12 Kondisi kebun yaitu :
- Pemeliharaan  kebun  baik  sesuai
standar teknis
yang telah
ditetapkan. -
Pemupukan tanaman sesuai anjuran. -
Pembuatan drainaseteras
bila perlu.
Tata  cara  pelaksanaannya  berpedoman pada  Petunjuk  Teknis  Pembangunan
Kebun  Induk  Tanaman  Jambu  Mete yang
ditebitkan oleh
Direktorat Jenderal Perkebunan.
8. Penilaian
dan Penetapan
Blok Penghasil  Tinggi  BPT    Pohon  Induk
Terpilih Tanaman Jambu Mete Pelaksanaannya  dilakukan  oleh  tim
yang terdiri dari Tenaga Ahli dari Balai Penelitian
Pusat  Penelitian yang
menangani  komoditi  jambu  mete, Petugas
dari Direktorat
Jenderal Perkebunan,  UPTD  Perbenihan  Dinas
yang  membidangi  perkebunan  Provinsi dan
Dinas yang
membidangi Perkebunan  di  Kabupaten  dengan
mempertimbangkan  alokasi  anggaran yang tersedia.
Dari  kegiatan  ini  diharapkan  dapat dihasilkan sumber-sumber benih jambu
mete  berupa  blok  penghasil  tinggi
13 BPT  Jambu  Mete  sesuai  dengan
standar yang ditetapkan. Tata  cara  pelaksanaannya  berpedoman
pada  Petunjuk  Teknis  Penilaian  dan Penetapan  Blok  Penghasil  Tinggi  BPT
Jambu  Mete  yang  diterbitkan  oleh Direktorat Jenderal Perkebunan.
9. Pemeliharaan  Kebun  Induk  Tanaman
Kemiri Sunan
Kebun  induk  tanaman  kemiri  sunan dapat  diberikan  biaya  pemeliharaan
jika  dibangun  dengan  dana  APBN  dan berdasarkan  hasil  penilaian      oleh
instansi
Dinas yang
membidangi perkebunan  yang  meliputi  kondisi
tanaman  maupun  kebun  masih  layak untuk  dilanjutkan  sebagai  kebun  induk
tanaman kemiri sunan.
Kondisi tanaman yaitu : -
Populasi  tanaman  per  hektar  :  205 pohon  dengan  jarak  tanam  7,5m  X
7,5m  X  7,5m  segitiga  sama  sisi  atau 178 pohon segi empat.
- Pertumbuhan tanaman baik.
- Dilaksanakannya pengendalian OPT.
Kondisi kebun yaitu : -
Pemeliharaan  kebun  baik  sesuai standar
teknis yang
telah ditetapkan.
- Pemupukan tanaman sesuai anjuran.
14 -
Pembuatan drainaseteras
bila perlu.
Tata  cara  pelaksanaannya  berpedoman pada  Petunjuk  Teknis  Pembangunan
Kebun  Induk  Tanaman  Kemiri  Sunan yang
diterbitkan oleh
Direktorat Jenderal Perkebunan.
10. Pembangunan  Kebun  Induk  Tanaman
Aren Pembangunan  kebun  induk    tanaman
aren dilaksanakan
pada sentra
pengembangan  tanaman  aren  yang belum
mempunyai kebun
sumber benih
atau untuk
meningkatkan produksi benih bina.
Pelaksana  pembangunan  kebun  induk tanaman  aren  adalah  pengelola  kebun
benih  milik  Dinas  yang  membidangi perkebunan
Lahan  yang  digunakan  statusnya  hak milik  Pemda  bukan  sewa,  dapat
digunakan selama kebun induk tersebut diperlukan,  topografi  datar,  dekat
dengan  lokasi  pengembangan  tanaman Aren  dan  dapat  dilalui  oleh  kendaraan
roda 4 empat.
Benih  yang  digunakan  adalah  benih aren  siap  tanam  dari
varietas    benih bina  benih  yang  telah  ditetapkan
15 melalui  Keputusan  Menteri  Pertanian
dan bersertifikat. Jumlah  tanaman  per  hektar  untuk
kebun  induk  tanaman  aren  adalah  204 batang  dengan  jarak  tanam  7m  x  7m
segi empat.
Tatacara  pelaksanaannya  berpedoman pada
Petunjuk Teknis
Penilaian, Penetapan  Blok  Penghasil  Tinggi  BPT
dan  Pembangunan  Kebun  Induk  Aren yang
diterbitkan oleh
Direktorat Jenderal Perkebunan.
11. Penilaian    dan  Penetapan  Blok