23
B. PELAKSANAAN KEGIATAN
Pelaksanaan kegiatan
pembangunan, pemeliharaan, penilaian dan penetapan
kebun sumber benih tanaman tahunan perkebunan
pada setiap
wilayah pengembangan
perkebunan tanaman
tahunan secara
proporsional dan
berkelanjutan dengan memanfaatkan secara maksimal potensi sumber daya dalam negeri
yang meliputi : 1.
Pembangunan Kebun Entres Tanaman Karet
Pembangunan kebun entres tanaman karet
dilaksanakan dengan
urutan kegiatan sebagai berikut :
- Penetapan
calon lahan
pelaksana pembangunan kebun entres karet oleh
Kepala Dinas
yang membidangi
perkebunan di Provinsi Kabupaten. -
Melaksanakan persiapan penanaman yaitu
persiapan lahan,
mengajir, pembuatan
lubang tanam
dan pemupukan dasar.
- Melaksanakan pengadaan Ajir, Benih
karet okulasi siap tanam, pupuk, obat- obatan dan alat pertanian kecil.
- Melaksanakan
Penanaman dan
pengendalian hama penyakit. Jika dalam pelaksanaannya memerlukan
bimbingan teknis dapat berkonsultasi
24 kepada Balai Besar Perbenihan dan
Proteksi Tanaman Perkebunan BBPPTP atau tenaga ahli dari PuslitBalit Karet.
Output
kegiatan ini adalah terbangunnya kebun entres tanaman karet yang sesuai
dengan standar teknis. 2.
Pemeliharaan Kebun Entres Tanaman Karet
Pemeliharaan kebun entres tanaman karet
dilaksanakan dengan
urutan kegiatan sebagai berikut :
- Penetapan
pelaksana pemeliharaan
kebun entres karet oleh Kepala Dinas yang
membidangi perkebunan
di Provinsi Kabupaten.
- Melaksanakan pengadaan pupuk, obat-
obatan dan alat pertanian kecil. -
Melaksanakan Pemeliharaan jalan dan drainase,
penyiangan, pemupukan,
pengendalian OPT dan memotong wiwilan.
Jika dalam pelaksanaannya memerlukan bimbingan teknis dapat berkonsultasi
kepada Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan BBPPTP
atau tenaga ahli dari PuslitBalai Penelitian Karet.
25 Output
dari kegiatan ini terpeliharanya kebun entres tanaman karet yang sesuai
dengan standar teknis. 3.
Pemurnian Kebun Entres Karet
Pemurnian Kebun
Entres Karet
dilaksanakan dengan urutan kegiatan sebagai berikut :
- Melaksanakan
inventarisasi kebun
entres karet yang akan dimurnikan. - Membentuk tim penilaian pemurnian
kebun entres karet yang beranggotakan tenaga ahli dari Balai Penelitian Pusat
Penelitian Tanaman Karet, petugas UPTD Perbenihan Perkebunan Provinsi,
Direktorat Jenderal Perkebunan dan Dinas yang membidangi perkebunan
Kabupaten
Kota dengan
mempertimbangkan alokasi anggaran yang tersedia.
- Melakukan pemurnian kebun entres
karet. -
Menyusun laporan hasil pemurnian kebun entres karet.
- Menyampaikan usulan dan rekomendasi
serta laporan dari UPTD perbenihan perkebunan Provinsi ke Kepala Dinas
yang membidangi perkebunan Provinsi.
- Penetapan kebun entres oleh Kepala
Dinas yang membidangi Perkebunan Provinsi.
26 Output
dari kegiatan ini ditetapkannya kebun entres tanaman karet.
4.
Pembangunan Kebun Induk Tanaman Kelapa Dalam
Pembangunan kebun Induk Tanaman Kelapa Dalam dilaksanakan dengan urutan
kegiatan sebagai berikut:
- Penetapan pelaksana pembangunan
kebun induk tanaman Kelapa Dalam oleh Kepala Dinas yang membidangi
perkebunan di Provinsi Kabupaten.
- Melaksanakan pengadaan benih Kelapa
Dalam varietas benih bina, pupuk, obat-obatan dan alat pertanian kecil.
- Khusus pembangunan kebun induk
kelapa kopyor menggunakan benih hasil kultur jaringan.
- Melaksanakan
persiapan lahan,
persemaian, pembibitan, penanaman, pemupukan, dan pengendalian OPT.
Jika dalam pelaksanaannya memerlukan bimbingan teknis dapat berkonsultasi
kepada Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan BBPPTP
atau tenaga ahli dari PusatBalai Penelitian Tanaman Palma.
27 Output
kegiatan ini adalah dibangunnya kebun induk Kelapa Dalam yang sesuai
dengan standar teknis.
5.
Pemeliharaan Kebun Induk Tanaman Kelapa Dalam
Pemeliharaan kebun
induk tanaman
kelapa dilaksanakan dengan kegiatan sebagai berikut :
- Penetapan
pelaksana pemeliharaan
kebun induk tanaman kelapa oleh Kepala
Dinas yang
membidangi perkebunan di Provinsi Kabupaten.
- Melaksanakan pengadaan pupuk dan
obat-obatan. -
Melaksanakan pengendalian
OPT, penyulaman bila perlu, pemupukan
dan penyiangan. Jika dalam pelaksanaannya memerlukan
bimbingan teknis dapat berkonsultasi kepada Balai Besar Perbenihan dan
Proteksi Tanaman Perkebunan BBPPTP atau tenaga ahli dari Balai Penelitian
Tanaman Palma.
Output dari kegiatan ini terpeliharanya
kebun induk tanaman kelapa yang sesuai dengan standar teknis.
28 6.
Penilaian dan Penetapan Blok Penghasil Tinggi BPT dan Pohon Induk Terpilih
Tanaman Kelapa Dalam
Penilaian dan penetapan Blok Penghasil Tinggi BPT dan Pohon Induk Terpilih
tanaman Kelapa Dalam dilaksanakan dengan urutan kegiatan sebagai berikut :
- Melaksanakan inventarisasi calon Blok
Penghasil Tinggi BPT Kelapa Dalam. - Menetapkan tim penilai yang terdiri
dari Tenaga Ahli dari Balai Penelitian Tanaman
Palma, Petugas
dari Direktorat Jenderal Perkebunan, UPTD
Perbenihan Dinas yang membidangi perkebunan Provinsi dan Dinas yang
membidangi Perkebunan di Kabupaten dengan
mempertimbangkan alokasi
anggaran yang tersedia. -
Menyusun laporan hasil penilaian oleh tim penilai dan membuat rekomendasi
untuk ditetapkan oleh Kepala UPTD Perbenihan Perkebunan Provinsi.
- Menetapkan BPT dan Pohon Induk
Terpilih Kelapa Dalam oleh Kepala Dinas yang membidangi perkebunan di
Provinsi.
Jika dalam pelaksanaannya memerlukan bimbingan teknis dapat berkonsultasi
kepada Balai Besar Perbenihan dan
29 Proteksi Tanaman Perkebunan BBPPTP
atau tenaga ahli dari Balai Penelitian Tanaman Palma.
Output dari kegiatan ini ditetapkannya
BPT dan pohon induk Kelapa Dalam terpilih sebagai kebun sumber benih
tanaman kelapa.
7. Pemeliharaan Kebun Induk Tanaman
Jambu Mete
Pemeliharaan kebun
induk tanaman
jambu mete
dilaksanakan dengan
kegiatan sebagai berikut : -
Penetapan petani
pelaksana pemeliharaan kebun induk tanaman
jambu mete oleh Kepala Dinas yang membidangi perkebunan di Provinsi
Kabupaten.
- Melaksanakan pengadaan pupuk dan
obat-obatan. -
Melaksanakan pengendalian
OPT, pemotongan wiwilan, pemupukan dan
penyiangan. Jika dalam pelaksanaannya memerlukan
bimbingan teknis dapat berkonsultasi kepada Balai Besar Perbenihan dan
Proteksi Tanaman Perkebunan BBPPTP atau tenaga ahli dari Balai Penelitian
Tanaman Obat dan Aromatik Balittro.
30 Output
dari kegiatan
ini adalah
terpeliharanya kebun induk tanaman jambu mete yang sesuai dengan standar
teknis.
8.
Penilaian dan Penetapan Blok Penghasil Tinggi BPT Pohon Induk Terpilih
Tanaman Jambu Mete
Penilaian dan penetapan Blok Penghasil Tinggi BPT dan pohon induk terpilih
tanaman jambu
mete dilaksanakan
dengan urutan kegiatan sebagai berikut : -
Melaksanakan inventarisasi calon Blok Penghasil Tinggi BPT jambu mete.
- Menetapkan tim penilai yang terdiri dari Tenaga Ahli dari Balai Penelitian
Pusat Penelitian
yang menangani
komoditi jambu mete, Petugas dari Direktur Jenderal Perkebunan, UPTD
Perbenihan Dinas yang membidangi perkebunan Provinsi dan Dinas yang
membidangi Perkebunan di Kabupaten dengan
mempertimbangkan alokasi
anggaran yang tersedia. -
Menyusun laporan hasil penilaian oleh tim penilai dan membuat rekomendasi
untuk ditetapkan oleh Kepala UPTD Perbenihan Perkebunan Provinsi.
31 -
Menetapkan BPT dan Pohon Induk Terpilih jambu mete sebagai kebun
sumber benih jambu mete oleh Kepala Dinas yang membidangi perkebunan di
Provinsi.
Output dari kegiatan ini ditetapkannya
BPT dan Pohon Induk Terpilih tanaman jambu mete sebagai kebun sumber benih
tanaman jambu mete oleh Kepala Dinas yang membidangi perkebunan di Provinsi.
9.
Pemeliharaan Kebun Induk Tanaman Kemiri Sunan
Pemeliharaan kebun
induk tanaman
kemiri sunan
dilaksanakan dengan
kegiatan sebagai berikut : -
Penetapan pelaksana
pemeliharaan kebun induk tanaman kemiri sunan
oleh Kepala Dinas yang membidangi perkebunan di Provinsi Kabupaten.
- Melaksanakan pengadaan pupuk dan
obat-obatan. -
Melaksanakan pengendalian
OPT, penyulaman bila perlu, pemupukan
dan penyiangan. Jika dalam pelaksanaannya memerlukan
bimbingan teknis dapat berkonsultasi kepada Balai Besar Perbenihan dan
Proteksi Tanaman Perkebunan BBPPTP
32 atau tenaga ahli dari Pusat Penelitian
dan Pengembangan
Perkebunan Puslitbangbun.
Output kegiatan ini adalah terpeliharanya
kebun induk tanaman kemiri sunan yang sesuai dengan standar teknis.
10. Pembangunan Kebun Induk Tanaman
Aren Pembangunan kebun Induk Tanaman Aren
dilaksanakan dengan urutan kegiatan sebagai berikut:
- Penetapan pelaksana pembangunan
kebun induk tanaman Aren oleh Kepala Dinas yang membidangi perkebunan di
Provinsi Kabupaten.
- Melaksanakan pengadaan benih aren
varietas benih bina, pupuk, obat- obatan dan alat pertanian kecil.
- Melaksanakan
persiapan lahan,
persemaian, pembibitan, penanaman, pemupukan, dan pengendalian OPT.
Jika dalam pelaksanaannya memerlukan bimbingan teknis dapat berkonsultasi
kepada Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan BBPPTP
atau tenaga ahli dari PusatBalai Penelitian Tanaman Palma.
33 Output
kegiatan ini adalah dibangunnya kebun induk tanaman aren yang sesuai
dengan standar teknis.
11.
Penilaian dan Penetapan Blok Penghasil Tinggi BPT dan Pohon Induk Terpilih
Tanaman Aren
Penilaian dan penetapan Blok Penghasil Tinggi BPT dan pohon induk terpilih
tanaman aren
dilaksanakan dengan
urutan kegiatan sebagai berikut : -
Melaksanakan inventarisasi calon Blok Penghasil Tinggi BPT Tanaman Aren.
- Menetapkan tim penilai yang terdiri
dari Tenaga Ahli dari Balai Penelitian Tanaman
Palma, Petugas
dari Direktorat Jenderal Perkebunan, UPTD
Perbenihan Dinas yang membidangi perkebunan Provinsi dan Dinas yang
membidangi Perkebunan di Kabupaten dengan
mempertimbangkan alokasi
anggaran yang tersedia. -
Menyusun laporan hasil penilaian oleh tim penilai dan membuat rekomendasi
untuk ditetapkan oleh Kepala UPTD Perbenihan Perkebunan Provinsi.
- Menetapkan BPT dan Pohon Induk
Terpilih Aren oleh Kepala Dinas yang membidangi perkebunan di Provinsi.
34 Output
dari kegiatan ini ditetapkannya BPT dan Pohon Induk Terpilih aren
sebagai kebun sumber benih tanaman Aren.
12. Inventarisasi dan Penilaian Kelayakan
Kebun Sumber Benih Tanaman Tahunan Inventarisasi dan Penilaian Kelayakan
Kebun Sumber Benih Tanaman Tahunan dilaksanakan dengan urutan kegiatan
sebagai berikut :
- Melaksanakan pengumpulan data Blok
Penghasil Tinggi
BPT Tanaman
Tahunan dan Kebun Induk Tanaman Tahunan yang dibangun, baik yang
telah ditetapkan maupun yang belum ditetapkan sebagai kebun sumber
benih tanaman tahunan.
- Menetapkan tim inventarisasipenilai
yang terdiri dari Tenaga Ahli dari Balai Penelitian Tanaman terkait komoditas
tanaman tahunan,
Petugas dari
Direktorat Jenderal Perkebunan, UPTD Perbenihan Dinas yang membidangi
perkebunan Provinsi dan Dinas yang membidangi Perkebunan di Kabupaten
dengan
mempertimbangkan alokasi
anggaran yang tersedia.
35 -
Tim melakukan
Inventarisasi dan
Penilaian Kelayakan Kebun Sumber Benih Tanaman Tahunan berdasarkan
Standar Teknis kebun sumber benih masing-masing komoditas.
- Menyusun laporan hasil Inventarisasi
dan penilaian oleh tim inventarisasi dan
membuat rekomendasi
untuk Kepala Dinas Perkebunan.
- Melaporkan hasil inventarisasi tersebut
ke Direktur Jenderal Perkebunan. Output
dari kegiatan ini diketahuinya secara pasti kebun sumber benih tanaman
tahunan per provinsi.
C. Lokasi, Jenis dan Volume