8 sifat yang bertentangan hingga akhirnya diperoleh suatu jawaban berupa identitas
tumbuhan yang diinginkan, dengan demikian si pemakai lebih memahami spesifikasi dari tumbuhan yang diamati. Menurut Randler 2008 setelah
menggunakan kunci determinsi, siswa menjadi terlatih lebih cermat dalam melakukan pengamatan dan menggali informasi. Dengan menggunakan kunci
determinasi, siswa memiliki panduan pegangan dalam proses pengamatan, sehingga lebih efisien dalam penggunaan waktu. Menurut Watson dan Miller
2009 menguasai kunci determinasi memudahkan siswa untuk mendapatkan informasi yang besar dan tahu cara untuk menyusun, membandingkan dan
menganalisis informasi tersebut, pada akhirnya siswa terangsang untuk belajar secara mandiri.
4. Pendekatan Jelajah Alam Sekitar JAS
Pendekatan JAS menekankan adanya interaksi antara siswa dengan objek belajar, sehingga melalui interaksi tersebut siswa dapat membangun sendiri
pengalaman belajarnya sesuai kemampuannya. Proses membangun pengalaman belajar tersebut yang akan menghasilkan ilmu. Menurut Marianti dan Kartijono
2005 pendekatan JAS adalah pembelajaran yang memanfaatkan lingkungan alam sekitar peserta didik baik lingkungan fisik, sosial, teknologi, maupun budaya
sebagai objek belajar biologi yang fenomenanya dipelajari melalui kerja ilmiah.Pendekatan pembelajaran JAS merupakan inovasi pembelajaran biologi
dan kajian ilmu yang bercirikan memanfaatkan lingkungan sekitar dan simulasinya sebagai sumber belajar melalui kerja ilmiah, serta diikuti pelaksanaan
belajar yang berpusat pada peserta didik Mulyani etal. 2008. Pendekatan JAS mengembalikan fitrah biologi sebagai ilmu alam, dimana
alam sebagai sumber belajar. Mempelajari alam secara langsung akan membuat siswa bersinggungan langsung dengan sumber belajar, sehingga pengetahuan
yang diperoleh akan lebih mudah disimpan siswa ke dalam otaknya. Menurut Mulyaningrum 2006 dengan aktivitas yang cukup dengan berinteraksi dengan
lingkungan, maka siswa akan memiliki pengalaman belajar yang lebih lama dalam ingatannya. Dengan dasar pendekatan JAS yang memanfaatkan lingkungan siswa,
pendekatan JAS efektif digunakan pada materi pelajaran biologi. Menurut Zulfah
2006 pendekatan JAS dapat meningkatkan kualitas pembelajaran yang ada didalam kelas. Dengan menggunakan pendekatan JAS akan mengharuskan siswa
untuk lebih aktif dalam kegiatan, karena pembelajaran akan berpusat pada siswa, sehingga diharapkan hasil belajar siswa akan meningkat. Hal ini sejalan dengan
Retnowati 2008 yang menyatakan bahwa dengan pendekatan JAS aktivitas dan hasil belajar siswa menjadi meningkat.
5. Materi Klasifikasi tumbuhan
Materi klasifkasi tumbuhan merupakan sub materi yang dipelajari di kelas VII. Standar kompetensi yang ditetapkan adalah memahami keanekaragaman
makhluk hidup. Kompetensi Dasar 6.2 mengklasifikasikan makhluk hidup berdasarkan ciri-ciri yang dimiliki. Indikator untuk pencapaian KD 6.2 adalah
kemampuan siswa mengidentifikasi tumbuhan, menggunakan kunci determinasi untuk mengklasifikasi tumbuhan. Ruang lingkup dari materi klasifikasi tumbuhan
meliputi tumbuhan paku, lumut, tumbuhan berbiji terbuka, dan tumbuhan berbiji tertutup.
B. Kerangka Berpikir
Kerangka berpikir dalam penelitian penggunaan kunci determinasi dengan pendekatan jelajah alam sekitar ditunjukkan pada Gambar 1.
Gambar 1. Kerangka berpikir penelitian penggunaan kunci determinasi dengan pendekatan jelajah alam sekitar
Kunci determinasi
Motivasi dalam belajar meningkat
Siswa mudah dalam belajar Siswa menemukan pengetahuannya sendiri
Materi klasifikasi