Usaha Keluarga Uraian Teoritis 1. Wirausaha

3. Little margin for error Wirausaha harus mempunyai perhitungan yang tepat tentang lokasi, modal yang akan ditanam dan sebagainya dengan tingkat torelansi kesalahan yang sangat kecil.

2.1.3. Usaha Keluarga

Lambing dan Kuehl dalam bukunya : “ enterpreneurship” 2000 mendefinisikan wirausaha keluarga yaitu usaha keluarga adalah usaha yang mayoritas modal dan pengawasannya adalah anggota keluarga dimana dua atau lebih anggota keluarga terlibat secara langsung didalamnya dan biasanya usaha keluarga didasarkan pada perasaan, pemeliharaan dan keamanan tetapi bisnis berkisar seputar produktifitas, prestasi dan keuntungan. Bisnis keluarga adalah sebuah perusahaan yang anggota keluarganya secara tidak langsung terlibat didalam menjalankan bisnis keluarga sangat diperlukan untuk mencapai kesuksesan yang akan dicapai oleh keluarga tersebut agar bisnis dapat terus diwariskan pada generasi berikutnya. Bisnis keluarga memiliki kelebihan dari bisnis yang lain dimana keluarga berbagi susah dan duka bersama dengan membangun perusahaan. Mengatasi masalah dan memcahkan masalah dari waktu ke waktu secara bersama baik didalam perusahaan maupun diluar urusan bisnis. Dalam bisnis keluarga ada rasa saling percaya yang tinggi terhadap anggota keluarga, suasana kerja lebih menyenangkan, komitmen kerja yang tinggi dari anggota keluarga yang menyebabkan lebih cepatnya pencapaina tujuan perusahaan. Ada keserasian tata nilai dari anggota keluarga, memudahkan Universitas Sumatera Utara terciptanya budaya korporasi yang sama di antara anggota keluarga, hingga pengelolaan perusahaan berjalan lancar. Sumber keuangan, pada umumnya perusahaan didanai secara konservatif atau berasal dari dana pribadi. Biasanya pengelolaan keuangan perusahaan dilakukan dengan sangat hati-hati dan teliti, sebab menyangkut kehidupan keluarganya. Pengupahan karyawan disesuaikan dengan performance masing- masing karyawan, bukan berdasarkan lama kerja atau pertalian darah. Ini mendorong karyawan untuk bekerja kratif, produktif dan efektif. Menurut John L. Ward Susanto, 2002, yang diperoleh dari berbagai penelitian terhadap banyak wirausaha keluarga, ada tiga hal yang harus di ketahui oleh wirusaha keluarga adalah: 1. Sukses bukanlah suatu kebetulan, kemakmuran dicapai setelah memalui beberapa generasi yang bekerja yang keras. 2. Perusahaan keluarga yang sukses adalah perencanaan yang di lakukan dengan sangat hati-hati. Mereka merencanakan masa depat usaha mereka dan masa depan keluarga mereka. 3. Melalui perencanaan, mereka mengantisipasi isu yang biasanya dihadapi oleh bisnis mereka. Mereka mebuat kebijakan untuk mengatasi isu tersebut, serta mengasuh naluri untuk kepentingan usaha dan keluarga mereka. Susanto, 2002 Universitas Sumatera Utara Tabel 2.2 Perbedaan Wirausaha Keluarga Dengan Non Wirausaha Keluarga No Kategori Wirausaha keluarga Wirausaha non keluarga 1 Kepemilikan 100 dimiliki oleh keluarga Pemegang saham 2 Pengawasan Oleh keluarga Badan komisaris 3 Motivasi Pada kepuasan pemilik Pada kepuasan pemegang saham 4 Pembuatan Cepat, berdasarkan intuisi, sukses atau gagal merupakan tanggung jawab Dipertimbangkan dengan sangat hati-hati, suksesatau gagal merupakan tanggung jawab profesional, berorientasi pada proses bukan hasil 5 Pendelegasian Tidak jelas Jelas tetapi sering kali terlalu birokratis 6 Jam kerja Tidak terbatas Terbatas 7 Kepemimpinan Paternalistik, regenalisai didasarkan pada dukungan keluarga dan prestasi Partisipasi, regenerasi, didasarkan pada profesionalisme dan prestasi 8 Pengembangan karir Tidak jelas, kecil kesempatan untuk korupsi Jelas, terdapat kesempatan besar untuk korupsi Sumber: Susanto, 2002 Keuntungan keterlibatan anggota keluarga didalam bisnis menurut Longenecker 2001 : 1. Kuatnya ikatan persaudaraan didalam bisnis keluarga. 2. Perusahaan dapat menggunakan tema keluarga bersangkutan didalam periklanan dan membuatnya berbeda dari persaingan. 3. Anggota keluarga mau menggorbankan pendapatnya untuk keperluan perusahaan keluarga. Universitas Sumatera Utara

2.1.4. Keberhasilan Usaha