Indeks Kemerataan jenis Bioprospeksi Tumbuhan Liar Edibel dalam Kehidupan Masyarakat di Sekitar Kawasan Hutan Gunung Salak

dan terendah di hutan produksi. Hal ini sangat berhubungan erat dengan jumlah jenis yang ditemukan di masing- masing ekosistem, semakin tinggi jumlah jenis maka akan semakin tinggi indeks keanekaragaman suatu jenis. Keanekaragaman jenis yang tinggi merupakan indikator dari kemantapan atau kestabilan dari suatu lingkungan pertumbuhan, dengan kata lain hutan alam merupakan tempat tumbuh yang mempunyai stabilitas lingkungan paling tinggi bagi pertumbuhan tingkat pancang, tiang maupun pohon dibandingkan tegalan dan hutan produksi. Menurut Odum 1993 bahwa keanekaragaman akan menjadi tinggi pada komunitas yang lebih tua dan rendah pada komunitas yang baru terbentuk. Kestabilan yang tinggi menunjukan tingkat kompleksitas yang tinggi, hal ini disebabkan terjadinya interaksi yang tinggi pula sehingga akan mempunyai kemampuan lebih tinggi dalam menghadapi gangguan terhadap komponen-komponennya.Selanjutnya Walter 1971 menyatakan, bahwa di dalam lingkungan yang tidak menunjukkan adanya faktor khusus, maka komunitas yang menduduki lingkungan yang bersangkutan akan menunjukkan tingkat keanekaragaman jenis yang tinggi. Disini nampak jelas, bahwa faktor fisiografi telah bertindak sebagai faktor khusus yang mempengaruhi keanekaragaman jenis tumbuhan yang hidup di atasnya.

3. Indeks Kemerataan jenis

Tabel 20. Nilai p hasil Anova indeks kemerataan jenis tumbuhan liar dan liar edibel untuk stiap tingkat pertumbuhan Kategori Tingkat Pertumbuhan Tumbuhan Liar Tumbuhan Liar Edibel Bawah 0.001 0.001 Pancang 0.444 0.364 Tiang 0.093 0.320 Pohon 0.286 0.079 Keterangan : berbeda nyata berdasarkan taraf nyata 5 Hasil analisis keragaman indeks kemerataan jenis tumbuhan liar maupun tumbuhan liar edibel berdasarkan tipe ekosistem Tabel 20 menunjukkan beda nyata masing- masing hanya terhadap tingkat bawah, tetapi tidak berbeda terhadap tingkat pancang, tiang dan pohon. H.Alam H.Produksi Semak Sawah Tegalan Ekosistem 0.70 0.72 0.74 0.76 0.78 0.80 0.82 0.84 0.86 0.88 0.90 0.92 Indeks Kemerataan Tumbuhan Liar bawah H.Alam H.Produksi Semak Sawah Tegalan Ekosistem 0.55 0.60 0.65 0.70 0.75 0.80 0.85 0.90 0.95 Indeks Kemerataan Tumbuhan Liar Edibel bawah Tabel 21. Rata-rata indeks kemerataan jenis tumbuhan liar dan liar edibel pada setiap tipe ekosistem untuk setiap tingkat pertumbuhan Tumbuhan Liar Tumbuhan Liar Edibel Tipe Ekosistem Bawah Pancang Tiang Pohon Bawah Pancang Tiang Pohon H.Alam 0.812 0.878 0.916 0.873 0.791 0.797 0.441 0.829 H.Produksi 0.774 0.962 0.579 0.700 0.708 0.593 0.347 0.480 Tegalan 0.829 0.763 0.796 0.882 0.808 0.553 0.694 0.870 Semak 0.820 - - - 0.740 - - - Sawah 0.879 - - - 0.878 - - - Rata-rata indeks kemerataan jenis tumbuhan liar tingkat bawah pada sawah lebih tinggi dibandingkan hutan alam dan hutan produksi. Indeks kemerataan di sawah relatif sama dengan semak dan tegalan. Sedangkan kemerataan pada hutan alam relatif sama dengan hutan produksi, semak, dan tegalan demikian halnya antara sawah, semak dan tegalan. Indeks kemerataan tumbuhan liar edibel pada sawah lebih tinggi dibandingkan hutan produksi, antara hutan produksi, hutan alam, tegalan, dan semak relatif sama. Dmikian halnya antara sawah, semak, hutan alam, dan tegalan Gambar 18. Gambar 18. Indeks kemerataan jenis tumbuhan liar a dan liar edibel b tingkat bawah pada setiap tipe ekosistem yang dinyatakan dalam rata-rata •, ± galat baku ? dan ± 95 simpangan baku - . Penyebaran jenis tumbuhan baik tumbuhan liar maupun liar edibel tertinggi pada sawah. Hal ini disebabkan pada sawah kondisi lingkungannya relatif homogen, terutama faktor penyinaran sehingga tumbuhan yang ada di lingkungan sawah dapat tumbuh lebih merata dibandingkan dengan ekosistem lainnya. Sebagai contoh tumbuhan tingkat bawah yang hidup di hutan alam, untuk jenis-jenis tumbuhan yang membutuhkan cahaya penuh tidak dapat tumbuh dan berkembang dengan baik pada a b kondisi ternaungi, sebaliknya tumbuhan yang tidak tahan cahaya, pada daerah-daerah terbuka pertumbuhan dan perkembangannya menjadi terhambat. Selain itu, karena adanya beberapa jenis pohon yang dapat mengeluarkan zat alelopot merupakan faktor penghambat untuk pertumbuhan jenis yang ada di bawah atau di sekitar pohon tersebut. Menurut Barbour et al. 1987, agihan individu setiap jenis disebut dengan kemerataan jenis atau ekuibilitas jenis. Kemerataan menjadi maksimum bila suatu jenis mempunyai jumlah individu sama. Kemerataan dan kekayaan jenis merupakan hal yang berbeda. meskipun keduanya sering berkorelasi positif. namun karena gradien lingkungan dapat menurunkan kekayaan jenis diserta peningkatan keanekaragaman. 4. Indeks Similaritas Hasil perhitungan indeks similaritas tumbuhan liar berdasarkan ekosistem pengamatan pada semua tingkat pertumbuhan disajikan pada Tabel berikut. Tabel 22. Indeks similaritas IS dan indeks desimilaritas ID tumbuhan liar untuk setiap tingkat pertumbuhan pada tipe ekosistem Indeks Similaritas IS HA1 HA2 HA3 HA4 HP1 HP2 HP3 HP4 SM1 SW1 TG1 TG2 TG3 TG4 HA1 x 0.41 0.35 0.28 0.56 0.32 0.17 0.15 0.38 0.24 0.35 0.13 0.07 0.06 HA2 0.59 x 0.57 0.54 0.29 0.43 0.29 0.29 0.19 0.06 0.17 0.24 0.19 0.18 HA3 0.65 0.43 x 0.55 0.25 0.35 0.26 0.25 0.16 0.04 0.11 0.16 0.13 0.09 HA4 0.72 0.46 0.45 x 0.20 0.31 0.23 0.28 0.13 0.03 0.11 0.19 0.18 0.16 HP1 0.44 0.71 0.75 0.80 x 0.35 0.18 0.17 0.56 0.41 0.52 0.15 0.10 0.10 HP2 0.68 0.57 0.65 0.69 0.65 x 0.42 0.34 0.26 0.13 0.20 0.37 0.16 0.19 HP3 0.83 0.71 0.74 0.77 0.82 0.58 x 0.49 0.17 0.03 0.13 0.28 0.20 0.15 HP4 0.85 0.71 0.75 0.72 0.83 0.66 0.51 x 0.13 0.01 0.10 0.27 0.30 0.23 SM1 0.62 0.81 0.84 0.87 0.44 0.74 0.83 0.87 x 0.52 0.58 0.15 0.10 0.10 SW1 0.76 0.94 0.96 0.97 0.59 0.88 0.97 0.99 0.48 x 0.58 0.05 0.04 0.05 TG1 0.65 0.83 0.89 0.89 0.48 0.80 0.87 0.90 0.42 0.42 x 0.21 0.14 0.12 TG2 0.87 0.76 0.84 0.81 0.85 0.63 0.72 0.73 0.85 0.95 0.79 x 0.48 0.48 TG3 0.93 0.81 0.87 0.82 0.90 0.84 0.80 0.70 0.90 0.96 0.86 0.52 x 0.54 TG4 0.94 0.82 0.91 0.84 0.90 0.81 0.85 0.77 0.90 0.95 0.88 0.52 0.46 x Indeks Desimilaritas ID Keterangan : HA=hutan alam, HP=hutan produksi, SM=semak, SW=sawah, TG=tegalan, 1=bawah, 2=pancang, 3=tiang, 4=pohon Tabel 22 menunjukkan, bahwa tipe ekosistem mempunyai kemiripan jenis tingkat bawah yang tinggi IS0.50 antara hutan alam dengan hutan produksi, hutan produksi dengan semak, hutan produksi dengan tegalan, semak dengan sawah, semak dengan tegalan dan sawah dengan tegalan. Sedangkan kemiripan antara hutan alam dengan semak, sawah dan tegalan, hutan produksi dengan sawah sangat rendah IS0.50. Indeks similaritas tertinggi ditunjukan antara sawah dan semak dengan tegalan IS = 0.48. Jenis tumbuhan liar tingkat pancang, tiang dan pohon antara hutan alam, hutan produksi mupun tegalan masing- masing menunjukan kemiripan jenis yang sangat rendah IS0.30. Berdasarkan hasil analisis pengelompokan Gambar 19, nampak dengan jelas bahwa jenis tumbuhan tingkat bawah pada semak, sawah dan tegalan dan hutan alam dengan hutan produksi masing- masing terdapat dalam satu kelompok dengan nilai jarak hubungan yang terdekat. Jenis tumbuhan liar tingkat pancang, tiang dan pohon masing- masing berada dalam satu kelompok berdasarkan ekosistemnya. Gambar 19. Dendrogram pengelompokan jenis tumbuhan liar pada berbagai tingkat pertumbuhan berdasarkan ekosistem menggunakan UPGMA dan jarak Euclidean. HA=hutan alam, HP=hutan produksi, SM=semak, SW=sawah, TG=tegalan, 1=bawah, 2=pancang, 3=tiang, 4=pohon. Hasil perhitungan indeks similaritas IS tumbuhan liar edibel pada tipe ekosistem pada setiap tingkat pertumbuhan menunjukkan, bahwa jenis tumbuhan liar edibel tingkat bawah antara ekosistem yang mempunyai kemiripan cukup tinggi adalah semak dengan hutan produksi, semak dengan sawah, semak dengan tegalan, dan sawah dengan tegalan IS 0.50. Tabel 23. Indeks similaritas IS dan indeks desimilaritas ID tumbuhan liar edibel tingkat bawah pancang, tiang, dan pohon pada setiap ekosistem Indeks Similaritas IS HA1 HA2 HA3 HA4 HP1 HP2 HP3 HP4 SM1 SW1 TG1 TG2 TG3 TG4 HA1 x 0.36 0.32 0.26 0.49 0.32 0.22 0.14 0.32 0.20 0.28 0.15 0.12 0.10 HA2 0.64 x 0.47 0.51 0.24 0.42 0.45 0.36 0.15 0.06 0.15 0.22 0.22 0.21 HA3 0.68 0.53 x 0.50 0.22 0.47 0.42 0.35 0.14 0.07 0.09 0.14 0.19 0.11 HA4 0.74 0.49 0.50 x 0.19 0.37 0.29 0.38 0.13 0.03 0.11 0.21 0.26 0.19 HP1 0.51 0.76 0.78 0.81 x 0.36 0.18 0.16 0.56 0.38 0.49 0.19 0.13 0.11 HP2 0.68 0.58 0.53 0.63 0.64 x 0.41 0.36 0.25 0.11 0.19 0.37 0.25 0.18 HP3 0.78 0.55 0.58 0.71 0.82 0.59 x 0.52 0.16 0.04 0.11 0.19 0.13 0.13 HP4 0.86 0.64 0.65 0.62 0.84 0.64 0.48 x 0.13 0.00 0.08 0.19 0.21 0.20 SM1 0.68 0.85 0.86 0.87 0.44 0.75 0.84 0.87 x 0.51 0.58 0.23 0.21 0.10 SW1 0.80 0.94 0.93 0.97 0.62 0.89 0.96 1.00 0.49 x 0.58 0.12 0.09 0.08 TG1 0.72 0.85 0.91 0.89 0.51 0.81 0.89 0.92 0.42 0.42 x 0.30 0.23 0.21 TG2 0.85 0.78 0.86 0.79 0.81 0.63 0.81 0.81 0.77 0.88 0.70 x 0.63 0.56 TG3 0.88 0.78 0.81 0.74 0.87 0.75 0.87 0.79 0.79 0.91 0.77 0.37 x 0.68 TG4 0.90 0.79 0.89 0.81 0.89 0.82 0.88 0.80 0.90 0.92 0.79 0.44 0.32 x Indeks Desimilaritas ID Keterangan : HA=hutan alam, HP=hutan produksi, SM=semak, SW=sawah, TG=tegalan, 1=bawah, 2=pancang, 3=tiang, 4=pohon Tabel 23 menunjukkan, bahwa indeks kemiripan jenis tumbuhan antara hutan alam dengan hutan produksi, semak dengan hutan alam, sawah dengan hutan alam, tegalan dengan hutan alam, sawah dengan hutan produksi, tegalan dengan hutan produksi relatif kecil IS 0.50. Jenis tingkat pancang, tiang maupun pohon antara masing- masing ekosistem mempunyai kemiripan yang kecil IS 0.50. Gambar 20. Dendogram pengelompokan jenis tumbuhan liar edibel pada berbagai tingkat pertumbuhan berdasarkan ekosistem menggunakan UPGMA dan jarak Euclidean . HA=hutan alam, HP=hutan produksi, SM=semak, SW=sawah, TG=tegalan, 1=bawah, 2=pancang, 3=tiang, 4=pohon. Hasil analisis pengelompokan dari matriks jenis tumbuhan liar edibel untuk semua tingkat pertumbuhan, menunjukkan adanya pengelompokan yang jelas antara jenis pada masing- masing tingkat pertumbuhan. Jenis tumbuhan tingkat bawah yang terdapat pada sawah, semak, tegalan, hutan produksi, maupun hutan alam relatif mirip. Hal ini terbukti bahwa masing- masing ekosistem berada pada satu kelompok. Jenis tumbuhan tingkat pancang, tiang, dan pohon pada hutan produksi dengan hutan alam mempunyai kemiripan yang relatif tinggi. Sedangkan antara jenis tumbuhan tingkat pancang, tiang, dan pohon yang terdapat pada tegalan relatif sama dan terpisah dengan ekosistem yang lainnya Gambar 20

5. Dominansi Jenis