47
Kaj ian Ekonomi Regi onal Provinsi Kali mantan Barat Triw ulan I-2010
Tabel 3.3. Jumlah Kredit dan NPL Gross Bank Umum menurut Kabupat en di Kalimant an Barat M iliar Rupiah
NPLs Nom Rp
NPLs
Kab. Bengkayang 134
0.06 0.05
Kab. Kapuas Hulu 366
2.12 0.58
Kab. Ketapang 556
5.77 1.04
Kab. Landak 203
0.52 0.26
Kab. Pontianak 426
2.83 0.66
Kab. Sambas 381
2.97 0.78
Kab. Sanggau Sekadau 718
7.35 1.02
Kab. Sint ang M elaw i Nanga Pinoh 618
2.72 0.44
Kota Pont ianak 7,221
203.91 2.82
Kota Singkaw ang 1,176
62.79 5.34
Total 11,800
291.04 2.47
Kredit Kolekt ibilit as
Kabupat en
Sumber: LBU Bank Indonesia, diolah
Rasio kredit non lancar NPLs unt uk jenis kredit
U M KM pada
t riw ulan I-2010 naik m enjadi 2,41 . Hanya rasio kredit mikro yang
mengalami penurunan rasio NPLs menjadi 2,67 . Sementara rasio NPLs
jenis kredit kecil dan menengah masing-masing naik menjadi 2,08
dan 2,88 .
3.3. Perkem bangan Perbankan Syariah Jum lah aset bank syariah
t urun -9,88 q-t-q m enjadi Rp.973,54 M iliar. Penurunan
t ersebut seiring dengan menurunnya angka pada
penghimpunan dana pihak ket iga, kew ajiban kepada bank
lain, kewajiban lainnya dan laba pasiva, kas dan
penempat an pada BI sert a
Grafik 3.20. Perkembangan NPL Gross Kredit M KM Bank Umum di Kalim ant an
Barat M iliar Rupiah
1.00 2.00
3.00 4.00
5.00 6.00
Tw I Tw II
Tw III Tw IV
Tw I Tw II
Tw III Tw IV
Tw I 2008
2009 2010
M ikro Keci l
M enengah
Sumber: LBU Bank Indonesia, diol ah
Grafik 3.21. Perkembangan Bank Syariah di Kalim ant an Barat M iliar Rupiah
Tw I Tw II
Tw III Tw IV
Tw I Tw I I
Tw III Tw IV
Tw I 2008
2009 2010
Tot al Aset 506.49 543.73 605. 57 747.83 665.21 713.15 767.25 1, 080.2
973.54 Tot al DPK
338.35 357.47 370. 37 407.56 409.36 421.89 454.69 543. 80 541.58 Tot al Pembi ayaan
432.45 476.69 505. 01 475.68 486.17 511.36 527.80 587. 79 609.98
- 200.00
400.00 600.00
800.00 1,000.00
1,200.00
Ju ta
R u
p ia
h
Sumber: LBU Bank Indonesia, di olah
48
Kaj ian Ekonomi Regi onal Provinsi Kali mantan Barat Triw ulan I-2010
meningkat nya pembent ukan cadangan kerugian penyertaan aktiva. Penyaluran pembiayaan syariah tumbuh 3,78 menjadi Rp609,98 M iliar. Sement ara DPK yang
berhasil dihimpun t urun 0,41 menjadi Rp541,58 M iliar.
Rasio pem biayaan non lancar Non Perf orming Financing bank
syariah pada t riw ulan I-2010 m eningkat m enjadi 1,30 .
Peningkat an NPF t ersebut karena masih kurang berhat i-hat inya bank
dalam pemberian kredit nya akibat peningkatan rasio pembiayaan
terhadap DPK bank syariah Financing t o Deposit Rat io hingga
mencapai 112,63 .
3.4. Perkem bang an Bank Perkredit an Rakyat BPR
Aset Bank Perkredit an Rakyat BPR di
Kalim ant an Barat pada t riw ulan
I-2010 m engalam i kont raksi
sebesar 0,97 dib andingkan t riw ulan
sebelum nya m enjadi sebesar Rp.571,77
M iliar. Jumlah DPK yang
berhasil dihimpun sebesar Rp472,09 M iliar at au
tumbuh melambat 0,50 . Penyaluran kredit pada t riwulan I-2010 sebesar Rp304,64 M iliar at au t urun 1,43 dibandingkan triwulan sebelumnya. Hal ini menunjukkan
bahwa diperlukan upaya yang lebih keras lagi bagi BPR di Kalimant an Barat pada bulan-bulan selanjut nya unt uk terus meningkat kan usahanya dengan penyaluran
kredit yang t et ap mengedepankan prinsip kehat i-hat ian.
Graf ik 3.22. Perkembangan NPF Bank Syariah di Kalim antan Barat M iliar Rupiah
- 0.50
1.00 1.50
2.00 2.50
- 100.00
200.00 300.00
400.00 500.00
600.00 700.00
Tw I Tw II
Tw III Tw IV
Tw I Tw II
Tw III Tw IV
Tw I 2008
2009 2010
Jut a Rupi ah
Total Pembiayaan NPF
Sumber: LBU Bank Indonesia, diol ah
Graf ik 3.23. Perkembangan BPR di Kalimant an Barat M iliar Rupiah
Tw I Tw II
Tw III Tw IV
Tw I Tw II
Tw III Tw IV
Tw I 2008
2009 2010
Tot al Asset 417,005 430,664 433,844 510,926 525,141.
534,701. 560,257.
577,361. 571,773
Tot al DPK 329,474 343,120 341,023 399,095 419,642.
429,696. 456,420.
469,742. 472,092
Tot al Kr edi t 242,064 271,937 288,537 281,155 269,069 294,009 305,378 309,048 304,636
- 100
200 300
400 500
600 700
M il
ia r
R u
p ia
h
Sum ber: LBU Bank Indonesia, di olah
49
Kaj ian Ekonomi Regi onal Provinsi Kali mantan Barat Triw ulan I-2010
Berdasarkan jenis penggunaan, kredit konsum si t um buh 0,45 q-t-q dan m asih m erup akan porsi kredit t erbesar yang disalurkan yait u sebesar
54,24 dari jum lah kredit BPR. Sebaliknya, kredit produkt if modal kerja dan
invest asi masing-masing t urun 3,76 dan 2,97 . Kredit
Sekt or ekonomi ut ama yait u sekt or pert anian t umbuh melambat sebesar 1,16 . Sebaliknya, kredit yang
diserap oleh sekt or perdagangan terkont raksi sebesar 6,0 .
Grafik 3.24. Perkembangan NPL Gross dan Total Kredit BPR di Kalimant an Barat
M iliar Rupiah
5.00 5.50
6.00 6.50
7.00 7.50
- 50
100 150
200 250
300 350
Tw I Tw II
Tw III Tw IV
Tw I Tw II
Tw III Tw IV
Tw I 2008
2009 2010
M il
ia r
R u
p ia
h
Tot al Kredi t NPL ak sis k a nan
Sum ber: LBU Bank Indonesia, diolah
Graf ik 3.25. Perkembangan Pangsa Kredit menurut Jenis Penggunaan di
Kalim ant an Barat M iliar Rupiah
10 20
30 40
50 60
70 80
90 100
Tw I Tw II
Tw III Tw IV
Tw I Tw II
Tw III Tw IV
Tw I 2008
2009 2010
p angsa Konsumsi
Invest asi Modal Ker ja
Sumber: LBU Bank Indonesia, diol ah
Secara t ahunan, kredit yang berhasil disalurkan BPR t um buh sebesar 5,84 y-o-y. Kredit unt uk t ujuan investasi mengalami pert umbuhan t ert inggi hingga
mencapai 37,98. Sement ara unt uk jenis penggunaan konsumsi dan modal kerja masing-masing t umbuh melambat 4,50 dan 0,38 . Berdasarkan sekt or ekonomi,
penyaluran kredit ke sekt or pertanian dan sektor lainnya konsumsi mengalami peningkatan pert umbuhan kredit t ahunan masing-masing 30,34 dan 21,73 .
Adapun penyaluran kredit sekt or indust ri pengolahan t umbuh melambat sebesar 6,82 . Dua sekt or ut ama lainnya yait u sekt or perdagangan dan sekt or jasa-jasa
mengalami kont raksi masing-masing sebesar 8,93 dan 6,72.
50
Kaj ian Ekonomi Regi onal Provinsi Kali mantan Barat Triw ulan I-2010
Boks 2. Quick Survey Persepsi Dampak ACFTA terhadap Debitur Perbankan Kalimantan Barat
Pemberlakuan kesepakat an perdagangan ASEAN-China Free Trade Area ACFTA mulai bulan Januari 2010 menimbulkan kekhaw atiran bagi pengusaha dalam negeri. Para
pengusaha khaw atir produknya tidak mampu bersaing dengan produk dari Cina yang dikenal murah meskipun kualitasnya kurang baik. Dampak dari menurunnya penjualan
produk dapat menjalar ke sektor perbankan dengan meningkatnya risiko kredit yang diberikan kepada pengusaha debitur.
Kant or Bank Indonesia Pontianak mengadakan Quick Survey untuk mengetahui dampak pemberlakuan ACFTA terhadap debitur perbankan di Kalimantan Barat. Responden
survei adalah 22 pejabat perbankan pemerintah dan sw asta yang berkantor di kota Pontianak.
Berdasarkan sektor ekonomi, tiga sektor ekonomi terbesar debitur bergerak pada sekt or perdagangan hotel dan restoran PHR 50 , sektor jasa 13,6 dan sektor lainnya
konsumsi 13,6 .
Debitur menurut Sektor Ekonomi -responden
4 9
50 4
5 14
14 Per tani an secar a
luas Per tambangan
PHR Industr i Pengolahan
Konstr uksi Jasa
Kondisi Debitur Saat Diberlakukan ACFTA -responden
4 2 7
64 5
Rugi Tidak Signifikan
Belum Mengalami Ker ugian
Tidak Ter pengar uh
ACFTA
Keuntungan Meningk at
Berdasarkan analisis keuangan dan profil debitur, para responden 63,6 memperkirakan sebagian besar debitur tidak terpengaruh dengan dampak negatif
diberlakukannya ACFTA. Alasannya, para responden menganggap bahw a sektor ekonomi debitur tidak terkena dampak negatif penerapan ACFTA.
Terkait dengan kemampuan para debitur membayar angsuran kredit, sebagian besar responden 54,5 tetap optimis para debitur mampu menjaga kelancaran angsuran
kredit.
51
Kaj ian Ekonomi Regi onal Provinsi Kali mantan Barat Triw ulan I-2010
Kemampuan Debitur M embayar Angsuran -responden
55 4
36 5
Tidak mempengaruhi
Kemam puan membayar
meningk at
Belum menur unkan k emam puan
membayar
Lainnya
Kondisi Debitur Saat Diberlakukan ACFTA -responden
43
38 14
5 Belu m Mengalami
Ker ugian
Tidak Ter pengaruh ACFTA
Keu ntungan Men ingk at
Lain nya
Hal senada diperkirakan juga akan t erjadi pada debitur Usaha M ikro, Kecil dan M enengah UM KM . Sebanyak 40,9 responden tetap optimis pada kinerja kredit
debitur UM KM . M enurut responden, UM KM banyak yang bergerak di sektor perdagangan, sehingga tidak terpengaruh dengan penerapan ACFTA. Debitur yang
bergerak di sektor perdagangan akan sangat diuntungkan dengan banyaknya produk murah yang bervariasi untuk dijual kembali.
52
Kajian Ekonomi Regi onal Provinsi Kali mantan Barat Triw ulan I-2010
b
4.1. APBD 2010