PENGARUH JENIS PUPUK ORGANIK DAN KOMBINASI PUPUK HAYATI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KEDELAI (Glyicine max (L.) Merrill)

PENGARUH JENIS PUPUK ORGANIK DAN KOMBINASI PUPUK HAYATI
TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KEDELAI (Glyicine max (L.)
Merrill)
Oleh: Agus Hadi Suwito ( 04710014 )
Agronomy
Dibuat: 2010-04-01 , dengan 3 file(s).

Keywords: Pupuk Organik, Kombinasi Hayati
ABSTRAK
Pemanfaatan pupuk hayati berupa Rhizobakteri sebagai penambat nitrogen udara untuk
meningkatkan ketersediaan unsur N dan P dalam tanah merupakan alternatif yang tepat.
Kemampuan Rhizobakteri sebagai jenis bakteri penambat N dan peningkat serapan P secara
terpisah telah banyak diuji. Beberapa hasil penelitian tentang Rhizobakteri menunjukkan bahwa
jumlah N yang ditambat dari udara melalui simbiosis adalah sekitar 40 sampai 70% dari seluruh
N yang diperlukan untuk pertumbuhan kedelai (Yutono, 1985). Penelitian ini menggunakan
Rhizobakteri sebagai pupuk hayati dan pupuk organik untuk meningkatkan ketersediaan dan
serapan N dan P serta keragaman tanaman kedelai.
Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh dan peranan antara perlakuan pupuk
organik dan pupuk hayati (Rhizobakteri) terhadap tanaman kedelai varietas Seulawah.
Penelitian ini dilaksanakan di kebun percobaan lab agronomi Universitas Muhammadiyah
Malang, sedangkan waktu percobaan berlangsung pada bulan Mei 2008 sampai selesai Penelitian

ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial yang terdiri dari dua faktor
dengan tiga kali ulangan. faktor pertama adalah pupuk organik dan faktor kedua adalah pupuk
hayati jenis Rhizobakteri. Faktor I meliputi pupuk organik (P) dengan tiga taraf yaitu P1 =
Ayam, P2 = Kambing, P3 = Sapi. Faktor II meliputi kombinasi pupuk hayati jenis Rhizobakteri
(R) dengan lima taraf yaitu R 0 = Kontrol, R 1 = IMRG 5 + IMRG 19, R 2 = IMRG 5 + IMRG
30, R 3 = IMRG 19 + IMRG 30, R 4 = IMRG 5 + IMRG 19 + IMRG 30.
Pengamatan dilakukan dengan 2 cara yaitu non destruktif dan destruktif. Parameter pengamatan
meliputi: Tinggi tanaman, Jumlah daun tanaman, luas daun, jumlah polong, berat 100 biji, berat
kering brangkasan panen, hasil biji per petak, dan kadar air tanaman.
Berdasarkan hasil pengamatan terjadi interaksi antara perlakuan pupuk organik dan kombinasi
pupuk hayati (Rhizobakteri) pada parameter tinggi tanaman dengan kombinasi antara pukan
kambing + IMRG 5 + IMRG 19 + IMRG 30 sebesar 48,14 cm, sedangkan pada parameter
pengamatan yang lain tidak terjadi interaksi antara perlakuan pupuk organik dan kombinasi
pupuk hayati.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pemberian kombinasi antara pukan kambing dan
kombinasi pupuk hayati (IMRG 5 + IMRG 19 + IMRG 30) memberikan pengaruh dan peranan
terhadap parameter tinggi tanaman kedelai varietas Seulawah.

ABSTRACT
Utilization of biological fertilizer such as; Rhizobakteri as the air nitrogen resistance used for


increase availability element of N and P in the ground that represents correct alternative. The
ability of Rhizobakteri as bacteria types of nitrogen resistance and increasing absorption P
separately has many tested. Some research result about Rhizobakteri shows that amount of N
was tied from the air through symbiosis was 40 to 70% from all N needed to the growth of
soybean (Yutono, 1985). This research used Rhizobakteri as biological and organic fertilizer to
increase availability and absorption N and P and also variety of soybean plant.
The objective of this research is to learn and role the treatment influence of organic fertilizer and
biological fertilizer combination (Rhizobakteri) to the growth of plant and result of soybean of
Seulawah variety.
The research was conducted in the Laboratory Garden of Agronomy Muhammadiyah University
of Malang, whereas research time during in Mei 2008 until finish. The research used Group
Random Design factorial consists of two factors with three times repetition. The first factor was
organic fertilizer and the second factor was biological fertilizer combination type Rhizobakteri.
The first factor including organic fertilizer (P) with three levels that were P1 = fertilizer of
chicken house, P2 = fertilizer of goat house, P3 = fertilizer of cow house. Factor II include
combination of biological fertilizer type Rhizobakteri (R) with five level R0 = Control, R 1 =
IMRG 5 + IMRG 19, R 2 = IMRG 5 + IMRG 30, R 3 = IMRG 19 + IMRG 30, R 4 = IMRG 5 +
IMRG 19 + IMRG 30.
Perception done by 2 the way of that is non destructive and destructive. Perception parameter

cover: Highly of crop, Amount of crop leaf, wide of leaf, amount of polong, heavy 100 seed,
heavy run dry crop brangkasan, result of seed per check, and rate irrigate crop.
Pursuant to result of perception happened interaction between treatment of Organic fertilizer and
biological fertilizer combination ( Rhizobakteri) at parameter high of crop with combination
between fertilizer of goat house + IMRG 5 + IMRG 19 + IMRG 30 equal to 48,14 cm, while
other perception parameter not happened interaction between treatment of Organic fertilizer and
biological fertilizer combination.
So that can be concluded that giving combination among fertilizer of goat house and biological
fertilizer combination (IMRG 5 + IMRG 19 + IMRG 30) giving influence and role to parameter
highly of crop to the growth of plant and result of soybean of Seulawah variety.