Prosedur Penelitian METODOLOGI PENELITIAN

J = Jumlah peserta tes J A = Banyaknya peserta kelompok atas J B = Banyaknya peserta kelompok bawah B A = Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal dengan benar B B = Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal dengan benar = Proporsi peserta atas yang menjawab soal dengan benar = Proporsi peserta bawah yang menjawab soal dengan benar denganklasifikasi daya pembeda : D : 0,00 – 0, 20 : jelek D : 0,21 – 0, 40 : cukup D : 0,41 – 0,70 : baik D : Negatif : jelek Soal yang dipakai adalah soal yang memiliki daya beda ≥ 0,21.Soal yang termasuk kategori baik meliputi soal dengan nomor 6 ,10, 17, 19, 24, 28, 30, 31, 42, dan 44.Soal dengan kategori cukup meliputi soal dengan nomor 1, 2, 3, 4, 5, 8, 12, 13, 15, 20, 22, 23, 25, 29, 30, 35, 36, 37, dan 45.Soal dengan kategori jelek meliputi soal dengan nomor 7, 9, 14, 16, 18, 21, 26, 27, 33, 34, 38, 39, 40, 41, dan 43. Perhitungan daya pembeda dapat dilihat pada lampiran 13. 2 Reliabilitas Reliabilitas berhubungan dengan masalah kepercayaan. Instrumen yang baik adalah instrumen yang konsisten memberikan data yang sesuai dengan kenyataan, jika terdapat perubahan hasil, perubahan tersebut dapat dikatakan tidak berarti. Penghitungan realibilitas menggunakan rumus K-R 20 Arikunto 2007, yaitu : keterangan : r11 = Reliabilitas tes secara keseluruhan p = Proporsi subjek yang menjawab item dengan benar q = Proporsi subjek yang menjawab soal dengan salah q=1- p 14 ∑pq = Jumlah perkalian p dan q n = Banyaknya item S = Standar deviasi dari tes Selanjutnya harga r11 dibandingkan dengan r11 tabel S. Jika r11 hitung r tabel berarti instrumen reliabel. Soal yang dipakai dengan reliabilitas ≥ 0,41 Tingkat reliabel yaitu: Antara 0,81 – 1,00 : sangat tinggi Antara 0,61 – 0,80 : tinggi Antara 0,41 – 0,60 : cukup Antara 0,21 – 0,40 : rendah Antara 0,00 – 0,20 : sangat rendah Hasil perhitungan diperoleh nilai reliabilitas soal sebesar 0,813 r tabel 0,325 yang berarti soal yang diuji reliabel. Perhitungan reliabilitas disajikan pada Lampiran 16. 3 Validitas Validitas adalah derajat ketepatan antara data yang terjadi pada objek penelitian dengan data yang dapat dilaporkan Sugiyono 2006. Validitas dihitung menggunakan rumus korelasi product moment dengan angka kasar Arikunto 2007, yaitu : Σ Σ Σ Σ 2 Σ 2 Σ 2 Σ 2 keterangan : rxy : koefisien korelasi variabel X dan Y ∑X : jumlah skor item ∑Y : jumlah skor total N : banyaknya anggota kelompok yang diuji coba ∑XY : jumlah perkalian skor item dengan skor total ∑X² : jumlah kuadrat skor item ∑Y² : jumlah kuadrat skor total Pengujian harga koefisien korelasi dilakukan dengan membandingkan ke tabel r product moment. Soal dikatakan valid jika mempunyai harga korelasi r lebih besar dari r tabel pada taraf signifikansi 5 Arikunto 2007. Soal yang dipakai adalah soal dengan kategori valid.Soal dengan kategori valid adalah butir soal nomor 1, 2, 3, 4, 5, 6, 8, 10, 11, 12, 13, 15, 16, 17, 19, 20, 22, 23, 24, 25, 28, 29, 30, 31, 32, 35, 36, 37, 42, 44, dan 45.Soal dengan kategori tidak valid adalah butir soal nomor 7, 9, 14, 18, 21, 26, 27, 33, 34, 38, 39, 40, 41, dan 43. Perhitungan validasi dapat dilihat pada Lampiran 15. 4 Taraf kesukaran soal Rumus mencari taraf kesukaran adalah Arikunto 2007: Keterangan : P = taraf kesukaran B = banyaknya siswa menjawab benar soal tersebut JS = jumlah seluruh siswa yang mengikuti tes Dengan besaran koefisiensi taraf kesukaran sebagai berikut : 0,000 – 0,029 = sukar 0,030 – 0,069 = sedang 0,070 – 1,000 = mudah Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sukar. Soal yang terlalu mudah tidak merangsang siswa untuk mempertinggi usaha memecahkannya. Soal yang terlalu sukar menyebabkan siswa menjadi putus asa dan tidak mempunyai semangat mencoba lagi karena diluar jangkauannya. Soal yang digunakan termasuk kategori mudah 20 , kategori sedang 60 dan Kategori sukar 20 . Perhitungan tingkat kesukaran soal dapat dilihat pada Lampiran 14. Hasil perhitungan tingkat kesukaran soal dapat tersaji pada Tabel 1. 16 Tabel 1. Perhitungan Taraf Kesukaran Soal Taraf kesukaran Nomor soal Jumlah Mudah 1, 8, 9, 17, 29, 30, 33, 34, 35 9 sedang 2, 3, 5, 6, 7, 10, 12, 13, 14, 16, 17, 18 ,19, 20, 22, 23, 24, 25,26, 31, 36, 37, 40, 41, 42, 43, 44, 45. 28 sukar 4, 11, 15, 21, 27, 28, 32, 38, 39. 9 Berdasarkan hasil analisis butir soal, yang digunakan adalah soal yang memenuhi kriteria aspek validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran soal dan daya pembeda yang telah ditentukan. Butir soal yang dipakai berjumlan 30 butir meliputi soal nomor : 1, 2, 3, 4, 5, 8, 10, 11, 12, 13, 15, 16, 17, 19, 20, 22, 23, 24, 25, 28, 29, 30, 31, 32, 35, 36, 37, 42, 44, dan 45. 2. Tahap Pelaksanaan Pelaksanaan penelitian dilakukan dalam 3 tahap, yaitu :

a. Pertemuan pertama :

Pertemuan pertama dilaksanakan di dalam kelas dan di luar kelas, kegiatan yang dilakukan adalah : 1 Guru memberikan materi klasifikasi tumbuhan meliputi tumbuhan lumut, tumbuhan paku dan tumbuhan biji sebagai pengetahuan dasar siswa sebelum melakukan pengamatan di lapangan. 2 Setelah pemberian materi selesai, guru mengajak siswa keluar kelas dan membimbing siswa untuk berkumpul secara berkelompok sesuai kelompok yang telah dibuat. 3 Guru meminta salah seorang siswa untuk membagikan LKS, kunci determinasi, dan panduan identifikasi. 4 Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yaitu untuk melakukan identifikasi tumbuhan menggunakan kunci determinasi. 5 Guru memberikan contoh penggunaaan kunci determinasi dengan cara melakukan pengamatan terhadap salah satu tumbuhan. 6 Guru meminta siswa untuk memulai kegiatan. 7 Guru membimbing siswa selama kegiatan identifikasi tumbuhan. 8 Guru meminta siswa untuk melanjutkan pengamatan pada pertemuan yang akan datang. 9 Guru menjelaskan kegiatan pada pertemuan yang akan datang, yaitu melanjutkan pengamatan dan dilanjutkan diskusi.

b. Pertemuan kedua :

Pertemuan kedua dilakukan di luar kelas, kegiatan yang dilakukan adalah : 1 Guru meminta siswa untuk berkumpul sesuai kelompok masing-masing. 2 Guru meminta siswa untuk melanjutkan kegiatan pengamatan seperti padapertemuan yang lalu. 3 Guru meminta perwakilan dari masing-masing kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi mereka didepan kelas, dan kelompok lain menanggapi. 4 Setelah kegiatan diskusi selesai, guru bersama siswa menarik kesimpulan dari kegiatan yang telah dilakukan.

c. Pertemuan ketiga :

Pertemuan ketiga dilakukan didalam kelas, pada pertemuan ini dilakukan post test untuk mengetahui keefektifan pembelajaran. 3. Tahap analisis hasil pembelajaran Setelah penelitian selesai dilakukan analisis terhadap hasil pembelajaran, aktifitas siswa, tanggapan siswa, dan tanggapan guru, kemudian diambil kesimpulan berdasarkan hasil yang telah dicapai.

F. Metode Pengumpulan Data

Jenis dan cara pengambilan data adalah sebagai berikut: 1. Hasil belajar siswa diambil dengan memberikan evaluasi pada akhir pembelajaran dan menggunakan LKS. 2. Aktivitas siswa diambil setiap kali pertemuan dengan pengamatan yang dicatat pada lembar observasi. 3. Tanggapan siswa dan tanggapan guru terhadap pembelajaran diambil menggunakan angket pada akhir pembelajaran. 18

G. Metode Analisis Data

1. Hasil belajar siswa dianalisis dengan cara : a. perhitungan nilai post test : +, -. 0 12 3+ + 0 40. 5 100 b. Perhitungan nilai LKS dengan cara : 9: 0 9: 12 ;3+ + 0 .0. 5 100 c. Menghitung nilai akhir dengan cara : 1 9: 2 1 3+ 3 5 100 d. Menentukan presentase ketuntasan siswa secara klasikal dengan rumus : :+-11 Σ ;+121 1 ? 65 Σ +- - 5 100 2. Aktivitas siswa dianalisis dengan cara : a. Menghitung kegiatan yang dilakukan siswa dalam pembelajaran n b. Menghitung seluruh kegiatan yang seharusnya dilakukan siswa N c. Menghitung nilai aktivitas siswa a dalam pembelajaran dengan rumus : 1 5 100 Persentasi kriteria keaktifan siswa Arikunto 2002 : 80 - 100 = sangat tinggi 60 - 79,9 = tinggi 40 - 59,9 = sedang 20 - 39,9 = rendah 0 - 19,9 = sangat rendah 3. Analisis data tanggapan guru Data tanggapan guru terhadap kegiatan yang dilangsungkan dianalisis secara deskriptif 4. Analisis data tanggapan siswa