51
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Simpulan yang dapat ditarik dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Interaksi pemberian asam 2,4-D dan kinetin pada medium MS
berpengaruh terhadap induksi kalus sambiloto dengan eksplan potongan daun.
2. Kalus yang terbaik pertumbuhannya diperoleh dari hasil penanaman
eksplan potongan daun yang di tanam pada medium MS dengan penambahan kinetin 0,1 mgl.
B. Saran
Dari hasil penelitian yang telah dilaksanakan, maka peneliti menyarankan perlu diadakan penelitian lebih lanjut untuk menguji kandungan
kalus yang dihasilkan dari konsentrasi tersebut, sehingga didapatkan senyawa andrographolid yang mampu menghambat pertumbuhan sel kanker hati,
payudara dan prostat.
52
DAFTAR PUSTAKA
Abidin, Z. 1985. Dasar-dasar Pengetahuan Tentang Zat Pengatur Tumbuh. Bandung: Penerbit Angkasa.
Ambarwati, A. D. 1987. Induksi Kalus dan Diferensiasi pada Kultur Jaringan
Gnetum gnemon L
. Skripsi Biologi. Yogyakarta: Fakultas Biologi UGM. Collin, H. A. S. Edward. 1998. Plant Cell Culture. UK: BIOS Scientific
Publisher. Pp. 103-1121. Davies, P. J. 1990. Plant Hormones and Their Role in Plant Growth and
Development . USA: Kluwer Academic Publiser. Pp. 593-613.
Dixon, R. A. 1985. Plant cell Culture A Practical Approach. Washington DC: Department of Biochemistry, Royal Holloway College. IRL Press Oxford.
George, E. F. and P. D. Sherrington. 1984. Plant Propagation by Tissue Culture. Handbook and Directory of Commercial Laboratories
. England: Exegenetic Limited.
Gomez, K. A. and A.A. Gomez. 1995. Prosedur Statistik Untuk Penelitian Pertanian. Edisi Kedua.
Jakarta: UI-PREES. Gunawan, L. W. 1987. Teknik Kultur Jaringan. Bogor. Laboratorium Kultur
Jaringan Tanaman: PAU IPB. -------------------. 1995. Teknik Kultur in Vitro dalam Hortikultura. Jakarta:
Penebar Swadaya. Heble, M. R. Ed. 1996. Plant Tissue Cultures. Libanon: Science Publisher, Inc.
Hendaryono, D. P. S dan A. Wijayani. 1994. Teknik Kultur Jaringan :
Pengenalan dan Petunjuk Perbanyakan Tanaman Secara Vegetatif Modern. Yogyakarta: Kanisius.
Katuuk, J. R. P. 1989. Teknik Kultur Jaringan dalam Mikropropagasi Tanaman. Jakarta: Departemen P dan K.
Litz, R. E. 1986. Mango. Handbook of plant cell culture.New York: Macmillan Publishing Co. Vol IV.
Liu, M. 1981. Plant Tissue Culture, Method and Applications in Agriculture. New York: Academic Press.
53
Narayanaswamy. 1994. Plant Cell and Tissue Culture. New Delhi: Tata Mc Graw-Hill Publishing Company Limited.
Nurhayati, N. 1993. “Kandungan Senyawa Bioaktif Kultur Kalus Orok-orok Crotalaric anagyroides H.B.K”. Tesis Biologi. Bandung: ITB.
Pierik, R. L. M. 1987. In Vitro Culture of Highter Plants. Dordrecht: Martinus Nijhoff Publisher.
Prapanza, I. E. P L. A. Marianto. 2003. Khasiat dan Manfaat Sambiloto Raja Pahit Penakluk Aneka Penyakit
. Tangerang: PT Agromedia Pustaka. Rahardja, P. C. 1995. Kultur Jaringan Teknik Perbanyakan Tanaman Secara
Modern. Jakarta: Penebar Swadaya.
Salisbury, F. B C. W. Ross. Penerjamah : Lukman, D. R dan Sumaryono. 1995. Fisiologi Tumbuhan, Perkembangan Tumbuhan dan Fisiologi
Lingkungan . Jilid Tiga. Edisi Empat. Bandung: Penerbit ITB.
Santa. 1996. Studi Taksonomi Sambiloto Andrographis paniculata Burm F Ness. The Journal on Indonesian Medicinal Plants. Vol 3 1.
Santoso, U F. Nursandi. 2003. Kultur Jaringan Tanaman. Malang: Pusbitan UMM.
Sengupta, J Mitra, G. C. 1989. Steroid Formation During Morphogenesis in Callus Cultures of Dioscorea floribunda. Journal of Plant Physiology. 135
1 : 27-30. Staba, E. J. 1988. Plant Tissue Culture as Source of Biochemical. Florida: CRC
Press Inc. Boca Raton. Street, H. E. 1972. Plant Tissue and Cell Culture. England: Botanical
Laboratories. University of Leicerster. Stryer, L. 1996. Biokimia. Jakarta: Buku Kedokretan EGC. Vol 2 4.
Suryowinoto, M. 1996. Pemuliaan Tanaman Secara In Vitro. Yogyakarta:
Kanisius. Tabata, M Hiraoka, N. 1976. Variation of Alkaloid Production in Nicotiana
Restica Callus Culture. Physiol.Plant. 38 : 19-23. Tores, K. C. 1989. Tissue Culture Techniques for Hortikultural Crops. New York:
Published by Van Nostrand Reinhold.
54
Wattimena, G. A. 1988. Zat Pengatur Tumbuh Tanaman. Bogor: PAU IPB. Welsh, J. R. 1991. Dasar-dasar Genetika dan Pemuliaan Tanaman. Jakarta:
Erlangga. Wetherell, D. F. Penerjemah: Koensumardiyah. 1982. Pengantar Propagasi
Tanaman Secara in Vitro . New Jersey: Avery Plublishing Group Inc.
Winarto, W. P. 2003. Sambiloto Budi Daya dan Pemanfaatan untuk Obat. Jakarta: Penebar Swadaya.
Yusnita. 2003. Kultur Jaringan : Cara Memperbanyak Tanaman Secara Efisien. Jakarta: Agromedia Pustaka.
55
LAMPIRAN
Lampiran 1
MEDIUM DASAR MURASHIGE AND SKOOG MS MEDIUM
1962
UNSUR MAKRONUTRIEN:
- KNO
3
1900 mgl
- NH
4
NO
3
1650 mgl
- KH
2
PO
4
170 mgl -
CaCl
2
.2H
2
O 440 mgl
- MgSO
4
370 mgl
UNSUR MIKRONUTRIEN: -
FeSO
4
.7H
2
O 27,8
mgl -
Na
2
EDTA 37,3
mgl -
MnSO
4
.7H
2
O 22,3 mgl
- ZnSO
4
.7H
2
O 8,6 mgl
- H
3
BO
3
6,2 mgl -
KI 0,83
mgl -
CuSO
4
.H
2
O 0,025
mgl -
Na
2
MoO
4
.2H
2
O 0,25 mgl
- CoCl
2
.6H
2
O 0,025
mgl
SUKROSA
30.000 mgl
VITAMIN:
- THIAMIN – HCl 0,5 mgl
- ASAM NIKOTINAT 0,5 mgl
- PYRIDOXIN – HCl 0,5 mgl
- MYO INOSITOL 100 mgl
pH
` 5,8
56
Lampiran 2
Tabel 1. Formulasi Stok Media MS Murashige and Skoog
Nama stok Senyawa
dalam larutan stok
Konsentrasi dalam media
MS mgl Konsentrasi
dalam larutan stok mgl
Volume larutan stok yang
dibutuhkan per liter media ml
Makro 10X KNO
3
NH
4
NO
3
KH
2
PO
4
CaCl
2
.2H
2
O MgSO
4
1900 1650
170 440
370 19000
16500 1700
4400 3700
100
Mikro A 100X FeSO
4
.7H
2
O Na
2
EDTA 27,8
37,3 2780
3730 10
Mikro B 1000X
MnSO
4
.7H
2
O ZnSO
4
.7H
2
O H
3
BO
3
KI CuSO
4
.H
2
O Na
2
MoO
4
.2H
2
O CoCl
2
.6H
2
O 22,3
8,6 6,2
0,83 0,025
0,25 0,025
22300 8600
6200 830
25 250
25 1
Vitamin 1000X Tiamin-HCl
Piridoxin-HCl Asam Nikotinat
Glisin 0,5
0,5 0,5
2 500
500 500
2000 1
Myo-inositol 50X
Myo-inositol 100 5000
20
Sukrosa Sukrosa 30.000
Tidak dibuat
stok -
2,4 – D D0 2,4 – D D1
2,4 – D D2 2,4 – D D3
2,4 – D D4 2,4 – D D5
0,1 0,25
0,5 1,0
5 1000
1000 1000
1000 1000
0,1 0,25
0,5 1,0
5
Zat Pengatur Tumbuh
Kinetin K0 Kinetin K1
Kinetin K2 Kinetin K3
Kinetin K4 Kinetin K5
0,1 0,25
0,5 1,0
5 1000
1000 1000
1000 1000
0,1 0,25
0,5 1,0
5
Agar
Agar 8.000 Tidak
dibuat stok
-
EDTA singkatan dari Etilen Diamin Tetra Asetat.
57
Lampiran 3
INSTRUMENTASI PENELITIAN
I. JUDUL PENELITIAN
EFEKTIVITAS ASAM 2,4 - DIKLOROFENOKSIASETAT DAN KINETIN PADA MEDIUM MS DALAM INDUKSI KALUS SAMBILOTO
DENGAN EKSPLAN POTONGAN DAUN. II.
TUJUAN PENELITIAN
Tujuan dari penelitian ini adalah: 1.
Mengetahui pengaruh pemberian 2,4 – diklorofenoksiasetat dan kinetin terhadap induksi kalus sambiloto dengan eksplan potongan daun.
2. Mengetahui konsentrasi 2,4 – diklorofenoksiasetat dan kinetin yang
dibutuhkan untuk induksi kalus sambiloto dengan eksplan potongan daun.
III. MANFAAT PENELITIAN
Memberikan informasi tentang efektivitas pemberian 2,4 – diklorofenoksiasetat dan kinetin yang dapat menginduksi kalus sambiloto
dengan eksplan potongan daun. Hal ini menjadi dasar dalam produksi metabolik sekunder dari sambiloto dengan kultur jaringan.
IV. METODE PENELITIAN
A. Lokasi dan waktu Pelaksanaan