAHYANI F 1412045

Dilahirkan pada tanggal 10 Februari 1984 Di Probolinggo

Tanggal lulus :

Disetujui,

Bogor, Agustus 2006

Dr. Ir. Kudang Boro Seminar, MSc. Dr. Ir Arief Sabdo Yuwono MSc. Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II

Mengetahui

Dr. Ir Wawan Hermawan, MS Ketua Departemen Teknik Pertanian


(14)

Veni Nurcahyani. F14102045. Rancang Bangun Sistem Informasi Budidaya Tanaman dalam Greenhouse Berbasis Web. Di bawah bimbingan Kudang Boro Seminar dan Arief Sabdo Yuwono. 2006.

RINGKASAN

Laju pertumbuhan penduduk Indonesia masih cukup tinggi, meskipun program nasional Keluarga Berencana telah mengalami kesuksesan. Jumlah penduduk Indonesia tahun 2000 sudah mencapai 205,84 juta jiwa kemudian pada tahun 2003 jumlah penduduk Indonesia bertambah menjadi 215,28 juta jiwa. Pertambahan jumlah penduduk ini menyebabkan peningkatan perluasan lahan untuk industri dan perumahan. Ini berarti lahan untuk pertanian menjadi berkurang sementara jumlah penduduk terus bertambah. Hal ini juga berakibat pada meningkatnya kebutuhan masyarakat terhadap komoditas sayuran baik kebutuhan dalam negeri maupun permintaan untuk ekspor. Pemenuhan kebutuhan pangan tersebut dapat dilakukan dengan cara meningkatkan produktivitas per unit lahan.

Untuk meningkatkan produktivitas tanaman diperlukan kondisi lingkungan yang sesuai dengan syarat optimum pertumbuhan tanaman. Salah satu cara pengendalian untuk pertumbuhan diantaranya dengan penggunaan greenhouse (rumah kaca) untuk budidaya tanaman. Untuk mendapatkan hasil tanaman yang diinginkan, informasi teknik budidaya tanaman harus dapat diketahui secara benar. Oleh karena itu, pembangunan sistem informasi budidaya tanaman di dalam greenhouse menjadi penting agar dapat diakses oleh pihak – pihak yang memerlukan pengetahuan tersebut seperti petani, pengusaha pertanian, pengusaha greenhouse, peneliti, mahasiswa dan sebagainya.

Tujuan penelitian ini adalah membangun suatu Sistem Informasi Budidaya Tanaman dalam Greenhouse yang mampu menyajikan informasi dengan cepat, mudah dalam pemakaiannya dan mampu diakses di manapun dan kapanpun melalui internet. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk membuat prototipe sistem informasi budidaya tanaman dalam greenhouse.

Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari sampai bulan Juli 2006 di Laboratorium Teknik Sistem Informatika Pertanian, Departemen Teknik Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Insitut Pertanian Bogor. Metode yang digunakan dalam membangun sistem informasi ini adalah System Development Life Cycle (SDLC) yang terdiri dari beberapa tahapan, yaitu : investigasi sistem, analisis sistem, desain sistem, implementasi sistem, dan perawatan sistem. Penelitian ini hanya dilakukan sampai tahap implementasi dan pengujian dengan skala terbatas.

Sistem Informasi Budidaya Tanaman dalam Greenhouse Berbasis Web menyajikan informasi tentang data-data beberapa tanaman sayuran dan tanaman hias yang dibudidayakan dalam greenhouse meliputi data tentang tanaman, potensi tanaman, jenis tanaman, teknis budidaya, panen dan pascapanen, hama dan penyakit tanaman serta daftar alamat pengusaha tanaman hias dan pakar. Selain itu, sistem informasi ini juga menyajikan daftar pengusaha benih tanaman, eksportir, importir, dan pustaka.

Sistem Informasi Budidaya Tanaman dalam Greenhouse Berbasis Web dibangun dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP 5.1. Sistem informasi ini dapat diakses melalui internet dengan alamat url :


(15)

http://green6.100webspace.net. Hasil pengujian performansi pada internet menggunakan beberapa browser engine, yaitu Internet Explorer 6.0, Mozilla Firefox 1.0.6, Opera 8.0, dan Netscape Browser 8.1. menunjukan bahwa sistem informasi dapat bekerja cukup baik dan desain web cukup sesuai dengan rancangan, seperti yang telah dilakukan pada server local intranet. Hasil terbaik diperoleh dengan menggunakan browser engine Internet Explorer 6.0 resolusi 1024 × 768 pixels, semua fungsi dalam sistem informasi ini berjalan dengan baik. Perawatan sistem ini dilakukan oleh pengelola sistem yang sudah terdaftar di administrator.

Secara umum, penilaian responden yang meliputi mahasiswa dan masyarakat pengguna internet, terhadap desain grafis pada sistem informasi sudah bagus (80%), kecepatan akses sistem cepat (60%), sistem mudah digunakan (85%), kelengkapan isi sistem informasi sudah cukup (70%), dan hal baru yang didapat dari sistem informasi banyak (75%).


(16)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, hidayah dan karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian dan penulisan skripsi yang berjudul ” Rancang Bangun Sistem Informasi Budidaya Tanaman dalam Greenhouse Berbasis Web ” dengan baik.

Dalam kesempatan ini penulis juga menyampaikan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah berperan dalam penyelesaian tugas akhir ini, antara lain : 1. Bapak Dr. Ir. Kudang Boro Seminar, MSc, dan bapak Dr. Ir. Arief Sabdo

Yuwono, MSc sebagai Dosen pembimbing yang telah meluangkan waktu, pikiran dan perhatian serta kesabarannya dalam memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis.

2. Bapak Dr. Ir. I Dewa Made Subrata, M.Agr sebagai dosen penguji yang telah meluangkan waktu untuk menghadiri sidang skripsi penulis.

3. Bapak dan Ibu, kakak dan adikku atas kasih sayang, doa, dukungan, biaya dan semua pengorbanan yang tak ternilai.

4. Riki dan Anjar yang telah banyak membantu, motivasi dan dukungannya, mbak Nazilah untuk dukungan dan perhatian kepada penulis untuk melakukan yang terbaik.

5. Terima kasih untuk teman-teman Diah, Ika, Vera, Yuni, Rudi, Endah, Ely, Rifa, Dias yang selalu memberikan dukungan kepada penulis. Untuk Kak Satria terima kasih bantuannya.

6. Terima kasih untuk warga wisma ayu untuk dukungan dan motivasi serta kebersamaan selama ini.

7. Terima kasih untuk teman-teman sedaerah untuk kebersamaan dan dukungan sampai saat ini.

8. Untuk semua pihak : dosen, staf , pegawai perpustakaan, dan teman-teman TEP 39 terutama TSIP, serta teman-teman sedaerah yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Semoga Allah meridhoi kita semua.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu saran dan kritik yang membangun sangat penulis harapkan demi penyempurnaan di masa yang akan datang.


(17)

Akhir kata penulis mengharapkan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca umumnya.

Bogor, 22 Agustus 2006

Penulis


(18)

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR GAMBAR ... v

DAFTAR TABEL ...vii

DAFTAR LAMPIRAN ... viii I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang... 1

2. Tujuan... 3

II. TINJAUAN PUSTAKA 3. TANAMAN... 4

1.1. Tanaman Tomat ... 4

1.2. Tanaman Paprika... 5

1.3. Tanaman Sawi... 5

1.4. Tanaman Selada... 6

1.5. Tanaman Anggrek... 6

1.6. Tanaman Krisan... 7

4. GREENHOUSE... 8

5. SISTEM INFORMASI……….. 10 8.1. Data, Informasi dan Sistem…... 10

8.2. Sistem Informasi... 10

8.3. Sistem Informasi Berbasis Komputer……….11

6. INTERNET……… 11 7. WORLD WIDE WEB……….... 12

8. DATABASE MANAGEMENT SYSTEM (DBMS)... 13

9. PERSONAL HOME PAGE (PHP) DAN MYSQL………. . 14

10. SERVER-SIDE………


(19)

11. PENELITIAN TERDAHULU………... 16

III. METODOLOGI PENELITIAN 1. TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN... 18

2. ALAT DAN BAHAN PENELITIAN... 18

3. PENGEMBANGAN SISTEM... 19

3.1. Tahapan Investigasi Sistem ... 20

3.2. Tahapan Analisis Sistem... 21

3.3. Tahapan Desain Sistem... 22

3.4. Tahapan Implementasi Sistem... 23

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 12. INVESTIGASI SISTEM……….. 24

1.1. Kelayakan Teknis ... 24

1.2. Kelayakan Ekonomis... 24

1.3. Kelayakan Operasional... 25

13. ANALISIS SISTEM ... 26

2.1. Identifikasi Kebutuhan ... 26

2.2. Identifikasi Fungsional... 27

2.3. Produk Sistem Informasi yang Ada... 28

3. DESAIN SISTEM ... 28

3.1. Deskripsi Sistem ... 28

3.2. Domain Sistem... 30

3.3. Desain Sistem... 30

4. IMPLEMENTASI SISTEM ... 41

4.1. Tampilan Sistem ... 41

4.2. Pengujian Sistem... 49

5. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN SISTEM... 57

5.1. Kelebihan Sistem ... 57

5.2. Kekurangan Sistem... 58

V. KESIMPULAN DAN SARAN ... 59

1. KESIMPULAN... 59

2. SARAN... 59

DAFTAR PUSTAKA... 60

LAMPIRAN ... 64


(20)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Arsitektur aplikasi web... 14

Gambar 2. Tahapan System Development Life Cycle (O’Brien, 1999)... 20

Gambar 3. Frame tampilan halaman index... 31

Gambar 4. Link submenu untuk tanaman tomat... 33

Gambar 5. Tabel user... ...35 Gambar 6. Tabel polling... ...35 Gambar 7. Tabel jawaban... ...36 Gambar 8. Tabel guest... ...36 Gambar 9. Tabel tanya... ...36 Gambar 10. Basis data relasional... ...37 Gambar 11. Tabel tanam... 37... Gambar 12. Tabel relasi pada menu potensi tanaman... ...38 Gambar 13. Tampilan utama sistem informasi... ...42 Gambar 14. Tampilan submenu tanaman tomat... ...43 Gambar 15. Tampilan submenu potensi tomat... ...43 Gambar 16. Tampilan submenu jenis paprika... ...44


(21)

Gambar 17. Tampilan submenu budidaya krisan... ...44 Gambar 18. Tampilan submenu panen selada... ...45 Gambar 19. Tampilan submenu hama dan penyakit tomat... ...45 Gambar 20. Tampilan submenu analisis usaha budidaya tomat... ...46 Gambar 21. Tampilan submenu informasi... ...46 Gambar 22 Form untuk admin... ...

47

Gambar 23 Tampilan halaman admin pada submenu potensi... 47

Gambar 24. Halaman penambahan data pada menu pengusaha benih... 48

Gambar 25. Tampilan hasil penambahan data... 48

Gambar 26. Desain input pengeditan data... 49

Gambar 27. Tampilan utama dengan menggunakan browser engine Internet Explorer 6.0………..

51

Gambar 28. Tampilan utama dengan menggunakan browser engine Mozilla firefox 1.0.6………...

52

Gambar 29. Tampilan utama dengan menggunakan browser engine Opera 8.1…. 53

Gambar 30. Tampilan sistem di internet dengan browser engine Mozilla firefox 1.0.6………...

54

Gambar 31. Grafik Penilaian responden terhadap desain grafis dalam sistem informasi... ...55


(22)

Gambar 32. Grafik Penilaian responden terhadap kecepatan akses sistem

informasi... 55

Gambar 33. Grafik Penilaian responden terhadap kemudahan penggunaan sistem informasi ...

56

Gambar 34. Grafik Penilaian responden terhadap kelengkapan isi sistem informasi...

56

Gambar 35. Grafik penilaian responden terhadap hal baru yang didapat dalam sistem informasi... ...57


(23)

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Jumlah dan tingkat pertumbuhan penduduk Indonesia (1971-2003)... 1

Tabel 1. Perkembangan ekspor dan impor produk sayuran Indonesia tahun 1997-2001 ...

2

Tabel 3. Perkembangan ekspor dan impor tanaman anggrek (seedling) Indonesia tahun 1997-2001... ...3 Tabel 4. Alat yang digunakan dalam penelitian serta kegunaannya...

19


(24)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Analisis biaya pembangunan dan perawatan sistem informasi budidaya tanaman dalam greenhouse berbasis web...

64

Lampiran 2. Basis data sistem informasi budidaya tanaman dalam greenhouse... ...

66... Lampiran 3. Tabel-tabel dalam basis data sistem informasi budidaya tanaman

dalam greenhouse... 67 Lampiran 4. Diagram alir sistem (desain proses)... 71 Lampiran 5. Diagram alir sistem untuk administrator... 75 Lampiran 6. Tampilan home sistem informasi budiaya tanaman dalam greenhouse

78

Lampiran 7. Form kuisioner... 79 Lampiran 8. Diagram pohon sistem………. 81


(25)

I. PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG

Dalam rangka meningkatkan efisiensi manajemen pada proses produksi dan mendukung pengambilan keputusan pada setiap tahapan proses diperlukan informasi-informasi di bidang pertanian yang dapat dengan mudah dan cepat tersedia bagi masyarakat yang membutuhkan informasi tersebut. Selama ini ketersediaan informasi untuk bidang pertanian masih sangat terbatas dan masyarakat masih sulit untuk mengakses informasi tersebut. Untuk mendayagunakan informasi yang sudah tersedia dan mengembangkan alternatif sarana penyedia informasi tersebut, pembangunan sistem informasi pertanian berbasis web patut dilakukan.

Laju pertumbuhan penduduk Indonesia masih cukup tinggi, meskipun program nasional Keluarga Berencana telah mengalami kesuksesan. Jumlah dan tingkat pertumbuhan penduduk Indonesia dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Jumlah dan tingkat pertumbuhan penduduk Indonesia (1971-2003) Tahun Jumlah penduduk (juta) Tingkat pertumbuhan per tahun (%)

1971 119,21 -

1980 146,94 2,32

1990 178,50 1,97

2000 205,84 1,49

2003 215,28 1,51

Sumber : Sensus penduduk dan pendaftaran pemilih dan pendataan penduduk berkelanjutan (P4B) 2003.

Pada Tabel 1 menunjukkan bahwa jumlah penduduk Indonesia tahun 2000 sudah mencapai 205,84 juta jiwa yang menempatkan Indonesia sebagai negara yang berpenduduk terbanyak keempat di dunia. Kemudian pada tahun 2003 jumlah penduduk Indonesia bertambah menjadi 215,28 juta jiwa dan diperkirakan jumlah penduduk bertambah setiap tahun.

Jumlah penduduk yang selalu bertambah ini menyebabkan peningkatan perluasan lahan untuk industri dan perumahan. Ini berarti lahan untuk pertanian menjadi berkurang sementara jumlah penduduk terus bertambah. Hal ini juga berakibat pada meningkatnya kebutuhan masyarakat terhadap komoditas sayuran baik kebutuhan dalam negeri maupun permintaan untuk


(26)

ekspor. Pemenuhan kebutuhan pangan tersebut dapat dilakukan dengan cara meningkatkan produktivitas per unit lahan.

Tabel 2. Perkembangan ekspor dan impor produk sayuran Indonesia tahun 1997-2001

Tahun Ekspor Impor

Volume (kg) Nilai (US $) Volume (kg) Nilai (US $) 1997 45.480.093 7.289.201 7.526.175 14.252.906

1998 28.667.103 3.870.799 346.856 369.879

1999 30.839.759 4.733.961 399.248 352.81

2000 33.700.727 4.604.036 865.685 335.574

2001 27.992.626 3.571.364 226.518 219.861

Sumber : Badan Pusat Statistik, 1997-2001.

Pada tabel menunjukkan jumlah volume dan nilai ekspor dan impor produk sayuran Indonesia yang meliputi tomat, kubis dan selada kepala selama periode 1997-2001. Perkembangan ekspor dan impor produk sayuran ini cenderung mengalami peningkatan pada tahun 1998-2000. Hal ini menunjukkan bahwa kebutuhan produk sayuran belum mampu dipenuhi baik dalam negeri maupun luar negeri. Volume ekspor dan impor produk sayuran yang bertambah memberikan peluang terbuka bagi pengusaha-pengusaha pertanian Indonesia untuk meningkatkan produktivitas.

Selain komoditas sayuran, tanaman hortikultura lain yang menjadi perhatian masyarakat adalah tanaman hias. Perhatian masyarakat ini berdampak positif pada produksi tanaman hias yang semakin meningkat.

Tabel 3. Perkembangan ekspor dan impor tanaman anggrek (seedling) Indonesia tahun 1997-2001

Tahun Ekspor Impor

Volume (kg) Nilai (US $) Volume (kg) Nilai (US $)

1997 29 2.874 20.498 93.102

1998 5.112 53.4 34.738 260.887

1999 214.044 173.107 15.803 49.288

2000 153.787 318.569 30.050 291.372

2001 313.187 253.904 23.699 227.875

Sumber : Badan Pusat Statistik, 1997-2001.

Perkembangan ekspor tanaman anggrek pada Tabel 3 menunjukkan volume ekspor yang bertambah dari tahun 2000 ke tahun 2001 sebesar


(27)

159.300 kg. Hal ini menjadikan peluang ekspor masih terbuka lebar bagi pengusaha-pengusaha tanaman hias di Indonesia.

Untuk meningkatkan produktivitas tanaman diperlukan kondisi lingkungan yang sesuai dengan syarat optimum pertumbuhan tanaman. Salah satu cara pengendalian untuk pertumbuhan diantaranya dengan penggunaan greenhouse (rumah kaca) untuk budidaya tanaman.

Di dalam greenhouse kondisi lingkungan optimum untuk pertumbuhan tanaman dapat dikendalikan, melindungi tanaman dari siraman hujan secara langsung dan intensitas cahaya yang berlebihan serta mengurangi serangan hama dan penyakit yang umumnya banyak menyerang pertanaman hortikultura di negara tropis, seperti Indonesia.

Untuk mendapatkan hasil tanaman yang diinginkan, informasi teknik budidaya tanaman harus dapat diketahui secara benar. Oleh karena itu, pembangunan sistem informasi budidaya tanaman di dalam greenhouse menjadi penting agar dapat diakses oleh pihak–pihak yang memerlukan pengetahuan tersebut seperti pengusaha pertanian, pengusaha greenhouse, peneliti, mahasiswa dan sebagainya.

2. TUJUAN

Tujuan pengkajian masalah khusus ini adalah :

2.1.Merancang bangun sistem informasi budidaya tanaman dalam greenhouse berbasis web.

2.2.Membuat prototipe sistem informasi budidaya tanaman dalam greenhouse.


(28)

II. TINJAUAN PUSTAKA 1. TANAMAN

Berdasarkan kegunaannya, tanaman hortikultura dibagi menjadi dua yaitu tanaman pangan yang terdiri dari sayuran dan buah-buahan dan tanaman hias. Sayuran dibedakan lagi menjadi dua yaitu sayuran daun seperti sawi, selada, kangkung dan bayam serta sayuran buah seperti tomat dan paprika (Harjadi 1989). Sistem informasi ini menyajikan informasi tentang budidaya tanaman hortikultura yaitu sayuran daun (selada dan sawi), sayuran buah (paprika dan tomat), dan tanaman hias (bunga anggrek dan krisan).

Pemilihan jenis tanaman dalam sistem ini karena jenis tanaman ini bernilai ekonomi tinggi, dan kebutuhan akan sayuran dan tanaman hias terus meningkat. Di Indonesia jenis tanaman dalam sistem informasi ini banyak dibudidayakan dalam greenhouse oleh pengusaha dan petani. Saung Mirwan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang agroindustri, memilih menanam cabai, tomat dan paprika karena bernilai ekonomi tinggi (Trubus, 1995). Budidaya tanaman di kebun secara tradisional telah lama dikenal oleh masyarakat, namun pada masa-masa tertentu beberapa tanaman tidak dapat diproduksi karena kondisi iklim tidak mendukung untuk produksi. Untuk meningkatkan produksi tanaman diperlukan kondisi lingkungan yang sesuai dengan syarat pertumbuhan tanaman.

1.1. Tanaman Tomat

Tanaman tomat (Lycopersicum esculentum Mill.) merupakan genus

Lycopersicon yang berasal dari benua Amerika. Menurut Harjadi (1989), tanaman tomat sangat peka terhadap faktor lingkungan tempat tumbuhnya. Tomat dapat ditanam langsung bila persaingan gulma dapat dikendalikan, namun lebih sering disemai dan dipindah-tanam (transplant) untuk tujuan produksi dan mutu yang baik.

Tanaman tomat memerlukan sinar matahari minimal 8 jam per hari dan curah hujan pada kisaran 750 mm–1.250 mm/tahun (Rukmana, 1994).


(29)

Menurut Tugiyono (2002), suhu terbaik bagi pertumbuhan tomat adalah 23

0C pada siang hari dan 17 0C pada malam hari, selisihnya adalah 6 0C serta

kadar keasaman (pH) antara 5-6.

1.2. Tanaman Paprika

Tanaman paprika atau cabai manis yang mempunyai nama ilmiah

Capsicum grossum berasal dari Amerika Tropis (Prihmantoro dan Indriani, 2003). Tanaman ini termasuk satu keluarga dengan tanaman tomat dan terung, yaitu famili Solanaceae karena mempunyai bentuk bunga seperti terompet.

Berbeda dengan tanaman cabai lainnya, tanaman paprika tumbuh lebih kompak dan rimbun. Daun umumnya berukuran lebih besar dan berwarna hijau gelap. Bentuk buah paprika sangat unik karena mirip cabai besar atau tomat tapi lebih bulat, pendek dan tampak berbentuk seperti genta dengan permukaan bergelombang besar atau bersegi-segi yang jelas.

Ketinggian yang baik untuk pertumbuhan tanaman paprika berkisar 500-1.500 m dpl dengan tingkat keasaman tanah antara 5,5-6,5. Tanaman ini tumbuh baik pada kisaran suhu antara 16-250 C. Namun demikian, paprika

masih dapat tumbuh baik pada suhu sampai 300 C (Prihmantoro dan

Indriani, 2003). Menurut Hendrawati (2001), paprika sangat baik jika ditanam pada daerah dengan ketinggian di atas 800 m dpl dengan suhu rata-rata 180-270 C.

1.3. Tanaman Sawi

Tanaman sawi termasuk sayuran daun dari keluarga Cruciferae yang mempunyai nilai ekonomi tinggi. Daerah asal tanaman sawi diduga dari Tiongkok (Cina) dan Asia Timur, menyebar luas ke Filipina dan Taiwan (Rukmana, 1994). Di Indonesia dikenal tiga jenis sawi yaitu sawi putih, sawi hijau dan sawi huma.

Daerah penanaman yang cocok adalah mulai dari ketinggian 5-1.200 m dpl. Namun, biasanya tanaman ini dibudidayakan di daerah yang


(30)

berketinggian 100-500 m dpl. Tanah yang cocok untuk ditanami sawi adalah tanah gembur, banyak mengandung humus, subur, serta pembuangan airnya baik. Derajat keasaman (pH) tanah yang optimum untuk pertumbuhannya berkisar antara 6-7 (Haryanto, 2003). Kisaran suhu untuk pertumbuhan tanaman sawi ialah antara 15-250 C.

1.4. Tanaman Selada

Tanaman selada termasuk sayuran daun dari keluarga Compositae atau Asteraceae yang berasal dari daerah beriklim sedang. Tanaman selada termasuk tanaman setahun atau semusim yang banyak mengandung air (herbaceous). Batangnya pendek berbuku-buku, tempat kedudukan daun. Daun-daun selada bentuknya bulat

Haryanto (1998) menjelaskan selada termasuk jenis sayuran yang banyak digemari di Indonesia. Selada dapat dikonsumsi dalam bentuk segar maupun olahan dan mengandung beragam zat gizi yang penting bagi kesehatan tubuh. Selada mengandung serat yang tinggi untuk memperbaiki dan memperlancar pencernaan, mempunyai sifat mendinginkan badan yang berfungsi sebagai obat penyakit panas dalam.

Tanaman selada tumbuh baik pada tanah yang subur dan banyak mengandung humus. Derajat keasaman tanah (pH) yang ideal untuk pertumbuhan selada adalah berkisar antara 6,5-7. Daerah-daerah yang dapat ditanami selada terletak pada ketinggian antara 50-2.200 m dpl. Suhu udara optimum umtuk pertumbuhan tanaman selada adalah antara 15-200 C

(Haryanto, 2003).

1.5. Tanaman Anggrek

Suatu tanaman diidentifikasikan berdasarkan bentuk daun, letak daun pada batang, batang, akar, bunga dan buah. Tiap-tiap tanaman mempunyai bagian-bagian tersebut. Pada tanaman tertentu bagian-bagian tersebut sudah dimodifikasi sesuai dengan lingkungan hidupnya. Ciri pembeda yang utama adalah bunga.


(31)

Seperti bunga lainnnya bunga anggrek terdiri dari lima bagian utama yaitu sepal (kelopak bunga), petal (mahkota bunga), benang sari, putik dan ovari (bakal buah). Pelindung bunga terluar waktu bunga masih kuncup adalah sepal. Anggrek mempunyai tiga helai sepal yang berwarna indah, berlainan dengan sepal bunga lain yang umumnya berwarna hijau. Letaknya membentuk segitiga. Pada jenis anggrek tertentu seperti Slipper Orchid, sepal yang bawah bertaut menjadi satu (Gunawan, 1998).

Faktor-faktor dalam persyaratan pertumbuhan yaitu cahaya matahari, suhu, kelembaban dan aliran udara. Menurut Setiawan (2002), setiap jenis anggrek membutuhkan cahaya matahari, suhu dan kelembaban yang berbeda. Adapun persyaratan aliran udara untuk semua jenis anggrek sama, yaitu membutuhkan udara yang bergerak terus dan dapat mengalir dengan baik.

1.6. Tanaman Krisan

Tanaman bunga krisan sering pula disebut dengan bunga seruni diklasifikasikan ke dalam family Compositae. Menurut Rismunandar (1995), bunga krisan yang banyak diusahakan di dunia saat ini adalah

Chrysanthemum indicum dan Chrysanthemum morifolium yang berasal dari daratan Cina dan Jepang. Dari cara penanamannya, krisan dapat dikelompokkan menjadi dua kelompok, yaitu krisan yang ditanam di dalam pot sebagai bunga hias dan krisan yang diusahakan di kebun. Bila dilihat dari jenis bunganya, dikenal jenis krisan yang krisan yang berbunga banyak tetapi kecil-kecil pada suatu tangkai.

Menurut Rismunandar (1995), krisan dapat tumbuh dengan baik pada tanah yang memiliki pH 6-8 atau sediktnya berada pada pH sekitar 6.5. Daerah yang sesuai untuk tanaman krisan adalah yang memiliki temperatur pada malam hari sekitar 16 – 18 0C dan siang hari antara 25 – 35 0C

(Cahyono,1999).

Tanaman krisan digolongkan ke dalam tanaman hari pendek yang berarti tanaman akan berinisiasi dan berbunga hanya bila malam (fase gelap) lebih lama dan panjang hari yang lebih pendek. Untuk menunda fase generatif dan


(32)

memacu pertumbuhan vegetatif, tanaman krisan harus mendapatkan penyinaran antara 14-16 jam (Cahyono, 1999).

Krisan termasuk tanaman yang mudah sekali penanamannya, dapat dilakukan dengan stek batang atau anakan. Cara sederhana ini dapat menghasilkan bunga dalam waktu sekitar tiga bulan. Jarak tanamnya sangat bervariasi tergantung dari situasi lokasi penanaman; tetapi penanaman Krisan tergolong sangat efisien (Soekartawi,1996).

2. GREENHOUSE

Istilah greenhouse menurut Widyastuti (1993) berasal dari kata ”green” yang berarti hijau dan ”house” yang berarti rumah. Oleh karena itu greenhouse bisa diterjemahkan sebagai rumah hijau, karena tanaman yang ditanam di dalamnya selalu tampak hijau sepanjang tahun. Pada mulanya greenhouse menggunakan kaca sebagai atap dan dindingnya sehingga di Indonesia greenhouse diistilahkan sebagai rumah kaca. Tetapi dengan perkembangan material saat ini atap dan dinding greenhouse banyak menggunakan bahan plastik, sehingga sering disebut sebagai serra. Serra dapat terbuat dari plastik, net, maupun kasa (Sutiyoso, 2004).

Fungsi greenhouse di daerah tropis berbeda dengan greenhouse di daerah subtropis. Iklim di negara–negara subtropis sangat fluktuatif, pada musim dingin sulit sekali dilakukan kegiatan pertanian dengan hasil yang optimal sehingga pertanian di negara–negara subtropis sangat tergantung pada musim. Dengan adanya greenhouse yang dilengkapi sistem pengendalian lingkungan seperti pengaturan suhu, angin, cahaya, kelembaban, dan kadar karbondioksida, maka keadaan tersebut dapat diatasi.

Fungsi greenhouse di daerah tropis seperti di Indonesia lebih ditekankan sebagai sarana pelindung tanaman terhadap iklim ekstrim, terutama mengurangi intensitas cahaya matahari, terpaan curah hujan, dan mengurangi intensitas serangan hama penyakit (Widyastuti, 1993).

Sistem pengendalian lingkungan di dalam greenhouse merupakan faktor penting dalam pemeliharaan tanaman. Hal ini dilakukan agar tanaman mendapatkan lingkungan yang sesuai di dalam greenhouse. Elemen-elemen


(33)

lingkungan di dalam greenhouse yang berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman meliputi cahaya, temperatur udara, kelembaban udara, kadar CO2 di

dalam udara, ketersediaan air dan unsur nutrisi di dalam media tumbuh, serta kondisi keasaman tanah (Widyarti, 2001).

Konsekuensi dari diberinya perlindungan berupa greenhouse menimbulkan efek rumah kaca, yaitu suatu kondisi lingkungan di dalam greenhouse menjadi tidak optimal bagi pertumbuhan tanaman, terutama temperatur udara yang terlalu tinggi. Untuk itu perlu dilakukan berbagai upaya pengendalian terhadap lingkungan di dalam greenhouse (Widyarti, 2001).

Indonesia yang beriklim panas dan lembab mempunyai kebutuhan yang berbeda untuk budidaya tanaman. Masalah utama yang terjadi adalah tingginya suhu udara di dalam bangunan sehingga perbedaan suhu antara di dalam dan luar bangunan menjadi besar sehingga terkadang melebihi interval yang diizinkan untuk pertumbuhan tanaman. Untuk mengatasi hal tersebut greenhouse di Indonesia harus mempunyai sistem ventilasi yang baik dan mempergunakan penutup atap yang sesuai dengan kebutuhan tanaman.

Di Indonesia dibutuhkan greenhouse untuk kondisi spesifik. Greenhouse

tinggi dengan keadaan terbuka, sesuai untuk area beriklim hangat, di daerah berangin kuat greenhouse rendah lebih sesuai, di daerah berawan diperlukan

greenhouse yang sedikit mungkin menutupi sinar agar tanaman mendapat cahaya yang optimal, dan untuk daerah beriklim dingin sebaiknya membangun

greenhouse tertutup (Serhalawan, 2004).

Ada beberapa model rumah plastik, diantaranya model terowongan, multispan, tusuk gigi, dan piggy back system. Berdasarkan pengalaman pekebun hidroponik, model yang sesuai di Indoensia adalah piggy back system. Udara panas bisa keluar dari keempat sisi dan atap (Untung, 2004).

3. SISTEM INFORMASI

3.1. Data, Informasi dan Sistem


(34)

Untuk menuju pengertian sistem informasi secara utuh, diperlukan pemahaman yang tepat tentang konsep data dan informasi. Data merupakan bentuk dasar dari sebuah informasi, sedangkan informasi merupakan elemen yang dihasilkan dari suatu bentuk pengolahan data (Wahyono, 2004).

Secara konseptual, data adalah deskripsi tentang benda, kejadian, aktivitas dan transaksi, yang tidak mempunyai makna atau tidak berpengaruh secara langsung kepada pemakai (Kadir, 2002). Menurut Davis (1999), informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya yang bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat ini atau saat mendatang.

Suatu sistem dapat didefinisikan sebagai suatu kesatuan yang terdiri dari dua atau lebih komponen atau subsistem yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan. Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat yang tertentu, yaitu mempunyai komponen-komponen (components), batas system (boundary), lingkungan luar sistem (environments), penghubung (interface), masukan (input), keluaran (output), pengolah (process) dan sasaran atau tujuan (objectives) (Jogiyanto, 1990).

3.2. Sistem Informasi

O’Brien (1999) mendefinisikan sistem informasi sebagai sistem yang menerima data–data sebagai masukan (input) dan memprosesnya sehingga menghasilkan produk informasi sebagai keluaran (output). Sistem informasi dapat tergolong sebagai sistem kompleks atau sederhana tergantung pada implementasinya. Sistem informasi digolongkan sebagai sistem probabilistik karena kondisi masa depan sistem ini tidak dapat diramalkan dengan pasti (Wilkinson, 1992).

Sistem informasi tergantung pada sumberdaya manusia (pengguna akhir dan pelaksana sistem informasi), perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software), data (data dan pengetahuan dasar) dan jaringan (perangkat komunikasi dan jaringan pendukung) yang melakukan proses pemasukan, pemrosesan, pengeluaran, penyimpanan, dan aktifitas pengendalian yang


(35)

mengubah data–data mentah menjadi suatu hasil berupa informasi. Komponen–komponen sistem informasi tersebut saling terkait dan berhubungan (O’Brien, 1999).

3.3. Sistem Informasi Berbasis Komputer

Menurut Wahyono (2004), sistem informasi berbasis komputer merupakan sebuah sistem yang terintegrasi, sistem manusia-mesin yang memanfaatkan perangkat keras dan perangkat lunak komputer, prosedur dan basis data yang bertujuan untuk menyediakan informasi yang mendukung operasi, manajemen dan fungsi pengambilan keputusan dalam suatu organisasi. Terdapat hubungan yang erat antara sistem komputer dengan sistem informasi. Kedua sistem terdiri dari tiga komponen dasar, yaitu :

input, pengolahan (processing) dan output. Namun sistem informasi lebih luas daripada sistem komputer, sistem komputer merupakan bagian sistem informasi.

4. INTERNET

Internet merupakan contoh jaringan terbesar yang menghubungkan jutaan komputer tersebar di seluruh penjuru dunia dan tak terikat pada satu organisasipun. Dengan menggunakan jaringan ini, sebuah organisasi dapat melakukan pertukaran informasi secara internal ataupun melakukan pertukaran informasi secara eksternal dengan organisasi-organisasi lain. Dalam hal ini, jaringan tersusun atas berbagai jenis komputer dan sistem operasi (Kadir, 2002).

Menurut Febrian (2003) tak ada satu jaringan tunggal yang dikenal sebagai internet, tetapi merupakan gabungan dari jaringan-jaringan regional seperti SuraNet, PrepNet, NearNet, AARNET, dll, yang saling dikoneksikan bersama sebagai satu kesatuan dengan menggunakan TCP/IP Protocol. Seluruh aktivitas dilaksanakan secara real time. Jaringan-jaringan komputer tersebut saling berkomunikasi melalui gateway atau terkadang disebut dengan router.

5. WORLD WIDE WEB (WWW)


(36)

World Wide Web (WWW) atau yang sering dikenal dengan nama web adalah aplikasi pertama yang berbasis internet. WWW dikembangkan oleh Tim Berner Lee. Web adalah aplikasi berbasis GUI (Graphic User Interface) (Divisi Penelitian dan Pengembangan, 2003).

Pertama kali web diciptakan pada 1991 di CERN, Laboratorium Fisika Partikel Eropa, Jenewa, Swiss. Tujuan awalnya adalah untuk menciptakan media yang mudah untuk berbagi informasi diantara para fisikawan dan ilmuan. Internet masuk ke Indonesia pada tahun 1994.

Web menggunakan protokol yang disebut HTTP (HyperText Transfer Protocol) yang berjalan pada TCP/IP. Adapun dokumen web ditulis dalam format HTML (HyperText Markup Language). Dokumen ini diletakkan dalam web server (server yang melayani permintaan halaman web) dan diakses oleh klien (pengakses informasi) melalui perangkat lunak yang disebut web browser atau sering disebut browser saja. Web browser adalah software yang digunakan untuk menampilkan informasi dari web server. Web browser yang populer adalah

Internet Explorer dan Netscape Navigator. Arsitektur aplikasi database dapat dilihat pada Gambar 1.

12 Relational Database

MySQL, Oracle, MS SQL

Middleware

PHP, Cold Fusion, ASP, JSP

Web Server

Apache, IIS

Web Browser Internet Explorer,


(37)

Gambar 1. Arsitektur aplikasi web (Greenspan & Brad, 2001).

Penggunaan hypertext yang digunakan pada web juga telah dikembangkan lebih jauh menuju ke hypermedia. Dengan menggunakan pendekatan

hypermedia, tak hanya teks yang dapat dikaitkan, melainkan gambar, suara dan video.

Informasi yang terdapat pada web disebut halaman web (web page). Untuk mengakses sebuah halaman web dari browser pemakai perlu menyebutkan URL (Uniform Resource Locator). URL tersusun atas tiga bagian yaitu format transfer, nama host dan path berkas dokumen.

Pada awalnya aplikasi web dibangun hanya dengan menggunakan bahasa yang disebut HTML. Pada perkembangan berikutnya, sejumlah script dan objek dikembangkan untuk memperluas kemampuan HTML.

6. DATABASE MANAGEMENT SYSTEM (DBMS)

Database adalah sekumpulan data yang terdiri dari satu atau lebih tabel yang saling berhubungan. Database dapat didefinisikan sebagai kumpulan data yang saling berhubungan yang disimpan secara bersama sedemikian rupa dan tanpa pengulangan (redundansi) yang tidak perlu, untuk memnuhi berbagai kebutuhan.

Database Management System atau sistem manajeman basis data didefinisikan sebagai suatu perangkat lunak untuk membangun database, penyimpanan data, mendukung bahasa kueri, pembuatan laporan dan membuat proses pemasukan data (Post, 1999).

Menurut Fathansyah (1999), DBMS juga menerapkan mekanisme pengamanan data, pemakaian data secara bersama, pemaksaan keakuratan/konsistensi data, dan sebagainya. Perangkat lunak yang termasuk DBMS seperti dBase III+, dBase IV, FoxBase, Rbase, MS-Access dan Borland-Paradox (untuk kelas sederhana) atau Borland-Interbase, MS-SQL Server, CA-Open Ingres, Oracle, Informix, dan Sybase (untuk kelas kompleks/berat).

Sebuah bahasa database biasanya dapat dipilah menjadi dua yaitu Data Definition Language (DDL) dan Data Manipulation Language (DML). DDL


(38)

didefinisikan sebagai struktur/skema database yang menggambarkan desain database secara keseluruhan. Sedangkan DML merupakan bentuk bahasa database yang berguna untuk melakukan manipulasi dan pengambilan data pada suatu database.

7. PERSONAL HOME PAGE (PHP) DAN MySQL

PHP (Personal Home Page Tools) adalah pemrograman internet berbasis server-client untuk membuat halaman web yang dinamis. Script PHP dapat berjalan pada aplikasi web server seperti Apache, PWS, IIS, Netscape dan iPlanet servers, Oreilly Website Pro server, Caudium, Xitami, OmniHTTPd, dan lain-lain. Database yang mendukung PHP diantaranya MySQL, PostgreSQL, dBase, Oracle, mSQL dan semua database yang mempunyai provider ODBC. Pada lingkungan windows script apache dapat berjalan pada PWS atau IIS dengan menginstal aplikasi PHP Installer. Sedangkan pada Linux/Unix PHP berjalan pada Apache web server.

Teknik pemrograman PHP mirip dengan pemrograman C dan JavaScript. PHP disebut dengan pemrograman server-client karena script PHP ini dieksekusi di server dan hasilnya dikembalikan ke client. Dengan menggunakan PHP maka

maintenance suatu situs web menjadi lebih mudah. Proses update data dapat dilakukan dengan menggunakan aplikasi yang dimuat dengan menggunakan

script PHP (Fayruz, 2004).

SQL merupakan kependekan dari Structured Query Language (Bahasa Query yang Terstruktur). SQL mula-mula dibuat pada tahun 1970 dan standarisasi yang pertama dibuat pada tahun 1986 oleh ANSI (American National Standards Institute) dan ISO (International Standards Organization), yang disebut sebagai SQL-86.

MySQL adalah bagian database dari teknologi web yang mempunyai fitur-fitur database pada umumnya dan mempunyai performa yang tinggi. MySQL adalah implementasi client/server yang terdiri dari server daemon mysql dan beberapa program client yang berbeda. MySQL terdapat dalam berbagai platform. Fitur-fitur yang terdapat pada MySQL antara lain :


(39)

• Dukungan standar ANSI SQL 92 dan ODBC level 0-2 SQL Standar

• Dukungan berbagai bahasa untuk pesan error

• Bahasa pemrograman API untuk client dalam mengakses database

• Tabel berukuran besar, ukuran maksimum tabel dapat mencapai minimal 4 GB dan maksimal maksimum ukuran file dalam sistem operasi

• Cepat, kuat dan mudah digunakan serta gratis.

8. SERVER-SIDE

Di dalam internet pemrograman dibagi menjadi dua yaitu server side script dan

client side script.

8.1. Server side script merupakan bahasa pemrograman yang dieksekusi di server

dan hasilnya akan dikirim kepada pihak pengguna dalam bentuk file html. Contohnya adalah PHP, CGI/Perl, ASP dan Java Server Pages. Server yang digunakan harus memiliki kemampuan untuk menterjemahkan kode-kode

script. Keamanan lebih tinggi karena listing program atau kode script tidak bisa terbaca.

8.2. Server client script merupakan bahasa pemrograman yang diolah oleh client

yaitu web browser. Bahasa yang dipakai pada client side script yaitu Javascript, vbscript, jscript. Script yang berjenis client-side bisa diletakkan di

server manapun. Hal ini disebabkan karena server tidak bertanggung jawab dalam mengolah kode-kode script. Keamanan kurang karena kode-kode

script client-side dapat dilihat dengan mudah oleh orang lain.

9. PENELITIAN TERDAHULU

Penelitian tentang pengembangan sistem informasi yang mirip atau terkait dengan sistem informasi budidaya tanaman dalam greenhouse telah banyak dilakukan, diantaranya oleh Mulyawan (1998), Purwanto (2001), dan Poernama (2005).

Mulyawan (1998) merancang dan membangun sistem informasi budidaya tanaman buah-buahan tropis menggunakan Microsoft Visual Basic Professional


(40)

4.0.Penelitian ini bertujuan untuk menyusun basis data budidaya buah-buahan dan membuat program yang dapat menyajikan informasi tentang budidaya buah-buahan tropis sebagai informasi penunjang untuk usaha budidaya buah-buah-buahan tropis.

Purwanto (2001) merancang bangun perangkat lunak sistem informasi untuk irigasi tetes (trickle) dalam rumah kaca (greenhouse) yang berbasis komputer dengan menggunakan bahasa pemrograman Microsoft Visual Basic 6.0. Pengguna akan mendapatkan informasi tentang keragaan (performance) irigasi tetes untuk suatu jenis tanaman dan waktu tanam yang dinilai berdasarkan data-data iklim yang tercatat dan kebijakan manajemen irigasi yang diterapkan serta dapat digunakan untuk real time dalam operasi sehari-hari. Disamping itu pengguna juga akan memperoleh informasi tentang rancangan hidrolik jaringan perpipaan yang ideal berdasarkan data-data yang diperlukan.

Poernama (2005) merancang sistem informasi budidaya jamur tiram (pleurotus

spp.) menyajikan informasi tentang sejarah, jenis, manfaat, kelemahan, dan kebutuhan nutrisi jamur tiram. Pengembangan sistem informasi ini dibuat menggunakan bahasa pemrograman PHP.

Dari sistem informasi yang telah dibuat, belum ada yang mengembangkan sistem informasi budidaya tanaman dalam greenhouse sebagai informasi penunjang untuk usaha budidaya tanaman dalam greenhouse.


(41)

III. METODE PENELITIAN 1. TEMPAT DAN WAKTU

Penalitian ini dilakukan di Laboratorium Teknik Sistem Informatika Pertanian, Departemen Teknik Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Dilaksanakan pada bulan Februari 2006 sampai bulan Juli 2006.

2. BAHAN DAN ALAT

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data-data sekunder dan informasi yang diperoleh dari studi pustaka (buku, hasil penelitian, data statistik), browsing internet serta pengambilan gambar langsung. Alat yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 4.

Tabel 4. Alat yang digunakan dalam penelitian serta kegunaannya

No Alat Kegunaan

1. Personal komputer (spesifikasi: AMD +2400, HardDisk 20 G, RAM 256)

Perangkat keras untuk membangun dan menjalankan sistem informasi

2. Scanner Perangkat keras untuk scanning gambar 3. Sistem operasi

Windows XP

Perangkat lunak untuk membangun dan menjalankan sistem informasi.

4. Macromedia Dreamweaver MX

Perangkat lunak untuk membuat tampilan antar muka (halaman web).

5. SWiSH v2.0 Perangkat lunak yang digunakan untuk membuat animasi yang mendukung tampilan web.

6. Adobe PhotoShop 7.0

Perangkat lunak yang digunakan untuk membuat dan mengedit gambar serta foto yang digunakan untuk tampilan web.

No Alat Kegunaan

7. Xampp-win32-1.5.12-installer

Perangkat lunak sebagai web server lokal untuk mengeksekusi sistem dalam jaringan intranet. Web server ini terdiri dari Web Scripting PHP 5.1.1 Lanjutan Tabel 4. Alat yang digunakan dalam penelitian serta kegunaannya


(42)

sebagai bahasa program dan berfungsi sebagai pengolah data pada server serta Database MySQL 5.0.18 untuk desain basis data dalam sistem informasi. Web server yang digunakan adalah Apache.

8. Browser Engine : Internet Explorer 6.0 Mozilla Firefox 1.0.6 Opera 8.1

Perangkat lunak untuk implementasi dan pengujian sistem.

9. FTP Perangkat lunak yang digunakan sebagai media upload sistem ke internet.

3. PENGEMBANGAN SISTEM

Pembangunan sistem informasi budidaya tanaman dalam greenhouse ini dilakukan dalam beberapa tahapan seperti dijelaskan oleh O’Brien (1999), yaitu menggunakan System Development Life Cycle (SDLC) yang meliputi tahapan penelitian masalah (investigasi sistem), analisis sistem, desain sistem, implementasi sistem dan perawatan sistem. Tahapan SDLC disajikan pada Gambar 2.


(43)

Gambar 2. Tahapan System Development Life Cycle (O’Brien, 1999). 3.1. Tahapan Investigasi Sistem

Investigasi sistem, dimaksudkan untuk melakukan kajian terhadap permasalahan dan pengembangan yang akan dilakukan dalam sistem yang dirancang.Hasil dari tahap investigasi adalah :

• Penetapan tujuan sistem, sasaran pengembangan dan konfigurasinya. • Penetapan kendala sistem.

• Penentuan kebutuhan informasi • Penentuan sumber-sumber informasi.

Setelah melakukan investigasi sistem, langkah selanjutnya adalah melakukan studi kelayakan baik secara teknis, ekonomis dan operasional untuk mengetahui sistem yang akan dikembangkan layak atau tidak untuk diteruskan. Studi kelayakan dapat dilakukan oleh analis sistem dengan melakukan penelitian pendahuluan yang tidak terlalu terinci terhadap sistem yang lama dan yang diinginkan dari sistem baru. Penilaian terhadap kelayakan teknis dengan mempertimbangkan ketersediaan teknologi di masyarakat dan pengenalan masyarakat


(44)

terhadap media penyampaian informasi serta ketersediaan ahli yang dapat mengoperasikannya.

Penilaian terhadap kelayakan ekonomi dengan mempertimbangkan besarnya biaya yang diperlukan untuk mengembangkan sistem dan manfaat yang diperoleh dari sistem dibandingkan dengan biaya pengembangannya. Penilaian terhadap kelayakan operasional digunakan untuk mengukur apakah sistem yang akan dikembangkan nantinya dapat dioperasikan dengan baik, mudah digunakan dan diakses oleh pengguna. 3.2. Tahapan Analisis Sistem

Tahap ini bertujuan melakukan analisis terhadap informasi yang dibutuhkan dengan pengkajian kebutuhan informasi secara detail dari organisasi dan end user, kemampuan sistem yang akan dibangun untuk mempertemukan kebutuhan pengguna dengan fungsi operasional sistem yang akan dikembangkan dengan melakukan identifikasi kebutuhan dan identifikasi fungsional. Pada tahap ini dilakukan analisis kebutuhan sistem yang meliputi :

Output yang diinginkan

Output yang diinginkan dari sistem informasi budidaya tanaman dalam greenhouse ditinjau dari pengguna sistem. Pengguna akan memperoleh informasi tentang tanaman sayuran dan tanaman hias yang dibudidayakan dalam greenhouse berdasarkan data-data yang diperoleh dari sumber-sumber informasi. Selain itu pengguna juga akan memperoleh informasi tentang alamat pengusaha tanaman, pakar, pengusaha benih, eksportir, dan importir.

• Data yang dibutuhkan

Data-data yang diperlukan dalam sistem informasi ini meliputi data-data budidaya tanaman dan data-data lain yang mendukung. Data-data pendukung meliputi Data-data sejarah, jenis, kandungan senyawa, informasi pertumbuhan, hama dan penyakit tanaman, panen dan pascapanen, data statistik produksi, ekspor dan impor. Selain itu diperlukan juga data analisis usaha yang dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk memulai usaha. Data pelengkap juga


(45)

dibutuhkan dalam sistem informasi ini yaitu data alamat pengusaha tanaman, pakar, pengusaha benih, eksportir dan importir.

• Keperluan perangkat keras

Perangkat lunak yang diperlukan untuk merancang dan menjalankan sistem ini adalah Xampp-win32-1.5.12-installer dan beberapa perangkat lunak lain. Perangkat keras yang digunakan adalah komputer dengan minimal memory RAM 128 MB.

3.3. Tahapan Desain Sistem

Desain sistem merupakan proses perancangan program yang sesuai dengan kebutuhan. Tujuan utama dari kegiatan desain sistem adalah untuk memberikan gambaran tentang model sistem yang akan diterapkan baik dari sisi input, proses maupun output sistem tersebut. Dengan demikian dapat mempermudah proses implementasi.

Pada tahap ini dibuat rancangan program dan desain tampilan sistem terlebih dahulu, kemudian dibuatkan programnya.. Rancangan ini meliputi pembuatan database menggunakan MySQL dan rencana tampilan (user interface). Tampilan sistem dibuat dalam bentuk deskripsi (narrative), tabel dan grafik Sistem informasi yang dihasilkan diuji apakah telah memenuhi kebutuhan atau tidak. Hasil pengujian ini digunakan sebagai bahan untuk pengembangan sistem selanjutnya.

Pembuatan database dimaksudkan untuk perancangan desain input yang digunakan untuk meng-update data sehingga data dapat diperbarui. Data-data yang disimpan dalam database meliputi : data potensi, data jenis tanaman, data hama dan penyakit tanaman, data informasi alamat pengusaha benih sayuran, pengusaha greenhouse, pakar, dan data pustaka. Data yang disimpan dalam database kemudian akan dimanipulasi untuk ditampilkan pada halaman HTML di layar komputer melalui internet.

3.4. Tahapan Implementasi Sistem


(46)

Tahapan selanjutnya adalah implementasi sistem yang dihasilkan kepada pihak–pihak yang membutuhkan informasi tersebut. Implementasi sistem yang dimaksud merupakan proses pembuatan program berdasarkan desain sistem yang telah ditentukan. Beberapa aktifitas yang dilakukan dalam implementasi sistem meliputi pengembangan program dan prosedur, pengadaan perangkat keras, instalasi dan set up, dan pengujian sistem.

Selanjutnya sistem informasi ini diuji pada beberapa server internet agar memungkinkan untuk pengguna dapat mengakses informasi tersebut melalui internet. Penelitian ini hanya dilakukan sampai tahap implementasi dan pengujian dengan skala terbatas, sehingga tahap perawatan tidak dilakukan.


(47)

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. INVESTIGASI SISTEM

Studi kelayakan akan menilai dari berbagai sisi, apakah sistem memang layak untuk diimplementasikan. Penilaian tersebut antara lain mencakup : 1.1.Kelayakan teknik

Ketersediaan informasi di bidang pertanian yang lengkap, akurat mudah diakses dan cepat tersedia menjadi penting bagi masyarakat yang membutuhkan informasi tersebut. Seiring dengan perkembangan teknologi, internet menjadi salah satu media penyampaian informasi yang cepat dan mudah diakses oleh masyarakat. Keberadaan teknologi internet ini sudah berkembang dan meluas di seluruh dunia. Masyarakat dengan mudah mendapatkan informasi, melakukan komunikasi dan melakukan interaksi melalui internet.

Sistem informasi budidaya tanaman dalam greenhouse, secara teknis layak untuk dikembangkan karena di bangun berbasis web dengan menggunakan teknologi komputer yang pada umumnya masyarakat telah mengetahui pengoperasian komputer dan pengenalan media internet. Saat ini sudah banyak orang-orang yang ahli dalam desain dan pengoperasian suatu sistem informasi.

1.2.Kelayakan Ekonomis

Pembangunan sistem informasi ini tidak memerlukan investasi peralatan yang mahal. Semua peralatan yang digunakan dapat diperoleh dengan mudah dan murah. Sistem ini dapat memberikan keuntungan riil secara ekonomis dimana biaya untuk mengakses internet tidak terlalu mahal dibandingkan dengan biaya penelusuran informasi secara langsung dan melalui pustaka.

Sistem informasi budidaya tanaman dalam greenhouse ini juga mendukung pemenuhan kebutuhan informasi di bidang pertanian. Dari segi ekonomis, sistem informasi ini memberikan keuntungan riil.


(48)

Dengan biaya jasa internet yang murah dan terjangkau yaitu antara Rp 2.500–Rp 5.000, masyarakat akan dengan mudah memperoleh informasi yang dibutuhkan tanpa harus bersusah payah dan membutuhkan waktu yang lama mencari informasi ke suatu tempat menggunakan alat transportasi atau mendapatkan informasi dengan menelusuri pustaka, membeli buku, dan jurnal-jurnal pertanian yang tersebar di berbagai sumber informasi. Akses internet juga dapat dilakukan di rumah melalui komputer yang terhubung dengan telepon dan biaya Rp 165/menit. Selain itu, saat ini internet dapat diakses melalui telepon seluler yang terdapat fasilitas internet dengan biaya Rp 7-Rp 25 per kilobyte.

Sistem informasi ini bisa dikelola dan dikembangkan untuk tujuan pendidikan oleh instansi atau lembaga pertanian. Untuk itu diperlukan rincian biaya untuk membangun dan mengembangkan sistem informasi ini. Rincian biaya pembangunan sistem informasi budidaya tanaman dalam greenhouse dapat dilihat pada Lampiran 1.

1.3.Kelayakan Operasional

Studi kelayakan operasional mencakup beberapa permasalahan yang harus dipertimbangkan untuk menentukan layak atau tidaknya sistem dioperasikan. Secara operasional sistem informasi yang dibangun ini layak untuk diaplikasikan karena sistem informasi ini mempertimbangkan beberapa aspek-aspek antara lain :

• Kemudahan penggunaan jasa pelayanan internet oleh pengguna informasi dan operator yang dipilih.

• Sistem yang dikembangkan mudah diakses dan ditampilkan dalam bentuk halaman HTML di layar komputer yang terkoneksi ke internet.

• Sistem yang dikembangkan ini mudah untuk diperbaharui (update) dan mudah untuk dilakukan pemeliharaan (maintenance), bila komponen sistem informasi telah dipersiapkan dengan baik.

2. ANALISIS SISTEM


(49)

Kegiatan analisis sistem meliputi identifikasi kebutuhan dan fungsional, untuk mengetahui kebutuhan sistem yang mampu memberikan alternatif informasi yang berhubungan dengan budidaya tanaman dalam greenhouse. 2.1.Identifikasi Kebutuhan

Pakar, peneliti, mahasiswa, pengusaha greenhouse dan orang–orang yang ingin memulai melakukan usaha budidaya tanaman di dalam greenhouse membutuhkan sistem informasi alternatif pelengkap untuk membantu memperoleh informasi budidaya tanaman di dalam greenhouse tanpa harus bersusah payah mendapatkan informasi tersebut.

Jenis informasi yang dibutuhkan untuk membangun sistem informasi ini terdiri dari :

2.1.1. Informasi Potensi

Informasi ini menyajikan data-data tentang potensi pasar, produksi, volume dan nilai ekspor dan impor.

2.1.2. Informasi Tanaman

Informasi ini menyajikan data-data tentang sejarah, jenis, kandungan senyawa, informasi pertumbuhan, hama dan penyakit tanaman.

2.1.3. Informasi Budidaya

Informasi ini menyajikan data-data tentang budidaya tanaman diantaranya sayuran daun : sawi, selada; sayuran buah : tomat, paprika; tanaman hias : anggrek dan krisan. Informasi budidaya meliputi persiapan sarana produksi, pengolahan media tanam, pembibitan, penanaman, pemeliharaan tanaman, panen dan pasca panen.

2.1.4. Informasi Analisis biaya

Informasi ini menyajikan data-data tentang gambaran analisis biaya usaha budidaya tanaman di dalam greenhouse.

2.1.5. Informasi Greenhouse


(50)

Informasi ini menyajikan data-data tentang agroklimat dan desain greenhouse yang bisa dikembangkan di Indonesia.

2.1.6. Informasi Lainnya

Informasi ini menyajikan data-data tentang daftar alamat pengusaha greenhouse, pengusaha benih, eksportir, importir, pakar dan pustaka.

Pengguna informasi akan memperoleh data yang terbaru tentang data potensi, data jenis tanaman, data hama dan penyakit, dan data alamat perusahaan, pakar serta pustaka. Data-data pada informasi tersebut dapat di-update dengan menghapus, mengedit, dan menambah dengan data-data baru yang hanya dapat dilakukan oleh administrator.

2.2.Identifikasi Fungsional

Pengguna sistem informasi ini adalah pakar, peneliti, mahasiswa, pengusaha greenhouse dan orang–orang yang ingin memulai melakukan usaha budidaya tanaman di dalam greenhouse. Sistem yang ada dapat mempermudah proses pencarian informasi tanaman yang dibudidayakan di dalam greenhouse dan memperoleh informasi yang diinginkan.

Data-data yang dibutuhkan sebagai acuan pembangunan sistem informasi ini diperoleh dari referensi buku, hasil penelitian, data statistik, artikel, majalah, informasi dari pengusaha greenhouse, Balai penelitian, dan Pusat informasi pertanian.

Fungsi-fungsi yang dikembangkan dalam sistem informasi ini adalah fungsi log in, fungsi pemanggilan menu dan submenu, fungsi fungsi pengisian polling dan fungsi log out. Fungsi log in digunakan oleh administrator untuk menampilkan halaman admin dan melakukan update data. Fungsi pemanggilan menu dan submenu digunakan untuk menampilkan menu atau submenu yang dipilih. Fungsi pengisian polling digunakan dalam pengisian polling oleh pengguna. Fungsi log out digunakan oleh administrator untuk keluar dari halaman admin.

2.3. Produk Sistem Informasi yang Ada


(51)

Penyampaian informasi-informasi di bidang pertanian pada saat sekarang ini telah tersedia dalam beragam media penyampaian informasi. Bentuk produk-produk sistem informasi budidaya tanaman dalam greenhouse yang sudah ada antara lain buku, artikel, panduan pelatihan, jurnal pertanian, laporan survey pertanian, brosur, dan sebagainya. Selain itu telah banyak dilakukan seminar dan pelatihan budidaya tanaman oleh instansi-instansi pertanian.

Bentuk-bentuk media penyampaian informasi tersebut memiliki kelebihan dan kelemahan. Produk-produk seperti buku, artikel, panduan pelatihan, jurnal penelitian, laporan survey pertanian, brosur dan sebagainya dapat dibawa dan digunakan di mana saja berada, dan tidak terganggu oleh kerusakan sistem. Media informasi dalam bentuk seminar dans pelatihan lebih efisien karena dilakukan dengan praktik langsung.

Kekurangan produk tersebut adalah informasi yang disajikan tidak dapat di-update, mudah hilang dan rusak karena faktor kekuatan, memerlukan biaya yang besar untuk mendapatkan informasi tersebut yang tersebar di beberapa tempat, dan tidak praktis jika harus dibawa dalam jumlah banyak.

3. DESAIN SISTEM

Tahapan selanjutnya adalah tahap mendesain sistem sehingga pengguna dapat dengan mudah mengakses informasi yang dibutuhkan. Dalam mendesain sistem diperlukan keahlian, kecermatan dan ketelitian dari seorang ahli desainer dan programmer agar menghasilkan desain sistem yang baik dan tujuan dari pembangunan sistem informasi ini tercapai yaitu memberikan suatu bentuk media penyampaian informasi yang akurat, cepat dan mudah diakses.

3.1. Deskripsi Sistem

Sistem informasi budidaya tanaman dalam greenhouse berbasis web ini adalah suatu bentuk media penyampaian informasi tentang budidaya tanaman dalam greenhouse. Pembangunan sistem ini bertujuan untuk menyajikan informasi mengenai data-data beberapa tanaman yang


(52)

dibudidayakan dalam greenhouse dengan cepat, mudah pemakaiannya dan mampu diakses dimanapun dan kapanpun melalui internet. Agar sistem yang dikembangkan dapat memenuhi kebutuhan tersebut, maka sistem harus dapat dijalankan dengan cepat dan memberikan kemudahan dalam tampilan ketika diakses oleh pengguna.

Sistem informasi ini juga menyajikan informasi tentang greenhouse, alamat pengusaha bunga anggrek, pengusaha bunga krisan, pakar tanaman, pengusaha benih sayuran, eksportir, importir dan pustaka yang digunakan untuk informasi yang digunakan.

Pada sistem informasi ini disajikan informasi beberapa tanaman yaitu tanaman hias : bunga anggrek dan bunga krisan; tanaman sayuran yang dibudidayakan secara hidroponik : tanaman tomat, tanaman paprika, tanaman sawi dan tanaman selada. Pada masing-masing tanaman disajikan data-data mengenai tanaman itu sendiri yang meliputi data sejarah tanaman, klasifikasi, syarat pertumbuhan, kandungan gizi; data jenis masing-masing tanaman; data potensi yang meliputi data produksi, data ekspor dan data impor; data budidaya tanaman; data panen, pascapanen dan perbanyakan pada bunga krisan; data hama dan penyakit tanaman; data informasi alamat pengusaha tanaman hias dan pakar tanaman sayuran.

Sistem informasi ini dibangun dengan pertimbangan dapat menjadi suatu alternatif media penyampaian informasi kepada yang membutuhkan informasi tersebut dengan mudah dan biaya yang terjangkau oleh masyarakat. Selain itu masyarakat pada umumnya telah mengenal internet sebagai suatu media penyampaian informasi yang mudah dalam pemakaian dan cepat diakses.

Desain sistem informasi ini memungkinkan data dapat terus diperbarui oleh seorang administrator yang dipilih, sehingga sistem ini dapat terus menjadi sumber informasi bagi yang membutuhkan informasi tersebut. Administrator adalah satu atau lebih orang yang terdaftar sebagai pengelola sistem dan mempunyai hak penuh dalam proses update data. Data-data yang dapat diperbarui meliputi data potensi, data jenis tanaman, data hama dan penyakit, data informasi pengusaha, pakar, dan pustaka. Proses meng-update atau perbaruan yang


(53)

dapat dilakukan adalah proses penambahan data, modifikasi dan penghapusan data yang disajikan.

3.2. Domain Sistem

Dalam pengembangan suatu sistem informasi diperlukan adanya batasan sistem atau domain sistem agar sistem menjadi lebih terarah dan sesuai dengan tujuan serta pengguna dapat lebih mudah dalam pemakaian. Batasan dalam sistem informasi budidaya tanaman dalam greenhouse ini mempertimbangkan kebutuhan pengguna, tujuan sistem dan alur sistem yang dikembangkan.

Domain pada sistem informasi ini adalah menyajikan informasi tentang data-data budidaya tanaman beserta data lain yang mendukung dan data-data pengusaha, pakar, eksportir, importir dan pustaka. Sistem ini terdiri dari aplikasi utama (program dan desain tampilan) dan database untuk penyimpanan data dalam bentuk tabel. Sistem ini dikelola oleh administrator untuk perawatan sistem dan penambahan data atau update.

3.3. Desain Sistem

Setelah program yang akan dibuat dinilai layak untuk diaplikasikan, maka tahap selanjutnya adalah desain sistem. Tujuan utama dari desain sistem adalah untuk memberikan gambaran tentang model sistem baru yang akan diterapkan baik dari sisi input, proses maupun output sistem tersebut. Desain sistem informasi budidaya tanaman dalam greenhouse terdiri dari desain user interface, desain database dan desain proses.

3.3.1. Desain User Interface

Desain user interface dikembangkan untuk membuat tampilan sistem informasi menjadi lebih menarik dan mudah dalam pemakaian. Desain user interface sistem ini berorientasi pada kebutuhan calon pengguna dan kemudahan dalam pencarian informasi yang dibutuhkan. Halaman web pada sistem ini


(54)

dirancang menggunakan Macromedia® Dreamweaver® MX 2004

karena pada perangkat lunak ini telah disediakan fitur-fitur dalam pembuatan web desain. Untuk memodifikasi dan perbaikan script digunakan Notepad.

Pada pembuatan halaman index, dirancang dalam bentuk frame yang terdiri dari frame atas, frame tengah dan frame bawah. Untuk lebih jelasnya frame halaman index dapat dilihat pada Gambar 3. Pada frame atas terdiri dari header dan menu atas, frame tengah terdiri dari menu samping dan bagian isi serta frame bawah yang merupakan footer. Selain menu samping, pada frame tengah (bagian left) terdapat form admin, gambar greenhouse, link ke situs-situs pertanian, dan form polling.

Gambar 3. Frame tampilan halaman index.

Bagian isi pada frame tengah terdapat script PHP yaitu <?php include "inc/include.inc.php" ?> yang dapat memanggil setiap halaman yang berbeda, sehingga menyebabkan perubahan halaman. Halaman menu dan submenu ditampilkan pada frame tengah. Pada setiap halaman submenu tanaman dibuat link submenu yang akan menampilkan halaman submenu yang dipilih. Desain link submenu ini berada di bagian atas setiap


(55)

halaman submenu. Link submenu masing-masing tanaman meliputi submenu tanaman, submenu potensi, submenu jenis tanaman, submenu budidaya, submenu panen, submenu analisis, submenu hama dan penyakit, serta submenu informasi. Pada desain ini juga dilengkapi dengan gambar tanaman sehingga memperjelas submenu yang dipilih.

a. Desain Tampilan Awal

Desain tampilan halaman awal (home) pada sistem informasi ini dirancang dalam bentuk gambar dan keterangan objek yang disusun berurutan sehingga pengguna mengetahui menu tanaman yang ada dalam sistem. Halaman ini menyajikan informasi tentang jenis tanaman yang ada dalam sistem yaitu bunga anggrek, bunga krisan, tomat, paprika, sawi, selada serta greenhouse sebagai informasi tambahan. b. Desain Tampilan Menu dan Submenu

Sistem informasi budidaya tanaman dalam greenhouse ini terdiri dari beberapa menu yaitu menu home, menu tentang situs, menu buku tamu, menu kuisioner, menu bunga anggrek, menu bunga krisan, menu tomat, menu paprika, menu sawi, menu selada, menu greenhouse, menu eksportir, menu importir, menu pengusaha benih, dan menu literatur.

Submenu dalam sistem ini antara lain submenu tanaman, submenu potensi tanaman, submenu jenis tanaman, submenu budidaya, submenu panen dan pascapanen, submenu analisis, submenu hama dan penyakit, dan submenu informasi. Desain halaman menu dan submenu menggunakan fasilitas lay out dan tabel. Bentuk output (tampilan) pada sistem ini berupa keterangan-keterangan (narrative) dan tabel. Pada masing-masing halaman diberikan link untuk submenu, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 4.


(56)

Gambar 4. Link submenu untuk tanaman tomat.

Halaman submenu tanaman menampilkan deskripsi tentang tanaman yang dipilih meliputi sejarah tanaman, klasifikasi, kandungan gizi, syarat pertumbuhan, tata nama dan bagian tanaman untuk bunga anggrek. Desain dibuat berdasarkan data yang diperoleh sehingga pengguna dapat membedakan masing-masing data. Untuk data kandungan gizi tanaman dibuat dalam bentuk tabel.

Halaman submenu potensi tanaman berisi data produksi, data ekspor dan data impor tanaman berdasarkan data statistik yang diperoleh selama beberapa tahun. Data-data tersebut dapat digunakan oleh pengguna informasi sebagai pertimbangan penentuan jenis tanaman dimana permintaan pasar tinggi sehingga memberikan keuntungan untuk usaha budidaya. Penyajian data dalam bentuk tabel sehingga pengguna dapat mengetahui rincian data dengan mudah.

Desain tampilan pada halaman submenu jenis tanaman dibuat dalam bentuk tabel yang menyajikan data dalam tiga kolom yaitu nama, deskripsi dan gambar. Selain itu juga dilengkapi dengan scrolling auto.

Halaman submenu budidaya tanaman menyajikan informasi mengenai teknik budidaya tanaman dalam greenhouse. Tampilan halaman ini disajikan dalam bentuk keterangan teknis budidaya dan dilengkapi dengan gambar.

Halaman submenu panen tanaman menyajikan informasi mengenai penanganan panen dan pascapanen tanaman. Tampilan halaman ini disajikan dalam bentuk keterangan-keterangan dan dilengkapi dengan gambar.

Halaman submenu analisis menyajikan informasi mengenai usaha budidaya tanaman. Informasi ini berguna untuk mengetahui besarnya biaya yang dibutuhkan untuk usaha budidaya dan keuntungan yang diperoleh. Tampilan


(1)

Greenspan, J and Brad B. 2001. MySQL/PHP Database Applications. New Delhi : IDG Books India (P) Ltd.

Gunawan, Livy Winata. 1998. Budidaya Anggrek. Penebar Swadaya. Jakarta.

Harjadi, Sri Setyati. 1989. Dasar Hortikultura. PAU Biologi Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Haryanto, Eko. 1998. Sawi dan Selada. Penebar Swadaya. Jakarta.

. 2003. Sawi dan Selada. Penebar Swadaya. Jakarta.

Hendrawati. 2001. Teknik Produksi dan Penanganan Pasca Panen Paprika. Skripsi. Jurusan Teknik Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, IPB, Bogor.

Jogiyanto, H. M. 1990. Pengenalan Komputer : Dasar Ilmu Komputer, Pemrograman Sistem Informasi dan Intelegensi Buatan. Andi Offset. Yogyakarta.

Kadir, Abdul. 2003. Pengenalan Sistem Informasi. Andi. Yogyakarta.

Mulyawan, Aditya Budi. 1998. Rancang Bangun Sistem Informasi Budidaya Tanaman Buah-buahan Tropis. Fakultas Teknologi Pertanian. Institut Pertanian Bogor.

O’Brien, J.A. 1999. Management Information System : A Managerial End User Perspective. Richard D. Irwin, Inc., Boston, USA.

Poernama, Satria. 2005. Rancang Bangun Sisten Informasi Budidaya Jamur Tiram (Pleurotus spp.) Berbasis Web. Skripsi. Departemen Teknik Pertanian. Institut Pertanian Bogor.

Post, Gerald V., 1999. Database Management Sistem : Designing and Building Bussines Applications. The McGraw-Hill Companies, Inc.Singapore


(2)

Prihmantoro, Heru dan Yovita Hety Indriani. 2003. Páprika Hidroponik dan Nonhidroponik. PT. Penebar Swadaya. Jakarta.

Purwanto, Ali. (2001). Rancang Bangun Perangkat Lunak Sistem Informasi untuk Irigasi Tetes (Trickle) dalam Rumah Kaca (Greenhouse). Skripsi. Jurusan Keteknikan Pertanian. Institut Pertanian Bogor.

Rismunandar, R. 1995. Budidaya Bunga Potong. Penebar Swadaya. Jakarta.

Rukmana, Rahmat. 1994. Tomat dan Cherry. Kanisius. Yogyakarta.

. 1994. Bertanam Petsai dan Sawi. Kanisius. Yogyakarta.

Setiawan, Herman. 2002. Usaha Pembesaran Anggrek. Penebar Swadaya. Jakarta.

Serhalawan, Ronald JPJ. 2004. Strategi Membangun Rumah Tanam. Trubus No. 413 TH XXXV Hal 104-105. Jakarta.

Soekartawi. 1996. Manajemen Agribisnis Bunga Potong. Universitas Indonesia. Jakarta.

Sutiyoso, Yos. 2004. Hidroponik ala Yos. Penebar Swadaya. Jakarta.

Teguh, Wahyono. 2004. Sistem Informasi (Konsep Dasar, Analisis Desain dan Implementasi). Graha Ilmu. Yogyakarta.

Tugiyono, Herry. 2002. Bertanam Tomat. Penebar Swadaya. Jakarta.

Untung, Onny. 2004. Hidroponik Sayuran: Sistem NFT (Nutrient Film Technique). Penebar Swadaya. Jakarta.

Widyarti, Meiske. 2001. Konstruksi Greenhouse. Fakultas Teknologi Pertanian. Institut Pertanian Bogor.


(3)

Widyastuti, Yustina E. 1993. Greenhouse : Rumah untuk Tanaman. Penebar Swadaya. Jakarta.

Wilkinson, Joseph W. 1992. Accounting and Information System. John Wiley & Sons, Inc.


(4)

(5)

BIODATA PENULIS

Nama lengkap penulis adalah Veni Nurcahyani, dilahirkan pada tanggal 10 februari 1984 di Probolinggo, Jawa Timur. Penulis adalah anak kedua dari tiga bersaudara pasangan Atmari dan Sunarsih.

Penulis memulai pendidikan formal di Sekolah Dasar Negeri Jati II Probolinggo pada tahun 1990 lalu pada tahun 1996 melanjutkan ke Sekolah Menegah Pertama di SLTPN 3 Probolinggo dan lulus pada tahun 1999. Pada tahun yang sama penulis melanjutkan ke Sekolah Menengah Umum di SMUN 1 Probolinggo dan lulus tahun 2002. Pada tahun 2002 penulis diterima di Institut Pertanian Bogor melalui jalur Undangan Seleksi Masuk IPB (USMI) dengan mengambil Departemen Teknik Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian dan memilih sub program studi Teknik Sistem Informatika Pertanian.

Penulis melakukan Praktek Lapangan di PT. Perkebunan Tambi Wonosobo, Jawa Tengah tahun 2005 dengan judul Laporan Praktek Lapangan “Mempelajari Sistem Manajemen Distribusi Teh di PT. Perkebunan Tambi Wonosobo”.


(6)

L

am

pi

ra

n 8. D

ia gr am pohon s is te m 81 Menu Home Tentang Kami BukuTamu Kuisioner

Anggrek Krisan Tomat Paprika Selada Sawi

Jenis Anggrek Potensi Budidaya Panen & Pasca Panen Analisis Hama & Penyakit Informasi Jenis Krisan Potensi Budidaya Panen & Pasca Panen Analisis Hama & Penyakit Informasi Jenis Tomat Potensi Budidaya Panen & Pasca Panen Analisis Hama & Penyakit Informasi Jenis Anggrek Potensi Budidaya Panen & Pasca Panen Analisis Hama & Penyakit Informasi Jenis Anggrek Potensi Budidaya Panen & Pasca Panen Analisis Hama & Penyakit Informasi Jenis Anggrek Potensi Budidaya Panen & Pasca Panen Analisis Hama & Penyakit Informasi Eksportir Importir Greenhouse Pengusaha Benih Literatur Perusahaan /Instansi