Penelitian Terdahulu TINJAUAN PUSTAKA

kondisi yang ada saat ini. Hal ini disebut dengan analisis situasi. Model yang paling populer dengan analisis situasi adalah analisis SWOT.

2.5. Penelitian Terdahulu

Penelitian tentang industri kerajinan sepatu wanita yang dilakukan Faizal 2007 mengkaji tentang tingkat kelayakan usaha sepatu di Kabupaten Bogor. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa hasil uji kelayakan pada tingkat diskonto 12 persen diperoleh nilai NPV sebesar Rp. 75.767.151,6 IRR sebesar 23 persen, nilai Net BC yang dihasilkan sebesar 1,56, PBP UKM sepatu Raffy Shoes adalah 3,42 tahun, ROI diperoleh sebesar 22 persen. Nilai BEP yang diperoleh sebesar Rp. 137.696.000,- dan BEP produksinya sebanyak 306 kodi. Berdasarkan hasil switching value usaha kerajinan sepatu Raffy Shoes tetap akan mencapai keuntungan apabila peningkatan harga bahan baku yang terjadi tidak lebih dari 5,6 persen, peningkatan upah tenaga kerja tidak lebih dari 10 persen, dan penurunan harga jual tidak lebih dari 10 persen. Penelitian tentang analisis tingkat keuntungan dan penyerapan tenaga kerja pada industri kecil sandal di Kabupaten Bogor yang dilakukan oleh Laswati 2009 menyimpulkan tingkat keuntungan industri kecil tersebut hamper mendekati nol titik impas sehingga industri dalam keadaan kritis. Berdasarkan hasil analisis SWOT, hal yang menjadi faktor kekuatan industri kecil sandal itu adalah potensi pekerja yang cukup baik karena keterampilan dan pengalaman, ketepatan waktu dalam menyelesaikan pesanan, hubungan baik dengan grosir atau pedagang dan kualitas yang cukup baik. Faktor kelemahan industri kecil sandal adalah kapasitas produksi yang terbatas, faktor pekerja yang tidak selalu bersedia bekerja secara optimal, saluran pemasaran yang tergantung pada agen grosir dan modal yang kecil. Faktor peluang yang dapat membuat industri kecil sandal berkembang adalah pasar yang selalu tersedia, lokasi strategi yang strategis karena berada di dekat pasar bogor yang merupakan pusat grosir sandal dan sepatu, dan adanya perdagangan bebas antar Negara. Sedangkan faktor ancaman industri kecil sandal adalah krisis global yang membuat daya beli menurun, kebijakan pemerintah yang menaikkan harga bahan bakar, sehingga membuat harga bahan baku naik, dan peraturan pemerintah yang kurang mendukung industri kecil sandal. Penelitian tentang industri emping melinjo yang dilakukan Chodijah 1997. Penelitian ini mengkaji tentang keragaan ekonomi, kesempatan kerja dan distribusi pendapatan pada industri kecil emping melinjo di Kabupaten Cirebon. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa dari keragaan ekonomi industri kecil emping melinjo aspek pengadaan bahan baku, permodalan, dan penawaran masih merupakan kendala utama. Tingkat pengembalian RC industri pada saat bahan baku melimpah sebesar 1,20 dan pada saat bahan baku jarang tingkat pengembalian pendapatannya sebesar 1,30 dan 1,08. Dalam hal kesempatan kerja industri ini mampu menyerap tenaga kerja dari dalam keluarga per unit satu orang. Jika dilihat dari curahan waktu tenaga kerjanya maka kecenderungan industri ini telah menggunakan jam kerja normal menurut kriteria BPS. Tingkat pendapatan masing-masing pemilik faktor produksi terbesar diperoleh pemilik bahan baku biji melinjo, yaitu petani melinjo. Sedangkan distribusi pendapatan diantara pengusaha dan pemilik modal dan pihak pekerja belum tercapai pembagian yang merata.

2.6. Kerangka Pemikiran