Langkah 1 : Standarisasi data pada metode complete linkage Langkah 2 : Menentukan ukuran kemiripan atau ketakmiripan antara dua objek pada metode
30
kecamatan Kotagede, dan kecamatan Semanu. Hal ini berarti obyek selanjutnya yang akan tergabung dengan obyek nomor urut 6 dan
nomor urut 50 adalah pada stage 70. 7 Pada stage 70 terbentuk cluster antara kecamatan Danurejan nomor urut
1 dan kecamatan Kotagede nomor urut 6 dengan nilai koefisien 3158,737 yang menunjukkan besarnya jarak terdekat antara kecamatan
Danurejan dengan ketujuh obyek cluster sebelumnya yaitu kecamatan Ponjong, kecamatan Semin, kecamatan Wates, kecamatan Sentolo,
kecamatan Kotagede, kecamatan Semanu, dan kecamatan Wonosari. Hal ini berarti obyek selanjutnya yang akan tergabung dengan obyek nomor
urut 1 dan nomor urut 6 adalah pada stage 76. 8 Pada stage 76 terbentuk cluster antara kecamatan Danurejan nomor urut
1 dan kecamatan Srandakan nomor urut 15 dengan nilai koefisien 24274,815 yang menunjukkan besarnya jarak terdekat antara kecamatan
Srandakan dengan Kedelapan objek cluster sebelumnya yaitu kecamatan Ponjong, kecamatan Semin, kecamatan Wates, kecamatan Sentolo,
kecamatan Kotagede, kecamatan Semanu, kecamatan Wonosari, dan kecamatan Danurejan. Hal ini berarti obyek selanjutnya yang akan
tergabung dengan obyek nomor urut 15 dan nomor urut 1 adalah pada stage 77.
9 Pada stage 77 terbentuk cluster antara kecamatan Danurejan nomor urut 1 dan kecamatan Banguntapan nomor urut 27 dengan nilai
koefisien 50070,191 yang menunjukkan besarnya jarak terdekat antara
31
kecamatan Banguntapan dengan kesembilan objek cluster sebelumnya yaitu kecamatan Ponjong, kecamatan Semin, kecamatan Wates,
kecamatan Sentolo, kecamatan Kotagede, kecamatan Semanu, kecamatan Wonosari, kecamatan Danurejan, dan kecamatan Srandakan. Kemudian
pada kolom next stage terlihat angka 0 yang berarti proses clustering berhenti. Kemudian proses selanjutnya dilakukan pada tahap yang belum
diproses sampai proses cluster berhenti. Visualisasi dari proses aglomerasi ini dapat dilihat pada dendogram pada
lampiran 19 hal.120. Sedangkan proses pengclusteran dengan menggunakan matriks jarak sebagai berikut :
10 Pada awal terdapat 78 objek cluster, dari 78 objek tersebut selanjutnya dilihat obyek dengan jarak terdekat terlebih dahulu. Jarak antara
kecamatan Ponjong nomor urut 49 dan kecamatan Semin nomor urut 60 merupakan jarak yang terdekat sebesar 18,221, sehingga kedua
kecamatan tersebut menjadi satu cluster. Selanjutnya masih tersisa 77 cluster.
Kemudian dari penggabungan dua obyek di atas dan penggabungan obyek- obyek yang lain dilakukan perhitungan dengan menggunakan metode complete
linkage sehingga diperoleh matriks baru atau sama dengan memperbaiki proximity matrix menjadi matriks yang baru.