View of Analisis Penerapan Prinsip-Prinsip Good Corporate Governance (GCG) di Bank BRI Syariah Pusat

1 Daniri, Mas Ahmad, Good Corpo-

nimbulkan berbagai risiko terutama rate Governance: Konsep dan Penerap-

risiko reputasi bagi industri perbank- annya dalam Konteks Indonesia (Jakarta:

an syariah.

PT. Ray Indonesia, 2005).

Maslahah , Vol. 9, No. 1, Mei 2018 42

Pelaksanaan GCG perbankan bagai pihak yang berkepentingan de- syariah tidak hanya dimaksudkan

ngan perusahaan ( stakeholders ) se- untuk memperoleh pengelolaan bank

perti kreditor, supplier, asosiasi yang sesuai dengan lima prinsip dasar

usaha, konsumen, pekerja, pemerin- dan sesuai dengan prinsip syariah, 2 tah dan masyarakat luas. Secara

akan tetapi juga di tujukan untuk makroekonomi, Corporate gover- kepentingan yang lebih luas. Kepen-

nance yang tidak dijalankan dengan tingan ini antara lain adalah untuk

baik adalah salah satu faktor melindungi kepentingan stakeholders penyebab terjadinya masalah krisis

dan meningkatkan kepatuhan terha- ekonomi dan secara mikroekonomi, dap peraturan perundang-undangan

hal tersebut dapat menyebabkan yang berlaku serta nilai-nilai etika

munculnya beberapa risiko usaha yang berlaku secara umum pada

termasuk di dunia perbankan. Secara industri perbankan syariah.

umum istilah governance lebih ditu- Berdasarkan perkembangan dan

jukan untuk sistem pengendalian dan semakin diperlukannya pelaksanaan

pengaturan perusahaan, dalam arti GCG pada industri perbankan, khu-

lebih ditujukan pada tindakan yang susnya bank syariah, penulis tertarik

dilakukan eksekutif perusahaan agar untuk menyajikan skripsi dengan

tidak merugikan para stakeholder . judul ‚Penerapan Prinsip-prinsip

Beberapa definisi GCG: Menurut Good Corporate Governance (GCG) OECD (Organization for Economic

di Bank BRISyariah Pusat‛. Co-operation and Development), cor- Tujuan Penelitian adalah Untuk

porate governance sebagai sekum- mengidentifikasi dan mendiskripsi-

pulan hubungan antara pihak mana- kan penerapan prinsip-prinsip GCG

jemen perusahaan, board dan peme- pada Bank BRISyariah Pusat dan

gang saham, serta pihak lain yang untuk mengetahui dan mengana-

mempunyai kepentingan dengan per- lisis penerapan GCG di BRI

usahaan. Corporate governance juga Syariah.

mensyaratkan adanya struktur, per- angkat untuk mencapai tujuan, dan

Kajian Teori pengawasan atas kinerja. Corporate

A. Good Corporate Governance Governance dapat memberikan pe- (GCG)

rangsang atau insentif yang baik bagi

1. Pengertian Good

Corporate

board dan manajemen untuk menca- Governance pai tujuan yang merupakan kepen-

Corporate governance adalah sis- tingan perusahaan dan pemegang tem dan struktur untuk mengelola perusahaan dengan tujuan meningkat- kan nilai pemegang saham ( sharehol-

2 Iman Sjahputra Tunggal, Mem-

ders value ) serta mengakomodasi ber- bangun Good Corporate Governance (Jakarta: Harvarindo, 2002), 1.

43 Maslahah, Vol. 9, No. 1, Mei 2018 43 Maslahah, Vol. 9, No. 1, Mei 2018

yudi Perkasa mengemukakan bahwa dorong perusahaan untuk mengguna-

Corporate Governance adalah Meka- kan sumber daya dengan lebih

nisme admistratif yang mengatur efisien. Menurut Bank Dunia (World

hubungan-hubungan antara manaje- Bank), Corporate Governance seba-

men perusahaan, komisaris, direksi, gai kumpulan hukum, peraturan, dan

pemegang saham dan kelompok-ke- kaidah-kaidah yang wajib dipenuhi,

lompok kepentingan (stakeholders) yang dapat mendorong kinerja sum-

yang lain. 5 Good Corporate Gover- ber-sumber perusahaan untuk ber-

nance , yang selanjutnya disebut GCG fungsi secara efisien guna menghasil-

adalah suatu tata kelola Bank yang kan nilai ekonomi jangka panjang

menerapkan prinsip-prinsip keterbu- yang berkesinambungan bagi para

kaan (transparency ), akuntabilitas pemegang saham maupun masyarakat

(accounttability ), pertanggungjawab- sekitar secara keseluruhan. 3 Menurut an (responsibility ), Profesional (Pro-

Azhar Kasim.

Governance 6 fessional ), dan kewajaran (fairness ). proses pengelolaan berbagai bidang

adalah

Dari berbagai definisi di atas, dapat kehidupan (sosial, ekonomi, politik

disimpulkan bahwa Good Corporate dan sebagainya) dalam suatu negara

Governance merupakan sistem yang serta penggunaan sumber daya (alam,

mengatur dan mengendalikan perusa- keuangan, manusia) dengan cara yang

haan guna menciptakan nilai tambah sesuai dengan prinsip-prinsip ke-

bagi para pemangku kepentingan adilan, efisiensi, transparasi dan

perusahaan dan masyarakat sekitar. akuntabilitas. Keempat,

Forum for

GCG umumnya menyangkut orang Corporate Governance in Indonesia (moralitas), etika kerja, dan prinsip-

(FCGI). FCGI mendefinisikan prinsip kerja yang baik. Cor- 7 porate Governance sebagai seperang-

2. Prinsip-prinsip Good Corporate kat peraturan yang mengatur hubung-

Governance an antara pemegang, pengelola

Penerapan corporate governance perusahaan, kreditor, pemerintah,

bertujuan meningkatkan kepercayaan karyawan dan stakeholder internal

investor terhadap perusahaan, me- dan eksternal lainnya yang berkaitan dengan hak-hak dan kewajiban

mereka atau dengan kata lain suatu Sedarmayanti, Good Governance & sistem yang mengendalikan perusa-

Good Corporate Governance (Bandung: Mandar Maju, 2012), 52-53.

haan. Tujuan dari Corporate Gover-

5 Ibid, 54.

nance adalah untuk menciptakan nilai

6 Peraturan Bank Indonesia No. tambah bagi semua pihak yang

11/33/PBI/2009.

7 Veithzal Rivai. Islamic Risk Management For Islamic Bank (Jakarta:

3 Ibid, 4.

Kompas Gramedia, 2013).

Maslahah , Vol. 9, No. 1, Mei 2018 44 Maslahah , Vol. 9, No. 1, Mei 2018 44

akan menyadarkan perusahaan bahwa muran seluruh stakeholders . Dalam

dalam kegiatan operasionalnya, per- Peraturan Bank Indonesia No.

usahaan juga mempunyai peran untuk 11/33/PBI/2009 tentang Pelaksanaan

bertanggung jawab kepada share- Good Corporate Governance bagi

holder juga kepada stakeholders lain- Bank Umum Syariah dan Unit Usaha

nya. (4) Profesional ( Professional), Syariah terdapat lima prinsip-prinsip

y aitu suatu keadaan dimana perusa- GCG, meliputi: (1) Keterbukaan

haan dikelola secara profesional ( Transparency) . Keterbukaan dalam

tanpa benturan kepentingan dan melaksanakan proses pengambilan

pengaruh atau tekanan dari pihak keputusan dan keterbukaan dalam

manapun yang tidak sesuai dengan mengemukakan informasi materiil

peraturan perundang-undangan yang dan relevan mengenai perusahaan.

berlaku dan prinsip korporasi yang Dalam mewujudkan prinsip ini,

sehat. (5) Kewajaran ( Fairness). perusahaan dituntut untuk menye-

Keadilan dan kesetaraan dalam me- diakan informasi yang cukup, akurat,

menuhi hak-hak stakeholders yang tepat waktu kepada segenap stake-

timbul berdasarkan perjanjian dan holders . (2) Akuntabilitas (Accounta-

peraturan perundang- undangan yang bility). Yang dimaksud dengan akun-

berlaku. Diharapkan fairness dapat tabilitas adalah kejelasan fungsi,

menjadi faktor pendorong yang dapat pelaksanaan dan pertanggungjawaban

memonitor dan memberikan jaminan elemen perusahaan. Apabila prinsip

perlakuan yang adil di antara ber- ini diterapkan secara efektif, maka

agam kepentingan dalam perusahaan. akan ada kejelasan akan fungsi, hak,

Prinsip kewajaran menuntut adanya kewajiban dan wewenang serta

perlakuan yang sama terhadap stake- tanggung jawab antara pemegang

holders yang timbul berdasarkan saham, dewan komisaris dan dewan

perjanjian serta peraturan perundang- direksi. (3) Pertanggungjawaban

undangan yang berlaku. Mencakup ( Responsibility). Kesesuaian pengelo-

tentang kejelasan hak, sistem hukum laan bank dengan peraturan perun-

dan penegakan peraturan bagi perlin- dang-undangan yang berlaku dan

dungan stakeholders dari berbagai prinsip- prinsip pengelolaan bank

bentuk kecurangan. yang sehat. Bentuk pertanggung-

Penerapan prinsip Good Corpo- jawaban perusahaan diantaranya:

rate Governance ke dalam perusahaan hubungan industrial, kesehatan dan

di Indonesia akan berhasil dengan keselamatan kerja, perlindungan ling-

baik jika dilakukan dengan berpegang kungan hidup, memelihara lingkung-

pada pedoman pokok, antara lain: (1) an bisnis yang kondusif bersama

Diakuinya hak-hak pemegang saham masyarakat dan sebagainya. Dengan

dengan suatu prosedur RUPS yang

45 Maslahah, Vol. 9, No. 1, Mei 2018 45 Maslahah, Vol. 9, No. 1, Mei 2018

3. Siginifikansi Penerapan Good direksi dan komisaris, yang berkena-

Corporate Governance an dengan fungsi, komposisi, prose-

Manfaat penerapan prinsip-prin- dur rapat, sistem pengangkatan,

sip GCG, menurut Forum for penggajian, dan sebagainya. (3) Ada-

Corporate Governance in Indonesia nya sistem audit yang baik, yang

(FCGI), salah satu organisasi yang menyangkut dengan auditor ekster-

berpartisipasi dalam menciptakan nal, komite audit, informasi dan kera-

corporate governance di Indonesia, hasiaan audit. (3) Adanya sekretaris

antara lain: (1) Meningkatkan kinerja perusahaan dengan kejelasan fungsi,

perusahaan melalui terciptanya pro- persyaratan,

pertanggungjawaban, ses keputusan yang lebih baik, me- peranannya dalam mengungkapkan

efisiensi operasional informasi perusahaan dan sistem

ningkatkan

perusahaan serta lebih meningkatkan pengawasan informasi internal. (4)

pelayanan kepada stakeholders . (2) Adanya pengaturan tentang stake-

Mempermudah diperolehnya dana holders dari suatu perusahaan,

pembiayaan yang lebih murah dan terutama yang menyangkut dengan

tidak kaku yang pada akhirnya me- hak-haknya dan keikutsertaannya

ningkatkan corporate value . (3) dalam pengawasan manajemen per-

Mengembalikan kepercayaan investor usahaan. (5) Keterbukaan informasi

untuk menanamkan modalnya di perusahaan yang akurat dan tepat

Indonesia. (4) Pemegang saham akan waktu. (6) Adanya pengaturan yang

merasa puas dengan kinerja per- jelas tentang kerahasiaan perusahaan

usahaan karena sekaligus akan yang diemban oleh komisaris dan

menigkatkan shareholder`s value dan direksi. (7) Pencegahan dilakukannya

dividen.

penyalahgunaan informasi orang Secara umum, penerapan prinsip- dalam. (8) Pencegahan terhadap pe-

prinsip Good Corporate Governance langgaran etika bisnis dan pence-

secara konkret memiliki tujuan ter- gahan dilakukannya suap menyuap.

hadap perusahaan sebagai berikut: 9 (9) Pencegahan dilakukannya sum-

(1) Meningkatkan efisiensi, efek- bangan tidak layak, seperti sumbang-

tifitas, dan kesinambungan suatu an ke partai-partai politik secara

organisasi yang memberikan kontri- tidak pantas. (9) Kejelasan tanggung

busi kepada terciptanya kesejahtera- jawab perusahaan kepada perda-

an stakeholders dan merupakan solusi gangan yang baik, masyarakat dan

lingkungannya. 8

Program Pasca Sarjana Universitas Indonesia, 2002), 75.

8 Misahardi Milaharta, Hak Peme-

9 Endri, MA, dalam makalah yang

berjudul Penerapan Good Corporate gang Saham Minoritas dalam Rangka

Gover-nance dalam Perbankan Syariah, Good Corporate Governance (Jakarta:

21 April 2009.

Maslahah , Vol. 9, No. 1, Mei 2018 46 Maslahah , Vol. 9, No. 1, Mei 2018 46

Good Corporate Governance missal- Meningkatkan legitimasi organisasi

nya terlihat dalam tindakan-tindakan yang dikelola dengan terbuka, adil,

seperti manajemen keluarga, berko- dan dapat dipertanggungjawabkan.

lusi dengan pemerintah, politik (3) Pendekatan yang terpadu ber-

proteksi, intervensi pemerintah, suap dasarkan kaidah-kaidah demokrasi,

menyuap, dan lain-lain. (2) Penerapan pengelolaan dan partisipasi organisasi

prinsip Good Corporate Governance secara legistimasi. (4) Mengakui dan

sudah merupakan kebutuhan dalam melindungi hak dan kewajiban para

internasionalisasi pasar, termasuk stakeholders. (5) Meminimalkan bia-

modernisasi pasar finansial dan pasar ya modal dengan memberikan sinyal

modal, sehingga para investor positif untuk para penyedia modal.

bersedia menanamkan modalnya. (3) Meningkatkan nilai perusahaan yang

Prinsip Good Corporate Governance dihasilkan dari biaya modal yang

telah memberi dasar bagi berkem- lebih rendah, meningkatkan kinerja

bangnya value dari perusahaan yang keuangan dan persepsi yang lebih

sesuai dengan lanskap bisnis yang baik dari para stakeholders atas

sedang berkembang saat ini yang kinerja perusahaan di masa depan.

sangat mengedepankan nilai-nilai Pentingnya penerapan prinsip Good

kemandirian, transparansi, profesio- Corporate Governance ke dalam

nalisme, tanggung jawab sosial, dan suatu perusahaan dikarenakan hal-hal

lain-lain.

sebagai berikut: 10 Bahwa pihak

investor lebih menaruh kepercayaan

B. GCG dalam Perspektif Islam kepada perusahaan yang memiliki

Islam mempunyai konsep yang Good Corporate Governance , bahkan

jauh lebih lengkap dan lebih kom- menempatkan

prehensif serta akhlaqul karimah dan Governance sebagai salah satu

Good

Corporate

ketaqwaan pada Allah SWT yang kinerja utama, di samping kriteria

menjadi tembok kokoh untuk tidak kinerja keuangan dan potensi per-

terperosok pada praktek ilegal dan tumbuhan. (1) Ada indikasi keter-

tidak jujur dalam menerima amanah. kaitan antara krisis ekonomi di

Tata kelola perusahaan yang baik, negara-negara Asia di akhir abad 20

yang dalam terminologi modern dengan lemahnya penerapan prinsip

disebut sebagai Good Corporate Good Corporate Governance dalam

Governance berkaitan dengan hadits perusahaan-perusahaan di negara ter-

Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Aisyah r.a yang artinya ‚Sesung- guhnya Allah menyukai apabila

10 I Nyoman Tjager, Corporate

seseorang melakukan sesuatu peker- Governance, (Jakarta: PT. Prenhallindo,

jaan dilakukan dengan baik‛. 2003), 77.

47 Maslahah, Vol. 9, No. 1, Mei 2018

Maslahah , Vol. 9, No. 1, Mei 2018 48

Muqorobin menyatakan bahwa Good Corporate Governance dalam Islam harus mengacu pada prinsip-

prinsip berikut ini: 11 Pertama , tauhid . Tauhid merupa- kan fondasi utama seluruh ajaran Islam. Tauhid menjadi dasar seluruh konsep dan seluruh aktifitas Umat Islam, baik dibidang ekonomi, poli- tik, sosial maupun budaya. Dalam Alquran disebutkan bahwa tauhid merupakan filsafat fundamental dari Ekonomi Islam, sebagaimana firman Allah,‚…dan sungguh jika kamu bertanya kepada mereka: "Siapakah yang menciptakan langit dan bumi?", niscaya mereka menjawab: "Allah". Katakanlah: "Maka Terangkanlah kepadaku tentang apa yang kamu seru selain Allah, jika Allah hendak mendatangkan kemudharatan kepada- Ku, Apakah berhala-berhalamu itu dapat menghilangkan kemudharatan itu, atau jika Allah hendak memberi rahmat kepadaKu, Apakah mereka dapat menahan rahmatNya?. Kata- kanlah: "Cukuplah Allah bagiku". kepada- Nyalah bertawakkal orang-

orang yang berserah diri.‛ 12 Hakikat

tauhid juga berarti penyerahan diri yang bulat kepada kehendak Ilahi. Baik menyangkut ibadah maupun Muamalah. Sehingga semua aktivitas yang dilakukan adalah dalam rangka

Muqorobin Masyudi , Fikih Tata Kelola Organisasi Laba: Sebuah Pengan- tar (Purwokerto: Universitas Muham- madiyah), 4.

12 QS. Az Zumar ayat 38.

menciptakan pola kehidupan yang sesuai kehendak Allah.

Apabila seseorang ingin melaku- kan bisnis, terlebih dahulu ia harus mengetahui dengan baik hukum agama yang mengatur perdagangan agar ia tidak melakukan aktivitas yang haram dan merugikan masya- rakat. Dalam bermuamalah yang harus diperhatikan adalah bagaimana seharusnya menciptakan suasana dan kondisi bermuamalah yang tertuntun

oleh nilai-nilai ketuhanan. 13

Kedua , taqwa dan ridha. Prinsip atau azas taqwa dan ridha menjadi prinsip utama tegaknya sebuah institusi Islam dalam bentuk apapun azas taqwa kepada Allah dan ridha- Nya. Tata kelola bisnis dalam Islam juga harus ditegakkan di atas fondasi taqwa kepada Allah dan ridha-Nya. Allah SWT berfirman dalam QS at- Taubah: 109, ‚ Maka Apakah orang- orang yang mendirikan mesjidnya di atas dasar taqwa kepada Allah dan keridhaan-(Nya) itu yang baik, ataukah orang-orang yang mendiri- kan bangunannya di tepi jurang yang runtuh, lalu bangunannya itu jatuh bersama-sama dengan Dia ke dalam neraka Jahannam. dan Allah tidak memberikan petunjuk kepada orang-

orang yang zalim. 14 Dalam melakukan suatu bisnis hendaklah atas dasar suka sama suka atau sukarela. Tidaklah dibenarkan

Mardani, Fiqh Ekonomi Syariah: Fiqh Muamalah (Jakarta: Kencana. 2012).

14 QS at-Taubah: 109 14 QS at-Taubah: 109

yang mengandung manfaat, kebaikan dengan pemaksaan ataupun penipuan.

dan menghindarkan diri dari mudha- Jika hal ini terjadi, dapat membatal-

rat , kerusakan dan mufsadah . Imam al kan perbuatan tersebut. Prinsip ridha

menyimpulkan bahwa ini menunjukkan keikhlasan dan

Ghazali

mashlahat adalah upaya untuk me- iktikad baik dari para pihak.

wujudkan dan memelihara lima

a) bangan dan keadilan. Tawazun atau

Ketiga, 16 ekuilibrium atau keseim- kebutuhan dasar, yakni :

Pemeliharaan agama (hifdzud-din); b) mizan (keseimbangan) dan al-‘adalah Pemeliharaan jiwa (hifhzun-nafs); c)

(keadilan) adalah dua buah konsep Pemeliharaan akal (hifhzul-‘aql); d) tentang ekuilibrium dalam Islam.

Pemeliharaan keturunan (hifhzun- Tawazun lebih banyak digunakan

e) Pemeliharaan harta benda dalam menjelaskan fenomena fisik,

nasl);

(hifhzul-maal). sekalipun memiliki implikasi sosial, yang kemudian sering menjadi wila-

Syari’ah Pionir yah al-‘adalah atau keadilan sebagai

C. Bankir

Penegakan GCG manifestasi tauhid khusunya dalam

Jika dibanding dengan para konteks

sosial kemasyarakatan, bankir konvensional, maka bankir termasuk keadilan ekonomi dan

syari’ah seharusnya lebih unggul bisnis. ‚…dan Allah telah mening-

dan terdepan dalam implementasi gikan langit dan Dia meletakkan

GCG di lembaga perbankan, meng- neraca (keadilan), supaya kamu

ingat lembaga perbankan syari’ah jangan melampaui batas tentang

membawa nama agama ke dalam neraca itu, dan Tegakkanlah timbang-

lembaga bisnis. Tegasnya, bankir an itu dengan adil dan janganlah

15 syari’ah harus memainkan perannya kamu mengurangi neraca itu.‛ sebagai pionir penegakan GCG di

Dalam konteks keadilan (sosial), para lembaga perbankan. Jika para bankir pihak yang melakukan perikatan di-

syari’ah melakukan penyimpangan tuntut untuk berlaku benar dalam

dan moral hazard, hal itu tidak pengungkapan kehendak dan ke-

saja berimplikasi kepada lembaga adaan, memenuhi perjanjian yang

tersebut tetapi juga kepada citra telah mereka buat, dan memenuhi

Meskipun masyarakat segala kewajibannya.

syariah.

mengetahui bahwa hal itu kesalahan Keempat , kemashlahatan. Secara

oknum tertentu. Tetapi orang akan umum, mashlahat diartikan sebagai

dengan cepat menilai bahwa lembaga kebaikan (kesejahteraan) dunia dan akhirat. Para ahli ushul fiqh mende-

16 Amiur Nuruddin, Veithzal Rivai,

15 QS ar-Rahman ayat 7-9.

Islamic Business and economic Ethic

(Jakarta: Bumi Aksara, 2012), 58.

49 Maslahah, Vol. 9, No. 1, Mei 2018 49 Maslahah, Vol. 9, No. 1, Mei 2018

yang inheren dalam praktik bisnis hazard, apalagi lembaga konvensio- 17 perbankan syariah.

moral

nal. Keharusan tampilnya bankir

Metodologi Penelitian syari’ah sebagai pionir penegakan

Untuk mendapatkan data dan GCG

dibanding konvensional, infomasi yang sesuai dan relevan menurut Algaoud dan Lewis (1999)

dengan tema penelitian ini, maka karena permasalahan

penelitian dilakukan di Bank BRI- dalam perbankan syariah ternyata

governance

Syariah Pusat Jl. Abdul Muis No. 2-4 sangat berbeda dengan bank konven-

Jakarta Pusat. Telp. (021) 3924588. sional. Pertama, bank syariah memi-

Metode penelitian yang digunakan liki kewajiban untuk mematuhi

dalam penelitian ini adalah metode prinsip-prinsip syariah (sharia com-

kualitatif naturalistik yaitu metode pliance) dalam menjalankan bisnis-

penelitian yang menghasilkan data nya. Karenanya, Dewan Pengawas

deskriptif berupa kata-kata tertulis Syariah (DPS) memainkan peran

atas lisan dari orang-orang dan yang penting dalam

perilaku yang dapat diamati. Pada structure perbankan syariah. Ke-

governance

metode ini pendekatan diarahkan dua , karena potensi terjadinya infor-

pada latar dan individu tersebut mation asymmetry sangat tinggi

secara holistic 18 . bagi perbankan syariah maka

Sumber data terbagi menjadi dua permasalahan

yaitu data primer dan data sekunder. jadi sangat relevan. Hal ini terkait

agency theory

men-

Data primer adalah sumber data yang dengan permasalahan tingkat akun-

berasal secara langsung (tidak me- tabilitas dan transparansi pengguna-

lalui media perantara) berupa opini an dana nasabah dan pemegang

subjek (orang) secara individual atau saham.

kelompok. Data primer ini diperoleh Karenanya, permasalahan keter-

dari hasil wawancara pada bagian wakilan investment account holders Corporate Secretary Group (CSG)

dalam mekanisme good corporate dan Compliance Desk Group (COD) governance menjadi masalah strategis

di Bank BRISyariah Pusat mengenai yang harus pula mendapat perhatian

penerapan GCG di Bank BRISyariah. bank syariah. Ketiga, dari perspek-

Data sekunder adalah jenis data yang tif budaya korporasi, perbankan

tidak langsung dari syariah semestinya melakukan trans- formasi budaya di mana nilai-nilai

diperoleh

17 Agustianto, dalam artikel yang

etika bisnis Islami menjadi karakter berjudul Good Corporate Governance pada Bank Syariah , 5 januari 2008.

18 Lexi J. Moelong, Metode Pene- litian Kualitatif (Bandung: Rosdakarya,

Maslahah , Vol. 9, No. 1, Mei 2018 50 Maslahah , Vol. 9, No. 1, Mei 2018 50

informasi faktual yang diperoleh dari pengolahan pihak kedua dari hasil

hasil

Bank BRISyariah Pusat yang ber- referensi lain yang ada hubungannya

hubungan dengan penerapan GCG. dengan penelitian ini. Data sekunder

Sehingga mendapatkan keadaan dan diperoleh dari dokumen-dokumen

praktik yang berlangsung dalam Bank yang ada pada Bank BRISyariah

BRISyariah, kemudian mengevaluasi- Pusat.

nya dengan berbagai teori yang Cara yang ditempuh dalam

berkaitan dengan pokok masalah mengumpulkan data pada penelitian

dalam penelitian ini. Analisis data ini, yaitu sebagai berikut: (1)

dalam penelitian kualitatif dilakukan Observasi, yaitu teknik pengumpulan

pada saat pengumpulan data ber- data dengan cara melakukan peng-

langsung, dan setelah selesai pe- amatan langsung di Bank BRISyariah

ngumpulan data dalam periode Pusat. (2) Wawancara, yaitu teknik

tertentu. Pada saat wawancara, pe- pengumpulan data dengan cara

neliti sudah melakukan analisis melakukan tanya jawab langsung

terhadap jawaban dari informan. dengan pihak-pihak dalam pelaksa-

Apabila jawaban yang diwawancarai naan GCG di Bank BRISyariah Pusat

setelah dianalisis terasa belum yaitu Group Head Corporate Secre-

memuaskan, maka peneliti akan tary , Manager Legal Department melanjutkan pertanyaan lagi, sampai

pada bagian Corporate Secretary tahap tertentu sehingga diperoleh Group (CSG) dan Manager GCG

data yang kredibel. Secara umum, pada bagian Compliance Desk Group penelitian kualitatif dalam melaku-

(COD). (3) Dokumentasi, yaitu salah kan analisis data banyak mengguna- satu metode pengumpulan data

kan model analisis yang dicetuskan kualitatif dengan melihat atau meng-

oleh Miles dan Huberman yang sering analisis dokumen-dokumen yang

disebut dengan metode analisis data dibuat oleh subjek sendiri atau oleh

interaktif. Aktivitas dalam analisis orang lain tentang subjek. Pada

data kualitatif ada tiga, yaitu tahap penelitian ini penulis mendapatkan

reduksi data, display data, dan data dari dokumen buku referensi,

kesimpulan atau verifikasi. 19 jurnal, Annual Report Bank BRI-

Data yang diperoleh dari lapang- Syariah, data yang diperoleh dari

an jumlahnya cukup banyak, sehingga server atau internet, dan catatan-

perlu dicatat secara teliti dan rinci. catatan dari narasumber yang me-

Seperti telah dikemukakan sebelum- nyangkut dengan penelitian ini.

nya, semakin lama peneliti ke Metode analisis yang digunakan

lapangan, maka jumlah data yang adalah dengan menggunakan pende- katan kualitatif deskriptif yaitu dengan cara memaparkan informasi-

19 Sugiyono. Memahami Penelitian Kualitatif (Bandung: Alfabeta, 2008).

51 Maslahah, Vol. 9, No. 1, Mei 2018 51 Maslahah, Vol. 9, No. 1, Mei 2018

Bank BRISyariah Pusat segera dilakukan analisis data melalui

BRISyariah telah menerapkan reduksi data. Mereduksi data berarti

prinsip-prinsip GCG sesuai dengan merangkum, memilih hal-hal yang

ketentuan perundang-undangan yang pokok, memfokuskan pada hal-hal

berlaku, yaitu Peraturan Bank yang penting, serta dicari tema dan

Indonesia (PBI) No. 11/33/PBI/2009, polanya. Dengan demikian data yang

Surat Edaran Bank Indonesia (SEBI) telah direduksi akan memberikan

12/13/DPbS tentang Pelaksanaan gambaran yang lebih jelas, dan

GCG bagi Bank Umum Syariah mempermudah peneliti untuk mela-

(BUS) dan Unit Usaha Syariah kukan pengumpulan data selanjutnya,

(UUS) serta Peraturan Otoritas Jasa dan mencarinya apabila diperlukan.

Keuangan (POJK) No. 8/POJK.03/ Reduksi data dapat dibantu dengan

2014 dan Surat Edaran Otoritas Jasa peralatan, seperti komputer, note-

Keuangan (SEOJK) No. 10/SEOJK. book, dan lain sebagainya. Setelah

03/2014 perihal Penilaian Tingkat data direduksi, maka langkah selan-

Kesehatan Bank Umum Syariah dan jutnya adalah menyajikan data. 20 Unit Usaha Syariah.

Dalam penelitian kualitatif penya- Dalam Peraturan Bank Indonesia jian data dilakukan dalam bentuk

(PBI) No. 11/33/PBI/2009 tentang uraian singkat, bagan, hubungan

pelaksanaan GCG bagi Bank Umum antarkategori, dan sejenisnya. Lang-

Syariah (BUS) dan Unit Usaha kah ketiga penarikan kesimpulan dan

Syariah (UUS) bahwa berdasarkan verifikasi. Kesimpulan awal yang

pertimbangan dalam rangka mem- dikemukakan masih bersifat semen-

bangun industri perbankan syariah tara, dan akan mengalami perubahan

yang sehat dan tangguh, diperlukan apabila tidak ditemukan bukti-bukti

pelaksanaan GCG bagi Bank Umum yang kuat yang mendukung pada

Syariah dan Unit Usaha Syariah yang tahap pengumpulan data berikutnya.

efektif, pelaksanaan GCG didalam Tetapi apabila kesimpulan yang

industri perbankan syariah harus dikemukakan pada tahap awal di-

memenuhi prinsip syariah (sharia dukung oleh bukti-bukti yang valid

compliance) , pelaksanaan GCG dan konsisten saat peneliti kembali

merupakan salah satu upaya untuk ke lapangan mengumpulkan data,

melindungi kepentingan stakeholders maka kesimpulan yang dikemukakan

dan meningkatkan kepatuhan ter- merupakan kesimpulan yang kredibel.

hadap peraturan perundang-undangan Kesimpulan ini dapat berupa hubung- an kausal atau interaktif, maupun

20 hipotesis atau teori. Wawancara dengan Mohammad

Yogaswara, Manager Legal Department BRISyariah, 10 Agustus 2015.

Maslahah , Vol. 9, No. 1, Mei 2018 52 Maslahah , Vol. 9, No. 1, Mei 2018 52

tidak boleh diketahui oleh nasabah, industri perbankan syariah. Bank

seperti rahasia-rahasia bank yang jika BRISyariah

diketahui oleh pihak luar akan prinsip-prinsip GCG sesuai dengan

telah

menerapkan

mengakibatkan terganggunya kegiat- ketentuan perundang-undangan yang

an dalam bank. Dalam menerapkan berlaku, terdapat lima prinsip GCG

aspek keterbukaan Dewan Komisaris, yang telah diterapkan oleh Bank

Direksi, dan Dewan Pengawas BRISyariah yaitu:

Syariah (DPS) telah mengungkapkan Pertama, Keterbukaan (Transpa-

jabatannya, hubungan rency).

rangkap

Bank BRISyariah selalu keuangan, hubungan kekeluargaan mengedepankan penyampaian infor-

dan kepemilikan saham agar dapat masi yang transparan kepada pihak

menghindari benturan kepentingan stakeholders mengenai informasi

(conflict of interest). yang dibutuhkan sejauh yang di

Aspek keterbukaan erat kaitan- perbolehkan oleh ketentuan yang

nya dengan manajemen risiko. BRI berlaku.

Dengan penyampaian Syariah menerapkan prinsip three line informasi tersebut, secara langsung

of defense dalam proses identifikasi, bisa menjadi acuan bagi para stake-

pengukuran, pemantauan dan penye- holders untuk menilai kinerja BRI

diaan laporan yang memadai di dalam Syariah secara keseluruhan. Sebagai

kerangka pengendalian risiko secara contoh, keterbukan dalam hal pe-

menyeluruh dan handal. Unit bisnis nyampaian informasi kepada stake-

dan unit support berperan sebagai holders dengan publikasi laporan

pertahanan tingkat pertama dan keuangan BRISyariah pada setiap

bertanggung jawab terhadap eksposur periode.

risiko bisnis mereka dari hari ke hari. mengenai hasil tata kelola perusahaan

Penyampaian

informasi

Unit bisnis dan unit support wajib (GCG) sebagai pelaksanaan aktivitas

untuk mengidentifikasi, mengevalua- unit kerja berdasarkan prinsip-prinsip

si, mengontrol dan memitigasi risiko GCG atau informasi lain terkait

yang melekat pada bisnisnya masing- dengan perkembangan Bank BRIS

masing. Satuan kerja manajemen yariah dapat diperoleh dengan

risiko dan satuan kerja kepatuhan mengakses situs resmi BRIsyariah

merupakan unit kunci yang berperan yaitu

dalam memberikan pertahanan ting- dapat juga dilihat melalui media

www.brisyariah.co.id atau

kat kedua melalui fungsi pemantauan massa seperti majalah dan koran. 21 yang independen. Unit manajemen

risiko melakukan review dan mere- komendasikan batasan dan mitigasi

21 Wawancara dengan Dinu Rosiyan, risiko terhadap produk dan aktivitas

Manager GCG, Compliance Desk BRI bisnis, selanjutnya bekerja sama Syariah, 12 Agustus 2015.

53 Maslahah, Vol. 9, No. 1, Mei 2018 53 Maslahah, Vol. 9, No. 1, Mei 2018

stakeholders. Tantangan diambil oleh unit bisnis dan unit

kepada

terbesar pengembangan teknologi support telah teridentifikasi secara

informasi perbankan syariah adalah tepat, terukur dan dikelola sesuai

pengembangannya. dengan

kompleksitas

Kompleksitas ini terkait dengan ciri disetujui dan dilaporkan kepada para

parameter yang

telah

perbankan syariah yang masih pihak

tergolong sebagai industri muda. Di mengelola risiko kepatuhan dan

terkait. Unit

kepatuhan

sisi lain pengembangan teknologi bertanggung jawab untuk memasti-

informasi merupakan salah satu kepu- kan bahwa seluruh peraturan yang

tusan strategis yang membutuhkan diterbikan oleh Bank Indonesia dan

dana investasi besar. Dalam hal otoritas lainnya yang memiliki

informasi BRISyariah kewenangan menerbitkan peraturan

teknologi

sudah bisa dikatakan unggul karena telah disosialisasikan dan diikuti oleh

tersedianya berbagai fasilitas bagi seluruh unit bisnis dan unit support

nasabah, seperti ATM, fasilitas terkait di seluruh aktivitas bank dan

mobile banking, internet banking dan tingkatan organisasi. Satuan Kerja

juga fasilitas transfer ke berbagai Audit Internal berperan sebagai

bank.

pertahanan tingkat ketiga dalam Kedua, Akuntabilitas (Accounta- kerangka kerja manajemen risiko.

bility). Agar pelaksanaan prinsip SKAI bertugas untuk melakukan

akuntabilitas bisa maksimal, diperlu- kontrol melalui pengujian dan audit

kan kejelasan fungsi, pelaksanaan dan secara independen atas ketepatan

pertanggungjawaban organ perusaha- proses unit bisnis dan unit support

an, sehingga pengelolaan perusahaan memastikan bahwa mereka telah

terlaksana secara efektif. Penerapan melakukan fungsi dan tanggung

prinsip ini secara efektif memberi jawabnya serta mematuhi kebijakan

kejelasan fungsi, pelaksanaan serta dan prosedur yang berlaku. 22 tanggung jawab di antara pemegang

Selain itu, aspek keterbukaan saham, Dewan Komisaris, Direksi, juga terkait erat dengan pengem-

Dewan Pengawas Syariah (DPS) bangan teknologi informasi dan

serta jajaran yang ada di bawahnya. sistem manajemen informasi dari

Bank BRISyariah telah melakukan sebuah bank syariah. Sistem tek-

pemisahan fungsi organisasi baik nologi informasi dikembangkan un-

operasional maupun bisnis. Adanya tuk mendukung dan memberikan

pemisahan dalam pelaksanaan tran- solusi

terhadap perkembangan saksi antara maker (pembuat), checker (pemeriksa), dan signer (pihak yang menyetujui). Adapun

22 Laporan Tahunan Bank BRI

masing-masing mempunyai peran dan Syariah 2014, 108-109.

Maslahah , Vol. 9, No. 1, Mei 2018 54 Maslahah , Vol. 9, No. 1, Mei 2018 54

Untuk kesalahan yang bersifat finan- suatu transaksi. Ini adalah bagian

cial , karyawan tersebut langsung pertama yang langsung berhadapan

dipecat. Untuk kesalahan yang ber- dengan calon nasabah. Pada saat

sifat non-financial hanya diberi penerimaan setoran nasabah maka

peringatan dari atasan masing- maker melakukan input pembukuan

masing. Dengan adanya penghargaan ke dalam sistem setoran. (2) Checker maupun hukuman yang diterapkan

bertugas untuk meneliti keabsahan maka diharapkan kejelasan fungsi, transaksi yang telah dibuat oleh

struktur, sistem, dan pertanggung maker . (3) Signer bertugas untuk

jawaban setiap karyawan tertata mengesahkan transaksi yang telah

dengan baik, sehingga pengelolaan dibuat oleh maker dan telah diteliti

perusahaan terlaksana secara efektif.

Pertanggungjawaban Dalam hal akuntabilitas karya-

oleh checker. 23 Ketiga,

(Responsibility). Tanggung jawab wan, BRISyariah sangat memper-

sosial perusahan adalah kewajiban hatikan kesejahteraan karyawan-kar-

perusahaan untuk berbuat dengan yawannya. Perhatian ini diwujudkan

cara tertentu yang ditujukan untuk oleh BRISyariah dengan memberikan

melayani kepentingannya sendiri reward (penghargaan) kepada kar-

maupun kepentingan stakeholders. yawan-karyawannya.

Bentuk tanggung jawab BRISyariah tersebut berwujud antara lain:

Penghargaan

dalam fungsi sosial yaitu dengan penghargaan bagi karyawan dengan

adanya Corporate Social Responsi- masa kerja 15, 20, 25, dan 30 tahun

bility (CSR) yang membantu masya- dengan pemberian insentif khusus,

rakat untuk mencapai kesejahteraan setiap awal tahun ada kenaikan gaji

bersama. 24 Bentuk pertanggung- berkala, setiap bulan Maret diberikan

jawaban sosial BRISyariah yaitu: (1) insentif jangka pendek sesuai dengan

Zakat profesi karyawan. Perusahaan Sistem Manajemen Kerja (SMK), dan

memberikan bantuan sosial kema- setiap bulan Juli menerima bonus

nusiaan lainnya kepada masyarakat laba perusahaan yang diberikan

dan umat Islam melalui zakat profesi setelah RUPS yang didasarkan pada

karyawan dan karyawati BRISyariah nilai kerja masing-masing karyawan.

serta Zakat nasabah BRISyariah serta Selain adanya penghargaan-

Zakat keuntungan perusahaan. Pe- penghargaan tersebut, bank juga

nyaluran zakat tersebut bekerja sama memberikan punishment (hukuman)

dengan BAZNAS (Badan Amil Zakat

23 24 Wawancara dengan Dinu Rosiyan, Wawancara dengan Mohammad

Manager GCG, Compliance Desk BRI Yogaswara, Manager Legal Department Syariah, 12 Agustus 2015.

BRISyariah, 10 Agustus 2015.

55 Maslahah, Vol. 9, No. 1, Mei 2018

Nasional). (2) Program bantuan pen- pedagang tersebut bisa mendapatkan didikan. Perusahaan bertujuan untuk

permodalan dengan cara hibah. Selain membantu anak- anak dari kalangan

itu perusahaan juga memberikan tidak mampu, namun mempunyai

bimbingan langsung kepada pedagang prestasi tinggi. Dan program itu akan

yang berada di luar kota seperti Garut memastikan mereka mendapatkan

dan Banjarmasin. (5) Peduli ling- pendidikan yang layak. Selain itu

kungan hidup. Melanjuti program perusahaan juga mendukung kegiatan

tahun lalu, perusahaan bekerjasama pemerintah

dengan IPB melakukan kegiatan bantuan pendidikan dalam rangka

untuk

memberikan

sadar kebersihan dengan menyedia- sosialisasi Sukuk Retail Negara RI.

kan tempat sampah di area sekitar (3) Bantuan kesehatan. Perusahaan

kampus. Sedangkan kegiatan yang juga menyalurkan kepedulian di

bersifat penanaman pohon untuk bidang kesehatan diberikan kepada

dilakukan bersama mereka yang mengalami kesulitan

penghijauan

dengan Universitas Riau. (6) Kegiat- untuk melakukan tindakan medis

an dakwah dan pembangunan sarana sementara

ibadah. BRISyariah juga pemperluas terbatas. Bantuan diberikan kepada

kemampuan

dananya

program unik, ‛Ramadhan Vaganza‛ intern karyawan dan masyarakat

yaitu kerja sama dengan 110 Masjid umum. Bantuan juga diberikan dalam

se-Indonesia. Ramadhan Vaganza bentuk pengobatan gratis kepada

berisi pengenalan produk perbankan 1.500 pasien umum, 100 khitanan

syariah sebelum waktu berbuka, massal, serta 75 pasien bedah minor.

pembagian ta’jil, kultum sebelum Donor darah dan aktifitas preventif

berbuka dan diakhiri dengan sholah dalam pencegahan penyakit berupa

tarawih. Selain kegiatan dakwah, penyuluhan kesehatan dan lingkung-

BRISyariah juga concern terhadap an di Bogor Jawa Barat bekerjasama

pembangunan masjid/rumah ibadah. dengan Ikatan Alumni IPB. (4)

(7) Bantuan santunan, musibah dan Program pemberdayaan perekono-

bencana. Satu lagi, bidang yang mian. Di bidang pemberdayaan per-

menjadi perhatian adalah hal yang ekonomian telah dilakukan program

menyangkut penanganan bencana pemberdayaan perekonomian peda-

alam. Banyak kegiatan yang meli- gang kaki lima yang berada di sekitar

batkan karyawan dan masyarakat lingkungan kantor pusat BRIS dan

dalam pelaksanaan penangan bencana Kantor Pusat BAZNAS sebagai pilot

seperti banjir, gunung meletus di project . Bentuk kegiatan yang diren-

Sinabung dan Kelud. Perusahaan juga canakan adalah memberi pendam-

melakukan kegiatan pasca bencana pingan kepada para pedagang se-

dengan melakukan perbaikan sarana hingga mereka dapat berusaha dan bankable . Dirancang pula agar para

Maslahah , Vol. 9, No. 1, Mei 2018 56 Maslahah , Vol. 9, No. 1, Mei 2018 56

Dari sisi politis responsibilitas yaan berdasarkan prinsip syariah diartikan sebagai ketaatan perusaha-

yang diberikan oleh bank sangat an terhadap undang-undang atau

rentan dengan risiko, sehingga dalam peraturan-peraturan yang dikeluarkan

setiap pemberian pembiayaan di oleh pemerintah sebagai pemegang

BRISyariah harus memperhatikan kekuasaan secara legal formal dalam

asas-asas pembiayaan yang sehat dan sebuah negara. Dalam hal tersebut,

berdasarkan prinsip kehati-hatian. BRISyariah selalu mengedepankan

Untuk itu sebelum memberikan penyesuaian aktivitas bank berdasar-

pembiayaan bank harus melakukan kan peraturan perundang-undangan

penilaian yang seksama terhadap dari regulator termasuk prinsip sya-

berbagai aspek. Tidak terpengaruh riah. Sebagai contoh mengenai

oleh pemberian dalam bentuk suap ketentuan Otoritas Jasa Keuangan

(risywah) dengan maksud agar men- (OJK) bahwa setiap pembukaan

pencairan pembiayaan cabang baru wajib melaporkan pada

dapatkan

dengan mudah. Dalam menyalurkan OJK. Hal ini telah dilaksanakan de-

pembiayaan, BRISyariah memiliki ngan baik sebelum cabang berdiri. 26 analisis pembiayaan yang digunakan

Keempat, Profesional (Professio- dalam melakukan penilaian permo- nal). B ank BRISyariah telah melaku-

honan pembiayaan yang dikenal kan aktivitas oleh organ bank sesuai

dengan prinsip lima C atau ‚The five keahlian yang dibutuhkan, memiliki

C of credit analisys‛ . Kelima prinsip kompetensi, mampu bertindak secara

tersebut adalah: (10 Character obyektif tanpa terpengaruh oleh

(Penilaian watak). Penilaiaan watak pihak lain. BRISyariah memiliki

atau kepribadian calon nasabah komitmen yang tinggi untuk me-

dimaksudkan untuk ngembangkan diri, sesuai dengan

pembiayaan

mengetahui kejujuran dan itikad baik nilai-nilai budaya kerja yang ada di

calon nasabah untuk melunasi atau BRISyariah yaitu profesional yang

mengembalikan pinjamannya, sehing- berarti kesungguhan dalam melaku-

ga tidak akan menyulitkan pihak kan tugas sesuai dengan standar

bank di kemudian hari. (2) Capacity teknis dan etika yang telah

(Penilaian kemampuan). Bank harus ditentukan. Prinsip Profesional di

meneliti tentang keahlian calon BRISyariah diwujudkan antara lain

nasabah dalam bidang usahamya dan kemampuan manajerialnya, sehingga

25 Laporan Tahunan Bank BRI

bank yakin bahwa usaha yang akan Syariah 2014, 117-119.

dibiayainya dikelola oleh orang-orang

26 Wawancara dengan Dinu Rosiyan, yang tepat, sehingga calon nasabah Manager GCG, Compliance Desk

dalam jangka waktu tertentu mampu BRISyariah, 12 Agustus 2015.

57 Maslahah, Vol. 9, No. 1, Mei 2018 57 Maslahah, Vol. 9, No. 1, Mei 2018

mum pemberian pembiayaan yang kemampuan nasabah kecil tentu tidak

telah ditetapkan oleh BI. Larangan layak diberikan pembiayaan dalam

ini dimaksudkan agar dalam membe- skala besar. (3) Capital (Penilaian

rikan pembiayaan, bank menerapkan terhadap modal). Bank harus mela-

asas-asas pembiayaan yang sehat, kukan analisis terhadap posisi

sehingga pihak bank dapat memeli- keuangan secara menyeluruh me-

hara kesehatan dan meningkatkan ngenai masa lalu dan yang akan

daya tahannya. datang, sehingga dapat diketahui

Kelima , Kewajaran (Fairness). kemampuan

menjunjung tinggi nasabah dalam menunjang pem-

pemenuhan hak-hak stakeholders biayaan proyek atau usaha calon

(pemegang saham, nasabah, pemasok, nasabah yang bersangkutan. (4)

dan pihak-pihak lain yang terkait). Collateral (Penilaian

Salah satu bentuk upaya BRISyariah agunan). Untuk menanggung pem-

terhadap

dalam menerapkan aspek kewajaran bayaran kredit macet, calon nasabah

adalah dengan berusaha meningkat- umumnya wajib menyediakan jamin-

kan outstanding pembiayaan dan an berupa agunan yang berkualitas

melakukan efisiensi agar terjadi mak- tinggi dan mudah dicairkan yang

simalisasi profit sehingga deviden nilainya minimal sama besar dengan

yang akan terbagi selalu meningkat jumlah pembiayaan yang diberikan

untuk pemegang saham. Penerapan kepadanya. Untuk itu sudah seharus-

aspek kewajaran kepada nasabah nya bank wajib meminta agunan

stakeholders bank yaitu tambahan dengan maksud jika calon

selaku

dengan pencantuman informasi yang nasabah tidak dapat melunasi pem-

wajar kepada nasabah tentang biayaan, maka agunan tambahan

tentang bagi hasil dan pendapatan tersebut dapat dicairkan guna menu-

dari bank. Di sini nasabah sebagai tupi pelunasan atau pengembalian

investor haruslah diberikan informasi pembiayaan yang tersisa. (5) Condi-

yang wajar dengan mengambil tion of economy (Penilaian terhadap

contoh bulan lalu, sehingga nasabah prospek usaha nasabah pembiayaan).

mengetahui dan bisa mempertim- Bank harus menganalisis keadaan

bangkan risiko yang mungkin dan pasar di dalam dan di luar negeri,

akan dihadapi apabila ia menginves- baik masa lalu maupun yang akan

tasikan dananya di BRISyariah. Con- datang,

toh lain penerapan prinsip kewajaran pemasaran dan hasil proyek atau

sehingga masa

depan

di BRISyariah kepada nasabah yaitu usaha calon nasabah yang dibiayai

dengan adanya nomor antrian dalam bank dapat diketahui. Dalam membe-

melakukan transaksi di bank sehingga rikan pembiayaan pihak bank wajib

hak nasabah mendapatkan pelayanan

Maslahah , Vol. 9, No. 1, Mei 2018 58 Maslahah , Vol. 9, No. 1, Mei 2018 58

nilai, kebijakan dan peraturan orga- jam nasabah mendapatkan pelayanan

nisasi secara konsisten sehingga

24 jam untuk mendapatkan informasi dapat dipercaya juga senantiasa atau solusi atas permasalahan atas

memegang teguh etika, profesi dan transaksinya. BRISyariah senantiasa

bisnis, meskipun dalam keadaan yang memberikan pelayanan perbankan

sulit untuk melakukannya. (6) Ber- syariah terbaik dengan jaringan

orientasi Bisnis: Tanggap terhadap terluas, menjadi salah satu pelaku

perubahan dan peluang, selalu ber- bisnis perbankan syariah yang

pikir dan berbuat untuk menghasilkan terbesar dalam aset dan keuntungan

nilai tambah dalam pekerjaannya. (7) menyiapkan dan mengembangkan

Kepuasan Pelanggan: Memiliki kesa- sumber daya insani sesuai dengan

daran sikap serta tindakan yang nilai-nilai budaya kerja PASTI OKE

bertujuan memuaskan pelanggan (Profesional, Antusias, Penghargaan

eksternal dan internal di lingkungan terhadap SDM, Tawakkal, Integritas,

perusahaan. 27 Berorientasi Bisnis, Kepuasan pe-

Prinsip GCG telah diterapkan langgan). (1) Profesional: Kesung-

secara efektif di BRISyariah dengan guhan dalam melakukan tugas sesuai

dibuktikan bahwa secara struktur, dengan standar teknis dan etika yang

infrastruktur, proses dan hasil telah di telah ditentukan. (2) Antusias: Se-

tata kelola dengan baik. Misalnya mangat atau dorongan untuk ber-

dalam indikator faktor penilaian peran aktif dan mendalam pada setiap

GCG terdapat penilaian kelengkapan aktivitas kerja. (3) Penghargaan Ter-

kebijakan tentang pedoman dan hadap SDM: Menempatkan dan

tanggung jawab direksi. Secara prin- menghargai karyawan sebagai modal

sip dan aspek GCG telah terpenuhi. utama perusahaan dengan menjalan-

Apabila prinsip GCG tidak dilak- kan upaya-upaya yang optimal sejak

sanakan oleh bank maka pihak bank perencanaan, perekrutan, pengem-

akan mendapat teguran dari regu- bangan dan pemberdayaan SDM yang 28 lator.

berkualitas serta memperlakukannya baik sebagai individu maupun kelom- pok berdasarkan saling percaya, terbuka, adil dan menghargai. (4) Tawakkal: Optimisme yang diawali dengan doa dan dimanifestasikan

27 melalui upaya yang sungguh-sungguh Laporan Tahunan Bank BRI serta diakhiri dengan keikhlasan atas

Syariah 2014, 7. hasil yang dicapai. (5) Integritas:

28 Wawancara dengan Mohammad Kesesuaian antara kata dan perbuatan

Yogaswara, Manager Legal Department BRISyariah, 10 Agustus 2015.

59 Maslahah, Vol. 9, No. 1, Mei 2018

Analisis Penerapan GCG di BRI tindakan korupsi pun dipandang Syariah Pusat

sebagai sesuatu tindakan yang tidak

A. Kendala-kendala

salah. Anggapan yang seperti ini jelas Penerapan Prinsip-prinsip GCG

Dalam

bertentangan dengan jiwa corporate di Bank BRISyariah

governance sehingga akan meng- Aktivitas bisnis tidak akan

ganggu dan bahkan menghambat terlepas dari kondisi lingkungan yang

berjalannya aplikasi tersebut. melandasinya. Begitu pula halnya

Kedua , Faktor Eksternal yaitu dengan penerapan GCG yang sudah

faktor yang menghambat penerapan tentu akan dipengaruhi oleh berbagai

prinsip prinsip GCG yang tidak bisa komponen yang ada di sekelilingnya.

dikontrol sepenuhnya oleh manaje- Komponen-komponen