pengusaha, instansi swasta bahkan anggota DPRD. Kekerasan terhadap jurnalis disebabkan adanya pihak yang tidak puas dengan pemberitaan yanng dilakukan
wartawan. Ketika wartawan dibunuh, dianiaya atau diancam, tujuannya biasanya untuk mencegah terungkapnya informasi yang layak diketahui publik.
IV.3.2 Profesionalisme Jurnalis Televisi Lokal
Penelitian ini dilakukan oleh Riduan 04220311, mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Muhammadiyah Malang pada tahun 2009. Penelitian ini
berjudul
“Studi pada Jurnalis Agropolitan Televisi Batu”.
Hasil penelitian ini menujukkan para jurnalis Agropolitan TV Batu, belum memenuhi standar profesional. Sikap tidak profesional itu disebabkan oleh beberapa hal.
Di antaranya, latar belakang pendidikan para jurnalis yang tidak sesuai dengan profesinya. Selain itu, persoalan kompensasi juga menjadi penyebab. Perusahaan media
belum memberikan gaji dan penghargaan yang layak bagi para wartawan. Penyebab lain, jurnalis Agropolitan TV belum bisa dikatakan ahli dalam
pekerjaan, hal ini terbukti dengan seringnya ditemukan berita yang kurang menarik. Yang terakhir, para wartawan kerap melanggar kode etik jurnalistik, sehingga belum mampu
memenuhi standar profesional.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
V.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian tentang kompensasi wartawan dan independensi dalam membuat pemberitaan terhadap wartawan anggota Aliansi Jurnalis Independen
cabang Medan, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut: a.
Kompensasi yang diterima wartawan anggota AJI cabang Medan ternyata memprihatinkan. Padahal keempat orang responden tersebut bekerja di
media dengan oplah yang cukup besar di Sumatera Utara maupun jaringan media nasional. Kompensasi yang mereka terima tidak cukup untuk
memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Padahal jurnalis bukan pekerjaan biasa. Ia memiliki tugas berat dengan tanggung jawab besar dan resiko
tinggi, membutuhkan waktu dan tenaga untuk melakukan riset, liputan dan verifikasi. Mereka bekerja secara intelektual, tak hanya teknis semata demi
memburu target berita. b.
Menerima pemberian narasumber dapat mengganggu independensi wartawan anggota AJI cabang Medan dalam mengkonstruksi pemberitaan.
c. Kebijakan yang diterapkan AJI Indonesia ternyata tak mampu dijalankan
hingga ke daerah, khususnya cabang Medan. Kondisi kesejahteraan yang