PENGARUH KOMBINASI PUPUK ORGANIK DAN RHIZOBAKTERI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KEDELAI (Glyicine max (L.) Merrill) KULTIVAR BURANGRANG
PENGARUH KOMBINASI PUPUK ORGANIK DAN RHIZOBAKTERI
TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KEDELAI (Glyicine max (L.)
Merrill) KULTIVAR BURANGRANG
Oleh: Kusuma Febrianto ( 04710016 )
Agronomy
Dibuat: 2010-04-01 , dengan 3 file(s).
Keywords: PUPUK ORGANIK, RHIZOBAKTERI
ABSTRAK
Kedelai merupakan salah satu komoditi pangan utama, sebagai sumber protein bahan nabati yang
menyehatkan karena mengandung protein tinggi dan memiliki kadar kolesterol rendah, yang
berperan penting dalam meningkatkan gizi masyarakat. Kebutuhan kedelai didalam negeri
meningkat cukup tinggi setiap tahunnya, namun sampai saat ini belum dapat dicukupi dari
produksi dalam negeri, sehingga harus dilakukan impor dalam jumlah yang cukup besar. Pada
tahun 2007 konsumsi kedelai didalam negeri mencapai 2,06 juta ton, sedang produksi produksi
dalam negeri pada tahun 2007 hanya sebanyak 0,59 juta ton (Alimoeso 2007), selebihnya harus
dicukupi dari impor.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perlakuan pupuk organik dan Rhizobakteri
terhadap tanaman kedelai kultivar Burangrang serta mengetahui dosis pupuk organik dan
Rhizobakteri yang sesuai bagi kedelai kultivar Burangrang. Hipotesis diduga terjadi interaksi
antara pupuk organik dan Rhizobakteri terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai kultivar
Burangrang. Diduga pemberian kombinasi pupuk organik berpengaruh terhadap pertumbuhan
dan hasil tanaman kedelai kultivar Burangrang. Diduga pemberian Rhizobakteri berpengaruh
terhadap pertumbuhan dan hasil kedelai kultivar Burangrang.
Penelitian ini dilaksanakan di Desa Jiwut Kecamatan Nglegok Kabupaten Blitardengan
ketinggian 241mdpl dengan koordinat (GPS) yaitu 643823Me-9104094mN, sedangkan waktu
penelitian berlangsung pada tanggal 28 Agustus 2009 sampai dengan 3 Desember 2009. Bahanbahan yang digunakan dalam Penelitian ini adalah benih tanaman kedelai kultivar Burangrang,
pupuk organik dan Rhizobakteri. Alat-alat yang digunakan dalam pengolahan tanah adalah
cangkul, sedangkan alat untuk pengukuran dan pengambilan data adalah kantong plastik,
penggaris, pensil, jangka sorong dan timbangan. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak
Kelompok (RAK) yang terdiri dari dua faktor dengan tiga kali ulangan. faktor pertama adalah
pupuk organik dan faktor kedua adalah Rhizobakteri.Faktor I . Pupuk organik (P) dengan tiga
taraf yaitu P1 : Ayam, P2 : Kambing, P3 : Sapi sedangkan faktor II. Rhizobakteri (R) dengan
lima taraf yaitu :R0 : Kontrol, R1 : IMRG jenis 5, R2 : IMRG jenis 19, R3 : IMRG jenis 30, R4 :
Kombinasi IMRG 5 + IMRG 19 + IMRG 30.
Pelaksanaan dalam penelitian ini meliputi pengolahan tanah dan pelaksanaan
perlakuan,pemeliharaan dan parameter pengamatan. Pengamatan dilakukan dengan 2 cara yaitu
non destruktif dan destruktif. Parameter pengamatan meliputi: Tinggi tanaman, Jumlah daun
tanaman, luas daun, jumlah polong, berat 100 biji, berat kering brangkasan panen, hasil biji per
petak. Dari hasil penelitian menunjukkan tidak adanya interaksi antara jenis pupuk organik dan
rhizobakteri pada parameter tinggi tanaman, jumlah daun dan luas daun pada semua umur
pengamatan. Perlakuan pupuk kandang ayam memberikan pengaruh nyata terhadap parameter
tinggi tanaman pada umur 30 hst,perlakuan pupuk kandang sapi berpengaruh nyata pada
parameter tinggi tanaman 70 hst dan pada parameter jumlah daun umur 60 dan 70 hst dan luas
daun pada umur pengamatan 70 hst.
Perlakuan pupuk organik dengan rhizobakteri tidak menunjukkan adanya interaksi pada
parameter berat 100 biji, berat biji per petak dan kadar air tanaman. Perlakuan pupuk kandang
sapi (P3) memberikan pengaruh nyata terhadap parameter jumlah polong per petak dan
perlakuan pupuk kandang kambing berpengaruh pada parameter berat 100 biji.
ABSTRACT
Soybean is one of the major food source commodity. As healthy phyto-protein source, since it
has high protein and low fat, has important role in raise people nutrition. Domestic Soybean
needs increased fast each years, but until now it wasn’t able to be fulfilled by domestic
production, so that needs import in large amount. In 2007, domestic soybean consumption
reached 2,06 million tons, while domestic production in 2007 only 0,59 million tons (Alimoeso
2007), the rest came from import.
The research aimed to find out the influence of organic fertilizer and rhizobacter to soybean plant
burangrang cultivation and fertilizer and rhizobacter dose fit with soybean plant burangrang
cultivation. Hypothesis stated there is interaction between organic fertilizer and Rhizobacter to
soybean plant burangrang cultivation development and result. There expected the organic
fertilizer combination influenced soybean plant burangrang cultivation development and result.
There expected Rhizobacter influenced soybean plant burangrang cultivation development and
result.
The research was done in Jiwut village Nglegok sub-district, Blitar Residence with 241m upper
sea height with coordinate (GPS) 643823Me-9104094mN, while research started in 28 August
2009 until 3 December 2009. material used in this research were soybean plant burangrang
cultivation, organic fertilizer and Rhizobacter. Tools used in soil management was mattock,
while tool for measurement and data collection were plastic pocket, ruler, pencil, compasses and
scales. The research used Complete Random Design (RAK) consisted of three repeats. First
factor was organic fertilizer and second factor was Rhizobacter. Factor I . Organic Fertilizer (P)
with three phases they were P1 : chicken, P2 : goat, P3 : cow, while factor II. Rhizobacter (R)
with five phases they were :R0 : control, R1 : IMRG kind 5, R2 : IMRG kind 19, R3 : IMRG
kind 30, R4 combination IMRG 5 + IMRG 19 + IMRG 30.
Research application consisted of soil processing and treatment, maintenance and observation
parameter. Obvservation were done by two ways, non-destructive and destructive. Observation
parameters consisted of: height, leaves amount, leaf width, seeds amount, weight 100 seeds, dry
weight from harvest, seeds result per meter. The result showed no interaction between fertilizer
organic and rhizobacter in parameter plant height, leaves amount, and leaf width in all
observation age. Chicken fertilizer treatment gave real influence to height parameter in 30 days
treatment, cow fertilizer treatment gave real influence to height parameter in 70 days treatment,
and in leaves amount parameter, in 60 and 70 days treatment and leaf width in 70 days
observation.
Organic fertilizer treatment with rhizobacter didn’t show interaction in weight 100 seeds
parameter, seeds per meter, and plant’s water contain. Cow fertilizer (P3) gave real influence to
seeds amount parameter and goat fertilizer gave influence to weight of 100.
TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KEDELAI (Glyicine max (L.)
Merrill) KULTIVAR BURANGRANG
Oleh: Kusuma Febrianto ( 04710016 )
Agronomy
Dibuat: 2010-04-01 , dengan 3 file(s).
Keywords: PUPUK ORGANIK, RHIZOBAKTERI
ABSTRAK
Kedelai merupakan salah satu komoditi pangan utama, sebagai sumber protein bahan nabati yang
menyehatkan karena mengandung protein tinggi dan memiliki kadar kolesterol rendah, yang
berperan penting dalam meningkatkan gizi masyarakat. Kebutuhan kedelai didalam negeri
meningkat cukup tinggi setiap tahunnya, namun sampai saat ini belum dapat dicukupi dari
produksi dalam negeri, sehingga harus dilakukan impor dalam jumlah yang cukup besar. Pada
tahun 2007 konsumsi kedelai didalam negeri mencapai 2,06 juta ton, sedang produksi produksi
dalam negeri pada tahun 2007 hanya sebanyak 0,59 juta ton (Alimoeso 2007), selebihnya harus
dicukupi dari impor.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perlakuan pupuk organik dan Rhizobakteri
terhadap tanaman kedelai kultivar Burangrang serta mengetahui dosis pupuk organik dan
Rhizobakteri yang sesuai bagi kedelai kultivar Burangrang. Hipotesis diduga terjadi interaksi
antara pupuk organik dan Rhizobakteri terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai kultivar
Burangrang. Diduga pemberian kombinasi pupuk organik berpengaruh terhadap pertumbuhan
dan hasil tanaman kedelai kultivar Burangrang. Diduga pemberian Rhizobakteri berpengaruh
terhadap pertumbuhan dan hasil kedelai kultivar Burangrang.
Penelitian ini dilaksanakan di Desa Jiwut Kecamatan Nglegok Kabupaten Blitardengan
ketinggian 241mdpl dengan koordinat (GPS) yaitu 643823Me-9104094mN, sedangkan waktu
penelitian berlangsung pada tanggal 28 Agustus 2009 sampai dengan 3 Desember 2009. Bahanbahan yang digunakan dalam Penelitian ini adalah benih tanaman kedelai kultivar Burangrang,
pupuk organik dan Rhizobakteri. Alat-alat yang digunakan dalam pengolahan tanah adalah
cangkul, sedangkan alat untuk pengukuran dan pengambilan data adalah kantong plastik,
penggaris, pensil, jangka sorong dan timbangan. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak
Kelompok (RAK) yang terdiri dari dua faktor dengan tiga kali ulangan. faktor pertama adalah
pupuk organik dan faktor kedua adalah Rhizobakteri.Faktor I . Pupuk organik (P) dengan tiga
taraf yaitu P1 : Ayam, P2 : Kambing, P3 : Sapi sedangkan faktor II. Rhizobakteri (R) dengan
lima taraf yaitu :R0 : Kontrol, R1 : IMRG jenis 5, R2 : IMRG jenis 19, R3 : IMRG jenis 30, R4 :
Kombinasi IMRG 5 + IMRG 19 + IMRG 30.
Pelaksanaan dalam penelitian ini meliputi pengolahan tanah dan pelaksanaan
perlakuan,pemeliharaan dan parameter pengamatan. Pengamatan dilakukan dengan 2 cara yaitu
non destruktif dan destruktif. Parameter pengamatan meliputi: Tinggi tanaman, Jumlah daun
tanaman, luas daun, jumlah polong, berat 100 biji, berat kering brangkasan panen, hasil biji per
petak. Dari hasil penelitian menunjukkan tidak adanya interaksi antara jenis pupuk organik dan
rhizobakteri pada parameter tinggi tanaman, jumlah daun dan luas daun pada semua umur
pengamatan. Perlakuan pupuk kandang ayam memberikan pengaruh nyata terhadap parameter
tinggi tanaman pada umur 30 hst,perlakuan pupuk kandang sapi berpengaruh nyata pada
parameter tinggi tanaman 70 hst dan pada parameter jumlah daun umur 60 dan 70 hst dan luas
daun pada umur pengamatan 70 hst.
Perlakuan pupuk organik dengan rhizobakteri tidak menunjukkan adanya interaksi pada
parameter berat 100 biji, berat biji per petak dan kadar air tanaman. Perlakuan pupuk kandang
sapi (P3) memberikan pengaruh nyata terhadap parameter jumlah polong per petak dan
perlakuan pupuk kandang kambing berpengaruh pada parameter berat 100 biji.
ABSTRACT
Soybean is one of the major food source commodity. As healthy phyto-protein source, since it
has high protein and low fat, has important role in raise people nutrition. Domestic Soybean
needs increased fast each years, but until now it wasn’t able to be fulfilled by domestic
production, so that needs import in large amount. In 2007, domestic soybean consumption
reached 2,06 million tons, while domestic production in 2007 only 0,59 million tons (Alimoeso
2007), the rest came from import.
The research aimed to find out the influence of organic fertilizer and rhizobacter to soybean plant
burangrang cultivation and fertilizer and rhizobacter dose fit with soybean plant burangrang
cultivation. Hypothesis stated there is interaction between organic fertilizer and Rhizobacter to
soybean plant burangrang cultivation development and result. There expected the organic
fertilizer combination influenced soybean plant burangrang cultivation development and result.
There expected Rhizobacter influenced soybean plant burangrang cultivation development and
result.
The research was done in Jiwut village Nglegok sub-district, Blitar Residence with 241m upper
sea height with coordinate (GPS) 643823Me-9104094mN, while research started in 28 August
2009 until 3 December 2009. material used in this research were soybean plant burangrang
cultivation, organic fertilizer and Rhizobacter. Tools used in soil management was mattock,
while tool for measurement and data collection were plastic pocket, ruler, pencil, compasses and
scales. The research used Complete Random Design (RAK) consisted of three repeats. First
factor was organic fertilizer and second factor was Rhizobacter. Factor I . Organic Fertilizer (P)
with three phases they were P1 : chicken, P2 : goat, P3 : cow, while factor II. Rhizobacter (R)
with five phases they were :R0 : control, R1 : IMRG kind 5, R2 : IMRG kind 19, R3 : IMRG
kind 30, R4 combination IMRG 5 + IMRG 19 + IMRG 30.
Research application consisted of soil processing and treatment, maintenance and observation
parameter. Obvservation were done by two ways, non-destructive and destructive. Observation
parameters consisted of: height, leaves amount, leaf width, seeds amount, weight 100 seeds, dry
weight from harvest, seeds result per meter. The result showed no interaction between fertilizer
organic and rhizobacter in parameter plant height, leaves amount, and leaf width in all
observation age. Chicken fertilizer treatment gave real influence to height parameter in 30 days
treatment, cow fertilizer treatment gave real influence to height parameter in 70 days treatment,
and in leaves amount parameter, in 60 and 70 days treatment and leaf width in 70 days
observation.
Organic fertilizer treatment with rhizobacter didn’t show interaction in weight 100 seeds
parameter, seeds per meter, and plant’s water contain. Cow fertilizer (P3) gave real influence to
seeds amount parameter and goat fertilizer gave influence to weight of 100.