2.2.5. Pendekatan Cambridge atau Marshall Equation
Marshall memandang persamaan Fisher dengan sedikit berbeda. Marshall tidak menekankan pada perputaran uang velocity dalam suatu periode melainkan pada
bagian pendapatan GNP yang diwujudkan dalanm bentuk uang kas Prasetyo,2009:126. Dalam hal ini tingkat kesejahteraan masyarakat mempengaruhi
permintaan uang. Marshall memformulasikan pendekatan ini dengan persamaan: M = k
PO ………………………………… 2.3 = kY
dimana M= permintaan uang, Y = PO = Pendapatan nominal, dan k = 1V. Secara matematis formulasi Marshall ini sama dengan formulasi Irving Fisher, namun
implikasinya berbeda. Marshall memandang bahwa individumasyarakat selalu menginginkan sebagian proporsi tertentu dari pendapatan Y diwujudkandalam
bentuk uang kas yang dinyatakan dengan k. Sehingga kY merupakan keinginan individumasyarakat akan uang kas Md. Secara matematis dapat diformulasikan
sebagai beikut: Md = kPO = kY ………………………………… 2.4
Dimana Md = permintaan uang kas Dengan formulasi tersebut teori Marshall merupakan awal dari teori permintaan
akan uang. Teori ini masih terdapat kelemahan di dalamnya Nopirin, 1992: 116. Kelemahan pertama adalah bahwa dalam kenyataannya V tidaklah tetap. Kelemahan
kedua, bahwa teori klasik mengabaikan pengaruh tingkat bunga terhadap permintaan uang. Teori kuantitas uang menganggap bahwa permintaan akan uang kas tidak
dipengaruhi oleh tingkat bunga sebab motif utama memegang uang adalah untuk transaksi yang besarnya tergantung dari pendapatan.
2.2.6. Teori Keynesian
Keynes dalam teorinya tentang permintaan akan uang membedakan antara motif transaksi, berjaga-jaga serta spekulasi. Adapun penjelasan dari ketiga motif tersebut
ialah sebagai berikut. 1. Motif Transaksi, yaitu kebutuhan uang untuk meningkatkan transak si dan
memenuhi kebutuhan hidup artinya semakin tinggi tingkat transaksi maka semakin tinggi kebutuhan masyarakat akan uang.
2. Motif Berjaga-jaga, yaitu mengantisipasi keadaan masa depan yang penuh ketidakpastian uncertainty, maka perlu mempersiapkan dengan sejumlah
uang untuk berjaga-jaga seandainya menghadapi masalah seperti sakit, meninggal, kecelakaan, bencana alam dan sebagainya.
3. Motif Spekulasi, yaitu mengambil pilihan bentuk kekayaan yang memberikan keuntungan baik secara finansial maupun sosial
2.2.7. Pengukuran Kuantitas Uang