PENDAHULUAN IMPLEMENTASI UU NO. 24 TAHUN 2007 TENTAN

IMPLEMENTASI UU NO. 24 TAHUN 2007 TENTANG PENANGGULANGAN BENCANA

I. PENDAHULUAN

Indonesia merupakan negara dengan tingkat kerawanan bencana alam tertinggi di Dunia, setidaknya demikianlah yang dinyatakan oleh United Nations International Stategy for Disaster Reduction Reduction UNISDR; Badan PBB untuk Strategi Internasional Pengurangan Risiko Bencana. Berbagai bencana alam terjadi di Indonesia mulai dari Kebakaran hutan, kekeringan, tanah longsor, banjir, letusan gunung berapi, gempa bumi dan tsunami. Berikut data yang dikeluarkan oleh United Nations International Stategy for Disaster Reduction UNISDR yang merangking Negara berdasarkan bencana alam meliputi tsunami, tanah longsor, banjir , gempa bumi, angin topan, dan kekeringan.  Bencana alam tsunami; Dari 265 negara Indonesia peringkat pertama dengan 5.402.239 orang terkena dampaknya. Mengalahkan Jepang 4.497.645 korban, Bangladesh 1.598.546 korban, India 1.114.388 korban, dan Filipina 894.848 korban.  Bencana alam tanah longsor; Dari 162 negara Indonesia peringkat pertama dengan 197.372 orang terkena dampaknya. Mengungguli India 180.254 korban, China 121.488 korban, Filipina 110.704 korban, dan Ethiopia 64.470 korban  Bencana alam gempa bumi. Dari 153 negara Indonesia meraih peringkat ketiga dengan 11.056.806 orang terkena dampaknya setelah Jepang 13.404.870 dan Filipina 12.182.454. Dua peringkat di bawah Indonesia adalah China 8.139.068 dan Taiwan masing-masing dengan 8.139.068 dan 6.625.479 korban.  Bencana alam banjir; Dari 162 negara Indonesia berada diurutan ke-6 dengan 1.101.507 orang yang terkena dampaknya. Peringkat sebelumnya berurutan diduduki oleh Bangladesh 19,279,960 korban, India 15.859.640, China 3.972.502, Vietnam 3.403.041, dan Kamboja 1.765.674.  Bencana alam angin topan; Ranking pertama dikuasai Jepang dengan 22.548.120 korban disusul oleh Filipina, China, India, dan Taiwan.  Bencana alam kekeringan; Peringkat pertama adalah negara China dengan 71,297,700 disusul India, Amerika Serikat, Pakistan, dan Ethiopia. LBH Padang | Roni Saputra 1 Oleh karena Indonesia menjadi salah satu negara dengan tingkat kerawanan bencana alam tertinggi, Indonesia musti mempunyai standar penanganan yang baik terhadap dampak bencana alam, baik mengantisipasi terjadinya bencana sebelum atau setelah terjadinya bencana. Belajar dari sejarah panjang kebencanaan yang terjadi di Indonesia, setidaknya saat ini sudah ada pola baru penanggulangan bencana dikeluarkannya Undang-Undang No. 24 tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana yang diikuti beberapa aturan pelaksana terkait, yaitu Peraturan Presiden No. 08 tahun 2008 tentang Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Peraturan Pemerintah PP No. 21 tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana, PP No. 22 tahun 2008 tentang Pendanaan dan Pengelolaan Bantuan Bencana, dan PP No. 23 tahun 2008 tentang Peran Serta Lembaga Internasional dan Lembaga Asing non Pemerintah Dalam Penanggulangan Bencana. Kebijakan tersebut kemudian ditindaklanjuti dengan pendirian Badan Nasional Penanggulangan Bencana BNPB dan dilengkapi dengan berbagai peraturan pelaksanaan. Namun yang terpenting dari itu, sejauh mana Daerah ProvinsiKabupatenKota mengimpementasikan aturan-aturan terkait dengan kebencanaan tersebut? . Setidak-tidaknya mengeluarkan kebijakan di tingkat daerah terkait dengan kebencanaan dan mengembangkan strategi dan operasi penanggulangan bencana sesuai dengan arah pengembangan kebijakan di tingkat nasional.

II. KERANGKA ATURAN PENGURANGAN RESIKO BENCANA