Rambu–Rambu Lalu Lintas
                                                                                3.  Memaksakan perhatian. 4.  Menyampaikan suatu maksud yang jelas dan sederhana.
5.  Perintahnya dihormati dan dipatuhi secara penuh oleh para pemakai jalan. 6.  Memberikan waktu yang cukup untuk menanggapinyabereaksi.
Rambu  lalu  lintas  mengandung  berbagai  fungsi  yang  masing-masing  memiliki konsekuensi hukum sebagai berikut:
1.  Perintah Yaitu bentuk pengaturan yang jelas dan tegas tanpa ada interpretasi lain yang
wajib dilaksanakan oleh pengguna jalan. Karena sifatnya perintah, maka tidak benar  bila  ada  berbagai  tambahan  yang  membuka  peluang  munculnya
interpretasi lain. Misalnya rambu belok kiri yang disertai kalimat belok kiri boleh  terus  adalah  bentuk  yang  keliru.  Penggunaan  kata  boleh  dan  terus
mengandung  makna  ganda  dan  demikian  mengurangi  makna  perintah menjadi  makna  pilihan.  Yang  benar  adalah  belok  kiri  langsung.  Dengan
demikian,  pelanggar  atas  perintah  ini  dapat  dikenai  sanksi  sesuai  dengan peraturan perundang-undangan yang belaku.
2.  Larangan Yaitu  bentuk  pengaturan  yang  dengan  tegas  melarang  para  pengguna  jalan
untuk melakukan hal-hal tertentu, tidak ada pilihan lain kecuali tidak boleh dilakukan.  Rambu  larangan  berbentuk  lingkaran  dengan  warna  dasar  putih
dan lambang atau tulisan berwarna hitam atau merah. Rambu larangan khusus berbentuk segi delapan sama sisi.
3.  Peringatan Menunjukkan kemungkinan adanya bahaya di jalan yang akan dilalui. Rambu
peringatan berbentuk bujur sangkar berwarna dasar kuning dengan lambang atau tulisan berwarna hitam. Rambu pemberi jalan berbentuk segitiga sama
sisi dengan titik sudutnya ditumpulkan. 4.  Petunjuk
Yaitu  memberi  petunjuk  mengenai  jurusan,  keadaan  jalan,  situasi,  kota berikutnya,  keberadaan  fasilitas,  dan  lain-lain.  Rambu  petunjuk  berbentuk
persegi panjang. Keterangan tambahan dapat dipasang di bawah rambu utama
dengan maksud melengkapi informasi tentang pesan yang tertera pada rambu utama.
Rambu  adalah  alat  yang  utama  dalam  mengatur,  memberi  peringatan  dan mengarahkan lalu lintas.
Rambu yang efektif harus memenuhi hal-hal berikut: 1.  Memenuhi kebutuhan.
2.  Menarik perhatian dan mendapat respek pengguna jalan. 3.  Memberikan pesan yang sederhana dan mudah dimengerti.
4.  Menyediakan  waktu  cukup  kepada  pengguna  jalan  dalam  memberikan respon.
Untuk  memenuhi  kebutuhan  tersebut,  pertimbangan-pertimbangan  yang  harus diperhatikan dalam perencanaan dan pemasangan rambu adalah:
1.  Keseragaman bentuk dan ukuran rambu Keseragaman  dalam  alat  kontrol  lalu  lintas  memudahkan  tugas  pengemudi
untuk  mengenal,  memahami  dan  memberikan  respon.  Konsistensi  dalam penerapan bentuk dan ukuran rambu akan menghasilkan konsistensi persepsi
dan respon pengemudi. 2.  Desain rambu
Warna, bentuk, ukuran, dan tingkat retrorefleksi yang memenuhi standar akan manarik perhatian pengguna jalan, mudah dipahami dan memberikan waktu
yang cukup bagi pengemudi dalam memberikan respon. 3.  Lokasi rambu
Lokasi  rambu  berhubungan  dengan  pengemudi  sehingga  pengemudi  yang berjalan dengan kecepatan normal dapat memiliki waktu yang cukup dalam
memberikan respon. 4.  Operasi rambu
Rambu  yang  benar  pada  lokasi  yang  tepat  harus  memenuhi  kebutuhan  lalu lintas  dan  diperlukan  pelayanan  yang  konsisten  dengan  memasang  rambu
yang sesuai kebutuhan. 5.  Pemeliharaan rambu
Pemeliharaan rambu diperlukan agar rambu tetap berfungsi baik.
Jarak Penempatan
Pada rambu yang ditempatkan sebelah kiri pada Gambar II-1 menyatakan: a.  Rambu  ditempatkan  di  sebelah  kiri  menurut  arah  lalu  lintas,  di  luar  jarak
tertentu dan tepi paling luar bahu jalan atau jalur lalu lintas kendaraan dan tidak merintangi lalu lintas kendaraan atau pejalan kaki.
b.  Jarak penempatan antara rambu yang terdekat dengan bagian tepi paling luar bahu jalan atau jalur lalu lintas kendaraan minimal 0,60 meter.
c.  Penempatan rambu harus mudah dilihat dengan jelas oleh pemakai jalan.
Gambar II-1 Penempatan Rambu Disebelah Kiri
Sumber: Panduan Penempatan Fasilitas Perlengkapan Jalan, 2013
Rambu di sebelah kanan pada Gambar II-2 a.  Dalam keadaan tertentu dengan mempertimbangkan lokasi dan kondisi lalu
lintas rambu dapat ditempatkan di sebelah kanan atau di atas daerah manfaat jalan.
b.  Penempatan  rambu  di  sebelah  kanan  atau  daerah  manfaat  jalan  harus mempertimbangkan  faktor-faktor  antara  lain  geografis,  geometrik  jalan,
kondisi lalu lintas, jarak pandang dan kecepatan rencana. c.  Rambu yang dipasang pada pemisah jalan median ditempatkan dengan jarak
0,30 meter dari bagian paling luar dari pemisah jalan.
Gambar II-2 Penempatan Rambu Disebelah Kanan
Sumber: Panduan Penempatan Fasilitas Perlengkapan Jalan, 2013
Tinggi Rambu
a.  Ketinggian  penempatan  rambu  pada  sisi  jalan  minimum  1,75  meter  dan maksimum  2,65  meter  diukur  dari  permukaan  jalan  sampai  dengan  rambu
bagian bawah, atau papan tambahan bagian bawah apabila rambu dilengkapi dengan papan tambahan.
Gambar II-3  Penempatan Ketinggian Rambu Pada Sisi Jalan
Sumber: Panduan Penempatan Fasilitas Perlengkapan Jalan, 2013
b.  Ketinggian penempatan rambu di lokasi fasilitas pejalan kaki minimum 2,00 meter dan maksimum 2,65 meter diukur dari permukaan fasilitas pejalan kaki
sampai dengan sisi daun rambu bagian bawah  atau papan tambahan bagian bawah, apabila rambu dilengkapi dengan papan tambahan.
Gambar II-4 Penempatan Ketinggian Rambu Di Lokasi Fasilitas Pejalan Kaki
Sumber: Panduan Penempatan Fasilitas Perlengkapan Jalan, 2013
Posisi Rambu
a.  Rambu jalan yang ditempatkan pada awal pemisah jalan dan di atas daerah manfaat  jalan  pada  jalan  1  arah,  pemasangan  posisi  rambu  tegak  lurus
terhadap sumbu jalan dan ditempatkan ditengah-tengah dari lebar median.
Gambar II-5 Penempatan Posisi Rambu Tegak Lurus Terhadap Sumbu Jalan
Sumber: Panduan Penempatan Fasilitas Perlengkapan Jalan, 2013
b.  Posisi rambu tidak boleh terhalangi oleh bangunan, pepohonan atau benda- benda lain yang dapat berakibat mengurangi atau menghilangkan arti rambu
tersebut.
Gambar II-6 Rambu Tidak Boleh Terhalang
Sumber: Panduan Penempatan Fasilitas Perlengkapan Jalan, 2013
c.  Daun  rambu  harus  dipasang  pada  tiang  yang  khusus  disediakan  untuk pemasangan daun rambu.
Rambu Peringatan
Rambu  peringatan  digunakan  untuk  memberi  peringatan  kemungkinan  ada bahaya  atau  tempat  berbahaya  di  depan  pengguna  jalan.  Warna  dasar  rambu
peringatan berwarna kuning dengan lambang atau tulisan berwarna hitam Gambar II-10.
Gambar II-7 Rambu Peringatan
Sumber: Panduan Penempatan Fasilitas Perlengkapan Jalan, 2013
Penempatan Rambu Peringatan
a.  Rambu  peringatan  ditempatkan  pada  sisi jalan  sebelum  tempat  atau  bagian jalan yang berbahaya dengan jarak sesuai dengan Tabel II-1.
Tabel II-1 Jarak Penempatan Rambu Peringatan Kecepatan Rencana
kmjam Jarak
Minimum x
100 180 m
81 - 100 100 m
61 - 80 80 m
60 50 m
Sumber: Panduan Penempatan Fasilitas Perlengkapan Jalan, 2013
Gambar II-8 a Penempatan Rambu Peringatan
Sumber: Panduan Penempatan Fasilitas Perlengkapan Jalan, 2013
Gambar II-9 b Penempatan Rambu Peringatan
Sumber: Panduan Penempatan Fasilitas Perlengkapan Jalan, 2013
Bentuk Rambu Peringatan
Gambar II-10  Bentuk Rambu Peringatan Bujur Sangkar
Sumber: Panduan Penempatan Fasilitas Perlengkapan Jalan, 2013
Ukuran Rambu Peringatan
Ukuran Kecepatan kmjam
A mm B mm
C mm R mm
Sangat Kecil Dalam Kondisi tertentu
450 9
16 37
Kecil ≤ 60
600 9
16 37
Sedang 61 - 80
750 12
19 47
Besar 80
900 16
22 56
Gambar II-11 Ukuran Rambu Peringatan
Sumber: Panduan Penempatan Fasilitas Perlengkapan Jalan, 2013
Rambu Larangan
Warna  dasar  rambu  larangan  berwarna  putih  dan  lambang  atau  tulisan berwarna hitam atau merah.
Gambar II-12 Rambu Larangan Sumber: Panduan Penempatan Fasilitas Perlengkapan Jalan, 2013
Penempatan Rambu Larangan
a.  Rambu larangan ditempatkan sedekat mungkin awal bagian jalan dimulainya rambu larangan.
Gambar II-13 Penempatan Rambu Larangan Pada Bagian Awal Jalan
Sumber: Panduan Penempatan Fasilitas Perlengkapan Jalan, 2013
b.  Rambu larangan pada Gambar II-17b ditempatkan pada sisi jalan pada awal bagian jalan dimulainya rambu larangan.
Gambar II-14 Rambu Larangan Ditempatkan Pada Sisi Jalan
Sumber: Panduan Penempatan Fasilitas Perlengkapan Jalan, 2013
c.  Rambu  larangan  pada  Gambar  II-18  ditempatkan  pada  bagian  jalan berakhirnya rambu larangan.
Gambar II-15 Rambu Larangan Pada Bagian Jalan Akhir Rambu Larangan
Sumber: Panduan Penempatan Fasilitas Perlengkapan Jalan, 2013
d.  Rambu  larangan  pada  Gambar  II-19  yang  ditempatkan  secara  berulang dengan jarak lebih dari 15 meter, dapat dilengkapi dengan papan tambahan
yang menyatakan jarak tertentu.
Gambar II-16 Rambu Larangan Yang Ditempatkan Secara Berulang
Sumber: Panduan Penempatan Fasilitas Perlengkapan Jalan, 2013
Bentuk Rambu Larangan
Segi Delapan Sama Sisi Segitiga Sama Sisi Dengan Titik-Titik
Sedutnya Dibulatkan
Silang Dnengan Ujung-Ujungnya Diruncingkan
Lingkaran
Gambar II-17 Bentuk Rambu Larangan
Sumber: Panduan Penempatan Fasilitas Perlengkapan Jalan, 2013
Ukuran Rambu Larangan
Ukuran Kecepatan kmjam
A mm B mm
C mm
Sangat Kecil Dalam kondisi tertentu
450 45
45 Kecil
≤ 60 600
60 60
Sedang 61 - 80
750 75
75 Besar
80 900
90 90
Gambar II-18 Ukuran Rambu Larangan
Sumber: Panduan Penempatan Fasilitas Perlengkapan Jalan, 2013
Rambu Perintah
Warna  dasar  rambu  perintah  berwarna  biru  dan  lambang  atau  tulisan berwarna putih serta merah untuk garis serong sebagai batas akhir perintah.
Gambar II-19 Rambu Perintah Berwarna Biru
Sumber: Panduan Penempatan Fasilitas Perlengkapan Jalan, 2013
Penempatan Rambu Perintah
a.  Rambu perintah wajib ditempatkan sedekat mungkin dengan titik kewajiban dimulai.
b.  Rambu perintah pada Gambar II-23 ditempatkan sedekat mungkin pada awal bagian jalan dimulainya perintah.
Gambar II-20 Rambu Perintah Ditempatkan Pada Awal Bagian Jalan
Sumber: Panduan Penempatan Fasilitas Perlengkapan Jalan, 2013
c.  Rambu perintah pada Gambar II-24 ditempatkan pada sisi seberang jalan dari arah lalu lintas datang.
Gambar II-21 Rambu Perintah Pada Sisi Seberang Jalan Dari Arah Lalu Lintas Datang
Sumber: Panduan Penempatan Fasilitas Perlengkapan Jalan, 2013
Ukuran Rambu Perintah
Ukuran Kecepatan kmjam
A mm
Sangat Kecil Dalam kondisi tertentu
450 Kecil
60 600
Sedang 61 - 80
750 Besar
80 900
Gambar II-22 Ukuran Rambu Perintah
Sumber: Panduan Penempatan Fasilitas Perlengkapan Jalan, 2013
Rambu Petunjuk
a.  Rambu  petunjuk  yang  menyatakan  tempat  fasilitas  umum,  batas  wilayah suatu daerah, situasi jalan, dan rambu berupa kata
–kata serta tempat khusus dinyatakan dengan warna dasar biru.
Gambar II-23 Macam –Macam Rambu Petunjuk
Sumber: Panduan Penempatan Fasilitas Perlengkapan Jalan, 2013
b.  Rambu  petunjuk  pendahulu  jurusan,  rambu  petunjuk  jurusan  dan  rambu penegas  jurusan  yang  menyatakan  petunjuk  arah  untuk  mencapai  tujuan
antara  lain  kota,  daerahwilayah  serta  rambu  yang  menyatakan  nama  jalan dinyatakan  dengan  warna  dasar  hijau  dengan  lambang  dan  tulisan  warna
putih.
Gambar II-24 Rambu Petunjuk Pendahulu Jurusan
Sumber: Panduan Penempatan Fasilitas Perlengkapan Jalan, 2013
Penempatan Rambu Petunjuk
a.  Rambu  petunjuk  ditempatkan  pada  sisi  jalan,  pemisah  jalan  atau  di  atas daerah manfaat jalan sebelum tempat, daerah atau lokasi yang ditunjuk.
b.  Rambu  petunjuk  pada  Gambar  II-28  ditempatkan  sebelum  lokasi  yang ditunjuk dan jarak menuju lokasi dinyatakan dalam rambu tersebut.
Gambar II-25 Rambu Petunjuk Sebelum Lokasi Yang Ditunjuk Dan Jarak Menuju Lokasi
Sumber: Panduan Penempatan Fasilitas Perlengkapan Jalan, 2013
c.  Rambu petunjuk pada Gambar II-29 ditempatkan pada awal petunjuk tersebut dimulai.
Gambar II-26 Rambu Petunjuk Pada Awal Petunjuk Dimulai
Sumber: Panduan Penempatan Fasilitas Perlengkapan Jalan, 2013
Ukuran Rambu Petunjuk
Gambar II-27 Ukuran Rambu Petunjuk
Sumber: Panduan Penempatan Fasilitas Perlengkapan Jalan, 2013
Rambu Pendahulu Petunjuk Jurusan RPPJ
Rambu pendahulu petunjuk jurusan adalah bagian dari rambu petunjuk yang menyediakan  informasi  kepada  pengemudi  tentang  tujuan  dan  fasilitas
–fasilitas sepanjang jalan.
Rambu pendahlu petunjuk jurusan sangat penting dalam keselamatan  jalan. Pengemudi  yang  belum  mengenal  tujuannya  sangat  bergantung  kepada  rambu
pendahulu  petunjuk  jurusan  yang  baik  harus  dan  mudah  dipahami  dan  memberi informasi kepada pengemudi dalam memilih jalan.
Pengemudi  yang  ragu –ragu  dengan  arah  yang  harus  diikuti,  dapat
menimbulkan bahaya saat menyadari kesalahannya dalam memilih jalan, misalnya dengan melakukan pengereman, pemberitahuan, mundur, atau memutar kendaraan.
Prinsip-prinsip  yang  diperlukan  dalam  memasang  rambu  pendahulu  petunjuk jurusan baik:
  Seluruh rambu petunjuk harus direncanakan dengan  baik. Rencana rute harus ditetapkan pada jalan
–jalan primer dan sekunder.   Harus terdapat kesinambungan pada pemilihan jurusan untuk rambu. Suatu
tujuan, ketika sudah dinyatakan pada satu rambu pendahulu petunjuk jurusan, harus muncul pada rambu berikutnya sepanjang jalan menuju tujuan.
  Jumlah tujuan dalam satu rambu harus dibatasi. Tidak lebih dari 4 empat tujuan  pada  rambu  yang  sama  atau  pada  kombinasi  rambu.  Hal  ini  berarti
seluruh  perencanaan  rambu  pendahulu  petunjuk  jurusan  harus  berdasarkan asumsi bahwa pengemudi memiliki peta jalan dan mengetahui pengetahuan
secara umum dalam memilih rute.   Rambu  identifikasi  lokasi  harus  selalu  memastikan  tujuan  yang  diberikan
pada rambu pendahulu petunjuk jurusan kecuali lokasi tujuan tersebut sudah sangat jelas.
  Lokasi –lokasi atau situasi yang sama harus diberi rambu secara konsisten.
Desain rambu juga harus sama untuk lokasi yang serupa. Bentuk  rambu  pendahulu  petunjuk  jurusan  pada  umumnya  bujur  sangkar  atau
persegi panjang, dengan tulisan dan simbol putih pada latar belakang hijau. Rambu pendahulu petunjuk jurusan, untuk selanjutnya disebut RPPJ, harus
ditempatkan pada jarak tertentu dari persimpangan, sehingga efektif baik pada siang
hari  maupun  pada  malam  hari,  mempertimbangan  kondisi  jalan  dan  kondisi  lalu lintas,  termasuk  kecepatan  normal  dan  jarak  dimana  rambu  dapat  terlihat  RPPJ
dapat diulang jika diperlukan.