KERANGKA KONSEP, DEFENISI OPERASIONAL METODOLOGI PENELITIAN

BAB III KERANGKA KONSEP, DEFENISI OPERASIONAL

3.1 KERANGKA KONSEP

Kerangka konsep merupakan kerangka yang menggambarkan dan mengarahkan asumsi mengenai elemen-elemen yang diteliti. Berdasarkan rumusan masalah yang telah dipaparkan dalam latar belakang dan tinjauan kepustakaan maka kerangka konsep digambarkan sebagai berikut:

3.2 DEFENISI OPERASIONAL

Parese palsy : kelumpuhan Ptosis : kelopak mata atas lemah. Neoplasma : tumor keganasan Ocular motor : pergerakan bola mata Trauma kepala : cedera pada daerah kepala Penyakit Vaskular : gangguan pada pembuluh darah Umur : lamanya hidup Kelumpuhan Okular Motor Karakteristik : o Trauma kepala o Neoplasma o Penyakit Vaskular o Umur Universitas Sumatera Utara

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

4.1 RANCANGAN PENELITIAN

Penelitian ini adalah penelitian retrospektif yang bersifat deskriptif observasional. Subjek yang diteliti tidak diberikan perlakuan.

4.2 PEMILIHAN TEMPAT PENELITIAN

Penelitian dilakukan di Poliklinik Mata Sub Bagian Neuro-oftalmologi Rumah Sakit Umum H. Adam Malik Medan tahun 2011.

4.3 POPULASI DAN SAMPEL

Populasi penelitian adalah semua penderita dengan gangguan neuro- oftalmologi yang datang ke Poliklinik Mata Sub Bagian Neuro-oftalmologi pada RSUP. H. Adam Malik Medan tahun 2011. Sampel penelitian diambil dan ditentukan berdasarkan hasil catatan rekam medik yang memenuhi kriteria inklusi.

4.4 KRITERIA INKLUSI DAN EKSKLUSI

Kriteria inklusi : - Semua penderita yang mengalami gangguan fiksasi dan proyeksi yang menimbulkan gangguan gerakan mata, yang bersifat organik maupun fungsional. - Pemeriksaan media refraksi baik dan segmen posterior normal. - Penglihatan berganda dengan kedua mata. - Usia 18 tahun - Bersedia ikut dalam penelitian dan menyetujui tindakan medis Universitas Sumatera Utara Kriteria eksklusi : - Usia 18 tahun - Media refraksi keruh dan kelainan segmen posterior. - Penglihatan berganda menetap dengan penutupan salah satu mata. -

4.5 IDENTIFIKASI VARIABEL

Tidak bersedia ikut dalam penelitian - Variabel bebas adalah kelumpuhan okular motor yang terdiri dari parese nervus III yang melibatkan pupil dan ptosis, parese nervus IV, parese nervus VI dan parese nervus kranial multipel parese III, IV dan VI. - Variabel terikat adalah trauma kepala, neoplasma, aneurisma, umur.

4.6 CARA KERJA

Dilakukan penelitian retrospektif melalui catatan rekam medis penderita dengan gangguan gerakan bola mata yang memenuhi kriteria inklusi di Poliklinik Mata Rumah Sakit H. Adam Malik Medan tahun 2011. kemudian dilakukan pengumpulan dan pencatatan data berupa : 1. Identitas pasien, yg meliputi : nama, usia, jenis kelamin, nomor rekam medis, alamat, dan pekerjaan. 2. Hasil pemeriksaan mata : - Keluhan utama : penglihatan berganda dengan kedua mata. - Tajam penglihatan. - Gerakan bola mata. - Segmen anterior ; media refraksi, ukuran pupil, bentuk pupil, reflex cahayaRC, relative afferent pupillary defectRAPD, dan levator action. - Segmen posteriorFunduskopi - Tekanan intra okuler 3. Kelainan lain yang diderita, misalnya : tumor, trauma, hipertensi, diabetes mellitus, infeksi, dan kelainan susunan saraf pusat. Universitas Sumatera Utara

4.7 ANALISA DATA

Analisa data dilakukan secara deskriptif dan disajikan dalam bentuk tabulasi data.

4.8 PERTIMBANGAN ETIKA

Usulan penelitian ini disetujui oleh Bagian Ilmu Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara RSUP H. Adam Malik Medan.

4.9 PERSONALIA PENELITIAN

Peneliti : Bobby Ramses Erguna Sitepu

4.10 BIAYA PENELITIAN

Biaya penelitian ditanggung peneliti sendiri. Universitas Sumatera Utara

BAB V HASIL PENELITIAN