Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Pengawas Syariah Pelaksanaan Tugas dan Tanggung jawab Dewan Direksi Direktur

Berdasarkan Surat Edaran Nomor 1213DPbS tahun 2010 tentang Pelaksanaan GCG bagi BUS dan UUS, penilaian atas Pelaksanaan GCG bagi Bank Umum Syariah dilakukan terhadap 11 sebelas faktor, sebagai berikut: 1. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris. 2. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi. 3. Kelengkapan dan pelaksanaan tugas Komite. 4. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Pengawas Syariah. 5. Pelaksanaan prinsip syariah dalam kegiatan penghimpunan dana penyaluran dana serta pelayanan jasa. 6. Penanganan benturan kepentingan. 7. Penerapan fungsi kepatuhan. 8. Penerapan fungsi audit intern. 9. Penerapan fungsi audit ekstern. 10. Batas maksimum penyaluran dana. 11. Transparansi kondisi keuangan dan non keuangan BUS, laporan pelaksanaan GCG serta pelaporan internal. Indikator pelaksanaan ICG yang digunakan dalam penelitian ini adalah pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Pengawas Syariah dan pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Direksi Direktur.

2.4.1 Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Pengawas Syariah

Dewan Pengawas Syariah adalah dewan yang bertugas memberikan nasihat dan saran kepada Direksi serta mengawasi kegiatan bank agar sesuai dengan prinsip syariah. DPS yang paling bertanggung jawab atas kebenaran praktik bank syariah dengan prinsip-prinsip syariah. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab dewan pengawas syariah untuk Bank Umum Syariah terdapat dalam Peraturan Bank Indonesia Nomor 11032009 tentang Bank Umum Syariah pada pasal 1 meliputi antara lain: a. Menilai dan memastikan pemenuhan Prinsip Syariah atas pedoman operasional dan produk yang dikeluarkan Bank b. Mengawasi proses pengembangan produk baru Bank agar sesuai dengan fatwa Dewan Syariah Nasional – Majelis Ulama Indonesia c. Meminta fatwa kepada Dewan Syariah Nasional – Majelis Ulama Indonesia untuk produk baru Bank yang belum ada fatwanya d. Melakukan review secara berkala atas pemenuhan Prinsip Syariah terhadap mekanisme penghimpunan dana dan penyaluran dana serta pelayanan jasa Bank e. Meminta data dan informasi terkait dengan aspek syariah dari satuan kerja Bank dalam rangka pelaksanaan tugasnya.

2.4.2 Pelaksanaan Tugas dan Tanggung jawab Dewan Direksi Direktur

Dewan DireksiDirektur adalah pihak yang paling bertanggung jawab dalam pengelolaan perbankan syariah dan harus menerapkan prinsip kehati- hatian. Prinsip kehati-hatian adalah pedoman pengelolaan Bank yang wajib dianut guna mewujudkan perbankan yang sehat, kuat, dan efesien sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. DireksiDirektur wajib mengelola BUS sesuai dengan kewenangan dan tanggung jawabnya dan wajib melaksanakan GCG dalam setiap kegiatan usaha BUS. Peraturan Bank Indonesia Nomor 1133PBI2009 tentang Pelaksanaan GCG di BUS dan UUS menjelaskan bahwa tugas dan tanggung jawab Dewan DireksiDirektur adalah sebagi berikut: 1. Direksi bertanggung jawab penuh atas pelaksanaan pengelolaan BUS berdasarkan prinsip kehati-hatian dan prinsip syariah. 2. Direksi wajib mengelola BUS sesuai dengan kewenangan dan tanggung jawabnya sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar BUS dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

2.5 Penelitian Terdahulu