18
Laporan Kajian Ekonomi Regional Propinsi Kalimantan Barat Tri wulan I -2010
C. Sekt or Indu st ri Pengolahan
Kinerja sekt or Indust ri pengolahan pada t riw ulan laporan diperkirakan t umbuh meningkat sebesar 2,47 y-o-y, lebih t inggi dibandingkan dengan
pert umbuhan di t riw ulan yang sama t ahun sebelumnya sebesar -1,20 . Beberapa prompt indikat or seperti ekspor barang manufakt ur, dan hasil survei SKDU t riw ulan
I-2010 menunjukkan perbaikan.
Sumber: EDW BI diolah -
5.000.000 10.000.000
15.000.000 20.000.000
25.000.000 30.000.000
35.000.000 40.000.000
TW I TW II
TW III TW IV
TW I 2009
2010
RP
-80 -60
-40 -20
20 40
60 80
100 ekspor
Yoy
Grafik 1.17. Ekspor Manufaktur
Tahun SBT
Tw I-2009 11,78
Tw I-2010 2,27
Selisih 9,51
Sumber : BI Pontianak
Tabel 1.9 Sektor Industri Pengolahan Provinsi Kalbar
Survei Kegiatan Dunia Usaha
D. Sekt or Lainnya
Sekt or pengangkut an dan komunikasi mengalami percepat an pert umbuhan 13,64 y-o-y. Sub sekt or ut ama penyumbang pert umbuhan berasal dari sub
sekt or pengangkut an yang naik 9,90 y-o-y akibat akt ivit as ekonomi yang membaik paska krisis ekonomi global. Kondisi ini t ercermin dari promt indikat or
arus penumpang pelabuhan laut dan udara sert a kredit sekt or angkut an yang mengalami peningkat an dalam sat u t ahun t erakhir.
Su mb er: Pe lind o Po ntian ak da n Ang k a sa Pura d iola h 50
1 00 1 50
2 00 2 50
3 00 3 50
4 00 4 50
5 00
T w 1 T w 2
T w 3 T w 4
T w 1 2 00 9
2 01 0
r ib u a n to n
- 1 0,00
2 0,00 3 0,00
4 0,00 5 0,00
6 0,00 7 0,00
T o tal g ro wth yo y
Grafik 1.18. Arus Penumpang
Su mb er : LBU BI diio lah 0 ,1
0 ,2 0 ,3
0 ,4 0 ,5
0 ,6 0 ,7
1 2
3 4
5 6
7 8
9 1 0
11 12
1 2
3 20 09
20 10
Triliu n R up iah
0 ,00 2 0,0 0
4 0,0 0 6 0,0 0
8 0,0 0 1 00 ,0 0
1 20 ,0 0 1 40 ,0 0
1 60 ,0 0
Kre dit Sektor Ang ku tan gr owth
Grafik 1.19. Kredit Sektor Angkutan
Sement ara it u, pada sub sekt or t elekomunikasi diproyeksikan akan mengalami ekspansi yang cukup t inggi hingga 29,14 y-o-y, meningkat
dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 23,03 y-o-y. Kondisi
19
Laporan Kajian Ekonomi Regional Propinsi Kalimantan Barat Tri wulan I -2010
ini t idak t erlepas dari dampak globalisasi bidang t elekomunikasi yang semakin dibut uhkan masyarakat Kalbar, baik unt uk kebut uhan komunikasi semata maupun
unt uk kebut uhan bisnis. Kinerja sekt or jasa-jasa yang menduduki posisi kelima penyumbang PDRB
Kalbar diperkirakan bergerak dengan laju pert umbuhan yang sedikit melambat sebesar 4,79 y-o-y akibat perlambatan pada realisasi belanja pemerintah. Prompt
indikat ornya ant ara lain
pajak reklame t riw ulan I-2010 yang mengalami pelambat an. Sedangkan pajak hiburan menjadi penopang pert umbuhan unt uk
sekt or jasa-jasa melalui jasa sw asta.
Kinerja sekt or Keuangan, persew aan dan jasa perusahaan pada t riw ulan I- 2010 diperkirakan t umbuh melambat sebesar 3,59 y-o-y, lebih rendah
dibandingkan dengan t riw ulan yang sama tahun sebelumnya yang tumbuh 4,39 y-o-y. Perlambat an pert umbuhan sektor keuangan ini sedikit banyak dipengaruhi
oleh perkembangan asset sub sektor bank yang t umbuh moderat sepert i t erlihat dalam pert umbuhan t ot al aset posisi akhir bulan M aret 2010 sebesar 8,25 y-o-y,
lebih rendah dibandingkan dengan pert umbuhan asset di periode yang sama t ahun sebelumnya sebesar 16,68 y-o-y. Penurunan suku bunga kredit yang berlanjut
kepada penurunan net int erest margin ikut memberikan andil terhadap
perlambat an aset perbankan. Disamping it u, perkembangan sub sekt or bank juga t erlihat dari hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha SKDU t riw ulan I-2010 dimana
kegiatan usaha bank memiliki nilai saldo bersih t ert imbang normal sebesar 0,26, melemah dibandingkan dengan nilai saldo bersih t ert imbang di t riw ulan I-2009
yang memiliki angka 1,15.
Sumber: Dispenda Kota Pontianak -
200.000.000 400.000.000
600.000.000 800.000.000
1.000.000.000 1.200.000.000
1.400.000.000 1.600.000.000
1.800.000.000 2.000.000.000
T W I TW II
T W III T W IV
TW I 2008
2009
Rp
-50,00 0,00
50,00 100,00
150,00 200,00
Pajak Reklame yoy
Graf ik 1.20. Retribusi Pajak Reklame
Sumber: Dispenda Kota Pontianak -
200.000.000 400.000.000
600.000.000 800.000.000
1.000.000.000 1.200.000.000
TW I TW II
T W III TW IV
T W I 2008
2009
Rp
0,00 10,00
20,00 30,00
40,00 50,00
60,00 70,00
80,00 Pajak Hiburan
yoy
Graf ik 1.21. Ret ribusi Pajak Hiburan
20
Laporan Kajian Ekonomi Regional Propinsi Kalimantan Barat Tri wulan I -2010
Sement ara it u, sejalan dengan kegiatan invest asi yang melambat, sekt or bangunan ikut t erkena dampaknya. Kinerja sekt or bangunan pada t riw ulan I-2010
diperkirakan t umbuh melambat sebesar 3,02 y-o-y. Prompt indikat or pendukung t ercermin dari pert umbuhan t ransaksi penyaluran semen oleh dist ribut or dan
pert umbuhan kredit dalam sekt or bangunan posisi M aret 2010 yang t umbuh melambat menjadi 3,42 dari 77,10 y-o-y di bulan yang sama t ahun sebelumnya.
Sement ara it u, sekt or pert ambangan dan penggalian yang memiliki pangsa relat if kecil t erhadap PDRB, yait u hanya sebesar 1,46, diperkirakan mengalami
ekspansi hingga 7,41 y-o-y akibat pemint aan yang meningkat dari
China. Per
ce patan ini t ercermin dari prompt indikat or pert umbuhan ekspor bauksit yang
sampai dengan bulan Februari 2010 t ercat at naik sebesa 29,20 , kontras dengan pert umbuhan periode yang sama t ahun sebelumnya yang t urun -30,70 .
Sekt or lainnya yang juga relat if kecil pangsanya terhadap PDRB, yait u sekt or List rik, Gas dan Air Bersih, mengalami perlambat an pert umbuhan 6,30 y-o-y.
Dibandingkan t ahun sebelumnya angka t ersebut lebih rendah dimana pada t riw ulan I-2009 t umbuh sebesar 7,75 y-o-y. Fakt or pendorongnya berasal dari
subsekt or list rik dengan nilai PDRB yang meningkat sebesar 8,95 y-o-y sebagai
-1 -0,5
0,5 1
1,5
I-09 II-09
III-09 IV-09
I-10
Sumber: SKDU Bank Indonesia
S a
ldo B
e rs
ih Te
rt im
ba ng
S B
T
Kegiatan Usaha Suku Bunga
Graf ik 1.22. SKDU Sub Sekt or Bank
S u mbe r: LB U B I di o l a h 18
1 8 ,5 19
1 9 ,5 20
2 0 ,5 21
2 1 ,5 22
2 2 ,5 23
2 3 ,5
1 2
3 4
5 6
7 8
9 1 0
1 1 1 2
1 2
3 2 0 09
2 0 1 0
Triliun Rupia h
8 ,00 1 0,0 0
1 2,0 0 1 4,0 0
1 6,0 0 1 8,0 0
2 0,0 0
A s s e t B a n k g row th
Graf ik 1.23. Aset Perbankan Kalbar
Sumber: Disperindag Provinsi Kalbar -
10.000 20.000
30.000 40.000
50.000 60.000
70.000 80.000
90.000
TW I T W II
T W III T W IV
TW I 2008
2009
Rp
-15,00 -10,00
-5,00 0,00
5,00 10,00
15,00 20,00
25,00 Penjuaan Semen
yoy
Graf ik 1.24. Penyaluran Semen
S u mbe r: LB U B I d i ol a h 0 ,1
0 ,2 0 ,3
0 ,4 0 ,5
0 ,6
1 2
3 4
5 6
7 8
9 1 0
1 1 1 2
1 2
3 2 00 9
2 0 1 0
Tr iliun Rupiah
-2 0,0 0 0 ,00
2 0 ,0 0 4 0 ,0 0
6 0 ,0 0 8 0 ,0 0
1 0 0,0 0 1 2 0,0 0
K re d i t B a ng u n an grow th
Grafik 1.25. Kredit Sub Sekt or Bangunan
21
Laporan Kajian Ekonomi Regional Propinsi Kalimantan Barat Tri wulan I -2010
dampak penyesuaian peningkatan jumlah pelanggan. Sedangkan subsekt or air t umbuh melambat sebesar 0,35 dibandingkan dengan t riw ulan yang sama t ahun
sebelumnya.
22
Laporan Kajian Ekonomi Regional Propinsi Kalimantan Barat Tri wulan I -2010
Boks 1: Quick Survey Dampak ACFTA Terhadap Komoditas Unggulan Kalimantan Barat
Untuk melihat kondisi riil sektor unggulan Kalimantan Barat saat ini terkait peluang dan ancaman menghadapi perdagangan bebas ASEAN-China, KBI
Pontianak di baw ah koordinasi KKBI Banjarmasin melakukan Quick Survey.
Responden Quick Survey Dampak ACFTA di w ilayah KBI Pontianak adalah perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang perkebunan dengan komoditas
utama karet dan kelapa saw it:
No. Komoditas
Kapasitas Produksi Tahun
Ton Jumlah
Karyaw an orang
1. Karet 113.000
7.766 2.
Kelapa Saw it
476.000 8,764
Implementasi ACFTA terhadap komoditas unggulan Kalbar yaitu Karet dan Kelapa Saw it disambut baik oleh pengusaha. Cina merupakan pasar produk karet dan
kelapa saw it Kalbar.
Tidak ada dampak negatif yang dirasakan dari segi input karena semua bahan baku berasal dari dalam negeri. Begitu pula halnya dengan penurunan nilai ekspor
dan pengurangan tenaga kerja.
Beberapa perusahaan kelapa saw it bahkan merencanakan investasi pada mesin- mesin pabrik untuk meningkatkan kapasitas produksi sebagai persiapan
mengatisipasi lonjakan permintaan yang diperkirakan akan terjadi seiring implementasi ACFTA.
Hambatan yang dirasakan pelaku usaha mayoritas berupa masalah kurangnya ketersediaan infrastruktur dan energi, peraturan perpajakan, tingginya suku bunga
perbankan dalam negeri, dan pungutan retribusi Pemda.
23
Kajian Ekonomi Regi onal Provinsi Kali mantan Barat Triw ulan I-2010
1.
2.1. Gam baran Um um