Aktiva Lain-lain RASIO MODAL SETELAH DIKURANGI SISA SURPLUS YANG MENJADI BAGIAN PEMERINTAH

29 Nilai penyertaan Indover Bank per tanggal 31 Desember 2008 adalah nihil, karena ekuitas Indover Bank bersaldo negatif. Penempatan dana Bank Indonesia pada Indover Bank dan proses likiudasi Indover Bank dijelaskan pada Catatan C.13 – Aktiva Lain-lain dan Catatan D.3 – Komitmen dan Kontinjensi. 2 PT Asuransi Kredit Indonesia Askrindo Nilai penyertaan Bank Indonesia di Askrindo telah menurun dari 55,00 pada tahun 2007 menjadi 17,60 pada tahun 2008, karena adanya tambahan Penyertaan Modal Negara PMN yang dilakukan Pemerintah Indonesia di Askrindo sebesar Rp850.000 juta. Dengan adanya PMN tersebut, maka modal disetor meningkat menjadi sebesar Rp1.250.000 juta, dengan komposisi sebagai berikut: - Pemerintah c.q. Departemen Keuangan Rp1.030.000 juta 82,40 - Bank Indonesia Rp220.000 juta 17,60 3 PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia BPUI Nilai penyertaan awal Bank Indonesia di BPUI adalah Rp18.500 juta dengan porsi kepemilikan 82,22. Nilai penyertaan Bank Indonesia pada tanggal 31 Desember 2008 adalah nihil karena ekuitas BPUI bersaldo negatif. Atas permasalahan hak opsi PT Artha Investa Argha AIA terhadap kepemilikan 40,00 saham BPUI, Bank Indonesia telah memanggil AIA melalui media massa sebanyak 3 tiga kali untuk melakukan upaya penyelesaian secara bilateral dengan AIA namun sampai dengan batas waktu yang ditentukan wakil AIA tidak memenuhi undangan tersebut. Sehubungan dengan itu, Bank Indonesia tengah melakukan upaya hukum melalui gugatan kepada AIA di pengadilan dan saat ini dalam tahap persidangan. Dalam melaksanakan divestasi penyertaan pada Indover Bank, PT Askrindo, dan BPUI, Bank Indonesia tetap berpegang pada Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2004, bahwa pelaksanaan divestasi selambat-lambatnya harus sudah dilakukan pada awal tahun 2009. Divestasi penyertaan Bank Indonesia pada PT Askrindo dan BPUI direncanakan akan dilakukan sesuai Kesepakatan antara Bank Indonesia, Menteri Keuangan, dan Menteri Negara BUMN pada tanggal 24 September 2008.

13. Aktiva Lain-lain

Aktiva Lain-lain terdiri atas Aktiva Tetap, Aktiva Sewa Guna Usaha, Aktiva Tidak Berwujud, Aktiva Lain-lain pada Indo Plus BV IPBV, Persediaan Bahan Uang dan Uang Muka Pengadaan Uang, serta Aktiva Lainnya. Posisi Aktiva Lain-lain pada tanggal 31 Desember 2008 dan 31 Desember 2007 masing-masing sebesar Rp9.194.090 juta dan Rp7.690.761 juta, dengan rincian sebagai berikut: 31 Desember 2008 31 Desember 2007 Rp juta Rp juta - Aktiva Tetap, Aktiva Sewa Guna Usaha dan Aktiva Tidak Berwujud Nilai buku 6.589.294 6.566.744 - Aktiva Lain-lain pada IPBV 438.031 493.996 - Persediaan Bahan Uang dan Uang Muka Pengadaan Uang 415.999 440.802 - Lainnya 1.750.766 189.219 9.194.090 7.690.761 30 a. Aktiva Tetap, Aktiva Sewa Guna Usaha, dan Aktiva Tidak Berwujud Nilai buku Aktiva Tetap, Aktiva Sewa Guna Usaha dan Aktiva Tidak Berwujud per 31 Desember 2008 dan 31 Desember 2007 masing-masing sebesar Rp6.589.294 juta dan Rp6.566.744 juta, dengan rincian sebagai berikut: 31 Desember 2008 31 Desember 2007 Rp juta Rp juta Harga PerolehanRevaluasi Aktiva Tetap: - Tanah dan Bangunan 6.112.234 6.086.410 - Selain Tanah dan Bangunan 1.210.873 1.126.410 Aktiva Tidak Berwujud 56.740 58.306 Aktiva Sewa Guna Usaha 83.209 83.209 Aktiva Dalam Penyelesaian 364.573 261.221 7.827.629 7.615.556 Akumulasi PenyusutanAmortisasi Aktiva Tetap: - Bangunan 477.899 403.834 - Selain Bangunan 668.946 545.286 Aktiva Sewa Guna Usaha 83.209 74.892 Aktiva Tidak Berwujud 8.281 24.800 1.238.335 1.048.812 Nilai Buku 6.589.294 6.566.744 b. Aktiva Lain-lain pada IPBV Aktiva Lain-lain pada IPBV adalah Non Performing Loans NPL eks Indover bank yang dialihkan pengelolaannya kepada IPBV, dengan saldo NPL tertuang dalam suatu Floating Principal Note FPN. IPBV mengeluarkan FPN secara periodik setiap 3 bulan untuk menggambarkan nilai jual NPL yang dikelola per posisi tertentu. FPN pertama tertanggal 26 Januari 2004 sejumlah USD294,232,949.00. Nilai FPN terkini berdasarkan Laporan IPBV tanggal 30 September 2008 adalah sebesar USD38,598,104.78 atau setara dengan Rp422.649 juta. Selain itu, terdapat tagihan lain-lain kepada IPBV sebesar USD1,398,024.92 atau setara dengan Rp15.308 juta yang digunakan sebagai cadangan terhadap biaya pengelolaan IPBV dan sebesar EUR4,751.16 atau setara dengan Rp73 juta yang merupakan tagihan atas recovery yang belum diterima oleh Bank Indonesia, yang disimpan oleh IPBV di Indover Bank. c. Lainnya Termasuk dalam Pos Lainnya adalah penempatan dana pada Indover Bank Amsterdam dan Indover Bank Hongkong sebesar USD128,797,259.98 atau setara dengan Rp1.410.330 juta dan EUR4,983,376.69 atau setara dengan Rp76.905 juta per 31 Desember 2008, serta Aktiva Lainnya sebesar Rp263.531 juta. Indover Bank telah dinyatakan pailit sebagaimana dijelaskan pada catatan C.12 – Penyertaan. 31

14. Penyisihan Aktiva