Batu Bara. Sedangkan dari daerah Lubuk Pakam ± 31 Km, dan dari pusat Kota Tebing Tinggi ± 2 Km. Secara umum Kebun Rambutan berada pada ketinggian 18
m dari permukaan laut, dan bertofografi datar yang didominasi oleh jenis tanah podsolik merah kuning, Aluvial dan hidromorfik kelabu. curah hujan per tahun
1.300 - 2.100 mm, dan bulan basah ± 8 bulan serta bulan kering ± 4 bulan. PTPN III Kebun Rambutan juga memiliki kesesuaian dokumen kepada
konsumen dengan konsisten mengimplementasikan ISO.9002 Manajemen Mutu dan ISO 14000 Manajemen Lingkungan, sehingga menghasikan produk-produk
bermutu tinggi serta ramah linggkungan, disamping itu manajemen juga mempunyai komitmen yang tinggi terhadap keselamatan kerja karyawan dengan
mengimplementasikan Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja SMK3 secara konsisten. Tanggung jawab PTPN III Kebun Rambutan
mempunyai manajemen yang telah menyalurkan sebagian labanya untuk dana kemitraan dan bina lingkungan Comunity Development CD kepada masyarakat
sekitar. Kemudian dalam rangka mewujudkan manusia yang sejahtera.
2.2 Ruang Lingkup Bidang Usaha
Pada PT. Perkebunan Nusantara III Kebun Rambutan terdiri Kebun kelapa sawit dan karet dari mulai tanam, perawatan sampai pemanenan dengan hasil:
1. Tandan Buah Segar TBS 2. Karet
BAB III
Universitas Sumatera Utara
LANDASAN TEORI
3.1 Perancangan Secara Ergonomi
1
Pada prinsipnya disiplin ergonomi akan mempelajari apa akibat-akibat jasmani, kejiwaan dan sosial dari teknologi dan produk-produknya terhadap
manusia melalui pengetahuan-pengetahuan tersebut pada jenjang mikro maupun makro. Karena yang dipelajari adalah akibat-akibat dampak dari teknologi dan
produk-produknya, maka pengetahuan yang khusus dipelajari akan berkaitan dengan teknologi seperti biomekanika, anthropometri teknik, teknologi produksi,
lingkungan fisik temperatur, pencahayaan, dan sebagainya dan lain-lain. Maksud dan tujuan dari disiplin ergonomi adalah mendapatkan suatu
pengetahuan yang utuh tentang permasalahan-permasalahan interaksi manusia dengan teknologi dan produk-produknya, sehingga dimungkinkan adanya suatu
rancangan sistem manusia-manusia teknologi yang optimal. Dengan demikian disiplin ergonomi melihat permasalahan interaksi tersebut sebagai suatu sistem
dengan pemecahan-pemecahan masalahnya melalui proses pendekatan sistem pula.
Human engineering atau sering pula disebut sebagai ergonomi didefinisikan sebagai perancangan “man-machine interface” sehingga pekerja dan mesin atau
produk lainnya bisa berfungsi lebih efektif dan efisien sebagai sistem manusia – mesin yang terpadu. Disiplin ini akan mencoba membawa ke arah proses
perancangan mesin yang tidak saja memiliki kemampuan produksi yang lebih
1
Sritomo Wignjosoebroto, Ergonomi Studi Gerakan dan Waktu, Edisi Pertama Cet. IV, Surabaya: Guna Widya, 2008, h. 54-55.
Universitas Sumatera Utara
canggih lagi, melainkan juga memerhatikan aspek-aspek yang berkaitan dengan kemampuan dan keterbatasan manusia yang mengoerasikan mesin tersebut.
Tujuan pokoknya adalah terciptanya desain sistem manusia-mesin yang terpadu sehingga efektifitas dan efisiensi kerja bisa tercapai secara optimal.
Disiplin human engineering atau ergonomi banyak diaplikasikan dalam berbagai proses perancangan produk man-made products ataupun operasi kerja
sehari-harinya. Sebagai contoh desain dari dials atau instrumental displays man- machine interface akan banyak mempertimbangkan aspek-aspek ergonomi ini.
Demikian juga dalam sebuah stasiun kerja, semua fasilitas kerja seperti peralatan, material, dan lain-lain haruslah diletakkan di depan dan berdekatan jarak
jangkauan normal dengan posisi operator bekerja. Hal ini sesuai dengan prinsip- prinsip ekonomi gerakan. Dengan mengaplikasikan aspek-aspek ergonomi atau
human engineering, maka dapat dirancang sebuah stasiun kerja yang bisa diaplikasikan oleh rata-rata manusia. Disiplin ergonomi, khususnya yang
berkaitan dengan pengukuran dimensi tubuh manusia antropometri telah menganalisa, megevaluasi, dan membakukan jarak jangkau yang memungkinkan
rata manusia untuk melaksanakan kegiatannya dengan mudah dan gerakan- gerakan yang sederhana. Contoh lain dari aplikasi disiplin ergonomi juga bisa
dilihat dalam proses perancangan peralatan kerja tools untuk penggunaan yang lebih efektif. Perkakas kerja seperti obeng atau gunting misalnya dengan
pegangan handles yang berbentuk kurva pada dasarnya merupakan hasil dari human engineering studies. Desain handles yang berbentuk kurva dan disesuaikan
Universitas Sumatera Utara
dengan bentuk genggaman tangan akan memudahkan cara pengoperasian peralatan tersebut.
3.2 Prinsip Perancangan Tempat Kerja