9
A. UMUM
Bank Indonesia adalah Bank Sentral Republik Indonesia yang didirikan berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia sebagaimana telah diubah dengan
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2004.
Sesuai Pasal 7 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2004, tujuan
Bank Indonesia adalah mencapai dan memelihara kestabilan nilai Rupiah. Untuk mencapai tujuan tersebut, Bank Indonesia mempunyai tugas sebagai berikut:
i Menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter; ii Mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran; dan
iii Mengatur dan mengawasi bank. Sehubungan dengan tugas tersebut, semua kegiatan Bank Indonesia dilakukan tidak atas dasar
pertimbangan komersial, melainkan lebih diarahkan pada pengendalian nilai Rupiah, serta pemeliharaan sistem pembayaran dan perbankan nasional.
Untuk melaksanakan tugas-tugas tersebut, Bank Indonesia dipimpin oleh Dewan Gubernur yang terdiri dari seorang Gubernur dan seorang Deputi Gubernur Senior, serta sekurang-kurangnya 4
empat orang atau sebanyak-banyaknya 7 tujuh orang Deputi Gubernur. Adapun susunan Dewan Gubernur pada tanggal 31 Desember 2008 adalah sebagai berikut:
Dalam kurun waktu 1 Januari sampai dengan 31 Desember 2008, Gubernur Bank Indonesia Sdr. Burhanuddin Abdullah diberhentikan dengan hormat mengingat masa jabatan yang bersangkutan
telah berakhir. Selanjutnya, berdasarkan Keputusan Presiden RI Nomor 34P Tahun 2008 tanggal 15 Mei 2008, Sdr. Boediono diangkat menjadi Gubernur Bank Indonesia.
Bank Indonesia berkantor pusat di Jalan M.H. Thamrin Nomor 2 Jakarta, memiliki 41 empat puluh satu Kantor Bank Indonesia yang tersebar di seluruh wilayah Republik Indonesia dan 4 empat
Kantor Perwakilan Bank Indonesia di luar negeri dengan jumlah pegawai sebanyak 6.091 orang. Gubernur
:
Boediono
Deputi Gubernur Senior :
Miranda S. Goeltom
Deputi Gubernur :
Hartadi A. Sarwono
Siti Ch. Fadjrijah S. Budi Rochadi
Muliaman D. Hadad
Budi Mulya Ardhayadi
Mitroatmodjo
10
B. KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN