Tujuan Penelitian Pada dasarnya penelitian ini bertujuan untuk:
Azwar 2012, menyatakan bahwa kualitas layanan bersifat multidimensional, yaitu kualitas menurut pemakai layanan kesehatan dan menurut penyedia jasa
layanan kesehatan. Dari segi pemakai jasa pelayanan, kualitas pelayanan terutama berhubungan dengan ketanggapan dan kemampuan petugas dalam hal ini klinik
kesehatan dalam memenuhi kebutuhan pasar dan komunikasi pasien termasuk di dalamnya sifat ramah, bantuan personil dan kesungguhan. Lebih lanjut dari pihak
penyedia jasa dalam hal ini klinik kesehatan, kualitas pelayanan terkait pada pemakaian yang sesuai dengan perkembangan ilmu dan teknologi. Secara umum
dapat dirumuskan bahwa batasan pelayanan kesehatan yang bermutu adalah pelayanan kesehatan yang dapat memuaskan setiap pemakai jasa sesuai dengan
tingkat kepuasan rata-rata penduduk, serta penyelenggaraannya sesuai dengan kode etik dan standar yang telah ditetapkan.
Supranto 2011 mengemukakan kualitas pelayananjasa merupakan suatu cara
perusahaan jasa untuk tetap dapat unggul bersaing adalah memberikan jasa dengan kualitas yang lebih tinggi dari pesaingnya secara konsisten. Keunikan
suatu produk jasa adalah tergantung dari keunikan serta kualitas yang diperlihatkan oleh jasa tersebut, apakah sudah sesuai dengan harapan dan
keinginan konsumen. Definisi mengenai kualitas layanan mungkin berbeda, namun secara khusus
definisi tersebut meliputi hal dalam menentukan apakah layanan yang dirasakan sesuai dengan harapan pelanggan Etgar dan Galia, 2009.
Sedangkan Kotler 2009 mengatakan bahwa kualitas pelayanan harus dimulai dari kebutuhan pelanggan dan
berakhir pada persepsi pelanggan, persepsi pelanggan tentang kualitas pelayanan ke pelanggan merupakan salah satu penentu keberhasilan pemasaran.
Dari beberapa pendapat di atas dapat saya simpulkan bahwa kualitas pelayanan adalah suatu cara perusahaan untuk bersaing dalam mengungulkan perusahaannya
dalam bidang pelayanan jasa, dimana seluruh pegawai dalam perusahaan tersebut harus ikut seta dalam melakukan pelayanan kepada konsumen yang melakukan
interaksi pada perusahaan tersebut.
1. Komponen-komponen kualitas pelayanan Menurut Pasuraman dalam Lupiyoadi 2006, ada lima komponen yang
digunakan untuk mengevaluasi kualitas pelayanan jasa, yaitu: a.
Tangible berwujud Kemampuan suatu perusahaan dalam menunjukan eksistensinya kepada pihak
eksternal. Penampilan dan kemampuan sarana dan prasarana fisik perusahaan yang dapat diandalkan keadaan lingkungan sekitarnya merupakan bukti nyata
dari pelayanan yang diberikan oleh pemberi jasa. Hal ini meliputi fasilitas fisik, perlengkapan dan peralatan yang digunakan, serta penampilan pegawainya.
b. Reliability kehandalan
Kemampuan perusahaan untuk memberikan pelayanan sesuai yang dijanjikan secara akurat dan terpercaya. Kinerja harus sesuai dengan harapan konsumen
yang berarti ketepatan waktu, pelayanan yang sama untuk semua konsumen tanpa kesalahan, sikap yang simpatik, dan dengan akurasi yang tinggi.
c. Responsiveness ketanggapan
Suatu kebijakan untuk membantu dan memberikan pelayanan yang cepat dan tepat kepada konsumen, dengan penyampaian informasi yang jelas.
Membiarkan konsumen menunggu persepsi yang negatif dalam kualitas pelayanan.
d. Assurance jaminan dan kepastian
Pengetahuan, kesopansantunan, dan kemampuan para pegawai perusahaan untuk menumbuhkan rasa percaya para konsumen kepada perusahaan. Hal ini
meliputi beberapa komponen antara lain komunikasi, kredibilitas, keamanan, kompetensi, dan sopan santun.
e. Emphaty perhatian
Memberikan perhatian yang tulus dan bersifat individual atau pribadi yang diberikan kepada para konsumen dengan berupaya memahami keinginan
konsumen. Dimana suatu perusahaan diharapkan memiliki pengertian dan pengetahuan tentang konsumen, memahami kebutuhan konsumen secara
spesifik, serta waktu pengoperasian yang nyaman bagi konsumen.