E. Tingkat Pemahaman Wajib Pajak Bumi dan Bangunan Sektor Perdesaan
dan Perkotaan dalam Mengisi Surat Pemberitahuan Objek Pajak SPOP
Tingkat pemahaman Wajib Pajak Kota Tebing Tinggi dalam mengisi Surat
Pemberitahuan Objek Pajak sangat bagus, banyak masyarakat yang sudah
mengerti dalam mengisi Surat Pemberitahuan Objek Pajak SPOP. Karena Surat Pemberitahuan Objek Pajak Bumi dan Bangunan Sektor Perdesaan dan Perkotaan
pada saat di KPP Pratama Kota Tebing Tinggi tidak berbeda dengan yang ada di Dinas Pendapatan Kota Tebing Tinggi. Selain itu, jika masyarakat tidak mengerti
bagaimana cara mengisi Surat Pemberitahuan Objek Pajak, maka Pegawai dinas pendapatan kota Tebing Tinggi dapat memberitahukan bagaimana cara mengisi
Surat Pemberitahuan Objek Pajak. Wajib Pajak dapat bertanya seputar Pajak Bumi dan Bangunan Sektor Perdesaan dan Perkotaan di Dinas Pendapatan Daerah
Kota Tebing Tinggi. Yang membedakan hanya saja Wajib Pajak tidak perlu datang ke kantor KPP Pratama Tebing Tinggi jika ingin meminta formulir untuk
membayar Pajak Bumi dan Bangunan Sektor Perdesaan dan Perkotaan, hanya datang ke Dinas Pendapatan Kota Tebing Tinggi saja.
F. Sanksi Yang Dikenakan Terhadap Wajib Pajak Yang Tidak Membayar
Pajak Bumi dan Bangunan Sektor Perdesaan dan Perkotaan
1. Walikota menentukan tanggal jatuh tempo pembayaran dan penyetoran
pajak yang terutang paling lama 30 tiga puluh hari kerja setelah saat
Universitas Sumatera Utara
terutangnya pajak dan paling lama 6 enam bulan sejak tanggal diterimanya SPPT oleh Wajib Pajak.
2. SPPT, SKPD, STPD, Surat Keputusan Pembetulan, Surat Keputusan
Keberatan, dan Putusan Banding, yang menyebabkan jumlah pajak yang harus dibayar bertambah merupakan dasar penagihan pajak dan harus
dilunasi dalam jangka waktu 1 satu bulan sejak tanggal diterbitkan. 3.
Walikota atas permohonan Wajib Pajak setelah memenuhi persyaratan yang ditentukan dapat memberikan persetujuan kepada Wajib Pajak untuk
mengangsur atau menunda pembayaran pajak, dengan dikenakan bunga sebesar 2 sebulan.
4. Pajak yang terutang berdasarkan SPPT, SKPD, STPD, Surat Keputusan
keberatan, dan Putusan Banding yang tidak atau kurang dibayar oleh Wajib Pajak pada waktunya dapat ditagih dengan Surat Paksa.
5. Penagihan pajak dengan Surat Paksa dilaksanakan berdasarkan peraturan
perundang-undangan. 6.
Jika Wajib Pajak masih saja membandel dan tidak mau membayar pajak, maka pegawai dapat melakukan penyitaan pada Tanah atau bangunan yang
dimilikinya.
Universitas Sumatera Utara
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan