STUDI KEANEKARAGAMAN JENIS BURUNG DI DESA HADIWARNO KECAMATAN NGADIROJO KABUPATEN PACITAN SEBAGAI SUMBER BELAJAR BIOLOGI

(1)

i

STUDI KEANEKARAGAMAN JENIS BURUNG

DI DESA HADIWARNO KECAMATAN NGADIROJO

KABUPATEN PACITAN SEBAGAI SUMBER BELAJAR

BIOLOGI

SKRIPSI

DISUSUN OLEH : FARHAN MUHTADI

201110070311047

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

JURUSAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2015


(2)

ii

STUDI KEANEKARAGAMAN JENIS BURUNG

DI DESA HADIWARNO KECAMATAN NGADIROJO

KABUPATEN PACITAN SEBAGAI SUMBER BELAJAR

BIOLOGI

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang

sebagai Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Biologi

DISUSUN OLEH : FARHAN MUHTADI

201110070311047

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

JURUSAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2015


(3)

iii

LEMBAR PERSETUJUAN

Nama : Farhan Muhtadi

NIM : 201110070311047

Jurusan : Pendidikan Biologi

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Judul Skripsi : Studi Keanekaragaman Jenis Burung di Desa Hadiwarno Kecamatan Ngadirojo Kabupaten Pacitan sebgai Sumber Belajar Biologi.

Diajukan untuk dipertanggungjawabkan dihadapan Dewan Penguji Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Strata Satu (S1)

pada Jurusan Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Muhammadiyah Malang

Menyetujui

Pembimbing I Pembimbing II


(4)

iv

LEMBAR PENGESAHAN

Dipertahankan di Depan Dewan Penguji Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Muhammadiyah Malang dan diterima untuk memenuhi

Sebagian dari Persyaratan

Memperoleh Gelar Sarjana (S1) Pendidikan Biologi Mengesahkan

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang

Malang, 1 September 2015 Dekan

(Dr. Poncojari Wahyono, M.Kes)

Dewan Penguji

1. Drs. Wahyu Prihanta, M.Kes 1...

2. Dr. Nurul Mahmudati, M.Kes 2. ...

3. Drs. Atok Miftachul Hudha, M.Pd 3...


(5)

v

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan berkah, rahmat, taufik, hidayah dan juga inayah-Nya sehingga penulis mampu menyelesaikan tugas akhir skripsi sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Biologi di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang dengan Judul Studi

Keanekaragaman Jenis Burung di Desa Hadiwarno Kecamatan Ngadirojo Kabupaten Pacitan sebagai Sumber Belajar Biologi”

Penulisan skipsi ini tidak akan terselesaikan dengan baik tanpa adanya bantuan tenaga, informasi, bimbingan dan juga bantuan do’a dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis ucapkan banyak terimakasih atas segala bantuan yang telah diberikan. Terutama pada:

1. Orang tuaku Bapak Buhari dan Ibu Nur Hidayati tercinta, Adikku Yusril Ihza Mahendra terima kasih atas kasih sayang dan bantuan moril mapun spiritual yang selama ini telah diberikan.

2. Bapak Dr. Poncojari Wahyono, M.Kes selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang.

3. Ibu Dr. Yuni Pantiwati, MM., M.Pd selaku ketua jurusan Pendidikan Biologi Universitas Muhammadiyah Malang.

4. Bapak Wahyu Prihanta, M.Kes selaku pembimbing I yang telah meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan, petunjuk serta saran yang sangat berharga dalam penyusunan skripsi ini.

5. Ibu Dr. Nurul Mahmudati, M.Kes selaku pembimbing II yang dengan penuh kesabaran memberikan bimbingan kepada penulis sampai skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.


(6)

vi

6. Bapak Sugiyanto selaku kepala Desa Hadiwarno, Kecamatan Ngadirojo, Kabupaten Pacitan yang telah memberikan izin penelitian serta dukungan moril.

7. Segenap keluarga Tim Ekspedisi Biokonservasi (TEB) Malang yang telah memberikan kebahagian dan ilmu baru dalam dunia konservasi.

8. Segenap rekan-rekan Serikat Birdwatcher Malang (SERIWANG) yang telah memberikan ilmu baru dan teman diskusi tentang ornithologi.

9. Sahabat-sahabat tercinta Alfan, Idham, Dek Tri, Anjar, Vista, keluarga besar Biologi B 2011, Riko, Toni, Imam, Amir, Edi, Mustafa, Ridwan, Rizal, Sahabat-sahabat Ikatan Mahasiswa Alumni Nurul Jadid Malang (IMAN Malang) dan Teman-teman Kos 160, terimakasih atas segala semangat dan motivasinya.

10. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu, terimakasih atas do’a dan dukungannya

Semoga Allah senantiasa membalas amal baik yang telah diberikan, Amin. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran sangat penulis harapkan demi kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Malang, 25 Agustus 2015 Penulis,


(7)

vii DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR SAMPUL LUAR ... i

LEMBAR SAMPUL DALAM ... ii

LEMBAR PERSETUJUAN ... iii

LEMBAR PENGESAHAN ... iv

KATA PENGANTAR ... v

DAFTAR ISI... vii

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

DAFTAR PUSTAKA ... xii

BAB I : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 4

1.3 Tujuan Penelitian... 5

1.4 Manfaat Penelitian... 5

1.5 Definisi Istilah ... 7

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Bioekologi Burung ... 8

2.1.1 Klasifikasi Burung ... 8

2.1.2 Deskripsi Burung ... 8

2.1.3 Ordo Burung di Indonesia ... 9

2.1.4 Keanekaragaman Jenis Burung ... 17

2.1.5 Habitat Burung ... 18


(8)

viii

2.1.7 Ancaman Terhadap Keanekaragaman Burung ... 20

2.2 Keadaan Geografis Kabupaten Pacitan ... 21

2.3 Profil Desa Hadiwarno ... 22

2.3.1 Luas dan Batas Wilayah... 22

2.3.2 Topografi... 22

2.3.3 Iklim ... 23

2.3.4 Jenis dan Kesuburan Tanah... 23

2.3.5 Komposisi Penduduk ... 24

2.4 Sumber Belajar ... 24

2.4.1 Pengertian Sumber Belajar... 24

2.4.2 Ciri-ciri Sumber Belajar... 26

2.4.3 Klasifikasi Jenis Sumber Belajar ... 27

2.4.4 Fungsi dan Peranan Sumber Belajar ... 27

2.5 Poster ... 29

2.5.1 Pengertian Poster ... 29

2.5.2 Syarat Poster ... 29

2.5.3 Teknik Pemilihan Poster dalam pembelajaran ... 30

2.6 Kerangka Konsep ... 31

BAB III: METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian ... 32

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian... 32

3.3 Populasi dan Sampel Penelitian... 33

3.3.1 Populasi... 33


(9)

ix

3.4 Prosedur Penelitian ... 33

3.4.1 Peralatan Penelitian... 33

3.4.2 Cara Kerja ... 33

3.5 Metode Pengumpulan Data ... 34

3.6 Analisis Data ... 35

3.6.1 Kekayaan Jenis... 35

3.6.2 Keanekaragaman Jenis ... 35

3.6.3 Kelimphan Jenis... 36

3.6.4 Dominansi ... 37

BAB IV: HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian... 38

4.1.1 Gambaran Umum Kawasan Penelitian... 38

4.1.2 Klasifikasi dan Ciri Morfologi Burung-burung di Desa Hadiwarno ... 38

4.1.3 Burung-burung di Desa Hadiwarno... 107

4.1.4 Burung-burung di Kawasan Permukiman ... 108

4.1.5 Burung-burung di Kawasan Pantai... 111

4.1.6 Burung-Burung di Kawasan Mangrove... 113

4.1.7 Burung-burung di Kawasan Hutan Pantai ... 115

4.1.8 Perbandingan Keanekaragaman Jenis Burung pada setiap Kawasan Pengamatan... 118

4.1.9 Status konservasi Burung ... 120


(10)

x

4.2.1 Kekayaan Jenis Burung di Empat Kawasan

Penelitian ... 120 4.2.2 Kelimpahan dan Dominansi Burung di Empat

Kawasan Penelitian ... 122 4.2.3 Keanekaragaman dan Kemerataan Burung di Empat

Kawasan Penelitian ... 125 4.2.4 Konservasi Burung ... 127 4.2.5 Poster sebagai Sumber Belajar ... 128 BAB V : PENUTUP

5.1 Kesimpulan... 132 5.2 Saran ... 133


(11)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

Lampiran 1 Peta Desa Hadiwarno... 138

Lampiran 2 Daftar Burung-burung di Desa Hadiwarno, Kecamatan Ngadirojo, Kabupaten Pacitan ... 139

Lampiran 3 Keanekaragaman, Kelimpahan, Dominansi, Kemerataan dan Kekayaan Jenis Burung pada Kawasan Permukiman ... 142

Lampiran 4 Keanekaragaman, Kelimpahan, Dominansi, Kemerataan dan Kekayaan Jenis Burung pada Kawasan Pantai... 144

Lampiran 5 Keanekaragaman, Kelimpahan, Dominansi, Kemerataan dan Kekayaan Jenis Burung pada Kawasan Mangrove ... 146

Lampiran 6 Keanekaragaman, Kelimpahan, Dominansi, Kemerataan dan Kekayaan Jenis Burung pada Kawasan Hutan Pantai .... 148

Lampiran 7 Status Konservasi Burung di Desa Hadiwarno, Pacitan... 150

Lampiran 8 Poster Pembelajaran ... 151

Lampiran 9 Foto Kegiatan Penelitian ... 152

Lampiran 10 Surat Pengantar Penelitian... 154


(12)

xii

DAFTAR PUSTAKA

Alikodra HS. 1993. Pengelolaan Satwaliar Jilid II. Bogor. Yayasan Penerbit Fakultas Kehutanan IPB.

Adang. 2008. Studi Keanekaragaman Burung di Hutan Kota Buperta Cibubur Jakarta Timur. Skripsi. Program Studi Biologi Fakultas SAINTEK Universitas Syarif Hidayatullah Jakarta.

Anonimus. 2009.Poster. Online: http://file.upi./direktori/FIP/Jur_Kurikulum_dan _tek._pengajaran/poster_fix. Diakses Tanggal 23 April 2015.

Anonimus. 2014. Topografi Desa Hadiwarno Kabupaten Pacitan. Daftar Isian Potensi Desa Hadiwarno. Pacitan.

Arsyad, Azhar.Media Pembelajaran.Jakarta. Raja Grafindo Persada.

Bibby C, Jones M, Marsden S. 2000. Expedition Field Techniques Birds Surveys. London. Expedition Advisor Centre.

Burnie, David. 2008.Ensiklopedi Dunia Hewan Burung.Jakarta. Lentera Abadi. Clements, Kenny, et al. 2007. The Encyclopedia of Birds. New York.

Interbational Masters Publishing.

Darmawan MP. 2006. Keanekaragaman Jenis Burung pada Beberapa Tipe Habitat di Hutan Lindung Gunung Lumut Kalimantan Timur [Skripsi]. Bogor: Jurusan Konservasi Sumberdaya Hutan. Fakultas Kehutanan. IPB.

Davies, J., G. Claridge, dan C.H.E. Niranita. 1996. Manfaat Lahan Basah Dalam Mendukung dan Memelihara Pembangunan. Bogor: DirektoratJendral PHPA & Asian Wetland Bureau.

Anonimus. 2004.Poster.Ensiklopedia Encarta.

Fachrul, Melati F. 2012.Metode Sampling Bioekologi.Jakarta. Bumi Aksara Fatrah, Ambeng dan Priosambodo. Keanekaragaman Jenis Burung di Pulau

Panikiang Kabupaten Barru Sulawesi Selatan. Makassar. Universitas Hasanuddin.

Hamzati Sita dan Aunurohim. 2013. Keanekaragaman Burung di Beberapa Tipe Habitat di Bentang Alam Mbeling Bagian Barat, Flores. Surabaya. Institut Sepuluh Nopember (ITS).

Heriyanto, N. M., R. Garsetiasih dan P. Setio. 2008. Status Populasi dan Habitat Burung di BKPH Bayah, Banten. Pusat Litbang dan Konservasi Alam, Bogor.Jurnal Hutan dan Konservasi Alam vol V (3), 239-249.


(13)

xiii

Hernowo JB, Prasetyo LB. 1989. Konsepsi ruang terbuka hijau di kota sebagai pendukung pelestarian burung.Media Konservasi. II (04): 61-71.

Hutcins, Michael, et al. 2002. Grzimek’s Animal Life Encyclopedia, 2nd edition. Volumes 8–11, Birds I–IV. Farmington Hills, MI. Gale Group.

Irwan, Zoer’aini J. 1992. (Prinsip-prinsip Ekologi dan Organisasi) Ekosistem Komunitas dan Lingkungan.Jakarta. Bumi Aksara.

Isbani. 1987.Media Pendidikan.Surakarta. UNS Press.

Kaban, Aronika. 2013. Keanekaragaman Jenis Burung pada Beberapa Tegakan di Hutan Pendidikan Gunung Walat, Sukabumi, Jawa Barat. Skripsi. Departemen Konservasi Sumber Daya Alam, Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian Bogor.

Kaplan Gisela dan Lesley J Rogers. 2001. Birds: Their Habit and Skill. South Australia. Griffin Press.

Kindersley. D. 2010.Ensiklopedia Fauna. Jakarta. Erlangga.

Leksono, Amin S. 2007. Ekologi: Pendekatan Deskriptif dan Kuantitatif.Malang. Banyumedia Publishing.

Ludwig, John A dan Reynolds, James F. 1988. Statistical Ecology: A primer On Methods and Computing.USA. A wiley-InterScience Publication.

MacKinnon J, Phillipps K, van Balen B. 1998. Seri Panduan Lapangan Burung-Burung di Sumatera, Jawa, Bali dan Kalimantan. Birdlife International Indonesia. Program – Pusat Penelitian dan Pengembangan Biologi LIPI Cibinong.

Magurran A.E. 1998. Ecological Diversity and Its Measurement. New Jersey. Princeton University Press.

Munadi, Yudhi. 2010. Media Pembelajaran, Sebuah Pendekatan Baru. Jakarta. Gaung Persada Press.

Odum EP.1997. Dasar-dasar Ekologi. Edisi ketiga. (terjemahan). Yogyakarta. Universitas Gajah Mada.

PEMKAB Pacitan. 2014. Geografi Kabupaten Pacitan. Online. www.pacitankab.go.id. Diakses tanggal 4 November 2014.

PEMKAB Pacitan. 2014. Desa Hadiwarno. Online.

www.kecamtan.pacitankab.go.id. Diakses tanggal 4 November 2014. Peterson, R. T. 1980.Pustaka Alam Life;Burung.Jakarta. Tira Pustaka. PP RI No.7/1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa.


(14)

xiv

PP RI No. 8/1999 tentang Pemanfaatan Jenis Tumbuhan dan Satwa Liar.

Sadiman, Arief S dkk. 2010. Media Pendidikan. Jakarta. PT. Raja Grafindo Persada

Sitepu, BP. 2008.Pengembangan Sumber Belajar.Jurnal Pendidikan Penabur No. 11/Tahun ke-7/Desember 2008.

Soegianto, Agoes. 1994.Ekologi Kuantitatif.Surabaya. Usaha Nasional.

Sozer,R.,Saroni.Y, Nurwatha.P. 1999. Jenis-jenis Burung Dilindungi yang sering diperdagangkan.Bandung. Yayasan Pribumi Alam Lestari.

Sudjana, nana. 1989. Teknologi Pengajaran.Bandung. Sinar Baru.

Sudjarwo. 1989. Beberapa Aspek Pengembangan Sumber Belajar. Jakarta. PT. Mediatama Sarana Perkasa.

Sukmantoro W, Irham M, Novarino W, Hasudungan F, Kemp N, Muchtar M. 2007.Daftar Burung Indonesia No. 2. Indonesian Ornithologist’s Union. Bogor.

Sumaatmadja, Nursyid. 1998. Manusia dalam Konteks Sosial, Budaya, dan Lingkungan Hidup.Bandung. CV. Alfabeta.

Swastikaningrum, Hening, dkk. 2012. Keanekaragaman Jenis Burung Pada Berbagai Tipe Pemanfaatan Lahan Di Kawasan Muara Kali Lamong, Perbatasan Surabaya- Gresik. Jurnal. Program studi S1 biologi fakultas SAINTEK Universitas Airlangga Surabaya.

Van Balen, S. 1984. Comparison of Bird count and Bird Observasion in the neighbourhood of Bogor (Indonesia) Student Report. Dept. of Agriculture University Wageningen. The Netherland.

Van Helvoort, B. 1981. A Study of Bird Population in The Rural Ecosystem of West Java, Indonesia a Semi Quantitative Approach. Nature Conservation Dept. Agriculture University Wageningan. Wageningen-The Netherland.

Whitten. B. H. Et al., 2000. Buku Saku Pengenalan Jenis Satwa Liar yang Diliandungi (Aves). Bogor. Departemen Kehutanan dan Perkebunan Direktorat Jendral Perlindungan dan Konservasi Alam. Direktorat Perlindungan Hutan dan Kebun.

Widodo. W. 2009. Komparasi Keragaman Jenis Burung-burung di Taman Nasional Baluran dan Alas Purwo Pada Beberapa Tipe Habitat. Jurnal Berkala Penelitian Hayati (14): 113-124.

Widhi, Djatmiko. 2011. Burung-burung di kawasan Wonorejo. Surabaya. Yogyakarta: Yayasan Kutilang Indonesia.


(15)

xv

Williamson, Margaret. 1951.The First Book of Birds.Newyork: Greystone Press. Winasis, Swiss, dkk. 2011. Bird of Baluran Park. Situbondo: Balai Taman


(16)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Indonesia merupakan Negara yang memimiliki tingkat keanekaragaman makhluk hidup yang tinggi mulai dari kekayaan flora dan fauna, hal ini dikarenakan Indonesia memiliki Iklim yang tropis sehingga sangat cocok untuk pertumbuhan dan perkembangan flora dan fauna yang berada di Indonesia. Tidak heran jika Indonesia disebut Negara megabiodiversitas dan telah mendapatkan pengakuan dunia sebagai negara dengan tingkat biodeversitas kedua tertinggi setalah negara asal kawasan Amerika Selatan, Brazil (Heriyanto, 2007). Salah satu pusat keanekaragaman hayati dunia yaitu Negara Indonesia dengan wilayah daratan sekitar 1,3 % dari seluruh wilayah daratan di bumi, diperkirakan sekitar 10 % jenis tanaman dunia, 45 % spesies ikan, 24 % spesies amfibia, 32 % spesies reptile, 15 % spesies mamalia, 16 % spesies burung terdapat di Indonesia (Leksono, 2007).

Salah satu satwa yang mempunyai nilai ekologis dan mempunyai hubungan timbal balik dengan lingkungannya adalah burung. Burung merupakan anggota kelompok hewan bertulang belakang (vertebrata) yang memiliki bulu dan sayap. Jenis-jenis burung yang ada di bumi ini begitu bervariasi, mulai dari burung kolibri yang memiliki bentuk tubuh paling kecil hingga burung unta yang lebih tinggi dari manusia, diperkirakan terdapat sekitar 8.800 – 10.200 spesies burung di seluruh dunia (Whitten, 2000). Burung berfungsi memberikan sinyal bagi kehidupan, mereka juga mengindikasikan bahwa kehadiran suatu jenis burung menunjukkan baik tidaknya suatu lingkungan (Kaplan dan Rogers, 2011).


(17)

2

Menurut Clements (2007) kebanyakan burung aktif pada siang hari (diurnal) tetapi ada sebagian yang aktif pada malam hari (nocturnal) seperti burung hantu, mereka terbang untuk migrasi jarak jauh untuk menemukan habitat yang optimum dan ideal.

Berdasarkan Daftar Burung Indonesia (DBI) No.2 jumlah burung yang dapat ditemukan di wilayah Indonesia yaitu sebanyak 1598 spesies burung. Terdapat 628 spesies di wilayah Sumatera, 522 spesies di wilayah Kalimantan, 507 spesies di wilayah Jawa, 416 spesies di wilayah Sulawesi, 365 spesies di wilayah Maluku, 426 spesies di wilayah Nusa Tenggara dan 671 spesies di wilayah Papua. 372 (23,28%) spesies di antaranya adalah spesies burung endemik Indonesia, dan 149 (9,32%) spesies adalah burung migran. Jumlah tersebut, menunjukkan bahwa Indonesia merupakan Negara nomor empat di dunia terkaya akan jumlah spesies burungnya setelah Columbia, Peru, dan Brazil. Sangat disayangkan bahwa di Indonesia tercatat 118 (7,38%) spesies burung yang dikatagorikan sebagai spesies yang terancam punah dalam International Union for Conservation of Nature (IUCN) Red List (Sukmantoro dkk, 2007).

Desa Hadiwarno terletak di selatan dari Kecamatan Ngadirojo Kabupaten Pacitan dan memiliki batas wilayah di antara Desa Hadiluwih dan Desa Sidomulyo. Desa Hadiwarno terletak pada ketinggian 0-500 meter dpl dengan luas sebesar 7,73 km² (PEMKAB Pacitan, 2010). Desa Hadiwarno merupakan desa yang memiliki banyak pontensi yang harus digali dan dikelola secara baik. Salah satu potensi dari Desa Hadiwarno yaitu keberadaan jenis-jenis burung yang beranekaragam. Berdasarkan hasil observasi, Desa Hadiwaro banyak memiliki kawasan hijau dan pantai alami yang menjadi tempat burung-burung untuk


(18)

3

menetap baik dalam hal aktifitas mencari makan maupun berkembang biak, salah satunya dari famili burung Alcedinidae yaitu raja udang biru, raja udang meninting, cekakak jawa dan cekakak sungai yang menetap di kawasan muara sungai Desa Hadiwarno.

Menurut Fachrul (2012) satwa burung yang hidup di alam bebas lebih banyak ditemukan pada habittat yang memiliki sumber daya yang dibutuhkan, sebaliknya jarang atau tidak ditemukan pada lingkungan yang kurang menguntungkan. Keberadaan atau penyebaran burung erat dengan ketersediaan makanan dan tempat untuk hidupnya (Peterson, 1980). Habitat yang alami dan ketersediannya sumber pakan burung yang terdapat di Desa Hadiwarno tentunya akan berpengaruh terhadap banyak tidaknya jenis burung yang ditemukan, tetapi selama ini penelitian dan data tentang keanekaragaman jenis burung masih belum ada di Kabupaten Pacitan khususnya di Desa Hadiwarno, Kecamatan Ngadirojo.

Kajian keanekaragaman spesies burung pada dekade terakhir ini dilakukan secara intensif baik dari pemerhati konservasi maupun akademisi karena data yang di dapatkan akan sangat diperlukan untuk pengambilan kebijakan tentang apa yang harus dilindung (Leksono, 2007). Menurut Fachrul (2012) survey keberadaan spesies tertentu di alam sangat diperlukan untuk mengetahui potensi sumber dayanya salah satunya yaitu burung. Kajian keanekaragaman juga bisa digunakan untuk indikator baik atau tidaknya suatu ekosistem, menurut Bibby (2000) burung telah terbukti baik sebagai indikator kenaekaragaman hayati dan perubahan lingkungan dengan demikian dapat digunakan untuk membuat keputusan perencanaan konservasi strategis untuk lingkungan yang lebih luas dan burung merupakan bagian yang terkenal keanekaragamannya di bumi tetapi


(19)

4

pengetahuan tentang jenis burung masih banyak yang belum diketahui sehingga tidak heran banyak para ahli ekologi tertarik pada pengukuran kajian keanekaragaman khususnya jenis burung.

Data hasil penelitian keanekaragaman jenis burung yang akan dilaksanakan diharapkan bisa menjadi bahan pertimbangan bagi pemerintah untuk program konservasi burung kedepannya, dan hasil penelitian keanekaragaman jenis burung ini akan dijadikan sumber belajar untuk siswa SMA (Sekolah Menengah Atas) sehingga bisa dijadikan bahan referensi bagi siswa mengingat sumber belajar tentang jenis burung di Indonesia sangat terbatas jumlahnya dan kebanyakan berbahasa asing. Adapun pengertian sumber belajar yang diberikan oleh Association for Education Communication Technology (AECT) adalah berbagai sumber baik itu berupa data, orang atau wujud tertentu yang dapat digunakan oleh siswa dalam belajar baik yang digunakan secara terpisah maupun secara terkombinasi sehingga mempermudah siswa dalam mencapai tujuan belajarnya.

Berdasarkan latar belakang di atas maka perlu diadakan penelitian dengan judul “Studi Keanekaragaman Jenis Burung di Desa Hadiwarno Kecamatan Ngadirojo Kabupaten Pacitan sebagai Sumber Belajar Biologi”.

1.2Rumusan Masalah

Rumusan masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Berapakah jumlah burung yang ditemukan di Desa Hadiwarno Kecamatan Ngadirojo Kabupaten Pacitan berdasarkan Ordo, Suku dan jenis burung?


(20)

5

2. Berapakah nilai keanekaragaman dan kemerataan jenis burung di Desa Hadiwarno Kecamatan Ngadirojo Kabupaten Pacitan berdasarkan kekayaan jenis, kelimpahan jenis, dan dominansi burung?

3. Berapakah jenis burung yang dilindungi oleh Pemerintah RI di Desa Hadiwarno Kecamatan Ngadirojo Kabupaten Pacitan?

4. Bagaimana bentuk sumber belajar biologi yang dikembangkan dari hasil penelitian ini?

1.3Tujuan Penelitian

1. Mengetahui jumlah burung yang ditemukan di Desa Hadiwarno Kecamatan Ngadirojo Kabupaten Pacitan berdasarkan Ordo, Suku dan jenis burung.

2. Mengetahui nilai keanekaragaman dan kemerataan jenis burung di Desa Hadiwarno Kecamatan Ngadirojo Kabupaten Pacitan berdasarkan kekayaan jenis, kelimpahan jenis, dan dominansi burung.

3. Mengetahui jumlah jenis burung yang dilindungi oleh Peraturan Pemerintah RI di Desa Hadiwarno Kecamatan Ngadirojo Kabupaten Pacitan.

4. Mengetahui bentuk sumber belajar biologi yang dikembangkan dari hasil penelitian ini.

1.4Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini yaitu sebagai berikut: 1. Manfaat Teoritis


(21)

6

Hasil penelitian ini dapat dijadikan sumbangan pengetahuan untuk keilmuan biologi tentang keanekaragaman jenis burung di Desa Hadiwarno, Kecamatan Ngadirojo, Kabupaten Pacitan

2. Manfaat Praktis

1. Manfaat bagi Masyarakat dan Pemerintah

Hasil penelitian ini bagi masyarakat dapat memberikan pengetahuan tentang keanekaragaman jenis burung yang terdapat di Desa Hadiwarno. Hasil Penelitian ini bagi pemerintah dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk membuat program konservasi burung yang terdapat di Desa Hadiwarno.

2. Manfaat Bagi Peneliti Lain

Manfaat penelitian ini bagi peneliti lain yaitu peneliti lain dapat memperoleh informasi tentang keanekaragaman jenis burung yang terdapat di Desa Hadiwarno Kabupaten Pacitan sehingga bisa dijadikan referensi.

3. Manfaat bagi Lembaga Pendidikan

Hasil penelitian ini dapat diaplikasikan sebagai sumber belajar biologi berupa poster jenis-jenis burung di Desa Hadiwarno, karena sumber belajar tentang jenis-jenis burung di Indonesia tidak banyak dan kebanyakan berbahasa asing.


(22)

7

1.5 Definisi Istilah

a. Burung adalah salah satu hewan vertebrata atau mempunyai tulang belakang yang memiliki bulu dan sayap digunakan untuk terbang biasanya mempunyai suara yang indah ketika didengarkan.

b. Sumber belajar adalah segala sesuatu yang mengandung informasi yang dapat memfasilitasi pemelajar memperloleh informasi yang diperlukannya dalam belajar (Sitepu, 2008).


(1)

Menurut Clements (2007) kebanyakan burung aktif pada siang hari (diurnal) tetapi ada sebagian yang aktif pada malam hari (nocturnal) seperti burung hantu, mereka terbang untuk migrasi jarak jauh untuk menemukan habitat yang optimum dan ideal.

Berdasarkan Daftar Burung Indonesia (DBI) No.2 jumlah burung yang dapat ditemukan di wilayah Indonesia yaitu sebanyak 1598 spesies burung. Terdapat 628 spesies di wilayah Sumatera, 522 spesies di wilayah Kalimantan, 507 spesies di wilayah Jawa, 416 spesies di wilayah Sulawesi, 365 spesies di wilayah Maluku, 426 spesies di wilayah Nusa Tenggara dan 671 spesies di wilayah Papua. 372 (23,28%) spesies di antaranya adalah spesies burung endemik Indonesia, dan 149 (9,32%) spesies adalah burung migran. Jumlah tersebut, menunjukkan bahwa Indonesia merupakan Negara nomor empat di dunia terkaya akan jumlah spesies burungnya setelah Columbia, Peru, dan Brazil. Sangat disayangkan bahwa di Indonesia tercatat 118 (7,38%) spesies burung yang dikatagorikan sebagai spesies yang terancam punah dalam International Union for Conservation of Nature (IUCN) Red List (Sukmantoro dkk, 2007).

Desa Hadiwarno terletak di selatan dari Kecamatan Ngadirojo Kabupaten Pacitan dan memiliki batas wilayah di antara Desa Hadiluwih dan Desa Sidomulyo. Desa Hadiwarno terletak pada ketinggian 0-500 meter dpl dengan luas sebesar 7,73 km² (PEMKAB Pacitan, 2010). Desa Hadiwarno merupakan desa yang memiliki banyak pontensi yang harus digali dan dikelola secara baik. Salah satu potensi dari Desa Hadiwarno yaitu keberadaan jenis-jenis burung yang beranekaragam. Berdasarkan hasil observasi, Desa Hadiwaro banyak memiliki kawasan hijau dan pantai alami yang menjadi tempat burung-burung untuk


(2)

menetap baik dalam hal aktifitas mencari makan maupun berkembang biak, salah satunya dari famili burung Alcedinidae yaitu raja udang biru, raja udang meninting, cekakak jawa dan cekakak sungai yang menetap di kawasan muara sungai Desa Hadiwarno.

Menurut Fachrul (2012) satwa burung yang hidup di alam bebas lebih banyak ditemukan pada habittat yang memiliki sumber daya yang dibutuhkan, sebaliknya jarang atau tidak ditemukan pada lingkungan yang kurang menguntungkan. Keberadaan atau penyebaran burung erat dengan ketersediaan makanan dan tempat untuk hidupnya (Peterson, 1980). Habitat yang alami dan ketersediannya sumber pakan burung yang terdapat di Desa Hadiwarno tentunya akan berpengaruh terhadap banyak tidaknya jenis burung yang ditemukan, tetapi selama ini penelitian dan data tentang keanekaragaman jenis burung masih belum ada di Kabupaten Pacitan khususnya di Desa Hadiwarno, Kecamatan Ngadirojo.

Kajian keanekaragaman spesies burung pada dekade terakhir ini dilakukan secara intensif baik dari pemerhati konservasi maupun akademisi karena data yang di dapatkan akan sangat diperlukan untuk pengambilan kebijakan tentang apa yang harus dilindung (Leksono, 2007). Menurut Fachrul (2012) survey keberadaan spesies tertentu di alam sangat diperlukan untuk mengetahui potensi sumber dayanya salah satunya yaitu burung. Kajian keanekaragaman juga bisa digunakan untuk indikator baik atau tidaknya suatu ekosistem, menurut Bibby (2000) burung telah terbukti baik sebagai indikator kenaekaragaman hayati dan perubahan lingkungan dengan demikian dapat digunakan untuk membuat keputusan perencanaan konservasi strategis untuk lingkungan yang lebih luas dan burung merupakan bagian yang terkenal keanekaragamannya di bumi tetapi


(3)

pengetahuan tentang jenis burung masih banyak yang belum diketahui sehingga tidak heran banyak para ahli ekologi tertarik pada pengukuran kajian keanekaragaman khususnya jenis burung.

Data hasil penelitian keanekaragaman jenis burung yang akan dilaksanakan diharapkan bisa menjadi bahan pertimbangan bagi pemerintah untuk program konservasi burung kedepannya, dan hasil penelitian keanekaragaman jenis burung ini akan dijadikan sumber belajar untuk siswa SMA (Sekolah Menengah Atas) sehingga bisa dijadikan bahan referensi bagi siswa mengingat sumber belajar tentang jenis burung di Indonesia sangat terbatas jumlahnya dan kebanyakan berbahasa asing. Adapun pengertian sumber belajar yang diberikan oleh Association for Education Communication Technology (AECT) adalah berbagai sumber baik itu berupa data, orang atau wujud tertentu yang dapat digunakan oleh siswa dalam belajar baik yang digunakan secara terpisah maupun secara terkombinasi sehingga mempermudah siswa dalam mencapai tujuan belajarnya.

Berdasarkan latar belakang di atas maka perlu diadakan penelitian dengan judul “Studi Keanekaragaman Jenis Burung di Desa Hadiwarno Kecamatan Ngadirojo Kabupaten Pacitan sebagai Sumber Belajar Biologi”.

1.2Rumusan Masalah

Rumusan masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Berapakah jumlah burung yang ditemukan di Desa Hadiwarno Kecamatan Ngadirojo Kabupaten Pacitan berdasarkan Ordo, Suku dan jenis burung?


(4)

2. Berapakah nilai keanekaragaman dan kemerataan jenis burung di Desa Hadiwarno Kecamatan Ngadirojo Kabupaten Pacitan berdasarkan kekayaan jenis, kelimpahan jenis, dan dominansi burung?

3. Berapakah jenis burung yang dilindungi oleh Pemerintah RI di Desa Hadiwarno Kecamatan Ngadirojo Kabupaten Pacitan?

4. Bagaimana bentuk sumber belajar biologi yang dikembangkan dari hasil penelitian ini?

1.3Tujuan Penelitian

1. Mengetahui jumlah burung yang ditemukan di Desa Hadiwarno Kecamatan Ngadirojo Kabupaten Pacitan berdasarkan Ordo, Suku dan jenis burung.

2. Mengetahui nilai keanekaragaman dan kemerataan jenis burung di Desa Hadiwarno Kecamatan Ngadirojo Kabupaten Pacitan berdasarkan kekayaan jenis, kelimpahan jenis, dan dominansi burung.

3. Mengetahui jumlah jenis burung yang dilindungi oleh Peraturan Pemerintah RI di Desa Hadiwarno Kecamatan Ngadirojo Kabupaten Pacitan.

4. Mengetahui bentuk sumber belajar biologi yang dikembangkan dari hasil penelitian ini.

1.4Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini yaitu sebagai berikut: 1. Manfaat Teoritis


(5)

Hasil penelitian ini dapat dijadikan sumbangan pengetahuan untuk keilmuan biologi tentang keanekaragaman jenis burung di Desa Hadiwarno, Kecamatan Ngadirojo, Kabupaten Pacitan

2. Manfaat Praktis

1. Manfaat bagi Masyarakat dan Pemerintah

Hasil penelitian ini bagi masyarakat dapat memberikan pengetahuan tentang keanekaragaman jenis burung yang terdapat di Desa Hadiwarno. Hasil Penelitian ini bagi pemerintah dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk membuat program konservasi burung yang terdapat di Desa Hadiwarno.

2. Manfaat Bagi Peneliti Lain

Manfaat penelitian ini bagi peneliti lain yaitu peneliti lain dapat memperoleh informasi tentang keanekaragaman jenis burung yang terdapat di Desa Hadiwarno Kabupaten Pacitan sehingga bisa dijadikan referensi.

3. Manfaat bagi Lembaga Pendidikan

Hasil penelitian ini dapat diaplikasikan sebagai sumber belajar biologi berupa poster jenis-jenis burung di Desa Hadiwarno, karena sumber belajar tentang jenis-jenis burung di Indonesia tidak banyak dan kebanyakan berbahasa asing.


(6)

1.5 Definisi Istilah

a. Burung adalah salah satu hewan vertebrata atau mempunyai tulang belakang yang memiliki bulu dan sayap digunakan untuk terbang biasanya mempunyai suara yang indah ketika didengarkan.

b. Sumber belajar adalah segala sesuatu yang mengandung informasi yang dapat memfasilitasi pemelajar memperloleh informasi yang diperlukannya dalam belajar (Sitepu, 2008).