Populasi Penelitian Hipotesis Evaluasi Ketentuan Panduan Tentang Penempatan Dan UKuran Rambu Lalu Lintas Berdasarkan Persepsi Pengguna Jalan

Hipotesis merupakan elemen penting dalam penelitian ilmiah, khususnya penelititan kuantitatif. Hipotesis yang dirumuskan harus bisa menjawab masalah penelitian, sehingga antara hipotesis dan rumusan masalah terlihat keterkaitannya secara konsisten. Terdapat tiga alasan utama mengenai pentingnya dirumuskan hipotesis, diantaranya: 1. Hipotesis dapat dikatakan sebagai piranti kerja teori. Hipotesis ini dapat dilihat dari teori yang digunakan untuk menjelaskan permasalahan yang akan diteliti. Misalnya, sebab dan akibat dari konflik dapat dijelaskan melalui teori mengenai konflik. 2. Hipotesis dapat diuji dan ditunjukan kemungkinan benar atau tidak benar atau di falfikasi. 3. Hipotesis adalah alat yang besar dayanya untuk memajukan pengetahuan karena membuat ilmuwan dapat keluar dari dirinya sendiri. Artinya, hipotesis disusun dan diuji untuk menunjukan benar atau salahnya dengan cara terbatas dari nilai dan pendapat peneliti yang menyusun dan mengujinya. Definisi Hipotesis Hipotesis berasal dari bahasa Yunani: hypo = di bawah; thesis = pendirian, pendapat yang ditegakkan, kepastian. Artinya, hipotesa merupakan sebuah istilah ilmiah yang digunakan dalam rangka kegiatan ilmiah yang mengikuti kaidah- kaidah berfikir biasa, secara sadar, teliti, dan terarah. Dalam penggunaannya sehari- hari hipotesa ini sering juga disebut dengan hipotesis, tidak ada perbedaan makna di dalamnya. Hipotesis disebut juga sebagai sebuah anggapan, perkiraan, dugaan, dan sebagainya. Hipotesis juga berarti sebuah pernyataan atau proposisi yang mengatakan bahwa di antara sejumlah fakta ada hubungan tertentu. Proposisi inilah yang akan membentuk proses terbentuknya sebuah hipotesis di dalam penelitian. Hipotesis merupakan jawaban atas masalah secara teoritis atau jawaban sementara yang masih perlu diuji kebenarannya melalui fakta-fakta. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan suatu analisa statistik. Hipotesis merupakan suatu proposisi yang dirumuskan sebagai jawaban tentatif atas semua masalah dan kemudian diuji secara empiris. Sebagai suatu jenis proposisi, umumnya hipotesis menyatakan hubungan antara dua atau lebih variabel yang di dalamnya pernyataan-pernyataan hubungan tersebut telah diformulasikan dalam kerangka teoritis. Hipotesis ini diturunkan, atau bersumber dari teori dan tinjauan litelatur yang berhubungan dengan masalah yang akan diteliti. Pernyataan hubungan antara variabel, sebagaimana dirumuskan dalam hipotesis, merupakan dugaan sementara atas suatu masalah yang didasarkan pada hubungan yang telah dijelaskan dalam kerangka teori yang digunakan untuk menjelaskan masalah penelitian. Sebab, teori yang tepat akan menghasilkan hipotesis yang tepat untuk digunakan sebagai jawaban sementara atas masalah yang diteliti atau dipelajari dalam penelititan. Dalam penelitian kuantitatif peneliti menguji suatu teori. Untuk menguji teori tersebut, peneliti menguji hipotesis yang diturunkan dari teori. Fungsi Hipotesis Penggunaan hipotesis dalam suatu penelitian didasarkan pada masalah atau tujuan penelitian. Fungsi penting hipotesis di dalam penelitian, yaitu: 1. Untuk menguji teori. 2. Mendorong munculnya teori. 3. Menerangkan fenomena sosial. 4. Sebagai pedoman untuk mengarahkan penelitian. 5. Memberikan kerangka untuk menyususn kesimpulan yang akan dihasilkan. Agar fungsi tersebut dapat berjalan secara efektif, maka ada faktor-faktor yang harus diperhatikan pada penyusunan hipotesis, yaitu:  Hipotesis disusun dalam kalimat, deklaratif, yaitu kalimat tersebut bersifat positif dan tidak normatif.  Variabel yang dinyatakan dalam hipotesis adalah variabel yang operasional, dalam arti dapat diamati dan diukur.  Hipotesis menunjukan hubungan antara variabel-variabel. Jenis Hipotesis Dalam penelitian, hipotesis dibedakan menjadi dua bagian, yaitu hipotesis penelitian dan hipotesis statistik. Hipotesis penelitian adalah hipotesis yang disusun dalam bentuk pertanyaan atau proposisi. Hipotesis ini muncul sebagai produk dari kerangka pemikiran yang telah disusun oleh peneliti. Oleh karena itu, hipotesis penelitian ini biasanya dimunculkan setelah peneliti menguraikan kerangka pemikiran. Hipotesis statistik adalah hipotesis yang dibuat dalam bentuk hipotesis nol H0 dan hipotesis alternatif H1, serta biasanya diikuti dengan simbol-simbol statistik. Misalnya, peneliti ingin mengetahui ada tidaknya hubungan antara dua variabel, simbol statistik yang sesuai dengan tujuan penelitian yang hendak mengkaji hubungan antarb variabel adalah rho ρ . Berdasarkan uraian tersebut, dapat dipahami bahwa hipotesis statistik merupakan terjemahan operasional dari hipotesis penelitian, agar hipotesis ini bisa diuji kebenarannya. Setiap masalah yang akan diselesaikan selalu mengandung 2 jawaban, yaitu Hipotesis Nol H0 dan Hipotesis Alternatif H1. Hipotesis Nol H0 Yaitu hipotesis yang memprediksi bahwa variabel indevenden variabel bebas tidak mempunyai pengaruh terhadap variabel dependen variabel terikat, mempediksi bahwa tidak ada hubunganperbedaan antara satu variabel dengan variabel lainnya. Contoh hubungan antara 2 variabel:  Merokok Variabel Indevenden terhadap Sakit Jantung Variabel Dependen Hipotesis Nol H0 = Tidak ada hubungan antara merokok dan resiko sakit jantung.  Jenis Kelamin terhadap Sakit Jantung Hipotesis Nol H0 = Tidak ada perbedaan resiko sakit jantung antara laki-laki dan perempuan. Hipotesis Alternatif H1 Yaitu hipotesis yang memprediksi bahwa variabel indevenden variabel bebas mempunyai pengaruh terhadap variabel dependen variabel terikat, memprediksi bahwa ada hubunganperbedaan antara satu variabel dengan variabel lainnya. Contoh hubungan antara 2 variabel:  Merokok Variabel Indevenden terhadap Sakit Jantung Variabel Dependen Hipotesis Altenatif H1 = Ada hubungan antara merokok dan resiko sakit jantung.  Jenis Kelamin terhadap Sakit Jantung Hipotesis Alternatif H1 = Ada perbedaan resiko sakit jantung antara laki-laki dan perempuan.

2.10 Uji Nilai Chi Square dengan Program SPSS 17.0

Menurut SPSS Indonesia 2015. Untuk melakukan uji Chi Square peneliti menggunakan fasilitas Crosstab yang terdapat pada program SPSS. Uji Chi Square bertujuan untuk mengetahui hubungan antara variabel yang terdapat pada baris dengan kolom. Jenis data yang digunakan untuk uji Chi Square harus berbentuk data frekuensi, bukan data yang berbentuk rasio ataupun skala. Dasar pengambilan keputusan dalam uji Chi Square dapat dilakukan dengan melihat nilai output “Chi Square Test” hasil dari pengolahan data dengan program SPSS. Dalam pengambilan keputusan acuan peneliti tergantung pada dua hal, yaitu membandingkan nilai Asymp. Sig dengan nilai batas kritis yaitu 0,05 atau dapat dengan cara membandingkan antara nilai Chi Square Hitung dengan Chi Square Tabel. Nilai Asymp. Sig:  Jika nilai Asymp. Sig 0,05, maka terdapat hubungan yang signifikan antara baris dengan kolom.  Jika nilai Asymp. Sig 0,05, maka tidak terdapat hubungan yang signifikan antara baris dengan kolom. Nilai Chi Square:  Jika nilai Chi Square Hitung Chi Square Tabel, maka terdapat hubungan antara baris dengan kolom.  Jika nilai Chi Square Hitung Chi Square Tabel, maka tidak terdapat hubungan antara baris dengan kolom.

2.11 Perspesi

Pengertian Persepsi Menurut Sugihartono 2007:6 persepsi adalah perilaku manusia diawali dengan adanya penginderaan atau sensasi. Penginderaan atau sensasi adalah proses masuknya stimulus ke dalam alat indera manusia. Setelah stimulus masuk ke alat indera manusia, maka otak akan menerjemahkan stimulus tersebut. Kemampuan otak dalam menerjemahkan stimulus disebut dengan persepsi. Persepsi merupakan proses untuk menerjemahkan atau menginterpretasi stimulus yang masuk ke dalam alat indera. Kemudian Menurut Sugihartono 2007:7 perbedaan hasil pengamatan atau persepsi dipengaruhi oleh individu atau orang yang mengamati. Dilihat dari individu atau orang yang mengamati, adanya perbedaan hasil pengamatan dipengaruhi oleh: 1. Pengetahuan, pengalaman, atau wawasan seseorang. 2. Kebutuhan seseorang. 3. Kesenangan atau hobi seseorang. 4. Kebiasaan atau pola hidup sehari-hari. Menurut Kimbal Young Walgito , 1986: 86 mengatakan bahwa “persepsi adalah sesuatu yang menunjukan aktivitas merasakan, menginterpretasikan dan memahami objek, baik fisik maupun sosial”. Menurut Mulyana 200:168 persepsi adalah inti komunikasi, sedangkan penafsiran interpretasi adalah inti presepsi, yang identik dengan penyandian-balik decoding dalam proses komunikasi. Selanjutnya Mulyana mengemukakan persepsilah yang menentukan kita memilih suatu pesan dan mengabaikan pesan lain. Menurut Jalaluddin Rakhmat dalam bukunya yang berjudul Psikologi Komunikasi 2001:51 mengungkapkan bahwa persepsi adalah pengalaman tentang objek, peristiwa, atau hubungan-hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan. Persepsi ialah memberikan makna pada stimuli indrawi sensory stimuli. Pengertian persepsi menurut para ahli diatas memang berbeda-beda. Namun, dari beberapa pengertian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa persepsi adalah