Zat Pengelantang yang Bersifat Oksidator Zat Pengelantang yang bersifat reduktor, antara lain :

pada bahan dari serat-serat alam baik serat tumbuh - tumbuhan maupun serat binatang yang tertentu selama masa pertumbuhan. Dalam pertekstilan dikenal dua jenis zat pengelantang yaitu zat pengelantang yang bersifat oksidator dan yang bersifat reduktor. Zat pengelantang yang bersifat oksidator pada umumnya digunakan untuk pengelantangan serat-serat selulosa dan beberapa di antaranya dapat pula dipakai untuk serat-serat binatang dan serat-serat sintetis. Sedangkan zat pengelantang yang bersifat reduktor hanya dapat digunakan untuk pengelantangan serat-serat binatang.

a. Zat Pengelantang yang Bersifat Oksidator

Zat pengelantang yang bersifat oksidator ada dua golongan, yaitu yang mengandung khlor dan yang tidak mengandung khlor. 1. Zat pengelantang oksidator yang mengandung khlor, di antaranya :  Kaporit CaOCl 2  Natrium hipokhlorit NaOCl  Natrium khlorit NaOClO 2 2. Zat pengelantang oksidator yang tidak mengandung khlor, di antaranya :  Hidrogen peroksida H 2 O 2  Natrium peroksida Na 2 O 2 Natrium perborat NaBO 3  Kalium bikhromat K 2 Cr 2 O 7  Kalium permanganat KMnO2

b. Zat Pengelantang yang bersifat reduktor, antara lain :

 Sulfur dioksida SO 2  Natrium sulfit Na 2 SO 3  Natrium bisulfit NaHSO 3  Natrium hidrosulfit Na 2 S 2 O 4 Dalam proses pengelantangan terjadi proses pembersihan sebagai berikut :  Penghilangan sisa keping-keping bijitanaman.  Penghilangan sisa-sisa kanji yang masih terdapat pada bahan.  Pencapaiaan efek putih pada bahan derajat putih yang lebih baik dengan efek kerusakan serat yang dapat diminimalisir.  Peningkatan sifat daya serap pada kain agar lebih merata. Pengelantangan Kain Kapas dengan Hidrogen Peroksida Meskipun hidrogen peroksida harganya lebih mahal dan prosesnya juga perlu pemanasan, tetapi pengelantangan dengan hidrogen peroksida memberikan beberapa keuntungan karena hampir tidak terjadi kerusakan serat dan prosesnya dapat lebih singkat tanpa melalui proses pengasaman dan anti khlor. Sifat hidrogen peroksida mudah larut dalam air pada berbagai perbandingan, jika dipanaskan mudah terurai melepaskan gas oksigen sehingga sangat efektif digunakan untuk pengelantangan. Proses pemutihan hidrolisaoksidasi menghasilkan ekastraksi lebih lanjut dari sisa-sisa kanji yang masih ada dan kotoran-kotoran kapas, sehingga menghasilkan daya serap kain yang lebih merata serta efek putihnya lebih stabil terhadap cahaya. Hidrogen peroksida akan terurai menjadi air dan oksigen yang merupakan produk-produk yang tidak berbahaya sehingga tidak bersifat korosif atau merusak terhadap mesin-mesin. Faktor-faktor yang mempengaruhi penguraian H 2 O 2 : a. Pengaruh pH Dalam suasana asam pH7 H 2 O 2 stabil, sedangkan dalam suasana basaalkali pH 7 H 2 O 2 mudah terurai melepaskan oksigen radikal On dan ion perhidroksil OOH. Makin besar pH, penguraiannya makin cepat, seperti pada tabel berikut : Tabel Perbandingan pH dan Waktu Penguraian H 2 O 2 pH Waktu 6,8 3 jam 10 menit 7,1 2 jam 50 menit 7,9 2 jam 10 menit 8,9 1 jam 10 menit 9,9 25 menit b. Pengaruh suhu Suhu juga mempengaruhi penguraian H 2 O 2. Pada suhu rendah, pembebasan oksigen sangat kecil, makin tinggi suhu penguraiannya makin cepat. Penguraian H 2 O 2 yang efektif untuk pengelantangan terjadi pada suhu 8° - 85°C. Pada suhu di atas 85°C penguraiannya sangat cepat sekali dan dapat menyebabkan oksi-selulosa atau kerusakan serat yang terjadi akibat oksigen radikal yang terlalu banyak. c. Pengaruh stabilisator Penguraian H 2 O 2 dapat diperlambat dengan penambahan zat stabilisator meskipun pengelantangannya dilakukan pada pH dan suhu yang tinggi. Ada beberapa macam zat stabilisator yang dapat digunakan dalam pengelantangan dengan hidrogen peroksida di antaranya seperti Natrium Silikat Na 2 SiO 3 , Magnesium Oksida NgO atau Magnesium Hidroksida MgOH 3 , Magnesium Silikat, Natrium Metafosfat, Natrium – Trifosfat dan lain-lain. Jenis zat stabilisator yang banyak digunakan dalam pengelantangan adalah Natrium Silikat. d. Pengaruh logam atau oksida logam Seperti halnya pada garam-garam hipokhrolit, beberapa logam atau oksida logam tertentu dapat mempercepat penguraian hidrogen peroksida membebaskan oksigen. PROSES SIMULTAN Proses hilang kanji, pemasakan dan pengelantangan dapat dilakukan secara terpisah-pisah maupun dilakukan secara simultan untuk menghemat waktu, energi dan biaya. Hal yang harus diperhatikan dalam proses simultan ini adalah pemilihan zat-zat yang akan digunakan di dalam proses agar fungsi dari dari masing-masing zat dapat saling mendukung dan tidak saling menghambat. Proses yang dapat digabungkan yaitu : proses hilang kanji dengan oksidator H 2 O 2 , pemasakan dengan NaOH, serta pengelantangan dengan H 2 O 2 . Zat-zat yang digunakan dalam ketiga proses tersebut dapat saling mendukung daya kerja dari zat yang lain.

III. ALAT DAN BAHAN