Perancangan Dodos Ergonomis Sebagai Alat Panen Kelapa Sawit Menggunakan Kansei Engineering dan Quality Function Deployment di PT Perkebunan Nusantara III Kebun Rambutan

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Dodos merupakan salah satu alat pertanian yang digunakan untuk memanen kelapa sawit. Dodos berfungsi untuk memanen buah kelapa sawit yang berumur di bawah 8 tahun dengan ketinggian pohon sawit maksimal 5 meter. Bentuk mata pisau dodos menyerupai kapak. Dodos merupakan alat yang penting untuk menunjang proses pemanenan kelapa sawit. Hal ini menunjukkan dodos penting untuk diamati lebih agar dapat meningkatkan produktivitas kerja pada proses pemanenan.

Pemanenan kelapa sawit di Indonesia menggunakan dodos masih dilakukan secara tradisional dan sederhana. Begitu juga dengan pemanenan yang dilakukan di perkebunan kelapa sawit PT Perkebunan Nusantara III yang dilakukan manual menggunakan tenaga manusia. Akhir-akhir ini, dalam perkembangannya sudah ada inovasi alat dodos semi otomatis. Namun terdapat kendala dimana dodos semi otomatis hanya dapat melakukan pemanenan pada tanaman kalapa sawit dengan tinggi maksimum 2,1 meter. Kendala lainnya adalah suara bising yang ditimbulkan oleh dodos semi otomatis, sehingga jika digunakan dapat menimbulkan keluhan lain pada pekerja. Kekurangan dodos semi otomatis membuat beberapa perkebunan kelapa sawit tetap menggunakan dodos manual yang bisa memanen tanaman sawit dengan ketinggian maksimal 5 meter. Akan tetapi, dodos manual yang digunakan oleh perkebunan sawit di Indonesia belum


(2)

sesuai dengan kebutuhan sehingga menimbulkan keluhan terhadap pekerja panen. Berdasarkan wawancara yang dilkakukan, dapat diketahui adanya keluhan fisik yang dialami pekerja panen yaitu rasa nyeri pada leher, bahu dan pinggang.

Keluhan fisik pada pekerja akibat fasilitas kerja yang tidak ergonomis ditujukkan pada riset ”Palm Workers: Designing Ergonomics Harvesting Tool Using User Centered Design Approach to Reducing awkward Body Posture by

Catia Simulation”, yaitu desain peralatan manual yang tidak ergonomis

berkontribusi terhadap tekanan biomekanik dan meningkatkan risiko trauma secara kumulatif dan gangguan sindrom karpal yang menjadi faktor risiko cedera dan terjadinya keluhan fisik pada pekerja1.

Gambar 1.1 Pekerja Panen dan Dodos Aktual

Proses pemanenan yang dilakukan di PT Perkebunan Nusantara III Kebun Rambutan ada tiga tahap. Pertama, pekerja mendodos tandan buah segar yang sudah memenuhi kriteria untuk dipanen. Kedua, pekerja mengambil gancu yang

1 Irwan, Syah. 2014. Palm Workers: Designing Ergonomics Harvesting Tool Using User Centered

Design Approach to Reducing awkward Body Posture by Catia Simulation. Malaysia: University Putra Malaysia.


(3)

terletak di tanah disamping pohon sawit. Ketiga, pekerja mengaitkan gancu ke tandan buah segar untuk dibawa ke bagian pinggir. Proses pemanenan dapat dilihat pada Gambar 1.2.

Gambar 1.2 Proses Pemanenan Menggunakan Dodos Aktual

Berdasarkan studi awal yang dilakukan terhadap pekerja panen, terdapat beberapa kekurangan teknis pada dodos aktual yaitu mata pisau cepat tumpul, diameter batang terlalu besar dan batang dodos terlalu berat. Kekurangan teknis tersebut membuktikan bahwa desain dodos yang digunakan belum sesuai dengan kebutuhan pekerja panen. Ketidaksesuaian desain dodos dengan pekerja akan menimbulkan keluhan fisik.

Aktivitas pemanenan kelapa sawit yang dilakukan secara manual dan berulang-ulang dapat menimbulkan keluhan sakit pada pekerja panen seperti dijelaskan oleh riset, “Anthropometric And Grip Strength Data Of Agricultural


(4)

pertanian yang dioperasikan secara manual adalah faktor utama penyebab risiko keluhan terhadap pekerja. Kurang baiknya mesin dan peralatan yang dirancang menyebabkan produktivitas pekerja rendah dan risiko kerja lebih tinggi. Dengan demikian, perlu dirancangan ulang alat pertanian yang memperhatikan kenyamanan pekerja saat menggunakan peralatan agar produktivitas pekerja dapat ditingkatkan2. Berdasarkan jam kerja yang tersedia dari jam 07.00-14.00 WIB ditambah lagi ketidaknyaman yang dialami pekerja dalam menggunakan dodos, tentunya akan mengurangi efektifitas pekerja. Oleh karena itu pada penelitian ini akan dirancang fasilitas kerja (dodos) yang ergonomis dengan memperhatikan antropometri tubuh dari pekerja pemanen kelapa sawit.

Dodos sebelumnya juga pernah diteliti oleh Gigih Wicaksono Adhi pada tahun 2012. Dari penelitiannya dihasilkan spesifikasi dodos yaitu panjang batang 2 meter, panjang mata pisau 5 Inch, diameter batang 3,83 cm dan fungsi tambahan pisau dodos mempunyai ulir serta batang gagang memiliki lapisan karet berulir.3 Namun rancangan ini masih memiliki kekurangan yaitu gagang kayu dodos bagian ujung yang menopang dodos mudah patah. Ini dikarenakan adanya lobang yang berfungsi untuk meletakkan dodos. Sehingga perlu diteliti lebih lanjut untuk perancangan ulang dodos baru.

Berdasarkan penelitian Ilham Rizki Arisandy, “faktor yang dapat mempengaruhi manusia untuk mencapai keberhasilan suatu pekerjaan secara umum dapat dibagi dua, yaitu faktor individual dan faktor situasional. Faktor

2 More, S.H. and R. T. Vyavahare. 2014. Anthropometric And Grip Strength Data Of Agricultural

Workers For Ma rathwada Region Of Maharashtra (India), India: Walchand Institute of Technology.

3 Gigih Wicaksono Adhi. 2012. Rancangan Perbaikan Fasilitas Kerja Bagian Pemanenan Kelapa


(5)

individual dapat berasal dari dalam diri orang itu sendiri seperti usia, pendidikan, pengalaman, motivasi. Sedangkan faktor situasional seperti tata letak ruang kerja, kondisi pekerjaan, kondisi mesin, karakteristik lingkungan. Faktor situasional ini dapat dirubah untuk mencapai keberhasilan dalam pekerjaan”4. Agar tercapai keberhasilan dalam pekerjaan, dodos yang digunakan harus sesuai dengan pekerja, maka perlu dirancang ulang sebuah alat pemanen sawit berdasarkan keinginan dari pekerja itu sendiri. Selama ini, PT. Perkebunan Nusantara III Kebun Rambutan belum melakukan upaya dalam menelusuri emotional need

(tingkat kepuasan) pekerja terhadap dodos yang disediakan pabrik. Sehingga digunakan metode Kansei Engineering untuk memperoleh fasilitas kerja sesuai kebutuhan dan keinginan pekerja. Metode ini diintegrasikan dengan metode

Quality Function Deployment (QFD) untuk menerjemahkan kebutuhan pekerja ke

dalam karakteristik teknis. Penyesuaian fasiltas kerja dengan pekerja juga didukung dengan perancangan sebuah alat pemanen sawit sesuai dengan dimensi tubuh pekerja menggunakan prinsip antropometri. Dimensi tubuh pekerja yang diukur untuk merancang alat panen sawit adalah diameter genggaman tangan dan lebar telapak tangan.

Dodos ergonomis yang dirancang diharapkan dapat mengurangi ketidaknyamanan yang dialami perkeja, sehingga hasil panen yang didapat jadi optimal.

4

Arisandy, Ilham Rizki. 2013. Studi antropometri dan gerak kerja Pemanenkelapa sawit serta aplikasinya untuk penyempurnaan desain alat panen sawit (dodos dan dodos). Bogor: Institut Pertanian Bogor.


(6)

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang diuraikan, permasalahan yang dikaji pada penelitian ini tentang keluhan pekerja panen kelapa sawit menggunakan dodos yang tidak sesuai kebutuhan pekerja panen. Sehingga perlu dilakukan studi perancangan ulang dodos sawit ergonomis yang sesuai keinginan dan dimensi tubuh pekerja panen.

1.3 Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini merupakan road map penelitian dengan topik ergonomi kelapa sawit. Road map penelitian ini merancang alat bantu pekerja dalam proses pemanenan tandan buah segar dengan menggunakan dodos di PT. Perkebunan Nusantara III Kebun Rambutan Sumatera Utara. Ruang lingkup penelitian ini ditunjukkan pada Gambar 1.3.

Ergonomi Kelapa Sawit

Postur Kerja Pekerja

Analisis Biomekanika

Pekerja

Alat Bantu Pekerja (Dodos)

Layout

Peta Kerja

Waktu Standar

Ruang Lingkup yang diteliti di Tugas Akhir ini

Ergonomi Pabrik kelapa Sawit Ergonomi Kebun kelapa Sawit


(7)

Ruang lingkup penelitian pada tugas akhir ini merupakan perancangan alat bantu pekerja yang ergonomis sesuai keinginan operator. Perancangan alat bantu pekerja (dodos) dilakukan untuk mengurangi resiko kerja yang diakibatkan sikap kerja yang tidak ergonomis. Selain mempermudah pekerja dalam memanen tandan buah segar, usulan alat bantu ini diharapkan mampu meningkatkan produktifitas pekerja.

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan umum dari penelitian ini adalah melakukan perancangan ulang dodos sawit dengan metode Kansei Engineering dan Quality Function

Deployment serta pendekatan antropometri.

Tujuan khusus dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Mengidentifikasi tingkat kebutuhan pekerja panen dengan menggunakan

Kansei Engineering.

2. Mengidentifikasi karakteristik teknis produk dodos dalam upaya peningkatan kualitas dan kinerja pekerja panen ataupun pengembangan produk dengan menggunakan Quality Function Deployment.

3. Mengidentifikasi dimensi antropometri tangan yang ergonomis untuk merancang alat pemanen kelapa sawit.

1.5 Asumsi dan Batasan Masalah

Asumsi-asumsi yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Pekerja yang diteliti bekerja dalam keadaan normal.


(8)

2. Responden tidak dipengaruhi oleh pihak lain saat memberikan jawaban pada kuesioner.

3. Operator yang akan diamati sudah berpengalaman dan telah terbiasa dalam pekerjaanya.

4. Interpretasi responden terhadap pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dalam kuesioner adalah sama dengan yang dimaksud peneliti.

5. Instrumen yang digunakan di dalam penelitian ini dalam kondisi baik dan sesuai standar.

Batasan-batasan masalah pada penelitian ini adalah:

1. Penelitian dilakukan pada lahan kelapa sawit PT. Perkebunan Nusantara III Kebun Rambutan

2. Pekerja yang diteliti adalah operator bagian pemanen kelapa sawit yang menggunakan dodos pada PT Perkebunan Nusantara III Kebun Rambutan. 3. Produk yang dirancang adalah alat pemanen sawit (dodos) .

4. Teknik Kansei Engineering yang digunakan adalah teknik Kansei Engineering type I.

5. Langkah-langkah pengolahan data menggunakan metode QFD dibatasi sampai fase II.

6. Penelitian dilakukan tanpa mempertimbangkan biaya produksi.

1.6 Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dapat diperoleh dari penelitian, antara lain: 1. Manfaat bagi mahasiswa


(9)

Meningkatkan kompetensi mahasiswa mengobservasi, menganalisis dan evaluasi terhadap suatu permasalahan dengan menggunakan displin ilmu khususnya ilmu teknik industri di dalam perusahaan dan membandingkannya dengan teori yang ada.

2. Manfaat bagi perusahaan

Memberikan alternatif perbaikan guna meningkatkan daya saing perusahaan. 3. Bagi Departemen Teknik Industri USU

Menjalin hubungan kerjasama antara perusahaan dengan Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, USU.

1.7 Sistematika Penulisan Tugas Sarjana

Sistematika yang digunakan dalam penulisan laporan hasil penelitian ini adalah sebagai berikut :

Bab I pendahuluan, menguraikan latar belakang permasalahan yang mendasari penelitian dilakukan. Rumusan masalah yang merupakan permasalahan pokok yang akan dicari solusinya. Tujuan penelitian yang menjelaskan tujuan penelitian secara umum dan secara khusus. Batasan dan asumsi yang digunakan dalam penelitian. Batasan dan asumsi ini digunakan untuk menghindari supaya cakupan penelitian tidak meluas, dengan demikian inti pokok permasalahan penelitian dapat dicari. Manfaat dilakukannya penelitian serta sistematika penulisan tugas akhir dijelaskan dalam bab ini.


(10)

Bab II Gambaran umum perusahaan berisi mengenai sejarah perusahaan, kegiatan operasional perusahaan, visi misi perusahaan, jumlah tenaga kerja dan jam kerja perusahaan

Bab III Landasan Teori menguraikan teori-teori yang berkenaan dengan alat pemanen kelapa sawit, antropometri, kansei engineering, quality function

deployment, pembuatan kuesioner, validitas dan realibilitas data.

Bab IV metodologi penelitian, menguraikan tahap-tahap yang dilakukan dalam penelitian yaitu persiapan penelitian meliputi penentuan lokasi penelitian, rancangan penelitian, objek penelitian, kerangka konseptual, variabel penelitian, instrumen pengumpulan, pengumpulan data, pengolahan data, analisis pemecahan masalah sampai kesimpulan dan saran.

Bab V Pengumpulan dan pengolahan data berisi data primer dan sekunder yang diperoleh dari penelitian serta pengolahan data yang membantu dalam pemecahan masalah. Data primer terdiri dari data pengukuran dimensi tubuh pekerja panen, pengumpulan data kuesioner, yang kemudian diolah validitas dan realibilitas data, dikategorikan atribut, serta dikembangkan matriks house of

quality. Sedangkan data sekunder didapat dari hasil wawancara dan dokumentasi

perusahaan.

Bab VI Analisis pemecahan masalah memuat analisis dan pembahasan hasil dari pengolahan data kuesioner, analisis atribut, dan analisis matriks house of quality.

Bab VII Kesimpulan dan Saran berisi hasil yang didapat dari penelitian dan saran-saran yang dapat diberikan kepada pihak perusahaan.


(1)

individual dapat berasal dari dalam diri orang itu sendiri seperti usia, pendidikan, pengalaman, motivasi. Sedangkan faktor situasional seperti tata letak ruang kerja, kondisi pekerjaan, kondisi mesin, karakteristik lingkungan. Faktor situasional ini dapat dirubah untuk mencapai keberhasilan dalam pekerjaan”4. Agar tercapai keberhasilan dalam pekerjaan, dodos yang digunakan harus sesuai dengan pekerja, maka perlu dirancang ulang sebuah alat pemanen sawit berdasarkan keinginan dari pekerja itu sendiri. Selama ini, PT. Perkebunan Nusantara III Kebun Rambutan belum melakukan upaya dalam menelusuri emotional need (tingkat kepuasan) pekerja terhadap dodos yang disediakan pabrik. Sehingga digunakan metode Kansei Engineering untuk memperoleh fasilitas kerja sesuai kebutuhan dan keinginan pekerja. Metode ini diintegrasikan dengan metode Quality Function Deployment (QFD) untuk menerjemahkan kebutuhan pekerja ke dalam karakteristik teknis. Penyesuaian fasiltas kerja dengan pekerja juga didukung dengan perancangan sebuah alat pemanen sawit sesuai dengan dimensi tubuh pekerja menggunakan prinsip antropometri. Dimensi tubuh pekerja yang diukur untuk merancang alat panen sawit adalah diameter genggaman tangan dan lebar telapak tangan.

Dodos ergonomis yang dirancang diharapkan dapat mengurangi ketidaknyamanan yang dialami perkeja, sehingga hasil panen yang didapat jadi optimal.

4


(2)

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang diuraikan, permasalahan yang dikaji pada penelitian ini tentang keluhan pekerja panen kelapa sawit menggunakan dodos yang tidak sesuai kebutuhan pekerja panen. Sehingga perlu dilakukan studi perancangan ulang dodos sawit ergonomis yang sesuai keinginan dan dimensi tubuh pekerja panen.

1.3 Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini merupakan road map penelitian dengan topik ergonomi kelapa sawit. Road map penelitian ini merancang alat bantu pekerja dalam proses pemanenan tandan buah segar dengan menggunakan dodos di PT. Perkebunan Nusantara III Kebun Rambutan Sumatera Utara. Ruang lingkup penelitian ini ditunjukkan pada Gambar 1.3.

Ergonomi Kelapa Sawit

Postur Kerja Pekerja Analisis Biomekanika

Pekerja

Alat Bantu Pekerja (Dodos)

Layout

Peta Kerja

Waktu Standar

Ruang Lingkup yang diteliti di Tugas Akhir ini

Ergonomi Pabrik kelapa Sawit Ergonomi Kebun kelapa Sawit


(3)

Ruang lingkup penelitian pada tugas akhir ini merupakan perancangan alat bantu pekerja yang ergonomis sesuai keinginan operator. Perancangan alat bantu pekerja (dodos) dilakukan untuk mengurangi resiko kerja yang diakibatkan sikap kerja yang tidak ergonomis. Selain mempermudah pekerja dalam memanen tandan buah segar, usulan alat bantu ini diharapkan mampu meningkatkan produktifitas pekerja.

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan umum dari penelitian ini adalah melakukan perancangan ulang dodos sawit dengan metode Kansei Engineering dan Quality Function Deployment serta pendekatan antropometri.

Tujuan khusus dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Mengidentifikasi tingkat kebutuhan pekerja panen dengan menggunakan Kansei Engineering.

2. Mengidentifikasi karakteristik teknis produk dodos dalam upaya peningkatan kualitas dan kinerja pekerja panen ataupun pengembangan produk dengan menggunakan Quality Function Deployment.

3. Mengidentifikasi dimensi antropometri tangan yang ergonomis untuk merancang alat pemanen kelapa sawit.

1.5 Asumsi dan Batasan Masalah

Asumsi-asumsi yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Pekerja yang diteliti bekerja dalam keadaan normal.


(4)

2. Responden tidak dipengaruhi oleh pihak lain saat memberikan jawaban pada kuesioner.

3. Operator yang akan diamati sudah berpengalaman dan telah terbiasa dalam pekerjaanya.

4. Interpretasi responden terhadap pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dalam kuesioner adalah sama dengan yang dimaksud peneliti.

5. Instrumen yang digunakan di dalam penelitian ini dalam kondisi baik dan sesuai standar.

Batasan-batasan masalah pada penelitian ini adalah:

1. Penelitian dilakukan pada lahan kelapa sawit PT. Perkebunan Nusantara III Kebun Rambutan

2. Pekerja yang diteliti adalah operator bagian pemanen kelapa sawit yang menggunakan dodos pada PT Perkebunan Nusantara III Kebun Rambutan. 3. Produk yang dirancang adalah alat pemanen sawit (dodos) .

4. Teknik Kansei Engineering yang digunakan adalah teknik Kansei Engineering type I.

5. Langkah-langkah pengolahan data menggunakan metode QFD dibatasi sampai fase II.

6. Penelitian dilakukan tanpa mempertimbangkan biaya produksi.

1.6 Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dapat diperoleh dari penelitian, antara lain: 1. Manfaat bagi mahasiswa


(5)

Meningkatkan kompetensi mahasiswa mengobservasi, menganalisis dan evaluasi terhadap suatu permasalahan dengan menggunakan displin ilmu khususnya ilmu teknik industri di dalam perusahaan dan membandingkannya dengan teori yang ada.

2. Manfaat bagi perusahaan

Memberikan alternatif perbaikan guna meningkatkan daya saing perusahaan. 3. Bagi Departemen Teknik Industri USU

Menjalin hubungan kerjasama antara perusahaan dengan Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, USU.

1.7 Sistematika Penulisan Tugas Sarjana

Sistematika yang digunakan dalam penulisan laporan hasil penelitian ini adalah sebagai berikut :

Bab I pendahuluan, menguraikan latar belakang permasalahan yang mendasari penelitian dilakukan. Rumusan masalah yang merupakan permasalahan pokok yang akan dicari solusinya. Tujuan penelitian yang menjelaskan tujuan penelitian secara umum dan secara khusus. Batasan dan asumsi yang digunakan dalam penelitian. Batasan dan asumsi ini digunakan untuk menghindari supaya cakupan penelitian tidak meluas, dengan demikian inti pokok permasalahan penelitian dapat dicari. Manfaat dilakukannya penelitian serta sistematika penulisan tugas akhir dijelaskan dalam bab ini.


(6)

Bab II Gambaran umum perusahaan berisi mengenai sejarah perusahaan, kegiatan operasional perusahaan, visi misi perusahaan, jumlah tenaga kerja dan jam kerja perusahaan

Bab III Landasan Teori menguraikan teori-teori yang berkenaan dengan alat pemanen kelapa sawit, antropometri, kansei engineering, quality function deployment, pembuatan kuesioner, validitas dan realibilitas data.

Bab IV metodologi penelitian, menguraikan tahap-tahap yang dilakukan dalam penelitian yaitu persiapan penelitian meliputi penentuan lokasi penelitian, rancangan penelitian, objek penelitian, kerangka konseptual, variabel penelitian, instrumen pengumpulan, pengumpulan data, pengolahan data, analisis pemecahan masalah sampai kesimpulan dan saran.

Bab V Pengumpulan dan pengolahan data berisi data primer dan sekunder yang diperoleh dari penelitian serta pengolahan data yang membantu dalam pemecahan masalah. Data primer terdiri dari data pengukuran dimensi tubuh pekerja panen, pengumpulan data kuesioner, yang kemudian diolah validitas dan realibilitas data, dikategorikan atribut, serta dikembangkan matriks house of quality. Sedangkan data sekunder didapat dari hasil wawancara dan dokumentasi perusahaan.

Bab VI Analisis pemecahan masalah memuat analisis dan pembahasan hasil dari pengolahan data kuesioner, analisis atribut, dan analisis matriks house of quality.

Bab VII Kesimpulan dan Saran berisi hasil yang didapat dari penelitian dan saran-saran yang dapat diberikan kepada pihak perusahaan.


Dokumen yang terkait

Re-Desain Egrek Sebagai Alat Pemanen Kelapa Sawit Menggunakan Kansei Engineering dan Quality Function Deployment di PT. Perkebunan Nusantara III (Kebun Ramnbutan)

15 143 61

Aplikasi Kansei Engineering Dan Quality Function Deployment (QFD) Serta Teoriya Resheniya Izobretatelskikh Zadatch (TRIZ) Untuk Meningkatkan Mutu Pelayanan Rumah Sakit Pada Instalasi Hemodialisis

9 92 70

Analisis Biomekanika Dan Fisiologi Pada Pemanen Kelapa Sawit Dengan Menggunakan Dodos Di PT. Perkebunan Nusantara III (Kebun Rambutan)

5 75 106

Perancangan Dodos Ergonomis Sebagai Alat Panen Kelapa Sawit Menggunakan Kansei Engineering dan Quality Function Deployment di PT Perkebunan Nusantara III Kebun Rambutan

6 122 102

Perancangan Dodos Ergonomis Sebagai Alat Panen Kelapa Sawit Menggunakan Kansei Engineering dan Quality Function Deployment di PT Perkebunan Nusantara III Kebun Rambutan

0 0 5

Perancangan Dodos Ergonomis Sebagai Alat Panen Kelapa Sawit Menggunakan Kansei Engineering dan Quality Function Deployment di PT Perkebunan Nusantara III Kebun Rambutan

0 0 1

Perancangan Dodos Ergonomis Sebagai Alat Panen Kelapa Sawit Menggunakan Kansei Engineering dan Quality Function Deployment di PT Perkebunan Nusantara III Kebun Rambutan

0 0 16

Perancangan Dodos Ergonomis Sebagai Alat Panen Kelapa Sawit Menggunakan Kansei Engineering dan Quality Function Deployment di PT Perkebunan Nusantara III Kebun Rambutan

0 0 24

Perancangan Dodos Ergonomis Sebagai Alat Panen Kelapa Sawit Menggunakan Kansei Engineering dan Quality Function Deployment di PT Perkebunan Nusantara III Kebun Rambutan

0 0 1

Re-Desain Egrek Sebagai Alat Pemanen Kelapa Sawit Menggunakan Kansei Engineering dan Quality Function Deployment di PT. Perkebunan Nusantara III (Kebun Ramnbutan)

0 0 24