HUBUNGAN TIPE KEPRIBADIAN DENGAN RELAPSE NGELEM PADA ANAK JALANAN USIA 10-18 TAHUN DI KOTA MALANG

BAB I
PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang
Anak jalanan adalah anak yang sebagian besar menghabiskan sebagian besar

waktunya untuk melakukan kegiatan hidup sehari-hari di jalanan, mencari nafkah atau
berkeliaran dijalan-jalan atau tempat umum lainnya (Sudarsono, 2009). Pengertian
anak jalanan menurut dinas sosial propinsi DIY tahun 2010 adalah anak yang
melewatkan atau memanfaatkan waktunya dijalanan sampai dengan umur 18 tahun.
Anak jalanan adalah anak yang penampilannya kebanyakan kusam dan pakaian tidak
terurus, mobilitasnya tinggi Departemen Sosial RI, 2005.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2008 menyebutkan
terdapat 154.861 jiwa anak jalanan, pada tahun 2009 terdapat 230.000 anak jalanan,
pada tahun 2010 jumlah anak jalanan di Indonesia diperkirakan mencapai 200.000
anak jalanan dan Menurut Menteri Sosial Salim Segaf Al-Jufri menyatakan bahwa
pada tahun 2014 jumlah anak jalanan secara nasional 230.000. Jumlah anak jalanan di
wilayah Jawa Timur untuk tahun 2012 laki-laki 2.262 anak jalanan dan perempuan
608 anak jalanan, jumlah keseluruhan 2.870 anak jalanan. Data Seksi Rehabilitasi
Sosial Dinas Sosial Kota Malang menyebutkan, total anak jalanan di Kota Malang

tahun 2014 berjumlah 548 anak.
Anak-anak jalanan sering melakukan tingkah laku yang meresahkan masyarakat,
salah satu tingkah lakunya yaitu tingkah laku agresi. Perilaku agresi yang muncul ini
disebabkan karena adanya tekanan-tekanan dari lingkungan dan ketidak berdayaan
serta ketidakmampuan anak untuk menangani permasalahan-permasalahannya yang

1

2

menimbulkan perasaan frustrasi di dalam diri anak, pada anak yang memiliki tipe
kepribadian tertentu yang tidak tahan terhadap perubahan berpotensi dengan perilaku
ngelem Moci (2013). Eysenck dalam teori kepribadiannya membagi tipe keprbadian
menjadi bagian-bagian yang bergerak secara kontinum (dimensional) Nasution
(2004).
Faktor pencetus kekambuhan yang utama adalah rendahnya komitmen untuk
pulih yang tergantung pada kondisi psikologis dan kepribadian tertentu (BNN, 2009).
seseorang yang telah berhenti menggunakan narkoba diharapkan memiliki kondisi
psikologis yang baik, diantaranya ditandai dengan psychological well-being yang baik.
maka tidak akan mudah untuk terjerumus menggunakan narkoba kembali atau

mengalami kekambuhan. Penelitian Marina, dkk (2000) menyatakan bahwa disamping
faktor teman sebaya, faktor lain yang turut berperan dalam mekanisme
penyalahgunaan NAPZA adalah faktor dari dalam diri yaitu kepribadian. Kepribadian
merupakan salah satu faktor etiologik dan konsisten, kepribadian merupakan faktor
predisposisi pada terjadinya penggunaan NAPZA. Kepribadian turut menentukan
terjadinya penyalahgunaan obat, sebagai contoh, kepribadian dapat menentukan
apakah seseorang bergabung dengan kelompok penyalahgunaan obat, apakah ikut
mencoba obat tersebut dan apakah seseorang menggunakan obat tersebut lebih lanjut
Eysenck, 1997(dalam Prawira, 2012).
Faktor kepribadian berasal dari diri seseorang, yang memiliki pengaruh besar
dalam menentukan seseorang untuk mencoba dan mengkonsumsi lem, kepribadian
merupakan bagaimana individu tampil dan menimbulkan kesan bagi individu lain
atau organisasi yang dinamis dari sistem psikofisik individu yang menentukan tingkah
laku dan pemikiran individu secara khas sehingga mereka dapat menyesuaikan diri
dengan lingkungannya Sunaryo (2004).

3

Kepribadian individu dapat dibedakan antara dua sisi yaitu introvert dan extrovert.
Kepribadian Extrovert adalah kecendrungan seseorang untuk mengarahkan perhatian

keluar dari dirinya, sehingga segala minat, sikap, keputusan yang diambil lebih
ditentukan oleh peristiwa yang terjadi di luar dirinya. Tipe kepribadian introvert adalah
seseorang yang cenderung untuk menarik diri dari lingkungan sosialnya (Djaali,
2012). Nurul Fitrianti

2011 dalam peneitiannya sebanyak 70 responden, 34%

responden yang memiliki kematangan emosi dan self-efficiency berperilaku relapse
narkoba.
Napza (Narkotika, Psikotropika, dan Zat adiktif lain) adalah obat, jika diminum,
dihisap, dihirup, ditelan, atau disuntikkan, berpengaruh pada kerja otak. Napza dapat
menyebabkan rasa ketergantungan, jika mengurangi atau berhenti menggunakan
napza akan timbul gejala putus napza (sakau). Napza dapat mengubah suasana hati dan
perilaku pengguna, penyalahgunaan napza berhubungan dengan kejahatan dan
perilaku asosial lain yang mengganggu suasana tertib dan aman (Martono, 2006).
Berdasarkan data Badan Narkotika Nasional (BNN) tahun 2013 jumlah
pengguna napza di Jawa Timur mencapai 3.202 orang. Jumlah pengguna napza di Jawa
Timur mendapat peringkat dua di bawah Jakarta sebanyak 5.086 orang. Sedangkan
peringkat ketiga adalah Sumatera Utara sebanyak 2.302 orang, lalu disusul Banten
2.027 orang, dan Sumatera Selatan sebanyak 1.314 orang. Pengguna narkoba di

Kabupaten Malang sesuai data statistik mencapai 2.000 orang, dan diprediksi terus
bertambah setiap tahunnya.
Seiring dengan pengalaman Hernan Crispo, berdasarkan data KKSP dari hasil
survey terhadap kebiasaan anak jalanan ngelem, 68,7% anak jalanan ngelem dan
dilakukan hingga sekarang, dengan mengambil sampel pada tiga lokasi titik
dampingan yakni Terminal Amplas, Pasar Petisah/Jl. Gajah Mada dan Jl. Juanda/Sp,

4

Istana Plasa. Menurut penelitian YCAB (2008) tentang anak jalanan di Jakarta bahwa
30,2% anak jalanan ngelem. 73% responden dalam penelitian di Afrika Selatan tahun
2011 menunjukkan responden relapse ngelem, 13,6% relapse dalam waktu 0-3 minggu,
6,8% relapse dalam waktu satu bulan, 34,1% relapse dalam waktu 2-3 bulan, 15,9%
relapse dalam waktu satu tahun dan sisanya relapse dalam waktu dua tahun atau lebih,
relapse ngelem dalam penelitian ini disebabkan karena family support, teman sebaya,
lingkungan dan keluar dari tempat treathment. Usia ngelem termuda sekitar 7 tahun,
hal ini terjadi karena lem mudah didapat, dan lemahnya faktor pengawasan keluarga.
Berdasarkan studi pendahuluan relapse ngelem juga terjadi pada anak jalanan dikota
malang 43 anak jalanan. Kenakalan anak jalanan berperilaku ngelem sering terjadi
namun jarang disadari dan diketahui oleh orang tua. Efek yang ditimbulkan pusing,

halusinasi ringan, mual dan muntah (Suyanto, 2010). Kembalinya ngelem pada
seseorang sering disebabkan karena keluhan-keluhan seperti, crafing, frustasi, susah
konsentrasi atau cemas (Al’Absi, 2006).
Ngelem

termasuk

narkoba

karena

terdapat

kandungan

Toluene,

dalam Lampiran II Undang-Undang No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika (UU
Narkotika), merupakan salah satu jenis prekursor narkotika. Prekursor narkotika
adalah zat atau bahan pemula atau bahan kimia yang dapat digunakan dalam

pembuatan narkotika yang dibedakan dalam tabel sebagaimana terlampir dalam UU
Narkotika (Pasal 1 angka 1 UU Narkotika). Dalam lem terdapat berbagai jenis bahan
kimia diantaranya volatile hidrokarbon (toluene aceton, alifatik acetat, benzine, petroleum
naftat, perklorethylen, trikloretane, karbontetraklorida). Selain berisi volatile hidrokarbon, juga
mengandung diethyleter, kloroform, nitrous oxyda, macam-macam aerosol, insektiside.
Bahan-bahan yang terdapat dalam lem bersifat menekan system susunan saraf
pusat (SSP depressant) yang sebanding dengan efek alkohol meskipun gejalanya

5

berbeda, dapat menimbulkan kehilangan kesadaran. Lamanya efek ini sekitar 15
menit sampai beberapa jam. Jika dosisnya petroleum dan toluene besar, akan
menimbulkan kejang-kejang, koma, dan bahkan kematian. Kematian bisa terjadi
kerena kecelakaan, seperti kesulitan bernafas sewaktu menghirup lem yang berada di
kantong plastik, karene ketika menghirup telah kehilangan kesadaran. Efek akut
bahan ini serupa berupa euforia ringan, mabuk, pusing kepala dan sesudah itu ia akan
merasa seperti fly (melayang). Saat seperti inilah pengguna akan melakukan tindakan
antisosial dan tindakan impulsive dan agressif. Jika berkelanjutan maka akan timbul
gejala psikotik akut seperti eksitasi, dis-orientasi, halusinasi dengan kesadaran berkabut,
bahkan amnesia (Nirmala, 2012).

Ngelem adalah istilah untuk menghirup aroma dari bahan lem biasanya lem
untuk menempel ban sepeda atau untuk merekatkan bahan kayu Kompasiana (2013).
Kebanyakan anak-anak tidak mengetahui risiko menghirup gas yang mudah menguap
ini. Meskipun hanya dihirup dalam satu waktu pendek, ngelem dapat mengganggu
irama jantung dan menurunkan kadar oksigen, keduanya dapat menyebabkan
kematian. Penggunaan regular akan mengakibatkan gangguan pada otak, jantung,
ginjal dan hepar (Moci, 2013).
Hasil studi pendahuluan pada tanggal 02 Januari 2014 yang dilakukan peneliti
di Klayatan, fly over Gadang, Tanjung dan Kendalsari Kota Malang dengan cara survey
lapangan didapatkan jumlah anak jalanan yang berperilaku ngelem yaitu 41 anak, 10
anak berhasil berhenti ngelem dan 31 anak relapse ngelem, 9 anak jalanan ngelem
karena lari dari masalah dan kebosanan, 4 anak yang berperilaku ngelem dikarenakan

6

ingin diterima dikelompok barunya. 5 anak jalanan yang berperilaku ngelem diajarkan
oleh anak-anak jalanan yang telah lebih dahulu tinggal di jalanan. 4 anak jalanan
ngelem karena menyenangkan, 4 anak jalanan ngelem karena ingin seperti temannya,
5 anak jalanan ngelem karena coba-coba, 5 anak jalanan relapse ngelem dikarenakan
faktor pengaruh dari teman, 8 anak jalanan memiliki rasa keingintahuan yang besar

untuk mencoba lagi ngelem, tanpa sadar atau berpikir panjang mengenai akibatnya.
Kesulitan 9 anak jalanan untuk berhenti karena temannya masih ngelem, setiap
mereka melihat temannya ngelem mereka tidak bisa menahan untuk memakai
kembali, 5 anak jalanan relapse ngelem karena lari dari masalah, dan 4 anak jalanan
relapse ngelem karena menghilangkan kebosanan, 5 anak jalanan berhasil berhenti
ngelem karena teman meninggal akibat dari kebiasaan ngelem. 3 anak jalanan
berhenti ngelem karena sesak napas dan 2 anak jalanan berhenti ngelem karena jarang
ikut berkumpul dengan teman yang masih memakai lem.
Dalam penelitian ini peneliti memfokuskan tipe kepribadian anak jalanan yang
mengkonsumsi kembali (relapse) ngelem, dimana sasaran dalam penelitian ini adalah
anak jalanan di Kota Malang.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat diangkat rumusan masalah
sebagai berikut: “Apakah ada hubungan antara tipe kepribaian dengan relapse ngelem
pada anak jalanan di Kota Malang”.
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui hubungan antara tipe kepribadian dengan relapse ngelem
pada anak jalanan di Kota Malang.


7

1.3.2 Tujuan Khusus
1. Mengidentifikasi tipe kepribadian pada anak jalanan di Kota Malang.
2. Mengidentifikasi relapse ngelem pada anak jalanan di Kota Malang.
3. Mengidentifikasi hubungan tipe kepribadian dengan relapse ngelem pada anak
jalanan di Kota Malang.
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Bagi Peneliti
Hasil penelitian ini dapat menambah ilmu pengetahuan mengenai tipe
kepribadian dan relapse ngelem pada anak jalanan sekaligus sebagai pengalaman dalam
bidang pendidikan dan informasi bagi peneliti dalam melakukan penelitian
selanjutnya.
1.4.2

Bagi Institusi Pendidikan
Dapat digunakan sebagai bahan informasi dan edukasi mengenai hubungan

tipe kepribadian dengan perilaku ngelem pada anak jalanan di Kota Malang.
1.4.3


Bagi Perawat
Hasil penelitian ini dapat memberikan masukan dalam upaya peningkatan

mutu pelayanan keperawatan sehingga tim pemberi asuhan keperawatan dapat lebih
memahami usia anak sebagai usia yang sangat rentan terhadap perilaku menyimpang
salah satunya penyalahgunaan narkoba yang lebih spesifik pada perilaku ngelem.
1.4.4

Bagi Masyarakat
Hasil penelitian ini diharapkan mampu membuka wawasan masyarakat

Malang akan bahaya ngelem bagi kesehatan, selain itu, membarikan kesadaran bagi
anak untuk berhenti ngelem.

8

1.5 Keaslian Penelitian
1.


Menurut penelitian Perdana (2012) Motivasi Berhenti Menggunakan Narkoba
pada Anak Jalanan Pengguna Narkoba Berdasarkan Teori Abraham Maslow
didapatkan adanya faktor penyebab menjadi anak jalanan antara lain reaksi
frustasi negatif, perasaan egois atau emosi pada anak, adanya kehendak ingin
bebas, rasa keingintahuan, faktor keluarga, teman sebaya dan lingkungan.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi,
yang merupakan suatu pendekatan dengan berorientasi untuk memahami,
menggali, dan menafsirkan arti dari peristiwa-peristiwa. Subyek penelitian 3 anak
jalanan yang diasuh oleh (JKJT) Jaringan Kemanusiaan Jawa Timur, penggalian
data dengan cara wawancara yang dibagi menjadi primer dan skunder, observasi
dan dokumentasi. Hasil yang telah diperoleh selama penelitian, subyek 1 berhenti
mengunakan narkoba karena adanya kebutuhan sosial dari ibunya. Ibunya tidak
menganggap subyek 1 anak lagi apabila masih menggunakan narkoba. Subyek 2
berhenti menggunakan narkoba karena adanya kebutuhan sosial dari
lingkungannya. Subyek 2 dijauhi atau bisa dibilang dimusuhi oleh teman-teman
JKJT dan relawan-relawan JKJT membuat subyek 2 termotivasi untuk berhenti
menggunakan narkoba. Subyek 3 berhenti menggunakan narkoba karena
kebutuhan keamanan. Subyek 3 merasa takut tertangkap dengan teman-teman
pimpinan JKJT yang berprofesi sebagai polisi. Perbedaan penelitian terdebut
dengan penelitian ini terletak pada variabel independen tipe kepribadian, waktu
dilakukan pada bulan Maret 2015, tempat penelitian di Kota Malang, dan teknik
pengambilan sample menggunakan total sampling.

2.

Penelitian yang dilakukan oleh Beta (2010) Hubungan Tipe Kepribadian dengan
Sikap Remaja Pria Tentang Merokok di SMAN1 Surakarta. Jenis penelitian ini

9

adalah observasional dengan rancangan cross sectional. Responden dalam
penelitian ini sebanyak 60 siswa yang berasal dari kelas 1 dan 2 yang dipilih
dengan Cluster Random Sampling. Instrumen dalam penelitian ini adalah kuisioner.
Teknik analisis yang digunakan adalah uji statistik kolerasi regresi linier dengan
nilai t=0,63. Berdasarkan hasil oleh data diperoleh p=0,05 dengan tingkat
kepercayaan 95% maka Ho ditolak. Tidak terdapat hubungan yang secara
statistik signifikan antara tipe kepribadian dengan sikap remaja pria tentang
merokok di SMAN1 Surakarta. Perbedaan penelitian tersebut dengan penelitian
ini terletak pada variabel dependen relepse ngelem, waktu dilakukan pada bulan
Maret 2015, tempat penelitian di Kota Malang, dan teknik pengambilan sample
menggunakan total sampling.
3.

Penelitian yang dilakukan oleh Murni Tamrin (2013) Perilaku Ngelem pada
Remaja di Kecamatan Paleteang Kabupaten Pinrang. Penelitian ini merupakan
penelitian

kualitatif

dengan

menggunakan

pendekatan

fenomenologi.

Pengumpulan data diperoleh dengan tiga cara, yaitu data primer yang diperoleh
dari hasil, Focus Group Discussion (FGD), wawancara mendalam (Indepth Interview)
dan Observasi secara langsung terhadap informan yang telah direkomendasikan
oleh salah satu remaja yang sampai saat ini melakukan aktivitas “inhalan” yang
bersedia untuk diwawancarai. Data yang diperoleh dianalisis dengan
menggunakan thematic analysis yang disajikan dalam bentuk narasi. Hasil
penelitian menunjukkan faktor yang mendorong remaja memulai perilaku inhalan
terdiri dari terdiri dari faktor internal, yaitu pengetahuan, sikap dan faktor
eksternal, yaitu keluarga, teman sebaya dan keterjangkauan lem. Sedangkan
faktor yang mendorong remaja mengalami ketergantungan juga terdiri dari faktor
internal, yaitu pengetahuan, sikap dan faktor eksternal, yaitu keluarga, teman

10

sebaya dan ketersediaan dan keterjangkauan lem. Perbedaan penelitian tersebut
dengan penelitian ini terletak pada variabel, waktu, tempat penelitian dan teknik
pengambilan sample.
4.

Penelitian yang dilakukan oleh Gany Noldi Ratta (2008) Dampak Psikologis
Ngelem pada Anak Jalanan. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan
menggunakan pendekatan fenomenologi. Subjek penelitian dua anak jalanan usia
dibawah 18 tahun, sedang mengkonsumsi lem. Pemilihan subjek penelitian
dilakukan secara purposive, metode pengambilan data dengan wawancara,
penelitian dilaksanakan pada tanggal 1 Mei 2008 sampai tanggal 24 juli 2008,
hasil penelitian dampak psikologi ngelem pada anak jalanan yaitu sering
melamun, berhayal, ketergantungan yang menerus, emosi tidak stabil, panic atau
cemas dan gugup dalam menghadapi masalah, sulit berpikir, sulit berkonsentrasi,
mudah lupa, tidak fokus dengan apa yang mereka lihat dan apa yang dialami.
Perbedaan penelitian tersebut dengan penelitian ini terletak pada variabel
dependen relepse ngelem, waktu dilakukan pada bulan Maret 2015, tempat
penelitian di Kota Malang, dan teknik pengambilan sample menggunakan total
sampling.

5.

Penelitian Hubungan Antara Tipe Kepribadian Terhadap Perilaku Merokok
pada Mahasiswa PSIK Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, yang dilakukan
oleh Budi Laksana (2011) penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif
dengen pendekatan cross sectional. Sampel pada penelitian ini adalah mahasiswa
PSIK UMY yang merokok. Teknik pengambilan sampel dengan total sampling (86
responden) yang sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi, pengambilan data
menggunakan

kuisioner

Chi-Square

test.

Hasil

penelitian

menunjukkan

kepribadian introvert presentasi tertinggi dalam perilaku merokok pada perilaku

11

sangat buruk dengan nilai 29,1% sedangkan kepribadian ekstrovert prosentase
tertinggi dalam perilaku merokok terdapat pada perilaku buruk dengan nilai 31,4
%, pada penelitian ini didapatkan nilai p=0,001 (p 0,005) dimana terdapat
hubungan antara tipe kepribadian dengan perilaku merokok pada mahasiswa
PSIK UMY. Perbedaan penelitian tersebut dengan penelitian ini terletak pada
variabel dependen relepse ngelem, waktu dilakukan pada bulan Maret 2015,
tempat penelitian di Kota Malang.
6.

Penelitian Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Kekambuhan Merokok di
Kecamatan Amalate, yang dilakukan oleh Rosdiana, Mappeaty dan Ida. Jenis
penelitian ini adalah penelitian observasional dengan pendekatan cross sectional.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh penduduk kecamatan tamalate,
sedang sampel penelitian dilakukan dengan purposive sampling. Dengan
menggunakan rumus lemeshow besar sampel dalam penelitian ini adalah 384
sampel. Data primer dalam penelitian ini adalah data yang diperoleh berdasarkan
wawancara langsung dengan responden yang terpilih dengan menggunakan
kuesioner. Data sekunder adalah data yang diperoleh melalui penelusuran
literatur dan data-data yang berasal dari instansi terkait serta hasil-hasil penelitian
sebelumnya. Analisa data yang dilakukan adalah analisis univariat, analisis
bivariat (uji chisquare) dan analisis multivariat (uji regresi logistik). dan hasilnya
disajikan dalam bentuk tabel dan narasi. Variabel persepsi terhadap ancaman
penyakit akibat rokok dan variabel persepsi manfaat berhenti merokok tidak
memberikan kontribusi terhadap kejadian kekambuhan merokok, sedangkan
variabel persepsi hambatan berhenti merokok, variabel kepercayaan diri, variabel
motivasi dan tingkat ketergantungan nikotin memberikan kontribusi terhadap
kejadian kekambuhan merokok. Dari hasil analisis multivariat dengan uji regresi

12

logistik mendapatkan bahwa variabel yang sangat berpengaruh terhadap kejadian
kekambuhan merokok adalah variabel kepercayaan diri dengan nilai (B) = 2,793
lebih besar dari variabel yang lain. Perbedaan penelitian tersebut dengan
penelitian ini terletak pada variabel independen tipe kepribadian, pengambilan
sample menggunakan total sampling, waktu dilakukan pada bulan Maret 2015,
tempat penelitian di Kota Malang.

HUBUNGAN TIPE KEPRIBADIAN DENGAN RELAPSE NGELEM
PADA ANAK JALANAN USIA 10-18 TAHUN DI KOTA MALANG

SKRIPSI
Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Mencapai Gelar Sarjana Keperawatan (S.Kep)
Pada Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Malang

NIKE ARDIYANTI
201110420311190

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2015
i

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat allah SWT, berkat rahmat dan
bimbingannya saya dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Hubungan Tipe
Kepribadian Dengan Relapse Ngelem Pada Anak Jalanan Usia 10-18 Tahun Di Kota
Malang“. Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana
keperawatan (S.kep) pada Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Malang.
Bersama ini perkenankanlah saya mengucapkan terimakasih sebesar-besarnya dengan
hati yang tulus kepada:
1.

Bapak Yoyok Bekti Prasetyo, M.kep, Sp.Kom. Selaku Dekan Fakultas Ilmu
Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.

2.

Ibu Nurul Aini, S.Kep. Ns, M.Kep. Selaku Ketua Program Studi Ilmu
Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.

3.

Ibu Sri Sunaringsih Ika Wardojo, SKM.,M.P.H. Selaku pembimbing I yang telah
sabar memberikan dorongan, motivasi, serta bimbingan dalam proses
penyusunan skripsi ini.

4.

Ibu Reni Ilmiasih, S.Kep., Ns., M.Kep., Sp.Kep.An. Selaku pembimbing II yang
telah memberikan bimbingaan, masukan, serta dorongan dalam penyusunan
skripsi ini.

5.

Ibu Dewi Baririet Baroroh, S.Kep., Ns. Selaku dosen wali Program Studi Ilmu
Keperawatan 2011 khususnya kelas E yang memberikan dukungan untuk
mengerjakan skripsi ini.

iv

6.

Seluruh dosen Program Studi Ilmu Keperawatan yang telah memberikan ilmuilmu yang sangat bermanfaat.

7.

Kedua orang tua dan seluruh keluarga saya yang selalu meberikan doa, support
dan motivasi selama ini, serta memberikan dukungan moril dan materi.

8.

Teman-teman PSIK 2011 semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan namanya
satu persatu yang turut membantu dalam menyelesaikan proposal skripsi ini.
Penulis hanya mampu berdoa semoga amal kebaikannya mendapat imbalan dan

diterima sebagai ibadah oleh ALLAH SWT. Penulis menyadari bahwa penyusunan
proposal skripsi ini masih banyak kekurangan yang disebabkan oleh keterbatasan
kemampuan dan pengetahuan yang penulis miliki, oleh karena itu ktritik dan saran
bersifat membangun sangat penulis harapkan. Semoga ALLAH SWT senantiasa
memudahkan

setiap

langkah-langkah

kita

menuju

kebaikan

dan

menganugerahkan kasih sayang-Nya untuk kita semua.

Malang, Mei 2015

Penulis

v

selalu

DAFTAR ISI
Halaman
Halaman Judul ................................................................................................................ i
Lembar Persetujuan ....................................................................................................... ii
Kata Pengantar ............................................................................................................... iii
Surat Pernyataan Keaslian Penelitian .......................................................................... v
Abstrak ............................................................................................................................ vi
Daftar Isi.......................................................................................................................... viii
Daftar Tabel .................................................................................................................... x
Daftar Gambar ............................................................................................................... xi
Daftar Lampiran ............................................................................................................. xii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ........................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................... 6
1.3 Tujuan Penelitian ...................................................................................... 6
1.3.1 Tujuan umum ............................................................................... 6
1.3.2 Tujuan Khusus ............................................................................. 7
1.4 Manfaat Penelitian .................................................................................... 7
1.5 Keaslian Penelitian .................................................................................... 8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Konsep Anak Jalanan ............................................................................... 13
2.1.1 Pengertian Anak Jalanan................................................................. 13
2.1.2 Jenis-Jenis Anak Jalanan ................................................................. 14
2.1.3 Faktor Penyebab Anak Menjadi Anak Jalanan............................ 15
2.1.4 Gaya Hidup Anak Jalanan .............................................................. 16
2.2 Konsep Kepribadian ................................................................................. 17
2.2.1 PengertianKepribadian .................................................................. 17
2.2.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepribadian ...................... 18
2.2.3 Faktor Kepribadian yang Mempengaruhi Ngelem .................... 19
2.2.4 Jenis-Jenis Tipe Kepribadian ........................................................ 19
2.2.5 Fungsi Tipe Kepribadian............................................................... 21
2.2.6 Perkembangan Kepribadian Individu ......................................... 21
2.2.7 Mekanisme Perkembangan Individu ........................................... 22
2.2.8 Faktor Pembentuk Kepribadian................................................... 28
2.2.9 Pembentuk Karakteristik Kepribadian ........................................ 29
2.3.0 Pengukuran Kepribadian............................................................... 33
2.3. Konsep Norkoba ..................................................................................... 34
2.3.1 Definisi Narkoba ........................................................................... 34
2.3.2 Jenis Narkoba ................................................................................ 34
2.3.3 Penyalahgunaan Narkoba ............................................................ 38
2.3.4 Faktor-Faktor Penyebab Penggunaan Narkoba ....................... 38
2.4 Konsep Ngelem ........................................................................................ 41
2.4.1 Cara Mengkonsumsi Ngelem ..................................................... 41
2.4.2 Efek Ngelem Bagi Kesehatan .................................................... 41
2.4.3 Jenis-Jenis Ngelem ....................................................................... 42
2.5 Konsep Relapse Ngelem ............................................................................ 43
2.5.1 Pengertian Relapse Ngelem ............................................................ 43
2.5.2 Penyabab Relapse Ngelem ............................................................. 43

viii

2.5.3 Faktor Kepribadian Penyebab Relapse ......................................... 44
2.5.6 Pengukuran Relapse Ngelem .......................................................... 45
BAB III KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN
3.1 Kerangka Konseptual .............................................................................. 46
3.2 Hipotesis Penelitian ............................................................................... 47
BAB IV METODE PENELITIAN
4.1 Desain Penelitian ..................................................................................... 48
4.2 Kerangka Kerja Penelitian ...................................................................... 49
4.3 Populasi, Tehnik Sampling dan Sampel Penelitian ............................. 50
4.3.1 Populasi Penelitian ........................................................................ 50
4.3.2 Tehnik Sampling ........................................................................... 50
4.2.3 Sampel Penelitian .......................................................................... 50
4.4 Variabel Penelitian .................................................................................... 50
4.4.1 Variabel Bebas (Independent) ................................................................. 50
4.2.3 Variabel Tergantung (Dependent) ............................................................ 51

4.5
4.6
4.7
4.8

Definisi Oprasional................................................................................... 51
Tempat dan Waktu Penelitian ................................................................ 51
Instrumen Penelitian .............................................................................. 51
Prosedur Pengumpulan Data dan Analisa Data ................................... 54
4.8.1 Pengumpulan Data ....................................................................... 54
4.8.2 Tahap Persiapan ............................................................................ 54
4.8.3 Tahap Pelaksanaan .................................................................................. 54
4.8.4 Tahap Pengumpulan Data ..................................................................... 54
4.8.5 Tahap Pengelolaan Data.......................................................................... 55

4.9 Analisa Data ............................................................................................. 55
4.9.1 Analisa Univariat ............................................................................. 55
4.9.2 Analisa Bivariat ................................................................................ 56
4.10 Etika Penelitia
..................................................................................... 57
4.10.1 Lembar Persetujuan Penelitian (informed Consent) ...................... 57
4.10.2 Tampa Nama(Anonimity) .............................................................. 58
4.10.3 Kerahasiaan (confiendentiality) ........................................................ 58
BAB V HASIL PENELITIAN DAN ANALISA DATA
5.1 Hasil Penelitian ......................................................................................... 59
5.1.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia Anak Jalanan ........ 60
5.1.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Tipe Kepribadian ........ 60
5.1.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Relapse Ngelem ............. 61
5.1.4 Cross Tabulating Tipe Kepribadian dengan Relapse Ngelem ..... 62
BAB VI HASIL PEMBAHASAN
6.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Tipe Kepribadian .................. 65
6.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Relapse Ngelem ............................... 68
6.3 Hubungan Tipe Kepribadian dengan Relapse Ngelem ......................... 70
6.4 Keterbatasan Penelitian .......................................................................... 72
6.5 Implikasi Keperawatan ............................................................................ 73
BAB VII PENUTUP
7.1 Kesimpulan ................................................................................................ 74
7.2 Saran ........................................................................................................... 74
7.2.1 Bagi Anak Jalanan ......................................................................... 74
7.2.2 Bagi Instansi Kesehatan ............................................................. 75
7.2.4 Bagi Keperawatan ......................................................................... 73
DAFTTAR PUSTAKA
..................................................................................... 76
ix

DAFTAR TABEL
Tabel
Tabel
Tabel
Tabel
Tabel
Tabel
Tabel

2.1 Interpretasi Skor Tipe Kepribadian .............................................................. 23
4.1 Definisi Operasional Variabel .................................................................. 41
4.2 Kisi-Kisi Pernyataan Kepribadian ............................................................ 42
4.3 Inter Prestasi Skor Tipe Kepribadian .................................................... 43
4.3 Penghitungan Skor Relapse Ngelem ......................................................... 43
5.1 Distribusi Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ........................ 60
5.2 Cross Tabulating Tipe Kepribadian dengan Relapse Ngelem .................. 62

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Kerangka Konsep ................................................................................... 36
Gambar 4.1 Kerangka Kerja ....................................................................................... 39
Gambar 5.1 Distribusi Karakteristik Berdasarkan Tipe Kepribadian ................... 61
Gambar 5.1 Distribusi Karakteristik Berdasarkan Relapse Ngelem ........................ 62

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Lembar permohonan izin menjadi responden ................................... 80
Lampiran 2. Lembar persetujuan menjadi responden .............................................. 81
Lampiran 3. Lembar kuesioner tipe kepribadian ....................................................... 82
Lampiran 4. Lembar kuesioner relapse ngelem ........................................................... 83
Lampiran 4. Lembar data hasil penelitian .................................................................. 84
Lampiran 5. Lembar hasil cross tabulating .................................................................... 86
Lampiran 4. Lembar konsultasi .................................................................................... 88
Lampiran 5. Surat keterangan telah menyelesaikan penelitian ................................ 92
Lampiran 4. Lembar dokumenstasi ............................................................................. 93
Lampiran 4. Lembar curriculum vitae ........................................................................ 94

xii