Aktivitas belajar Tinjauan Pustaka

2 Pengalaman masa lampau Pengalaman dan pengertian-pengertian yang telah dimiliki oleh siswa besar peranannya dalam proses hasil belajar. 3 Minat dan usaha Belajar dengan minat akan mendorong siswa belajar lebih baik daripada belajar tanpa minat. Namun demikian, minat tanpa adanya usaha yang baik maka belajar juga akan sulit berhasil. 4 Faktor fisiologis Kondisi badan siswa sangat berpengaruh dalam proses belajar. Kondisi badan yang lemah menyebabkan siswa kurang perhatian terhadap pelajaran. 5 Materi pelajaran yang menantang Pemberian materi yang menantang dapat merangsang rasa ingin tahu siswa sehingga siswa akan lebih aktif belajar. 6 Balikan dan penguatan Hal ini dilakukan oleh guru agar dapat mengetahui sejauh mana kemampuannya siswa dalam suatu hal, dimana letak kekuatan dan kelemahannya, sedangkan penguatan dilakukan agar siswa mengulangi perbuatan yang baik.

3. Kunci determinasi tumbuhan

Determinasi yaitu membandingkan suatu tumbuhan dengan satu tumbuhan lain yang sudah dikenal sebelumnya dicocokkan atau dipersamakan. Kunci determinasi adalah petunjuk yang digunakan untuk menentukan spesies tumbuhan menggunakan ciri yang bersifat spesifik yang tidak dimiliki oleh tumbuhan lainnya Wurianingrum 2007. Menurut Wijiyadi 2009 kunci determinasi adalah serangkaian pernyataan khusus yang sengaja dirancang untuk mengidentifikasi makhluk hidup yang sedang diteliti. Setiap pernyataan dapat dibuat dengan dua kemungkinan jawaban dan tiap jawaban mengarah pada pernyataan lainnya, hingga didapatkan satu jawaban. Kunci determinasi merupakan suatu alat yang diciptakan khusus untuk memperlancar dan mempermudah pelaksanaan pengidentifikasian tumbuh- tumbuhan oleh para siswa. Ciri-ciri tumbuhan disusun sedemikian rupa sehingga selangkah demi selangkah si pemakai kunci dipaksa memilih satu di antara dua 8 sifat yang bertentangan hingga akhirnya diperoleh suatu jawaban berupa identitas tumbuhan yang diinginkan, dengan demikian si pemakai lebih memahami spesifikasi dari tumbuhan yang diamati. Menurut Randler 2008 setelah menggunakan kunci determinsi, siswa menjadi terlatih lebih cermat dalam melakukan pengamatan dan menggali informasi. Dengan menggunakan kunci determinasi, siswa memiliki panduan pegangan dalam proses pengamatan, sehingga lebih efisien dalam penggunaan waktu. Menurut Watson dan Miller 2009 menguasai kunci determinasi memudahkan siswa untuk mendapatkan informasi yang besar dan tahu cara untuk menyusun, membandingkan dan menganalisis informasi tersebut, pada akhirnya siswa terangsang untuk belajar secara mandiri.

4. Pendekatan Jelajah Alam Sekitar JAS

Pendekatan JAS menekankan adanya interaksi antara siswa dengan objek belajar, sehingga melalui interaksi tersebut siswa dapat membangun sendiri pengalaman belajarnya sesuai kemampuannya. Proses membangun pengalaman belajar tersebut yang akan menghasilkan ilmu. Menurut Marianti dan Kartijono 2005 pendekatan JAS adalah pembelajaran yang memanfaatkan lingkungan alam sekitar peserta didik baik lingkungan fisik, sosial, teknologi, maupun budaya sebagai objek belajar biologi yang fenomenanya dipelajari melalui kerja ilmiah.Pendekatan pembelajaran JAS merupakan inovasi pembelajaran biologi dan kajian ilmu yang bercirikan memanfaatkan lingkungan sekitar dan simulasinya sebagai sumber belajar melalui kerja ilmiah, serta diikuti pelaksanaan belajar yang berpusat pada peserta didik Mulyani etal. 2008. Pendekatan JAS mengembalikan fitrah biologi sebagai ilmu alam, dimana alam sebagai sumber belajar. Mempelajari alam secara langsung akan membuat siswa bersinggungan langsung dengan sumber belajar, sehingga pengetahuan yang diperoleh akan lebih mudah disimpan siswa ke dalam otaknya. Menurut Mulyaningrum 2006 dengan aktivitas yang cukup dengan berinteraksi dengan lingkungan, maka siswa akan memiliki pengalaman belajar yang lebih lama dalam ingatannya. Dengan dasar pendekatan JAS yang memanfaatkan lingkungan siswa, pendekatan JAS efektif digunakan pada materi pelajaran biologi. Menurut Zulfah