BAB IV ANALISA DAN EVALUASI
A. Potensi Pajak
Dengan diberlakukannya Otonomi Daerah, setiap daerah dipacu untuk dapat berkreasi untuk mencari sumber penerimaan daerah yang dapat mendukung
pembiayaan pengeluaran daerah tersebut. Undang-Undang tentang Pemerintahan Daerah menetapkan bahwa daerah memiliki hak untuk melakukan pemungutan pajak
dan retribusi daerah. Pajak dan retribusi daerah ini merupakan salah satu sumber penerimaan yang berasal dari dalam daerah dan dapat dikembangkan sesuai dengan
kondisi masing-masing daerah. Dalam era Otonomi Daerah sekarang ini, daerah diberikan kewenangan yang lebih besar untuk mengatur dan mengurus rumah
tangganya sendiri. Tujuannya antara lain untuk lebih mendekatkan pelayanan pemerintah kepada masyarakat, memudahkan masyarakat untuk memantau dan
mengontrol penggunaan dana yang bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah APBD, selain itu juga menciptakan persaingan yang sehat antar daerah dan
mendorong timbulnya inovasi. Pemberian kewenangan yang semakin besar pula dalam urusan perpajakan.
Pajak Bumi dan Bangunan Sektor Perdesaan dan Perkotaan merupakan salah satu pajak daerah yang terbaru yang memiliki potensi yang cukup besar untuk
meningkatkan Pendapatan Asli Daerah khususnya di Kota Tebing Tinggi. Hanya saja bagaimana cara Pemerintah Daerah dalam mengoptimalkan kinerjanya melalui kerja
Universitas Sumatera Utara
sama yang baik antara Dinas Pendapatan Kota Tebing Tinggi dengan Kelurahan dan Kecamatan di lingkungan kota Tebing Tinggi serta kerja sama yang baik dengan
Wajib Pajak itu sendiri agar Wajib Pajak senang membayar pajak. Dari data yang sudah saya dapat bahwa Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak
Bumi dan Bangunan Sektor Perdesaan dan Perkotaan mengalami peningkatan yang signifikan. Sesuai dengan target yang ditetapkan, Pajak Bumi dan Bangunan Sektor
Perdesaan dan Perkotaan sudah terealisasi dan melampaui target yang telah ditetapkan. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa Tingkat Kepatuhan Wajib
Pajak Dalam Membayar Pajak Bumi dan Bangunan di KPP Pratama Tebing Tinggi sangat baik, ini memacu Dinas Pendapatan Kota Tebing Tinggi untuk dapat lebih
meningkatkan lagi target yang telah ditetapkan pada tahun 2014 ini. Sesuai dengan Peraturan Daerah Kota Tebing Tinggi Nomor 2 Tahun 2013 bahwa Pajak Bumi dan
Bangunan Sektor Perdesaan dan Perkotaan mulai berlaku pada tanggal 1 Januari 2014, Sehingga data yang terdapat di Kantor Dinas Pendapatan Daerah Kota Tebing
Tinggi belum lengkap. Karena jika ingin melihat data tentang Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Dalam Membayar Pajak Bumi dan Bangunan Sektor Perdesaan dan
Perkotaan harus minimal 1 tahun setelah peraturan daerah diterbitkan, sehingga data yang saya ambil masih berdasarkan pada tahun 2013, tetapi data pada tahun 2013
sudah terdapat di Kantor Dinas Pendapatan Kota Tebing Tinggi karena sudah diserahkan oleh KPP Pratama Kota Tebing Tinggi, dan Wajib Pajak juga sudah
meminta formulir Pajak Bumi dan Bangunan Sektor Perdesaan dan Perkotaan di Dinas Pendapatan Kota Tebing Tinggi tidak di KPP Pratama Tebing Tinggi.
Universitas Sumatera Utara
B. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak