19
2. Input kum total dari masing-masing kategori untuk mencapai kenaikan pangkatjabatan.
3. Persyaratan dalam kenaikan pangkatjabatan tergantung pada nilai kum yang telah dikumpulkan. Nilai kum minimum untuk kategori pendidikan dan
pengajaran dalam kenaikan pangkatjabatan adalah 30 dari kum total. Nilai kum minimum untuk kategori penelitian dalam kenaikan pangkatjabatan
adalah 25 dari kum total. Nilai kum maksimum untuk kategori pengabdian masyarakat dalam kenaikan pangkatjabatan adalah 15 dari kum total. Nilai
kum maksimum untuk kategori penunjang dalam kenaikan pangkatjabatan adalah 20 dari kum total.
4. Jika seluruh persyaratan minimum dan maksimum nilai kum dari masing- masing kategori tidak terpenuhi maka hitung selisih dari kum total dengan
total nilai kum yang telah dikumpulkan. 5. Nilai kum yang kurang akan ditampilkan pada dashboard berdasarkan masing-
masing kategori persyaratan kenaikan pangkatjabatan.
3.4 Perancangan Sistem
3.4.1 Use case diagram Use Case Diagram adalah gambar dari beberapa atau seluruh aktor dan use case
dengan tujuan mengenali interaksi mereka dengan suatu sistem Yasin, 2012. Gambar 3.4 menggambarkan use case diagram dari sistem yang dibangun.
Gambar 3.3. Use case diagram sistem
Universitas Sumatera Utara
20
Use-case diagram menekankan pada “siapa” melakukan “apa” dalam
lingkungan sistem perangkat lunak akan dibangun. Use-case diagram sebenarnya terdiri dari dua bagian besar; yang pertama adalah use case diagram termasuk
gambar use case dependencies dan use case description. Use-case diagram adalah gambaran graphical dari beberapa atau semua actor,
use-case, dan interaksi diantara komponen-komponen tersebut yang memperkenalkan suatu sistem yang akan dibangun. Use-case diagram menjelaskan manfaat suatu
sistem jika dilihat menurut pandangan orang yang berada di luar sistem.Diagram ini menunjukkan fungsionalitas suatu sistem atau kelas dan bagaimana sistem tersebut
berinteraksi dengan dunia luar. Use-case diagram dapat digunakan selama proses analisis untuk menangkap
requirement system dan untuk memahami bagaimana sistem seharusnya bekerja. Selama tahap desain, use-case diagram berperan untuk menetapkan perilaku
behavior sistem saat diimplementasikan.Dalam sebuah model mungkin terdapat satu atau beberapa use-case diagram. Kebutuhan atau requirements system adalah
fungsionalitas apa yang harus disediakan oleh sistem kemudian didokumentasikan pada model use-case yang menggambarkan fungsi sistem yang diharapkan use-case,
dan yang mengelilinginya actor, serta hubungan antara actor dengan use-case use- case diagram itu sendiri.
Use case class digunakan untuk memodelkan dan menyatakan unit fungsilayanan yang disediakan oleh sistem or bagian sistem: subsistem atau class ke
pemakai. Use case dapat dilingkupi dengan batasan sistem yang diberi label nama sistem. Use case adalah sesuatu yang menyediakan hasil yang dapat diukur ke
pemakai atau sistem eksternal. Karakteristik use case antara lain: a. Use cases adalah interaksi atau dialog antara sistem dan actor, termasuk
pertukaran pesan dan tindakan yang dilakukan oleh sistem. b. Use cases diprakarsai oleh actor dan mungkin melibatkan peran actor
lain. Use cases harus menyediakan nilai minimal kepada satu actor. c. Use cases bisa memiliki perluasan yang mendefinisikan tindakan khusus
dalam interaksi atau use case lain mungkin disisipkan. d. Use case class memiliki objek use case yang disebut skenario. Skenario
menyatakan urutan pesan dan tindakan tunggal.
Universitas Sumatera Utara
21
3.4.2 Use case spesification Use case specification merupakan perkembangan dari use case diagram untuk setiap
use case, use case specification menjelaskan bagaimana sebuah use case itu bekerja Muchtar Sani 2012.
1. Brief Description
Use case ini digunakan oleh dosen untuk melihat tingkat pencapaian nilai kum yang dikumpulkannya untuk kenaikan pangkat.
2. Pre Condition
Dosen harus memiliki user name dan password untuk login ke sistem. 3.
Characteristic of Activation Eksekusi hanya bisa dilakukan oleh dosen yang terdaftar di sistem.
4. Flow of Events
a. Basic Flow
Use case ini akan dimulai jika dosen ingin melihat data pengumpulan nilai kum.
Dosen harus mendaftar terlebih dahulu untuk mendapatkan user name dan password.
Kemudian sistem akan menampilkan halaman login. Di halaman login terdapat text box yang digunakan dosen untuk
mengisikan user name dan password. Setelah login, sistem akan menampilkan dashboard dari empat
kriteria penilaian dosen dan kekurangan nilai kum. Dosen juga dapat mengisi butir-butir kegiatan yang telah
dikumpulkan di dalam halaman borang kegiatan. Use case ini berakhir ketika sistem menampilkan halaman data
semua kegiatan yang telah dilakukan dosen. b.
Alternative Flow Tidak ada.
c. Post Condition
Pada use case ini dosen dapat melihat hasil nilai kum yang telah dikumpulkannya.
Universitas Sumatera Utara
22
d. Limitation
Use case ini hanya dapat digunakan oleh dosen perguruan tinggi yang memiliki Nomor Induk Pegawai NIP.
3.4.3 Data flow diagram Data Flow Diagram DFD merupakan representasi grafik yang menggambarkan
informasi dan transformasi informasi yang diaplikasikan sebagai data yang mengalir dari masukan input dan keluaran output.
DFD dapat digunakan untuk merepresenasikan sebuah sistem atau perangkat lunak pada beberapa level abstraksi. DFD dibagi menjadi beberapa level yang lebih
detail untuk mrepresentasikan aliran informasi atau fungsi yang lebih detail. DFD menyediakan mekanisme untuk pemodelan fungsional ataupun pemodelan aliran
informasi. Oleh karena itu, DFD lebih sesuai digunakan untuk memodelkan fungsi- fungsi perangkat lunak yang akan diimplementasikan menggunakan pemrograman
terstruktur karena pemrograman terstruktur membagi-bagi bagiannya dengan fungsi- fungsi dan prosedur-prosedur Shalahuddin, 2011. Ada 3 jenis DFD, yaitu:
a. Context diagram Context Diagram adalah data flow diagram tingkat atas DFD Top Level,
yaitu diagram yang paling tidak detail, dari sebuah sistem informasi yang menggambarkan aliran-aliran data ke dalam dan ke luar sistem dan ke
dalam dan ke luar entitas-entitas eksternal. context diagram menggambarkan sistem dalam satu lingkaran dan hubungan dengan entitas
luar. Lingkaran tersebut menggambarkan keseluruhan proses dalam sistem. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menggambar context
diagram antara lain : 1. Terminologi sistem
2. Menggunakan satu simbol proses 3. Namaketerangan di simbol proses tersebut sesuai dengan fungsi
sistem tersebut 4. Antara Entitas EksternalTerminator tidak diperbolehkan komunikasi
langsung
Universitas Sumatera Utara
23
5. Jika Terminator mewakili individu personil sebaiknya diwakili oleh peran yang dipermainkan personil tersebut.
6. Aliran data ke proses dan keluar sebagai output keterangan aliran data berbeda.
b. DFD levelled DFD dapat digunakan untuk menggambarkan diagram fisik maupun
diagram diagram logis. Dimana Diagram Level n merupakan hasil pengembangan dari Context Diagram ke dalam komponen yang lebih
detail tersebut disebut dengan top-down partitioning. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam membuat DFD ialah:
1. Adanya ketentuan – ketentuan pemberian nomor pada diagram level n
2. Jangan menghubungkan langsung antara satu penyimpanan dengan penyimpanan lainnya harus melalui proses.
3. Jangan menghubungkan langsung dengan tempat penyimpanan data dengan entitas eksternal terminator harus melalui proses, atau
sebaliknya. 4. Jangan membuat suatu proses menerima input tetapi tidak pernah
mengeluarkan output yang disebut dengan istilah “black hole”. 5. Jangan membuat suatu tempat penyimpanan menerima input tetapi
tidak pernah digunakan untuk proses. 6. Jangan membuat suatu hasil proses yang lengkap dengan data yang
terbatas yang disebut dengan istilah “magic process”. 7. Jika terdapat terminator yang mempunyai banyak masukan dan
keluaran, diperbolehkan untuk digambarkan lebih dari satu sehingga mencegah penggambaran
c. DFD fisik DFD fisik adalah representasi grafik dari sebuah sistem yang menunjukan
entitas-entitas internal dan eksternal dari sistem tersebut, dan aliran-aliran data ke dalam dan keluar dari entitas-entitas tersebut.Entitas-entitas
internal adalah personel, tempat sebuah bagian, atau mesin misalnya, sebuah komputer dalam sistem tersebut yang mentransformasikan data.
Maka DFD fisik tidak menunjukkan apa yang dilakukan, tetapi
Universitas Sumatera Utara
24
menunjukkan dimana, bagaimana, dan oleh siapa proses-proses dalam sebuah sistem dilakukan.
d. DFD logis DFD logis adalah representasi grafik dari sebuah sistem yang
menunjukkan proses-proses dalam sistem tersebut dan aliran-aliran data ke dalam dan ke luar dari proses-proses tersebut. DFD logis untuk membuat
dokumentasi sebuah sistem informasi karena DFD logis dapat mewakili logika tersebut, yaitu apa yang dilakukan oleh sistem tersebut, tanpa perlu
menspesifikasi dimana, bagaimana, dan oleh siapa proses-proses dalam sistem tersebut dilakukan.
Syarat-syarat dalam membuat DFD yaitu: 1. Pemberian nama untuk tiap komponen DFD
2. Pemberian nomor pada komponen proses 3. Penggambaran DFD sesering mungkin agar enak dilihat
4. Penghindaran penggambaran DFD yang rumit 5. Pemastian DFD yang dibentuk itu konsiten secara logika
Manfaat DFD adalah : 1. Data Flow Diagram DFD adalah alat pembuatan model yang
memungkinkan profesional sistem untuk menggambarkan sistem sebagai suatu jaringan proses fungsional yang dihubungkan satu sama
lain dengan alur data, baik secara manual maupun komputerisasi. 2. DFD ini adalah salah satu alat pembuatan model yang sering
digunakan,khususnya bila fungsi-fungsi sistem merupakan bagian yang lebih penting dan kompleks dari pada data yang dimanipulasi
oleh sistem. Dengan kata lain, DFD adalah alat pembuatan model yang memberikan penekanan hanya pada fungsi sistem.
3. DFD ini merupakan alat perancangan sistem yang berorientasi pada alur data dengan konsep dekomposisi dapat digunakan untuk
penggambaran analisa maupun rancangan sistem yang mudah dikomunikasikan oleh profesional sistem kepada pemakai maupun
pembuat program.
Universitas Sumatera Utara
25
DFD level 0 menggambarkan sistem yang akan dibuat sebagai suatu entitas tunggal yang berintraksi dengan aktor maupun sistem lain. DFD level 0 digunakan
untuk menggambarkan ineraksi antara sistem yang akan dikembangkan dengan entitas luar. Gambar DFD level 0 yang akan dibangun dapat dilihat pada Gambar 3.4.
Gambar 3.4. DFD level 0
Fungsi dari Data Flow Diagram adalah : a.
Sebagai alat pembuatan model yang memungkinkan profesional sistem untuk menggambarkan sistem sebagai suatu jaringan proses
fungsional yang dihubungkan satu sama lain dengan alur data, baik secara manual maupun komputerisasi.
b. Sebagai alat pembuatan model yang sering digunakan, khususnya bila fungsi-fungsi sistem merupakan bagian yang lebih penting dan
kompleks dari pada data yang dimanipulasi oleh sistem. Dengan kata lain, DFD adalah alat pembuatan model yang memberikan penekanan
hanya pada fungsi sistem. c.
Sebagai alat perancangan sistem yang berorientasi pada alur data dengan konsep dekomposisi dapat digunakan untuk penggambaran
analisa maupun rancangan sistem yang mudah dikomunikasikan oleh profesional sistem kepada pemakai maupun pembuat program.
Universitas Sumatera Utara
26
Pada Gambar 3.4. DFD level 0 memiliki satu aktor, yaitu aktor pengguna yang memiliki aktivitas tertentu. Aktor pengguna memiliki aktivitas masukan input, yaitu
pengisian butir kegiatan, profil pengguna, dan login. Aktifitas keluaran output, yaitu informasi kegiatan dan informasi profil.
Gambar 3.5.DFD level 1
DFD level 1 digunakan untuk menggambarkan modul-modul yang terdapat di dalam sistem yang akan dikembangkan. DFD level 1 merupakan hasil breakdown
DFD level 0 yang sebelumnya telah dibuat. Gambar DFD level 1 dari sistem yang akan dibangun dapat dilihat pada Gambar 3.5.
Universitas Sumatera Utara
27
3.4.4 Relasi antar tabel Relasi adalah hubungan antara tabel yang mempresentasikan hubungan antar objek di
dunia nyata.Relasi merupakan hubungan yang terjadi pada suatu tabel dengan lainnya yang mempresentasikan hubungan antar objek di dunia nyata dan berfungsi untuk
mengatur mengatur operasi suatu database. Hubungan yang dapat dibentuk dapat mencakup 3 macam hubungan, yaitu:
1. One-To-One One-To-One memiliki pengertian bahwa setiap baris data pada tabel pertama
dihubungkan hanya ke satu baris data pada tabel ke dua. 2. One-To-Many
One-To-Many memiliki pengertian bahwa setiap baris data dari tabel pertama dapat dihubungkan ke satu baris atau lebih data pada tabel ke dua.
3. Many-To-Many Many-To-Many memiliki pengertian bahwa satu baris atau lebih data pada
tabel pertama bisa dihubugkan ke satu atau lebih baris data pada tabel ke dua. Artinya ada banyak baris di tabel satu dan tabel dua yang saling berhubungan
satu sama lain. Relasi antar tabel merupakan hubungan yang terjadi pada suatu tabel dengan
tabel yang lainnya, yang berfungsi untuk mengatur operasi suatu database.Relasi antar tabel yang digunakan pada penelitian ini ditunjukkan seperti pada Gambar 3.6.
Gambar 3.6. Relasi antar tabel
Universitas Sumatera Utara
28
3.4.5 Model entity-relationship Model Entity-Relationship E-R adalah suatu model yang digunakan untuk
menggambarkan data dalam bentuk entitas, atribut dan hubungan antarentitas. Model ini dinyatakan dalam bentuk diagram. Model E-R tidak mencerminkan bentuk fisik
yang nantinya akan disimpan dalam database, melainkan hanya bersifat konseptual karena itu model E-R tidak tergantung pada produk DBMS yang akan digunakan
Kadir, 2009. Model Entity-Relationship adalah model data konseptual tingkat tinggi untuk perancangan basis data. Model data konseptual adalah himpunan konsep yang
mendeskripsikan struktur basis data, transaksi pengambilan dan pembaruan basis data. Model ER adalah persepsi terhadap dunia nyata sebagai terdiri objek-objek
dasar yang disebut entitas dan keterhubungan relationship antar entitas-entitas itu.Konsep paling dasar di model ER adalah entitas, relationship dan atribut.
Komponen-komponen utama model ER adalah : a. Entitas, Entitas memodelkan objek-objek yang berada diperusahaan
lingkungan. b. Relationship. Relationship memodelkan koneksihubungan di antara
entitas-entitas. c. Atribut-atribut, memodelkan properti-properti dari entitas dan relationship.
d. Konstrain-konstrain batasan-batasan
integritas, konstrain-konstrain
ketentuan validitas.
Entitas merupakan individu yang mewakili sesuatu yang nyata eksistensinya dan dapat dibedakan dari sesuatu yang lain. Sebuah kursi yang kita duduki, seseorang
yang menjadi pegawai di sebuah perusahaan dan sebuah mobil yang melintas di depan kita adalah entitas.
Sekelompok entitas yang sejenis dan berada dalam lingkup yang sama membentuk sebuah himpunan entitas entity sets. Sederhananya, entitas menunjuk
pada individu suatu objek, sedang himpunan entitas menunjuk pada rumpun family dari individu tersebut.
Setiap entitas pasti memiliki atribut yang mendeskripsikan karakteristik property dari entitas tersebut.
Universitas Sumatera Utara
29
Penentuanpemilihan atribut-atribut yang relevan bagi sebuah entitas merupakan hal penting lainnya dalam pembentukan model ER.
Relasi menunjukkan adanya hubungan di antara sejumlah entitas yang berasal dari himpunan entitas yang berbeda.Kumpulan semua relasi diantara entitas-entitas
yang terdapat pada himpunan entitas-himpuan entitas tersebut membentuk himpunan relasi relationshipsets.Sebagaimana istilah himpunan entitas yang banyak sekali
disingkat menjadi entitas, istilah himpunan relasi jarang sekali digunakan dan lebih sering disingkat dengan istilah relasi saja.
Penggambaran Model ER secara sistematis dilakukan melalui diagram ER. Notasi-notasi simbolik di dalam Diagram ER yang dapat digunakan adalah:
a. Persegi panjang, menyatakan himpunan entitas. b. LingkaranElips, menyatakan atribut atribut yang berfungsi sebagai key
digaris bawahi. c. Belah ketupat, menyatakan Himpunan Relasi.
d. Garis, sebagai penghubung antara himpunan relasi dengan himpunan entitas dan himpunan entitas dengan atributnya.
e. Kardinalitas relasi dapat dinyatakan dengan banyaknya garis cabang atau dengan pemakaian angka 1 dan 1 untuk relasi one to one, 1 dan N untuk relasi
one to many atau N dan N untuk relasi many to many.
Diagram ER selalu dibuat secara bertahap. Paling tidak ada dua kelompok penahapan yang biasa ditempuh di dalam pembuatan diagram ER, yaitu:
a. Tahap pembuatan Diagram ER awal preliminary design yaitu: - Melakukan pengidentifikasian dan menetapkan seluruh himpunan entitas
yang akan terlibat. - Menentukan atribut-atribut key dari masing-masing himpunan entitas.
- Mengidentifikasi dan menetapkan seluruh himpunan relasi di antara himpunan entitas-himpunan entitas yang ada beserta foreign key nya.
- Menentukan derajatkardinalitas relasi untuk setiap himpunan relasi. - Melengkapi himpunan entitas dan himpunan relasi dengan atribut-atribut
deskriptif non key. b. Tahap optimasi diagram ER finaldesign.
Universitas Sumatera Utara
30
Model E-R untuk sistem penilaian kinerja dosen dapat dilihat pada Gambar 3.7.
Gambar 3.7. Model E-R
3.4.6 Perancangan menu sistem Struktur menu sistem dapat dilihat pada Gambar 3.8.
Gambar 3.8. Perancangan menu sistem
Universitas Sumatera Utara
31
3.5 Perancangan Antarmuka