75 attached, a liability is recognized, which is reduced and revenue recognized as
the conditions are satisfied.” Dalam butir 99 diatur tentang hibah dalam bentuk jasa yang diterima
Services in-kind are services provided by individuals to public sector entities in a non-exchange transaction. These services meet the
definition of an asset because the entity controls a resource from which future economic benefits or service otential are expected to flow to the
entity. These assets are, however, immediately consumed and a transaction of equal value is also recognized to reflect the consumption
of these services in-kind. … However, services in-kind may also be utilized to construct an asset, in which case the amount recognized in
respect of services in-kind is included in the cost of the asset being constructed.
H. Anggaran Basis Akrual Accrual Budgeting dan Anggaran Basis kas Cash Budgeting
UU Nomor 17 Tahun 2003 dan UU Nomor 1 Tahun 2004 telah mengisyaratkan penggunaan anggaran berbasis akrual. Hal ini tercermin dalam
pasal 3 ayat 5 dan 6, UU Nomor 17 Tahun 2003, yang menyatakan, “Semua penerimaan yang menjadi hak dan pengeluaran yang menjadi kewajiban
negaradaerah dalam tahun anggaran yang bersangkutan harus dimasukkan dalam APBN APBD.” Sementara itu, pasal 12 dan 13 ayat 1 UU Nomor 1 Tahun
2004 menyatakan “APBNAPBD dalam satu tahun anggaran meliputi: hak pemerintah pusatdaerah yang diakui sebagai penambah nilai kekayaan bersih;
kewajiban pemerintah pusatdaerah yang diakui sebagai pengurang nilai kekayaan bersih; penerimaan yang perlu dibayar kembali danatau pengeluaran
yang akan diterima kembali, baik pada tahun anggaran yang bersangkutan maupun pada tahun-tahun anggaran berikutnya.
76 Keputusan Presiden Nomor 42 Tahun 2002, tentang “Pedoman
Pelaksanaan APBN,” secara gamblang mengisyaratkan penggunaan anggaran basis kas. Hal ini tercermin dari bunyi pasal 2 Keppres tersebut yang
menyatakan, APBN dalam suatu tahun anggaran mencakup: a. pendapatan negara yaitu semua penerimaan negara yang berasal dari penerimaan
perpajakan, penerimaan negara bukan pajak serta penerimaan hibah dari dalam dan luar negeri selama tahun anggaran yang bersangkutan; b. belanja negara
yaitu semua pengeluaran negara untuk membiayai belanja pemerintah pusat dan pemerintah daerah melalui dana perimbangan selama tahun anggaran
bersangkutan.” I. Pemberian Uang Muka
Keppres Nomor 80 Tahun 2003, membolehkan adanya pemberian uang muka kepada penyedia barangjasa dalam suatu kontrak pengadaan
barang dan jasa. Hal ini terlihat dari bunyi pasal 32 ayat 2 yang menyatakan “penyedia barangjasa dapat menerima uang muka dari pengguna barangjasa.”
Sementara itu, pasal 21 ayat 1 UU Nomor 1 Tahun 2004 menyatakan “Pembayaran atas beban APBNAPBD tidak boleh dilakukan sebelum barang
danatau jasa diterima.” Pengecualian dari ketentuan tersebut diatur dalam peraturan pemerintah pasal 21 ayat 6 UU Nomor 1 Tahun 2004.”
J. Piutang Menurut UU Nomor 1 Tahun 2004, pasal 1 ayat 6 dan 7, piutang