30
e. Keluarga Berencana KB
Jumlah peserta KB baru sebanyak 6.461 akseptor 9,7 dengan metode kontrasepsi yang terbanyak adalah suntik 51,8 .
Sedangkan peserta KB Aktif sebanyak 50.234 akseptor 75,8 dengan metode kontrasepsi yang terbanyak adalah suntik 43,1 .
Adapun metode kontrasepsi yang tidak dipilih adalah obat vagina Lihat lampiran Tabel 33,34,35
f. I munisasi
Program imunisasi merupakan salah satu program prioritas dari Depkes yang mempunyai nilai efektifitas yang tinggi dalam
menurunkan angka kesakitan dan kematian bayi akibat penyakit- penyakit yang dapat dicegah dengan immunisasi.
Jumlah bayi sebanyak 5.827 bayi. Cakupan imunisasi BCG sebesar 96,2 , DPT+ HB1 Combo sebesar 97,2 , Polio 3 sebesar
96,3 , Campak mencapai 98,1 , DPT+ HB3 Combo sebesar 95,8 . Sedangkan angka DO Rate sebesar -1 .
Lihat lampiran Tabel 39, 40
Tahun 2010 semua desa yang telah mencapai Universal Child I munization UCI .
Lihat lampiran Tabel 38 Sedangkan imunisasi yang diberikan kepada ibu hamil yaitu TT1
samapai TT5 serta TT2+ cakupannya adalah TT1 sebesar 9,0 dan TT2 sebesar 10,6 , TT3 sebesar 15,0 , TT4 sebesar 11,3 , TT5
sebesar 5,4 dan TT2+ sebesar 42,4 Lihat lampiran Tabel 29
g. Pemberantasan penyakit
1 Penyakit Diare
Penyakit diare sampai saat ini masih menjadi masalah kesehatan masyarakat, walaupun secara umum angka kesakitan
masih fluktuatif. Diare pada balita merupakan hal yang sangat berbahaya karena bisa mengakibatkan kematian. Adapun hasil
penemuan penderita diare pada balita adalah sebanyak 8.714 kasus dengan 100 kasus ditangani.
Lihat lampiran Tabel 16
Profil Kesehatan Kabupaten Kulon Progo tahun 2010
31
2 Demam Berdarah
Demam berdarah di Kabupaten Kulon Progo tahun 2010 terdapat kasus sebanyak 470 kasus dengan 3 kematian.
Puskesmas yang paling banyak kasusnya adalah di wilayah puskesmas Nanggulan sebanyak 73 kasus
Lihat lampiran Tabel 23
Sampai dengan tahun 2010 terdapat daerah endemis sebanyak 37 desa, daerah sporadis sebanyak 59 desa, daerah
potensial bebas sebanyak 2. Ada penunuranan desa bebas yang tahun sebelumnya terdapat 7 desa bebas.
Desa yang paling banyak kasusnya adalah Desa Banjararum , Kalibawang dengan kasus sebanyak 30 kasus.
Lihat lampran tambahan 1.
Stat us Desa bebas
sporadis endemis
Stat us Desa bebas
sporadis endemis
St atus Desa Bebas
Sporadis Endem is
TAHUN 2010
Status Desa Bebas
Sporadis Endemis
Status Desa Bebas
Sporadis Endemis
St atus Desa Bebas
Sporadis Endem is
TAHUN 2009 PETA STATUS DESA DBD KABUPATEN KULON PROGO
TAHUN 2009 dan 2010
Profil Kesehatan Kabupaten Kulon Progo tahun 2010
32
Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya ada pergeseran wilayah kasus terbanyak. Sebelumnya yang tertinggi
adalah daerah Wates sekarang bergeser ke arah utara yaitu di wilayah Nanggulan dan desa di wilayah Kalibawang
Dalam rangka menanggulangi kasus Demam Berdarah di Kabupaten Kulon Progo telah dilaksanakan upaya antara lain
fogging resting dan PSN dengan melibatkan lintas sektoral. Sedangkan angka bebas jentik yang diperoleh dari kegiatan
Pemberantasan Sarang Nyamuk PSN adalah sebesar 84,26 . Hal ini masih dibawah target yaitu 95 .
Lihat lampiran 63 Hanya satu puskesmas yang telah mencapai target yaitu puskesmas
Samigaluh I seperti terlihat pada peta di bawah ini :
PETA PENCAPAI AN TARGET ANGKA BEBAS JENTI K DI WI LAYAH PUSKESMAS KABUPATEN KULON PROGO TAHUN 2010
ANGKA BEBAS JENTIK 75
76-80 81-85
86-90 90-95
95
Kok ap 1 Girimulyo 2
Kokap 2 Ka liba wang
Pengasih 1
Galur 1 Sentolo 1
Girimulyo 1
Sent olo 2
Galur 2 Wat es
Lendah 1 Lendah 2
Na nggulan Samigaluh 1
Penga sih 2 Samigaluh 2
Panja tan 1 Panja tan 2
Temon 2 Te mon 1
ANGKA BEBAS JENTIK
Profil Kesehatan Kabupaten Kulon Progo tahun 2010
33
20 40
60 80
100
bulan k
a s
u s
2005 1
3 4
2 1
4 5
2 1
2006 24
17 2
10 7
7 1
1 2
2007 7
9 18
5 1
3 5
3 4
7 11
13 2008
13 13
21 19
17 24
2 3
10 22
13 2009
31 27
11 30
12 31
25 17
22 15
25 46
2010 52
56 77
57 50
37 20
19 27
11 31
35 1
2 3
4 5
6 7
8 9
10 11
12
GRAFI K JUMLAH KASUS DBD BERDASARKAN BULAN DI KABUPATEN KULON PROGO TAHUN 2005 S.D 2010
3 HI V AI DS
Penyakit HI V AI DS merupakan penyakit yang sangat perlu diwaspadai karena mempunyai fenomena gunung es. Yaitu kasus
yang ditemukan sedikit tetapi kenyataanya lebih banyak jumlah yang menderita. Dari hasil survey yang dilakukan diperoleh hasil
positif HI V sebanyak 1 orang dan kasus AI DS 3 orang. Lihat
lampiran Tabel 14
4 Tuberkulosis
Penyakit TB Paru di kabupaten Kulon Progo masih menjadi masalah kesehatan karena :
1 Menyerang pada semua kelompok
2 Prosentase kasus tertinggi pada kelompok umur produktif
3 Penemuan penderita TB dengan Basil Tahan Asam BTA
masih rendah
Profil Kesehatan Kabupaten Kulon Progo tahun 2010
34
Tahun 2010 dari data puskesmas ditemukan 125 kasus baru dan 11 kasus lama dengan prevelansei sebesar 27,97 per
100.000 penduduk. Lihat lampiran Tabel 10
Sedangkan pencapaian indikator program TB diperoleh hasil case detection rate 42,6 . Kesembuhan 67
berdasarkan 100 penderita yang diobati tahun 2009 sebanyak 67 orang sembuh
5 AFP Acute Flacide Paralisis
Penyakit AFP merupakan penyakit yang tidak mematikan tetapi bisa menimbulkan kecacatan. Merupakan indikator adanya virus
folio liar. Pada tahun 2010 ditemukan 5 kasus AFP Lihat lampiran
Tabel 9
6 Malaria
Kasus malaria di Kabupaten Kulon Progo dari tahun 2000 sampai dengan 2008 mengalami penurunan sedangkan pada
tahun 2009 menunjukkan ada peningkatan jumlah kasus. Trend jumlah kasus dari tahun 2000 sampai dengan 2010 seperti pada
grafik di bawah ini.
3 8
.1 5
7 3
7 .1
6 3
2 8
.2 6
7
3 .5
4 9
5 3
4 2
4 8
1 6
9 4
7 3
9 3
3 2
5000 10000
15000 20000
25000 30000
35000 40000
45000
20 00
20 01
20 02
20 03
20 04
20 05
20 06
20 07
20 08
20 09
20 10
t ahun k
a s
u s
GRAFI K KASUS MALARI A DI KABUPATEN KULON PROGO TAHUN 2000 S.D 2010
Profil Kesehatan Kabupaten Kulon Progo tahun 2010
35
Tahun 2010 terdapat 12.038 sedian darah yang diambil dengan 32 positif malaria.
Lihat lampiran Tabel 24 Dari 32 sampel 1 penderita berasal dari Purworejo. Kasus
tertinggi di wilayah Puskesmas Samigaluh 1 Desa Ngargosari, dan Puskesmas Kokap I I Desa Hargotirto seperti terlihat pada
peta di bawah ini :
Kasus malaria tertinggi terjadi pada kelompok umur produktif yaitu 15 tahun, sedangkan terendah pada kelompok
umur 5- 9 tahun. Jenis parasit terbanyak ditemukan jenis vivax.
Tahun 2010 Annual Parasite I ncident API sebesar 0,03
00.
Sedangkan status desa malaria untuk desa HCI sudah tidak ada. Ada 1 desa HCI dan 13 desa LCI . desa lainnya 74
desa bebas malaria.
Ju m la h K a su s
1 2
3 8
9
Ngar gosar i
Hargorej o Karan gsar i
Ger bo sar i Sidoharj o
Pag erh arjo Banj arsari
Purw osari Jatim ulyo
Hargotir to Harg ow ilis
Krem bang an Kedungsar i
Trihar jo
PETA PENYEBARAN KASUS MALARI A DI KABUPATEN KULON PROGO TAHUN 2010
Profil Kesehatan Kabupaten Kulon Progo tahun 2010
36
Adapun penyebarannya dapat dilihat pada peta di bawah ini :
Ng a rg osari
Ha rg ore j o Ka ran g sari
Ger b o sa ri Sid oh a rj o
Pag e rh arj o Ba n j arsari
Pu r w osari Jat im u lyo
Ha rg ot irt o Ha rg ow ili s
Kre m b a n ga n Ke d u n gsari
Tri h arj o
PETA STAT US D ESA M ALARI A D I KABU PATEN KULON P RO GO TAH U N 2 0 1 0
st a t u s d e sa Beb a s
LCI M CI
h. Pelayanan kesehatan keluarga miskin
Pelayanan kesehatan pada masyarakat miskin merupakan kewajiban pemerintah. Oleh karena itu maka pemerintah telah
membuat kebijakan tentang pelayanan kesehatan keluarga miskin yang pelaksanaannya dilakukan oleh PT ASKES Jamkesmas dan
Bapel Jaminan Kesehatan Sosial Jamkesos Propinsi D.I Yogyakarta. Dan Jamkesda Kabupaten Kulon Progo Adapun
sasaran masyarakat miskin di Kabupaten Kulon Progo berdasarkan SK Bupati sebesar 221.128 jiwa. Sedangkan yang sudah tercakup
oleh Jamkesmas, Jamkesos dan Jamkesda sebanyak 222.893 jiwa. Sedangkan kunjungan rawat jalan masyarakat miskin ke
puskesmas sebanyak 193.858 jiwa 85.3 untuk rawat jalan ke
Profil Kesehatan Kabupaten Kulon Progo tahun 2010
37
rumah sakit 14.337 jiwa 6,3 . Sedangkan untuk kunjungan rawat inap ke puskesmas sebanyak 1.748 jiwa 0.8 untuk
rawat inap ke rumah sakit 3.454 jiwa 1,5 . Lihat lampiran Tabel
55, 56, 57
i. Pelayanan Kesehatan Kerja pada pekerja formal
Pelayanan kesehatan kerja pada pekerja formal merupakan keharusan bagi unit usaha perusahaan yang memliki tenaga kerja.
Salah satunya dengan mengikuti asuransi. Hal ini berguna untuk melindungi para pekerja dari kecelakaan kerja dan pekerja dapat
terjamin kesehatan dan keselamatannya selama bekerja maupun setelah pulang dari kerja.
Adapun sasaran pekerja formal pada tahun 2010 yang telah mengikuti Jamsostek sebanyak 3.371 orang sedangkan
peserta PT Askes yaitu Pegawai Negeri Sipil sebanyak 47.770 peserta.
Lihat lampiran Tabel 55
2. Pelayanan Kesehatan Rujukan
a. Kunjungan
Jumlah kunjungan rumah sakit baik rumah sakit umum maupun rumah sakit khusus sebanyak 213.818 orang. Kunjungan
tertinggi berasal dari RSUD Wates sebanyak 106.997 orang, sedangkan yang paling rendah dari RSU PKU muhammadiyah Wates
sebanyak 3.359 orang .
Adapaun Kunjungan rawat jalan seluruhnya sebanyak 189.932 orang. Kunjungan tertinggi berasal dari RSUD
Wates sebanyak 91.365 orang, sedangkan yang paling rendah dari RSU PKU muhammadiyah Wates sebanyak 3.446 orang. Sedangkan
kunjungan rawat inap seluruhnya sebanyak 23.886 orang. Kunjungan tertinggi berasal dari RSUD Wates sebanyak 15.692 orang, sedangkan
yang paling rendah dari RSU PKU muhammadiyah Wates sebanyak 213 orang.
Lihat lampiran Tabel 58
Profil Kesehatan Kabupaten Kulon Progo tahun 2010
38
GRAFI K KUNJUNGAN PASI EN RUMAH SAKI T DI KABUPATEN KULON PROGO TAHUN 2010
1 0 .0 0 0 2 0 .0 0 0
3 0 .0 0 0 4 0 .0 0 0
5 0 .0 0 0 6 0 .0 0 0
7 0 .0 0 0 8 0 .0 0 0
9 0 .0 0 0 1 0 0 .0 0 0
RSUD t es
Rizki A Lendah
Rizki A Temon
PKU Nanggulan
Kharisma RSU Boro PKU Wat es
Wa
Rawat Jalan Rawat I nap
b. BOR bed operation rate = angka penggunaan tempat tidur
BOR salah satu indikator rawat inap rumah sakit yang menunjukan seberapa banyak tempat tidur yang digunakan. Jumlah
pemanfaatan tempat tidur di RSUD Wates sebesar 70,5 dari 176 tempat tidur yang ada, RSU Boro sebesar 12 dari 50 tempat tidur
yang ada, RSU PKU Muh Nanggulan sebesar 33 dari 29 tempat tidur yang ada, RSU Rizki Amalia Temon sebesar 21,5 dari 54
tempat tidur yang ada, RSU Kharisma Paramedika sebesar 38,1 dari 51 tempat tidur yang ada dan RSK Rizki Amalia Lendah sebesar 52
dari 32 tempat tidur yang ada Lihat lampiran Tabel 60
Angka BOR yang rendah di rumah sakit menunjukan kurangnya pemanfaatan fasilitas perawatan rumah sakit oleh
masyarakat.
c. ALOS Avarage Length Of Stay
Profil Kesehatan Kabupaten Kulon Progo tahun 2010
39
ALOS salah satu indikator rawat inap rumah sakit yang menunjukan seberapa berapa lama rata-rata hari rawat pasien. Lama
hari rawat di RSU Boro, RSUD Wates dan RSU Kharisma Paramedika selama 4 hari, RSK Rizki Amalia Lendah dan RSU Rizki Amalia Temon
adalah selama 3 hari, RSU PKU Muh Nanggulan adalah selama 2 hari. LOS ideal 3- 12 hari.
Lihat lampiran Tabel 60
d. TOI Turn Over I nterval
TOI untuk RSUD Wates selama 2 hari, RSU PKU Muh Nanggulan dan RSU PKU Muh Wates selama 4 hari, RSU Kharisma
Paramedika selama 6 hari, dan RSU Rizki Amalia Temon selama 10 hari dan RSU Boro selama 32 hari serta RSK Rizki Amalia Lendah
selama 3 hari. Lihat lampiran Tabel 60. TOI idealnya 1 – 3 hari, TOI
yang tinggi berarti kunjungan rawat inap oleh masyarakat masih kurang.
e. GDR Gross Grade Rate
GDR untuk melihat rate dari jumlah pasien yang meninggal dibandingkan pasien yang keluar. GDR untuk RSUD Wates adalah
sebesar 43 permil, RSU Boro sebesar 20 permil; RSU Rizki Amalia Temon sebesar 13 permil; RSU PKU Muh Nanggulan sebesar 9 permil;
RSU Kharisma Paramedika adalah sebesar 11 permil, RSK Rizki Amalia Lendah adalah sebesar 9 permil. I dealnya kurang dari 45 permil
Lihat lampiran Tabel 59
f. NDR Netto Grade Rate
NDR untuk melihat rate dari jumlah pasien yang meninggal setelah dirawat lebih dari 1 hari dibandingkan pasien yang keluar.
NDR untuk RSU Boro sebesar 12 permil, RSUD Wates adalah sebesar 21 permil, RSU PKU Muh Nanggulan sebesar 3 permil; RSU Rizki
Amalia Temon sebesar 2 permil dan RSU Kharisma Paramedika adalah sebesar 7 permil¸ RSK Rizki Amalia Lendah adalah sebesar 3 permil.
I dealnya kurang dari 25 permil Lihat lampiran Tabel 59
Profil Kesehatan Kabupaten Kulon Progo tahun 2010