Lokasi dan Waktu Pelaksanaan Populasi dan Sampel Variabel Penelitian Rancangan Penelitian

23

BAB III METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Waktu Pelaksanaan

1. Lokasi

Penelitian dilakukan di Laboratorium Kultur Jaringan Jurusan Biologi FMIPA UNNES.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni sampai Agustus 2005.

B. Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah tanaman sambiloto dengan yang diambil daun ketiga sampai kelima dari pucuk yang diperoleh dari Wonosari Yogyakarta. Sampel dalam penelitian ini adalah potongan daun, penentuan sampel tiap kelompok dilakukan secara acak. Penelitian ini terdiri dari 6 perlakuan asam 2,4-D dan 6 perlakuan kinetin dengan 3 kali perulangan sehingga diperlukan 36 x 3 =108 sampel. Masing-masing perlakuan terdiri dari 3 botol media dan tiap botol media diisi 1 eksplan.

C. Variabel Penelitian

Variabel dalam penelitian ini adalah: 1. Variabel bebas yaitu konsentrasi asam 2,4-D dan kinetin. 2. Variabel tergantung 24 Variabel tergantung dalam penelitian ini adalah pertumbuhan kalus yang terbentuk persatuan waktu. 3. Variabel kendali Variabel kendali adalah suhu, cahaya, medium MS, pH dan kelembaban.

D. Rancangan Penelitian

Percobaan disusun dengan pola Rancangan Acak Lengkap dengan 2 faktor pola faktorial 6 x 6. Faktor I : pemberian asam 2,4-D pada medium MS dengan berbagai konsentrasi yaitu : D0 = 0 mgl D1 = 0,1 mgl D2 = 0,25 mgl D3 = 0,5 mgl D4 = 1,0 mgl D5 = 5 mgl Faktor II : pemberian kinetin pada medium MS dengan berbagai konsentrasi yaitu : K0 = 0 mgl K1 = 0,1 mgl K2 = 0,25 mgl K3 = 0,5 mgl K4 = 1,0 mgl K5 = 5 mgl 25 Dasar menentukan konsentrasi asam 2,4–D dan kinetin diatas adalah bahwa untuk terjadinya pembentukan kalus digunakan auksin dan sitokinin dengan konsentrasi seimbang George Sherrington, 1984. Menurut Collin Edward 1998 konsentrasi auksin dan sitokinin sampai 5 mgl dapat menghasilkan pertumbuhan kalus secara optimal. Dan penentuan konsentrasi tiap perlakuan mengikuti metode optimalisasi medium dari Collin Edward 1998, sehingga pada penelitian ini terdapat 36 kombinasi perlakuan. Tabel 1. Kombinasi perlakuan antara asam 2,4-diklorofenoksiasetat dengan kinetin. 2,4-D kinetin D0 0mgl D1 0,1mgl D2 0,25mgl D3 0,5mgl D4 1,0mgl D5 5mgl K0 0 mgl K0D0 K0D1 K0D2 K0D3 K0D4 K0D5 K10,1 mgl K1D0 K1D1 K1D2 K1D3 K1D4 K1D5 K20,25mgl K2D0 K2D1 K2D2 K2D3 K2D4 K2D5 K30,5 mgl K3D0 K3D1 K3D2 K3D3 K3D4 K3D5 K41,0 mgl K4D0 K4D1 K4D2 K4D3 K4D4 K4D5 K55 mgl K5D0 K5D1 K5D2 K5D3 K5D4 K5D5 Masing-masing perlakuan diulang 3 kali, sehingga seluruhnya ada 108 kombinasi. Tabel 2. Denah kombinasi perlakuan. K0D0 1 K1D2 1 K2D4 3 K3D4 2 K0D1 1 K3D2 3 K1D4 3 K2D0 2 K0D2 2 K2D3 2 K1D5 2 K3D1 1 K1D0 3 K4D3 1 K3D0 2 K4D0 3 K3D3 1 K2D5 2 K0D2 3 K3D4 3 K4D2 2 K3D5 3 K1D3 2 K5D0 2 K0D5 1 K4D5 1 K1D1 2 K1D0 2 K4D1 1 K0D4 1 K4D4 2 K3D2 2 K5D2 1 K1D5 3 K5D3 2 K3D5 1 K2D5 1 K2D1 2 K5D0 3 K2D2 3 K5D4 1 K0D0 2 K4D2 3 K1D2 2 K2D1 3 K3D3 2 K5D2 3 K0D5 2 K5D4 3 K1D1 1 K3D1 2 K5D5 1 K2D3 1 K4D4 3 K0D1 3 K3D5 2 K2D0 1 K1D4 2 K5D3 3 K4D1 2 K1D3 3 K5D1 1 K0D3 2 K0D3 3 K2D2 2 K1D4 1 K2D1 1 K4D5 3 K4D3 3 K0D4 3 K2D4 1 K3D0 1 K4D3 2 K3D4 1 K4D0 2 K2D5 3 K0D2 1 K5D3 1 K5D5 2 K4D2 1 K0D1 2 K3D0 3 K0D4 2 K5D0 1 K1D5 1 K5D4 2 K1D2 3 K1D0 1 K5D1 3 K3D3 3 K4D5 2 K2D3 3 K5D1 2 K5D5 3 K3D1 3 K4D1 3 K5D2 2 K2D0 3 K4D0 1 K1D1 3 K3D2 1 K0D0 3 K1D3 1 K2D2 1 K0D5 3 K2D4 2 K4D4 1 K0D3 1 26

E. Alat dan Bahan

Dokumen yang terkait

STERILISASI DAN INDUKSI KALUS Aglaonema sp PADA MEDIUM MS DENGAN KOMBINASI 2,4-D KINETIN SECARA IN VITRO

0 2 51

PENGARUH KINETIN DAN ASAM 2,4 DIKLOROFENOKSIASETAT TERHADAP KANDUNGAN METABOLIT SEKUNDER KALUS DAUN POHPOHAN (Pilea trinervia Wight).

0 3 15

SKRIPSI PENGARUH KINETIN DAN ASAM 2,4 DIKLOROFENOKSIASETAT TERHADAP KANDUNGAN METABOLIT SEKUNDER KALUS DAUN POHPOHAN (Pilea trinervia Wight).

0 4 14

INDUKSI KALUS PADA EKSPLAN DAUN TANAMAN BINAHONG Induksi Kalus Pada Eksplan Daun Tanaman Binahong (Anredera cordifolia) Secara In Vitro Dengan Konsentrasi 2,4-D Dan Bap Yang Berbeda.

0 2 15

INDUKSI KALUS PADA EKSPLAN DAUN TANAMAN BINAHONG Induksi Kalus Pada Eksplan Daun Tanaman Binahong (Anredera cordifolia) Secara In Vitro Dengan Konsentrasi 2,4-D Dan Bap Yang Berbeda.

0 3 11

INDUKSI KALUS DAUN PEGAGAN (Centella asiatica L.Urban.) PADA MEDIUM MURASHIGE SKOOG (MS) DENGAN PEMBERIAN BEBERAPA KONSENTRASI 2,4-DIKLOROFENOKSIASETAT (2,4-D) DAN BENZYL AMINOPURIN (BAP).

0 1 6

INDUKSI KALUS EKSPLAN TUNAS ANDALAS (Morus macroura Miq.) DENGAN PENAMBAHAN 2,4-D DAN KINETIN PADA MEDIUM MURASHIGE DAN SKOOG (MS) YANG MENGANDUNG POLIETILENA GLIKOL (PEG).

0 0 6

Pertumbuhan Kalus daun dewa [Gynura procumbens (Lour) Merr.] Dengan kombinasi Asam 2,4-diklorofenoksiasetat (2,4-D) dan kinetin pada medium Murashige Skoog (MS) secara In vitro.

0 0 1

Efektivitas Asam Dichlorophenoxyacetic (2,4-D) pada medium MS dan Lama Pencahayaan untuk Menginduksi Kalus dari Kotiledon Kedelai.

0 0 1

Pengaruh Asam 2,4-Diklorofenoksiasetat (2,4-D) terhadap Pembentukan dan Pertumbuhan Kalus serta Kandungan Flavonoid Kultur Kalus Acalypha indica L.

0 0 6