PENGARUH JENIS PUPUK ORGANIK DAN KOMBINASI PUPUK HAYATI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KEDELAI (Glyicine max (L.) Merrill) VARIETAS WILIS

PENGARUH JENIS PUPUK ORGANIK DAN KOMBINASI PUPUK HAYATI
TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASILKEDELAI (Glyicine max (L.)
Merrill)VARIETAS WILIS
Oleh: Awaludin Rahmad ( 04710004 )
Agronomy
Dibuat: 2009-06-15 , dengan 7 file(s).

Keywords: Pengaruh, Jenis Pupuk Organik, Kombinasi Pupuk Hayati, Pertumbuhan, Hasil,
Kedelai, Varietas Wilis
ABSTRAK
Kedelai merupakan salah satu komoditi pangan utama, sebagai sumber protein bahan nabati yang
menyehatkan karena mengandung protein tinggi dan memiliki kadar kolesterol rendah, yang
berperan penting dalam meningkatkan gizi masyarakat. Kebutuhan akan kedelai terus meningkat
dari tahun ke tahun, seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk, berkembangnya industri
bahan pangan (tahu, tempe, susu, pangan olahan lainnya) dan pakan ternak.
Pupuk organik memiliki kandungan hara yang lengkap. Bahkan di dalam pupuk organik juga
terdapat senyawa-senyawa organik lain yang bermanfaat bagi tanaman, seperti asam humik,
asam fulvat, dan senyawa-senyawa organik lain. Namun, kandungan hara tersebut rendah.
Pemanfaatan pupuk hayati berupa Rhizobakteri sebagai penambat nitrogen udara untuk
meningkatkan ketersediaan unsur N dan P dalam tanah merupakan alternatif yang tepat. Hal ini
sejalan dengan kebijakan yang dipilih dalam budidaya tanaman yakni efisiensi energi dan selaras

dengan lingkungan. Rhizobakteri adalah bakteri yang berkolonoisasi pada daerah perakaran yang
dapat memberikan keuntungan pada tanaman yaitu dapat memacu memacu pertumbuhan pada
tanaman serta dapat mengendalikan penyakit secara biologi. Kemampuan Rhizobakteri sebagai
jenis bakteri penambat N dan peningkat serapan P secara terpisah telah banyak diuji. Beberapa
hasil penelitian tentang Rhizobakteri menunjukkan bahwa jumlah N yang ditambat dari udara
melalui simbiosis adalah sekitar 40 sampai 70% dari seluruh N yang diperlukan untuk
pertumbuhan kedelai (Yutono, 1985). Penelitian ini menggunakan Rhizobakteri sebagai pupuk
hayati dan pupuk organik untuk meningkatkan ketersediaan dan serapan N dan P serta
keragaman tanaman kedelai.
Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh perlakuan jenis pupuk organik dan
kombinasi pupuk hayati (Rhizobakteri) terhadap tanaman pertumbuhan dan hasil kedelai varietas
Wilis. Hipotesis: (a) Diduga terjadi interaksi antara jenis pupuk organik dan kombinasi pupuk
hayati (Rhizobakteri) terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai varietas Wilis, (b) Diduga
terjadi pengaruh jenis pupuk organik terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai varietas
Wilis, (c) Diduga terjadi pengaruh kombinasi pupuk hayati (Rhizobakteri) terhadap pertumbuhan
dan hasil tanaman kedelai varietas Wilis.
Penelitian ini dilaksanakan di kebun percobaan lab agronomi Universitas Muhammadiyah
Malang, sedangkan waktu penelitian berlangsung pada tanggal 15 November 2008 sampai 11
Maret 2009. Bahan-bahan yang digunakan dalam Penelitian ini adalah benih tanaman kedelai
varietas Wilis, jenis pupuk organik dan kombinasi pupuk hayati jenis Rhizobakteri. Alat-alat

yang digunakan dalam pengolahan tanah adalah cangkul, sedangkan alat untuk pengukuran dan
pengambilan data adalah kantong plastik, mistar, pensil, jangka sorong dan timbangan.

Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial yang terdiri dari dua
faktor dengan tiga kali ulangan. faktor pertama adalah jenis pupuk organik dan faktor kedua
adalah kombinasi pupuk hayati jenis Rhizobakteri. Faktor I meliputi jenis pupuk organik (P)
dengan tiga taraf yaitu P1 = puuk kandang ayam, P2 = pupuk kandang kambing, P3 = pupuk
kandang sapi. Faktor II meliputi kombinasi pupuk hayati jenis Rhizobakteri (R) dengan lima
taraf yaitu R 0 = Kontrol (tanpa Rhizobakteri), R 1 = IMRG 5 + IMRG 19, R 2 = IMRG 5 +
IMRG 30, R 3 = IMRG 19 + IMRG 30, R 4 = IMRG 5 + IMRG 19 + IMRG 30.
Pelaksanaan dalam penelitian ini antara lain pengolahan tanah, pemupukan, penanaman,
pengairan, penyulaman, penyiangan, pembumbunan, dan parameter pengamatan. Pengamatan
dilakukan dengan dua cara yaitu pengamatan non-destruktif dan pengamatan destruktif.
Parameter pengamatan meliputi: Tinggi tanaman (cm), Jumlah daun tanaman, Luas daun (cm),
Jumlah polong, Berat basah brangkasan tanaman (g), Berat kering brangkasan tanaman (g), Berat
100 biji (g), Hasil biji per petak, dan Kadar air tanaman (%).
ABSTRACT
Soybean is one of main food commodities, as protein source of vegetable that make healthy
because it contain high protein and has low cholesterol level and important role to increase the
public nutrient. The needed of soybean keep increase year by year, along with the increase of

population, the growth of food material industry (soybean curd, soybean cake, milk and others
food product) and livestock food.
The organic fertilizer has complete contents. Even, there are others compound used for plants,
like humik acid, fulvat acid and others organic compound. But, it’s content still low.
Utilization of biological fertilizer such as; Rhizobakteri as the air nitrogen resistance used for
increase availability element of N and P in the ground that represents correct alternative. This is
suitable with chosen decision in the plants cultivation that is efficiency of energy and
harmonious with the environment. Rhizobakteri is bacteria that has colonization at the root area
and gives benefit at the plant that can make faster the growth of plants and also can lead disease
biologically. The ability of Rhizobakteri as bacteria types of nitrogen resistance and increasing
absorption P separately has many tested. Some research result about Rhizobakteri shows that
amount of N was tied from the air through symbiosis was 40 to 70% from all N needed to the
growth of soybean (Yutono, 1985). This research used Rhizobakteri as biological and organic
fertilizer to increase availability and absorption N and P and also variety of soybean plant.
The objective of this research is to learn the treatment influence of organic fertilizer type and
biological fertilizer combination (Rhizobakteri) to the growth of plant and result of soybean of
Wilis variety. Hypothesis: (a) Estimated there was interaction between organic fertilizer type and
biological fertilizer combination (Rhizobakteri) to the growth and result of soybean of Wilis
variety, (b) Estimated there was influence of organic fertilizer type to the growth and result of
soybean of Wilis variety, (c) Estimated there was influence of biological fertilizer combination

(Rhizobakteri) to the growth and result of soybean of Wilis variety.
The research was conducted in the Laboratory Garden of Agronomy Muhammadiyah University
of Malang, whereas research time during for 15th November 2008 to 11th March 2009. Materials
used in the research were seed of soybean of Wilis variety, organic fertilizer type and biological
fertilizer combination type Rhizobakteri. Tools used in the land processing were mattock,
whereas tools to measure and take data were plastic bag, ruler, pencil, compass and weights. The
research used Group Random Design factorial consists of two factors with three times repetition.
The first factor was organic fertilizer type and the second factor was biological fertilizer

combination type Rhizobakteri. The first factor including organic fertilizer type (P) with three
levels that were P1 = fertilizer of chicken house, P2 = fertilizer of goat house, P3 = fertilizer of
cow house. Factor II include combination of biological fertilizer type Rhizobakteri (R) with five
level R0 = Control (without Rhizobakteri), R 1 = IMRG 5 + IMRG 19, R 2 = IMRG 5 + IMRG
30, R 3 = IMRG 19 + IMRG 30, R 4 = IMRG 5 + IMRG 19 + IMRG 30.
The implementation of this research among others are; processing the land, fertilizing, planting,
irrigating, embroidery, weeding, shady and observation parameter. Observation was conducted
by two ways that were non-destructive observation and destructive observation. Observation
parameter includes: high of plant (cm), amount of plant leaf, large of leaf (cm) amount of
legume, wet weight of plant (g), dry weight of plant (g), weight of 100 seed (g), result of seed
per portion and water rate of plant (%).