PENGARUH KADAR Ac-Di-Sol TERHADAP MUTU FISIK ORALLY DISINTEGRATING TABLET IBUPROFEN (Metode Cetak Langsung)

(1)

SKRIPSI

BAGUS ODIA WIJAYA

PENGARUH KADAR Ac-Di-Sol TERHADAP

MUTU FISIK

ORALLY DISINTEGRATING

TABLET

IBUPROFEN

(Metode Cetak Langsung)

PROGRAM STUDI FARMASI

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

2014


(2)

ii

Lembar Pengesahan

PENGARUH KADAR Ac-Di-Sol TERHADAP

MUTU FISIK

ORALLY DISINTEGRATING

TABLET

IBUPROFEN

(Metode Cetak Langsung)

SKRIPSI

Dibuat untuk memenuhi syarat mencapai gelar Sarjana Farmasi pada Program Studi Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan

Universitas Muhammadiyah Malang 2014

Oleh :

BAGUS ODI WIJAYA NIM : 201010410311118

Disetujui Oleh :

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. Achmad Radjaram, Apt. Dra. Uswatun Chasanah, Apt., M.Kes. NIP. 194908281978021001 NIP UMM. 0713127102


(3)

iii

Lembar Pengujian

PENGARUH KADAR Ac-Di-Sol TERHADAP

MUTU FISIK

ORALLY DISINTEGRATING

TABLET

IBUPROFEN

(Metode Cetak Langsung)

SKRIPSI

Dibuat untuk memenuhi syarat mencapai gelar Sarjana Farmasi pada Program Studi Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan

Universitas Muhammadiyah Malang 2014

Oleh :

BAGUS ODIA WIJAYA NIM : 201010410311118

Skripsi ini telah diuji Tanggal 26 Juni 2014

oleh :

Penguji I Penguji II

Dr. Achmad Radjaram, Apt. Dra. Uswatun Chasanah, Apt., M.Kes. NIP. 194908281978021001 NIP UMM. 0713127102

Penguji III Penguji IV

Drs. H. Achmad Inoni, Apt. Arina Swastika M., S.Farm., Apt. NIDN. 0020124205


(4)

iv

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT Yang Maha Mendengar lagi Maha Melihat atas segala limpahan rahmat, taufik, serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian dan penyusunan skripsi yang berjudul

“PENGARUH KADAR AC-DI-SOL TERHADAP MUTU FISIK ORALLY

DISINTEGRATING TABLET IBUPROFEN (Metode Cetak Langsung). Penulisan skripsi ini merupakan salah satu syarat mencapai gelar sarjana di Jurusan Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.

Tersusunnya tugas akhir ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini tidak lupa penulis menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada :

1. Bapak Dr. Ahmad Radjaram, Apt. dan Ibu Dra. Uswatun Chasanah, Apt., M.Kes. selaku dosen pembimbing yang dengan tulus dan ikhlas penuh kesabaran membimbing dan memberikan dorongan sehingga skripsi ini dapat diselesaikan.

2. Bapak Drs. H. Achmad Inoni, Apt. dan Ibu Arina Swastika M., S.Farm., Apt. selaku dosen penguji yang berkenan memberikan saran, masukan, dan kritik yang membangun terhadap skripsi ini.

3. Bapak Yoyok Bekti., S.Kep., Ners., M.Kep., Sp.Kom selaku dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang yang telah memberikan kesempatan untuk mengikuti program sarjana.

4. Ibu Arina Swastika M., S.Farm., Apt. selaku dosen wali yang selalu membimbing dalam berbagai hal.

5. Seluruh bapak dan ibu dosen Program Studi Farmasi Universitas Muhammadiyah Malang, yang telah memberikan ilmu dan bimbingan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

6. Mas Ferdi selaku laboran, atas semua bantuan waktu dan tenaga selama penyelesaian tugas akhir ini.


(5)

v

7. Kedua orang tua yang paling saya hormati dan sayangi, Bapak Djainuri dan Ibu Misiyati, Kakak Ayu Alif Nuriyati, serta Adik Yunni Tri Jayati yang selalu memberikan doa, kasih sayang, dorongan, dan semangat. 8. Terimakasih kepada Navila Azra yang selalu menemani dan selalu

memberikan motifasi, dukungan serta semangatnya dalam mengerjakan skripsi ini.

9. Teman-teman Farmasi C 2010 atas keakraban dan kebersamaan menempuh kuliah selama 4 tahun.

10.Teman-teman skripsi solida (Yati, Titis, dan Dana) yang telah bekerja keras bersama sama untuk menyelesaikan tugas akhir.

11.Semua pihak yang secara langsung maupun tidak langsung membantu terselesaikannya skripsi ini yang tidak bisa disebutkan satu persatu.

Bantuan dari semua pihak dalam penelitian ini, penulis tidak mampu membalas dengan apapun. Semoga amal perbuatan semua pihak mendapat imbalan dari Allah SWT. Tidak ada satupun kebenaran dan kesempurnaan kecuali milik Allah SWT. Akhirnya tugas akhir yang masih banyak kekurangan ini penulis persembahkan kepada almamater Jurusan Farmasi Universitas Muhammadiyah Malang dengan harapan semoga bermanfaat bagi kita semua.

Malang 26 Juni 2014


(6)

vi

RINGKASAN

PENGARUH KADAR Ac-Di-Sol TERHADAP MUTU FISIK ORALLY DISINTEGRATING TABLET IBUPROFEN

(Metode Cetak Langsung)

Ibuprofen merupakan obat analgesik dan antipiretik golongan NSAID yang banyak diproduksi dalam bentuk tablet karena alasan stabilitas dan kemudahan penggunaan, namun bentuk ini dirasa kurang aseptabel terhadap pasien geriatrik dan pediatrik sehingga dibuat formulasi baru, yaitu dibuat dalam bentuk sediaan tablet yang mudah terdisintegrasi atau sering disebut Orally Disintegrating Tablet

ODTadalah bentuk sediaan tablet yang mengandung bahan obat dan bahan pembawa lain yang dapat terdisintegrasi dengan cepat dalam hitungan detik di lidah dengan sedikit atau tanpa membutuhkan air. Dalam pembuatan ODT memerlukan bahan-bahan tambahan terutama bahan disintegran karena tujuan penggunaannya adalah tablet cepat hancur sehingga bahan obat cepat lepas dari bahan pembawanya, oleh karena itu dipakai superdisintegran. Superdisintegran yang digunakan adalah croscarmellose sodium atau yang sering disebut dengan Sol. Dalam penelitian ini akan dilakukan pegujian pengaruh kadar Ac-Di-Sol 5% dan 10% terhadap mutu fisik ODT ibuprofen dengan metode cetak langsung.

Sebelum pembuatan ODT ibuprofen perlu diperhatikan bahan-bahan yang akan digunakan sehingga dilakukan pemeriksaan bahan-bahan yang digunakan dengan melihat sertifikat analisis dan pemeriksaan kualitatif dengan spektrofotometer FT-IR. Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa bahan yang diperiksa adalah benar merupakan ibuprofen, mannitol dan ac-di-sol.

Pada pembuatan dengan metode cetak langsung bahan yang digunakan sebaiknya memiliki sifat alir yang baik, sehingga dibuat granul mannitol agar didapat bahan pengisi dengan aliran dan kompaktibilitas yang baik. Massa cetak (granul) yang dihasilkan diuji kandungan lengas, kecepatan alir, sudut diam, kompresibilitas, dan kompaktibilitas. Kemudian dicetak menjadi tablet dengan kekuatan 1 ton dan dilakukan pemeriksaan mutu fisik tablet yang meliputi kekerasan, kerapuhan, waktu hancur dan waktu disolusi tablet.

Dari hasil pengujian yang dilakukan diketahui bahwa kandungan lengas memenuhi persyaratan yaitu 1-2%. Untuk kecepatan alir granul memiliki karakteristik granul yang mudah mengalir yaitu 7-10 g/detik, dan untuk sudut diam memiliki sudut diam yang baik 20°-30°. Untuk persentase kompresibilitas menunjukkan bahwa granul masuk dalam rentang presentase 5-12%. hasil uji kompaktibilitas menunjukkan bahwa antara tekanan 1 ton dan 2 ton menghasilkan kekerasan yang semakin meningkat. Untuk mutu fisik tablet, kekerasan yang dihasilkan F1-F3 mendekati persyaratan yaitu 3,8-5,1 Kp. Pada uji kerapuhan ketiga formula memenuhi persyaratan yaitu <1%. Untuk waktu hancur tablet F1 tidak memenuhi waktu hancur sedangkan F2 dan F3 memenuhi persyaratan yaitu kurang dari 1 menit. Untuk waktu disolusi memenuhi persyaratan yaitu persentase ibuprofen terlarut lebih dari 80%


(7)

vii

Hasil analisis statistik menunjukkan adanya perbedaan yang bermakna dari masing-masing formula terhadap peningkatan kadar ac-di-sol. Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa semakin tinggi kadar disintegran yang ditambahkan akan menurunkan kekerasan, mempercepat waktu hancur, meningkatkan kerapuhan dan meningkatkan persentase disolusi.


(8)

viii

ABSTRAK

PENGARUH KADAR Ac-Di-Sol TERHADAP MUTU FISIK ORALLY DISINTEGRATING TABLET IBUPROFEN

(Metode Cetak Langsung)

ODT diformulasi untuk pasien pediatri, geriatri dan pasien yang sulit menelan tablet konvensional. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh perbedaan kadar Ac-Di-Sol sebagai bahan disintegran terhadap mutu fisik sediaan ODT ibuprofen. Tablet dibuat dengan metode cetak langsung dengan berbagai kadar Ac-Di-Sol (0%, 5%, dan 10%). Kemudian dilakukan mutu fisik sediaan ODT ibuprofen, antara lain kekerasan, kerapuhan, waktu hancur, dan profil disolusi. Berdasarkan analisis statistik, terdapat perbedaan yang signifikan pada kekerasan dan waktu hancur, tetapi untuk kerapuhan tablet tidak memberikan perbedaan yang bermakna. Hasil penelitian menunjukkan adanya superdisintegran diperlukan sekali untuk ODT. Formulasi memenuhi kriteria ODT dengan waktu hancur kurang dari 60 detik. Sebagai contoh, formulasi F3 menunjukkan waktu hancur 25,00 ± 1,00 detik, kekuatan hancur 4,33 ± 0,58 kg, laju pelepasan obat 96,50% ± 2,47 dalam waktu 30 menit. Dari pengamatan ini, menunjukkan terjadi penurunan kekerasan, peningkatan kerapuhan, mempercepat waktu hancur, dan meningkatkan profil pelepasan obat. Formula yang terpilih dalam penelitian ini adalah formula dengan kadar Ac-Di-Sol 10%.


(9)

ix

ABSTRACT

THE EFFECT OF Ac-Di-Sol CONCENTRATION TO PHYSICAL CHARACTERISTICS ORALLY DISINTEGRATING TABLETS OF

IBUPROFEN

(Direct Compression Method)

ODT have been formulated for pediatric, geriatric and patients who experience difficulty in swallowing conventional tablets. The objective of this study was determine the effect of Ac-Di-Sol concentration as disintegrant agent on physical performance tablets of ibuprofen. The tablet was prepared by direct compression with different concentration of Ac-Di-Sol (0%, 5%, and 10%). Physical quality test of ibuprofen ODT had been evaluated, including hardness, friability, disintegration time, and dissolution profile. From statistical analysis, there were significant different among the formulas for the hardness and disintegration time, but friability test was not showed significant differences. The results show that the presence of a superdisintegrant is desirable for ODT. The formulations satisfied the requisite of ODT with a disintegration time of less than 60 sec. For example, formulation F3 showed a disintegration time of 25,00 ± 1,00 sec, crushing strength of 4,33 ± 0,58 kg, drug release rate of 96,50% ± 2,47 within 30 min. From these observations, showed a decrease hardness, increased friability, disintegration time speed up and improve the drug release profile. Formula is chosen in this study is a formula with a concentration Ac-Di-Sol 10%.

Keyword : Ibuprofen, Ac-Di-Sol, Orally Disintegrating Tablet, Direct Compression


(10)

x

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

KATA PENGANTAR ... iv

RINGKASAN ... vi

ABSTRAK ... viii

ABSTRACT ... ix

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR GAMBAR ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ... xv

DAFTAR SINGKATAN ... xvi

BAB 1 PENDAHULUAN ... 1

1.1.Latar Belakang Masalah ... 1

1.2.Rumusan Masalah ... 3

1.3. Tujuan Penelitian ... 3

1.4.Hipotesis Penelitian ... 3

1.5.Manfaat Penelitian ... 3

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ... 4

2.1. Tinjauan Tentang Orally Disintegrating Tablet ... 4

2.1.1. Kelebihan dan Kekurangan Formulasi ODT ... 5

2.1.2. Metode Formulasi ODT ... 6

2.2. Tinjauan Tentang Disintegran ... 9

2.2.1. Pengertian Disintegran ... 9

2.2.2. Superdisintegran ... 10

2.3. Tinjauan Tentang Cetak Langsung ... 13

2.4. Tinjauan Tentang Bahan ... 14

2.4.1. Ibuprofen ... 14

2.4.2. Ac-Di-Sol ... 15

2.4.3. Manitol ... 16


(11)

xi

2.4.5. Magnesium Stearat ... 18

2.4.6. Cab-O-Sil ... 18

2.5. Tinjauan Tentang Mutu Granul ... 19

2.5.1. Kandungan Lembab... 19

2.5.2. Kecepatan Alir dan Sudut Diam ... 19

2.5.3. Penentuan % Kompresibilitas ... 20

2.5.4. Uji Kompresibilitas ... 20

2.6. Tinjauan Tentang Mutu Fisik Tablet ... 21

2.6.1. Kekerasan Tablet ... 21

2.6.2. Kerapuhan Tablet ... 22

2.6.3. Waktu Hancur Tablet ... 22

2.6.4. Waktu Disolusi Tablet ... 22

BAB 3 KERANGKA KONSEPTUAL ... 23

BAB 4 METODE PENELITIAN ... 26

4.1. Bahan Penelitian ... 26

4.2. Alat Penelitian ... 26

4.3. Rancangan Penelitian ... 26

4.3.1. Metode Penelitian ... 27

4.3.2. Pemeriksaan Kualitatif Bahan Penelitian ... 30

4.3.3. Pemeriksaan Mutu Fisik Granul ... 30

4.3.5. Pemeriksaan Mutu Fisik Tablet ... 32

4.4. Rancangan Penelitian ... 33

BAB 5 HASIL PENELITIAN ... 34

5.1. Pemeriksaan Kualitatif Bahan Penelitian ... 34

5.1.1. Ibuprofen ... 34

5.1.2. Ac-Di-Sol ... 35

5.1.3. Mannitol ... 35

5.2. Pembuatan Kurva Baku Ibuprofen ... 36

5.2.1. Penentuan Panjang Gelombang Maksimum Ibuprofen ... 36

5.2.2. Pengaruh Ac-Di-Sol, Mannitol dan PVP K-30 Terhadap ... 37


(12)

xii

5.2.3. Pembuatan Kurva Baku Ibuprofen dalam

Media Dapar Fosfat pH 7,2 ... 37

5.3. Pemeriksaan Mutu Fisik Granul ... 38

5.4. Pemeriksaan Mutu Fisik Tablet ……….. 39

5.4.1. Hasil Uji Kekerasan Tablet ODT Ibuprofen ... 41

5.4.2. Hasil Uji Kerapuhan Tablet ODT Ibuprofen ... 42

5.4.3. Hasil Uji Waktu Hancur Tablet ODT Ibuprofen ... 43

5.4.3. Hasil Uji Disolusi Tablet ODT Ibuprofen ... 44

BAB 6 PEMBAHASAN ... 46

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN ... 50

DAFTAR PUSTAKA ... 51


(13)

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

II.1 Kadar Penggunaan Cab-O-Si ... 19

II.2 Hubungan Sudut Diam dan Daya Alir ... 20

II.3 Hubungan antara % Kompresibilitas dan Kemampuan Aliran ... 20

IV.1 Rancangan Formula ODT Ibuprofen ... 27

IV.2 Hubungan antara % Kompresibilitas dan Kemampuan Aliran ... 31

V.1 Pemeriksaan Spektra Inframerah Ibuprofen ... 34

V.2 Pemeriksaan Spektra Inframerah Ac-Di-Sol ... 35

V.3 Pemeriksaan Spektra Inframerah Mannitol ... 36

V.4 Kurva Baku Ibuprofen dalam Media Dapar Fosfat pH 7,2 ... 37

V.5 Hasil Pemeriksaan Mutu Fisik Granul ... 38

V.6 Hasil Pemeriksaan Mutu Fisik Tablet ODT Ibuprofen Metode Cetak Langsung dengan Bahan Disintegran Ac-Di-Sol ... 40

V.7 Hasil Pemeriksaan Profil Disolusi Tablet ODT Ibuprofen Metode Cetak Langsung dengan Bahan Disintegran Ac-Di-Sol ... 40

V.8 Uji Kekerasan Tablet ODT Ibuprofen ... 41

V.9 Uji Kerapuhan Tablet ODT Ibuprofen ... 42


(14)

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Proses pengembangan ... 11

2.2 Proses aksi porositas dan kapilaritas ... 12

2.3 Proses gaya repulsif partikel ... 12

2.4 Proses Deformasi ... 13

2.5 Rumus Struktur Ibuprofen ………... 14

2.6 Rumus Struktur Ac-Di-Sol……… ... 15

2.7 Rumus Struktur Mannitol ... 16

2.8 Rumus Struktur Polivinilpirolidon ... 17

2.9 Rumus Struktur Mg-Stearat ... 18

3.1 Skema kerangka konseptual ... 25

4.1 Bagan Kerja Penelitian ... 29

5.1 Spektrum Penentuan Panjang Gelombang Maksimum Ibuprofen ... 36

5.2 Spektrum Pengaruh Bahan Tambahan Terhadap Absorbansi Ibuprofen ... 37

5.3 Kurva Baku Larutan Ibuprofen dalam Media Dapar Fosfat pH 7,2 . 38 5.4 Grafik Pengaruh Tekanan Terhadap Kompaktibilitas Tablet ... 39

5.5 Grafik Kekerasan Tablet ODT Ibuprofen ... 41

5.6 Grafik Kerapuhan Tablet ODT Ibuprofen ... 42

5.7 Grafik Waktu Hancur Tablet ODT Ibuprofen ... 44

5.8 Profil Disolusi Tablet ODT Ibuprofen Terhadap Peningkatan Kadar Ac-Di-Sol ... 44


(15)

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Daftar Riwayat Hidup ... 54

2. Surat Pernyataan ... 55

3. Sertifikat Analisis Ibuprofen ... 56

4. Sertifikat Analisis Ac-Di-Sol ... 57

5. Hasil FT-IR Ibuprofen ... 59

6. Hasil FT-IR Ac-Di-Sol ... 61

7. Hasil FT-IR Mannitol ... 63

8. Pemeriksaan Mutu Fisik Granul ... 65

9. Pemeriksaan Mutu Fisik Tablet ODT Ibuprofen ... 67

10. Hasil Statistik Kekerasan ODT Ibuprofen ... 69

11. Hasil Statistik Kerapuhan ODT Ibuprofen ... 70

12. Hasil Statistik Waktu Hancur ODT Ibuprofen ... 71

13. Tabel Gugus Fungsi FT-IR ... 72

14. Tabel F ... 73


(16)

xvi

DAFTAR SINGKATAN

°C : Derajat Celcius µm : Mikrometer cm : Centimeter

CMC-Na : Carboxymethylcellulose Sodium

FT-IR : Fourier Transform Infra Red g/detik : gram per detik

g/ml : gram per millimeter KBr : Kalium Bromida Kp : Kilopound

MC : Kandungan Lembab mg : Milligram

mg/kg : Milligram per kilogram ml : Milliliter

mm : Millimeter

NaOH : Natrium Hidroksida nm : Nanometer

pH : Power of Hydrogen

rpm : Rotasi per Menit


(17)

xvii

DAFTAR PUSTAKA

Ansel, H.C., (1989) Introduction to Pharmaceutical Dosage Form, Terjemahan : Farida Ibrahim, Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi, Edisi Keempat, Universitas Indonesia Press, Jakarta p. 251-272.

Aulton, M., and Summers M., (2002) Tablet and Compaction in : Pharmaceutics The Science of Dosage Form Design, 2nd, Churchill Livingstone, Philadelphia, pp. 397-439.

Bandelin, F.J., and Shangraw R.F., (1982) Compressed Tablet by Wet Granulation, in Lieberman H.A., Lachman L. (Ed.) Pharmaceutical Dosage Form : Tablet, Vol.1, Marcel Dekker Inc, pp. 1235-1238.

Banker, G.S., and Anderson N.R., (1989) Tablet, in : Lachman, L., Liebermann H.A., Kanig J.L. (Ed.) Teori dan Praktek Farmasi Industri, Edisi Ketiga, Vol. 2, Universitas Indonesia Press, Jakarta, pp. 644-658.

Bansal, N., G. Sharma., (2011) Formulation and Evaluation of Orally Disintegrating Tablets of Ondansetron Hydrochloride using Natural Superdisintegrants, International Journal of Pharm Tech Research, Vol. 3, pp. 1616-1621.

Bhimavarapu, R., T.S Leela., K.K Nishitha., G.P Priya., D. Bhavani., Ch. Venu., G.K Kumar., (2012) Formulation and In-Vitro Evaluation of Ambroxol Hydrochloride Fast Dissolving Multi Particulate Tablets, An International Journal of Advances in Pharmaceutical Sciences, Vol. 3, pp. 26-35.

Bhowmik, D., Chiranjib.B., Krishnakanth., Pankaj., R. Chandira, (2009) Fast Dissolving Tablet : An Overview, Journal of Chemical and Pharmaceutical Research, 1(1), pp. 163-177.

B. Jadhav., M. Sakarkar., R. Kaudewar., S. Kaminwar., V. Kshirsagar, (2011) Formulation and Evaluation of Mouth Dissolving Tablets of Diltiazem Hydrochloride, Pelagia Research Library, 2 (6), pp. 23-31.

Carstensen, J.T., P.C Chan., (1977) Flow Rate and Repose Angles of Wet Processed Granulation, J. Pharm. Sci., Vol. 66, pp. 1235-1238.

Departemen Kesehatan RI, (1995) Farmakope Indonesia, Edisi IV, Departemen

Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta p. 4, 449, 511, 515, 519, 771, 1193. Fonner, D.E., N.R Anderson., G.S Banker., (1990) Granulation and Tablet Characteristics, in : Liebermann, H.A., L. Lachman., (Ed.) Pharmaceutical Dosage Forms : Tablets, Vol. 2, Marcel Dekker Inc., New York, pp.

245-254.

Gennaro, R.A., (2000) Remington The Science and Practice of Pharmacy, 20th Edition, Lippincott Williams & Wilkins, New York, pp. 885.


(18)

xviii

Great Britain The Department of Health, (2013) British Pharmacopoeia, 7th ed., London.

Gunsel, W.C., Stuart C.J., Kanig J.L., (1976) Tablet, in : Lachman, H.A (Ed.) The Theory and Practice of Industrial Pharmacy, 2nd Edition, Lea and Febiger,

Philadelphia, pp. 122-129, 305-336.

Hirani, J.J., D.A. Rathod., K.R. Vadalia., (2009) Orally Disintegrating Tablets: A Review, Tropical Journal of Pharmaceutical Research, 8 (2), pp. 161-172.

Izza, K.A., V.H.Li., J.L Look., G.D Parr., M.K Schineller., (2004) Fast Dissolving Tablet, United States Patent, pp. 1-20.

Khan, T., S. Nazim., S. Shaikh., A. Shaikh., A. Khairnar., A. Ahmed., (2011) An Approach for Rapid Disintegrating Tablet: A Review, International Journal of Pharmaceutical Research and Development, Vol 3(3), pp.

170-183.

Kumar, S., H. Kaur., P.B Mishra., N. Vashisht., V. Arora., (2013) Mouth Dissolving Tablets : A Convenient Noval Dosage Form - A Review,

International Journal of Pharmaceutical Research and Development, Vol

5(08), pp. 21-32.

Lachman, L., H.A Lieberman & J.L Kanig., (1994) The Theory and Practice of Industrial Pharmacy, 3rd Edition, diterjemahkan oleh Siti Suyatmi, UI

Press, Jakarta.

Lieberman, H.A., A.S Rankell., (1989) Drying, in : Lachman, L., Liebermann, H.A., J.L Kaning, (Ed.) The Theory and Practice of Industrial Pharmacy,

3rd Edition, Lea and Febiger, Philadelphia, pp. 52.

Marshall, K., (1979) Solid Oral Dosage Forms, in Banker G.S and Rhodes C.T (Ed.) Modern Pharmaceutics, Vol. 7, Marcel Dekker Inc, New York and Basel, pp. 369-373.

Ölmez, S. Sevtap., I. Vural., (2009) Advantages and Quality Control of Orally Disintegrating Tablets, Fabad J. Pharm. Sci, 34, pp. 167-172.

Paul, Y., S. Tyagi, B. Singh., (2011) Formulation and Evaluation of Oral Dispersible Tablets of Zidovudine with different Superdisintegrants,

International Journal of Current Pharmaceutical Review and Research,

Vol. 2, pp. 81-91.

Reddy, G.A., 2012. Formulation and Evaluation of Oral Fast Disintegrating Tablets by Using Amlodipine Besylate Solid Dispersion by Direct Compression Method, Der Pharmacia Letre, Vol. 4, p. 683-694.


(19)

xix

Retnowati, D., and D. Setyawan., (2010) Peningkatan Disolusi Ibuprofen dengan Sistem Dispersi Padat Ibuprofen - PVP K90, Majalah Farmasi Airlangga,

Vol.8 No.1, pp. 24-28.

Rosie M., Susan B., Kieran C., (2009) Orally Disintegrating Tablet, The Effect of Recent FDA Guidance on ODT Technologies and Applications, Pharmaceutical Technology.

Rowe, R.C., P.J Sheskey, S.C Owen., (2003) Handbook of Pharmaceutical Excipients, 5th Edition, The Pharmaceutical Press and The American Pharmaceutical Association, London, pp. 132-135.

Rowe, R.C., P.J Sheskey, M.E Quinn., (2009) Handbook of Pharmaceutical Excipients, 6th Edition, The Pharmaceutical Press and The American Pharmaceutical Association, London, pp. 129-132, 206-207, 404-407, 424-427, 517-521, 728-730.

Rudnic, E., 1995. Oral Solid Dosage Form, In Gennaro A.R. (Ed.) Remington : The Science and Practice of Pharmacy, 19th Edition, Vol. II, Marck Publishing Company, Easton, Pensylvania 18042, pp. 1615.

Shah, D.K., J.H Jani., A.J Prajapati., D.N Kalariya., B.K Shah., (2012) Mouth Dissolving Tablets: An Overview of Formulation Technology,

Pharmtechmedica, Vol. 1, pp. 31-38.

Siregar, J.P., S. Wikarsa., (2008) Teknologi Farmasi Sediaan Tablet, Buku

Kedokteran ECG, Jakarta, pp. 193-199, 235-237.

The Minister of Health, Labour and Welfare, 2006. Japanese Pharmacopeia, 15th Ed. p. 1449.

Tiwary, A.K., H. Goel., P. Rai., V. Rana, (2008) Orally Disintegrating Systems: Innovations in Formulation and Technology, Recent Patents on Drug Delivery & Formulation, Vol. 2, pp. 258-174.

Velmurugan S., S. Vinushitha., (2010) Oral Disintegrating Tablets: An Overview,

International Journal of Chemical and Pharmaceutical Sciences, Vol.1,


(20)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Selama beberapa dekade terakhir ini terjadi peningkatan permintaan terhadap bentuk sediaan obat yang mudah dalam pengemasan, penyimpanan, serta pemakaiannya. Peningkatan permintaan ini dikarenakan sediaan rute oral terutama bentuk tablet yang selama ini digunakan dirasa kurang aseptabel bagi beberapa pasien, diantaranya adalah pasien geriatrik, pasien pediatrik, pasien dengan gangguan mental, pasien tidak sadar dan pasien dalam keadaan batuk yang semuanya sulit untuk menelan tablet, hal ini menyebabkan ketidak patuhan penggunaan obat, akibatnya pengobatan menjadi tidak efektif dan efisien, oleh karena itu permintaan pengembangan bentuk sediaan terus meningkat.

Untuk menanggapi permintaan pengembangan sediaan, telah dikembangkan bentuk sediaan obat yang cepat larut dalam saliva yang dikenal sebagai Orally Disintegrating Tablet (ODT). Pengembangan sediaan ini pertama kali dikenalkan pada tahun 1970 oleh seorang ilmuwan dari Wyeth Laboratorium di Inggris. Namun di Indonesia bentuk sediaan seperti ini masih belum banyak dijumpai namun pengembangan sediaan cepat larut ini dapat dilakukan dengan berbagai teknologi termasuk kompresi langsung, granulasi basah, maupun pengeringan beku atau biasa disebut freeze drying (Borsadia et al., 2003). Kriteria ODT antara lain cepat terdisintegrasi atau larut di mulut dengan sedikit atau tanpa membutuhkan air minum, rasa yang enak dan meninggalkan sedikit atau tidak ada residu sama sekali di mulut, stabil dalam kondisi lingkungan termasuk temperatur dan kelembaban (Hirani et al., 2009, Bhowmik et al., 2009). Adapun keuntungan

dari ODT, yaitu sesuai untuk pasien yang sedang dalam perjalanan karena tidak membutuhkan air, bisa diminum kapanpun dan dimanapun, selain itu juga memudahkan pasien geriatrik maupun pediatrik dalam penggunaanya.

Proses disolusi dan absorbsi yang cepat memungkinkan untuk mempercepat mula kerja obat. Beberapa obat mengalami absorbsi pregastrik yaitu saat saliva melalui mulut, faring dan esofagus menuju ke lambung, sehingga bioavailabilitas


(21)

2

obat dapat meningkat jauh lebih besar dibandingkan tablet konvensional lainya (Bhowmik et al., 2009).

Dalam sediaan ODT obat-obat yang dapat diformulasi antara lain adalah golongan Antibacterial agents, Antidepressants, Antidiabetics, Analgesics, Antihypertensives, Antiarrhythmics, Antihistamines, Anxiolytics, sedatives hypnotics & Neuroleptics, Diuretics, Gastro-intestinal agents, Corticosteroid, Antiprotozoal agents (Khan et al., 2011). Bahan aktif yang digunakan dalam

penelitian ini adalah Ibuprofen. Ibuprofen merupakan obat antiinflamasi non-steroid (NSAID), yang dalam pengggunaannya sebagai obat analgesik, Siklooksigenase inhibitor, dan anti-inflamasi (British Pharmacopoeia., 2013).

Terdapat beberapa metode yang bisa dipakai dalam pembuatan sediaan ODT yaitu moulding, Freeze drying atau liofilisasi, spray drying, sublimasi, dan cetak langsung. Dalam pembuatan ODT perlu diperhatikan mutu ketahanan fisik dan stabilitas terhadap suhu, sehingga pada penelitian ini dipilih metode cetak langsung, karena tahapan pembuatannya yang sederhana dan mutu fisik tablet yang baik, selain itu stabilitas dan kontaminasi mikroba yang rendah karena tidak adanya air dalam granulasi sehingga kemungkinan pertumbuhan mikroba sangat kecil (Kumar et al., 2013).

Pada metode cetak langsung perlu diperhatikan sifat alir bahan yang akan digunakan, baik bahan aktif maupun bahan tambahan yang lain. Bahan tambahan yang perlu perhatian khusus adalah disintegran, karena diharapkan bahan obat cepat lepas dari bahan pembawanya, sehingga obat dapat pecah ketika kontak dengan media disintegrasi. Pada pembuatan ODT digunakan superdisintegran agar obat dapat terdisintegrasi cepat, contoh superdisintegran yaitu crospovidone, crosscarmolase atau accelerates dissolution (Ac-Di-Sol) dan sodium starch glycolate (primogel).

Pada penelitian ini dipilih superdisintegran croscarmelose atau accelerate dissolution (Ac-Di-Sol). Ac-Di-Sol memiliki mekanisme penghancuran seperti superdisintegran lainnya, yaitu sweelling atau mengembang. Ac-Di-Sol memiliki

mekanisme aksi daya kapilaritas tinggi yang menyebabkan air akan meresap kedalam tablet melalui pori-pori tablet, kemudian Ac-Di-Sol akan mengembang


(22)

3

(Bhowmik et al., 2009). Ac-Di-Sol digunakan sebagai disintegran pada

konsentrasi 0,5-5% (Rowe, 2003). Pada pembuatan ODT diperlukan kadar Ac-Di-Sol yang lebih tinggi agar dapat hancur kurang dari 1 menit (Izza, 2004). Berdasarkan data tersebut maka dilakukan penelitian ODT Ibuprofen yang dibuat dengan metode cetak langsung dengan penambahan disintegran Ac-Di-Sol dengan kadar 5% dan 10% untuk mengetahui bagaimana pengaruhnya terhadap mutu fisik sediaan ODT Ibuprofen.

1.2Rumusan Masalah

Bagaimana pengaruh kadar Ac-Di-Sol 5% dan 10% terhadap mutu fisik sediaan ODT Ibuprofen yang dibuat dengan metode cetak langsung?

1.3Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui pengaruh kadar Ac-Di-Sol 5% dan 10% terhadap mutu fisik sediaan ODT Ibuprofen dibuat dengan metode cetak langsung.

1.4Hipotesis

Peningkatan kadar Ac-Di-Sol pada ODT Ibuprofen akan mempercepat waktu hancur dan disolusi tablet ODT Ibuprofen.

1.5Manfaat Penelitian

Dengan mengetahui pengaruh dari penambahan Ac-Di-Sol sebagai disintegran pada mutu fisik sediaan ODT Ibuprofen, serta jumlah yang dibutuhkan untuk mendapatkan efektivitas yang optimal. Diharapkan formula ini dapat digunakan sebagai dasar pengembangan formula sediaan ODT Ibuprofen.


(1)

xvii

DAFTAR PUSTAKA

Ansel, H.C., (1989) Introduction to Pharmaceutical Dosage Form, Terjemahan : Farida Ibrahim, Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi, Edisi Keempat, Universitas Indonesia Press, Jakarta p. 251-272.

Aulton, M., and Summers M., (2002) Tablet and Compaction in : Pharmaceutics The Science of Dosage Form Design, 2nd, Churchill Livingstone, Philadelphia, pp. 397-439.

Bandelin, F.J., and Shangraw R.F., (1982) Compressed Tablet by Wet Granulation, in Lieberman H.A., Lachman L. (Ed.) Pharmaceutical Dosage Form : Tablet, Vol.1, Marcel Dekker Inc, pp. 1235-1238.

Banker, G.S., and Anderson N.R., (1989) Tablet, in : Lachman, L., Liebermann H.A., Kanig J.L. (Ed.) Teori dan Praktek Farmasi Industri, Edisi Ketiga, Vol. 2, Universitas Indonesia Press, Jakarta, pp. 644-658.

Bansal, N., G. Sharma., (2011) Formulation and Evaluation of Orally Disintegrating Tablets of Ondansetron Hydrochloride using Natural Superdisintegrants, International Journal of Pharm Tech Research, Vol. 3, pp. 1616-1621.

Bhimavarapu, R., T.S Leela., K.K Nishitha., G.P Priya., D. Bhavani., Ch. Venu., G.K Kumar., (2012) Formulation and In-Vitro Evaluation of Ambroxol Hydrochloride Fast Dissolving Multi Particulate Tablets, An International Journal of Advances in Pharmaceutical Sciences, Vol. 3, pp. 26-35.

Bhowmik, D., Chiranjib.B., Krishnakanth., Pankaj., R. Chandira, (2009) Fast Dissolving Tablet : An Overview, Journal of Chemical and Pharmaceutical Research, 1(1), pp. 163-177.

B. Jadhav., M. Sakarkar., R. Kaudewar., S. Kaminwar., V. Kshirsagar, (2011) Formulation and Evaluation of Mouth Dissolving Tablets of Diltiazem Hydrochloride, Pelagia Research Library, 2 (6), pp. 23-31.

Carstensen, J.T., P.C Chan., (1977) Flow Rate and Repose Angles of Wet Processed Granulation, J. Pharm. Sci., Vol. 66, pp. 1235-1238.

Departemen Kesehatan RI, (1995) Farmakope Indonesia, Edisi IV, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta p. 4, 449, 511, 515, 519, 771, 1193. Fonner, D.E., N.R Anderson., G.S Banker., (1990) Granulation and Tablet Characteristics, in : Liebermann, H.A., L. Lachman., (Ed.) Pharmaceutical Dosage Forms : Tablets, Vol. 2, Marcel Dekker Inc., New York, pp. 245-254.

Gennaro, R.A., (2000) Remington The Science and Practice of Pharmacy, 20th Edition, Lippincott Williams & Wilkins, New York, pp. 885.


(2)

xviii

Great Britain The Department of Health, (2013) British Pharmacopoeia, 7th ed., London.

Gunsel, W.C., Stuart C.J., Kanig J.L., (1976) Tablet, in : Lachman, H.A (Ed.) The Theory and Practice of Industrial Pharmacy, 2nd Edition, Lea and Febiger, Philadelphia, pp. 122-129, 305-336.

Hirani, J.J., D.A. Rathod., K.R. Vadalia., (2009) Orally Disintegrating Tablets: A Review, Tropical Journal of Pharmaceutical Research, 8 (2), pp. 161-172.

Izza, K.A., V.H.Li., J.L Look., G.D Parr., M.K Schineller., (2004) Fast Dissolving Tablet, United States Patent, pp. 1-20.

Khan, T., S. Nazim., S. Shaikh., A. Shaikh., A. Khairnar., A. Ahmed., (2011) An Approach for Rapid Disintegrating Tablet: A Review, International Journal of Pharmaceutical Research and Development, Vol 3(3), pp. 170-183.

Kumar, S., H. Kaur., P.B Mishra., N. Vashisht., V. Arora., (2013) Mouth Dissolving Tablets : A Convenient Noval Dosage Form - A Review, International Journal of Pharmaceutical Research and Development, Vol 5(08), pp. 21-32.

Lachman, L., H.A Lieberman & J.L Kanig., (1994) The Theory and Practice of Industrial Pharmacy, 3rd Edition, diterjemahkan oleh Siti Suyatmi, UI Press, Jakarta.

Lieberman, H.A., A.S Rankell., (1989) Drying, in : Lachman, L., Liebermann, H.A., J.L Kaning, (Ed.) The Theory and Practice of Industrial Pharmacy, 3rd Edition, Lea and Febiger, Philadelphia, pp. 52.

Marshall, K., (1979) Solid Oral Dosage Forms, in Banker G.S and Rhodes C.T (Ed.) Modern Pharmaceutics, Vol. 7, Marcel Dekker Inc, New York and Basel, pp. 369-373.

Ölmez, S. Sevtap., I. Vural., (2009) Advantages and Quality Control of Orally Disintegrating Tablets, Fabad J. Pharm. Sci, 34, pp. 167-172.

Paul, Y., S. Tyagi, B. Singh., (2011) Formulation and Evaluation of Oral Dispersible Tablets of Zidovudine with different Superdisintegrants, International Journal of Current Pharmaceutical Review and Research, Vol. 2, pp. 81-91.

Reddy, G.A., 2012. Formulation and Evaluation of Oral Fast Disintegrating Tablets by Using Amlodipine Besylate Solid Dispersion by Direct Compression Method, Der Pharmacia Letre, Vol. 4, p. 683-694.


(3)

xix

Retnowati, D., and D. Setyawan., (2010) Peningkatan Disolusi Ibuprofen dengan Sistem Dispersi Padat Ibuprofen - PVP K90, Majalah Farmasi Airlangga, Vol.8 No.1, pp. 24-28.

Rosie M., Susan B., Kieran C., (2009) Orally Disintegrating Tablet, The Effect of Recent FDA Guidance on ODT Technologies and Applications, Pharmaceutical Technology.

Rowe, R.C., P.J Sheskey, S.C Owen., (2003) Handbook of Pharmaceutical Excipients, 5th Edition, The Pharmaceutical Press and The American Pharmaceutical Association, London, pp. 132-135.

Rowe, R.C., P.J Sheskey, M.E Quinn., (2009) Handbook of Pharmaceutical Excipients, 6th Edition, The Pharmaceutical Press and The American Pharmaceutical Association, London, pp. 129-132, 206-207, 404-407, 424-427, 517-521, 728-730.

Rudnic, E., 1995. Oral Solid Dosage Form, In Gennaro A.R. (Ed.) Remington : The Science and Practice of Pharmacy, 19th Edition, Vol. II, Marck Publishing Company, Easton, Pensylvania 18042, pp. 1615.

Shah, D.K., J.H Jani., A.J Prajapati., D.N Kalariya., B.K Shah., (2012) Mouth Dissolving Tablets: An Overview of Formulation Technology, Pharmtechmedica, Vol. 1, pp. 31-38.

Siregar, J.P., S. Wikarsa., (2008) Teknologi Farmasi Sediaan Tablet, Buku Kedokteran ECG, Jakarta, pp. 193-199, 235-237.

The Minister of Health, Labour and Welfare, 2006. Japanese Pharmacopeia, 15th Ed. p. 1449.

Tiwary, A.K., H. Goel., P. Rai., V. Rana, (2008) Orally Disintegrating Systems: Innovations in Formulation and Technology, Recent Patents on Drug Delivery & Formulation, Vol. 2, pp. 258-174.

Velmurugan S., S. Vinushitha., (2010) Oral Disintegrating Tablets: An Overview, International Journal of Chemical and Pharmaceutical Sciences, Vol.1, pp. 1-12.


(4)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Selama beberapa dekade terakhir ini terjadi peningkatan permintaan terhadap bentuk sediaan obat yang mudah dalam pengemasan, penyimpanan, serta pemakaiannya. Peningkatan permintaan ini dikarenakan sediaan rute oral terutama bentuk tablet yang selama ini digunakan dirasa kurang aseptabel bagi beberapa pasien, diantaranya adalah pasien geriatrik, pasien pediatrik, pasien dengan gangguan mental, pasien tidak sadar dan pasien dalam keadaan batuk yang semuanya sulit untuk menelan tablet, hal ini menyebabkan ketidak patuhan penggunaan obat, akibatnya pengobatan menjadi tidak efektif dan efisien, oleh karena itu permintaan pengembangan bentuk sediaan terus meningkat.

Untuk menanggapi permintaan pengembangan sediaan, telah dikembangkan bentuk sediaan obat yang cepat larut dalam saliva yang dikenal sebagai Orally Disintegrating Tablet (ODT). Pengembangan sediaan ini pertama kali dikenalkan pada tahun 1970 oleh seorang ilmuwan dari Wyeth Laboratorium di Inggris. Namun di Indonesia bentuk sediaan seperti ini masih belum banyak dijumpai namun pengembangan sediaan cepat larut ini dapat dilakukan dengan berbagai teknologi termasuk kompresi langsung, granulasi basah, maupun pengeringan beku atau biasa disebut freeze drying (Borsadia et al., 2003). Kriteria ODT antara lain cepat terdisintegrasi atau larut di mulut dengan sedikit atau tanpa membutuhkan air minum, rasa yang enak dan meninggalkan sedikit atau tidak ada residu sama sekali di mulut, stabil dalam kondisi lingkungan termasuk temperatur dan kelembaban (Hirani et al., 2009, Bhowmik et al., 2009). Adapun keuntungan dari ODT, yaitu sesuai untuk pasien yang sedang dalam perjalanan karena tidak membutuhkan air, bisa diminum kapanpun dan dimanapun, selain itu juga memudahkan pasien geriatrik maupun pediatrik dalam penggunaanya.

Proses disolusi dan absorbsi yang cepat memungkinkan untuk mempercepat mula kerja obat. Beberapa obat mengalami absorbsi pregastrik yaitu saat saliva melalui mulut, faring dan esofagus menuju ke lambung, sehingga bioavailabilitas


(5)

2

obat dapat meningkat jauh lebih besar dibandingkan tablet konvensional lainya (Bhowmik et al., 2009).

Dalam sediaan ODT obat-obat yang dapat diformulasi antara lain adalah golongan Antibacterial agents, Antidepressants, Antidiabetics, Analgesics, Antihypertensives, Antiarrhythmics, Antihistamines, Anxiolytics, sedatives hypnotics & Neuroleptics, Diuretics, Gastro-intestinal agents, Corticosteroid, Antiprotozoal agents (Khan et al., 2011). Bahan aktif yang digunakan dalam penelitian ini adalah Ibuprofen. Ibuprofen merupakan obat antiinflamasi non-steroid (NSAID), yang dalam pengggunaannya sebagai obat analgesik, Siklooksigenase inhibitor, dan anti-inflamasi (British Pharmacopoeia., 2013).

Terdapat beberapa metode yang bisa dipakai dalam pembuatan sediaan ODT yaitu moulding, Freeze drying atau liofilisasi, spray drying, sublimasi, dan cetak langsung. Dalam pembuatan ODT perlu diperhatikan mutu ketahanan fisik dan stabilitas terhadap suhu, sehingga pada penelitian ini dipilih metode cetak langsung, karena tahapan pembuatannya yang sederhana dan mutu fisik tablet yang baik, selain itu stabilitas dan kontaminasi mikroba yang rendah karena tidak adanya air dalam granulasi sehingga kemungkinan pertumbuhan mikroba sangat kecil (Kumar et al., 2013).

Pada metode cetak langsung perlu diperhatikan sifat alir bahan yang akan digunakan, baik bahan aktif maupun bahan tambahan yang lain. Bahan tambahan yang perlu perhatian khusus adalah disintegran, karena diharapkan bahan obat cepat lepas dari bahan pembawanya, sehingga obat dapat pecah ketika kontak dengan media disintegrasi. Pada pembuatan ODT digunakan superdisintegran agar obat dapat terdisintegrasi cepat, contoh superdisintegran yaitu crospovidone, crosscarmolase atau accelerates dissolution (Ac-Di-Sol) dan sodium starch glycolate (primogel).

Pada penelitian ini dipilih superdisintegran croscarmelose atau accelerate dissolution (Ac-Di-Sol). Ac-Di-Sol memiliki mekanisme penghancuran seperti superdisintegran lainnya, yaitu sweelling atau mengembang. Ac-Di-Sol memiliki mekanisme aksi daya kapilaritas tinggi yang menyebabkan air akan meresap kedalam tablet melalui pori-pori tablet, kemudian Ac-Di-Sol akan mengembang


(6)

3

(Bhowmik et al., 2009). Ac-Di-Sol digunakan sebagai disintegran pada konsentrasi 0,5-5% (Rowe, 2003). Pada pembuatan ODT diperlukan kadar Ac-Di-Sol yang lebih tinggi agar dapat hancur kurang dari 1 menit (Izza, 2004). Berdasarkan data tersebut maka dilakukan penelitian ODT Ibuprofen yang dibuat dengan metode cetak langsung dengan penambahan disintegran Ac-Di-Sol dengan kadar 5% dan 10% untuk mengetahui bagaimana pengaruhnya terhadap mutu fisik sediaan ODT Ibuprofen.

1.2Rumusan Masalah

Bagaimana pengaruh kadar Ac-Di-Sol 5% dan 10% terhadap mutu fisik sediaan ODT Ibuprofen yang dibuat dengan metode cetak langsung?

1.3Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui pengaruh kadar Ac-Di-Sol 5% dan 10% terhadap mutu fisik sediaan ODT Ibuprofen dibuat dengan metode cetak langsung.

1.4Hipotesis

Peningkatan kadar Ac-Di-Sol pada ODT Ibuprofen akan mempercepat waktu hancur dan disolusi tablet ODT Ibuprofen.

1.5Manfaat Penelitian

Dengan mengetahui pengaruh dari penambahan Ac-Di-Sol sebagai disintegran pada mutu fisik sediaan ODT Ibuprofen, serta jumlah yang dibutuhkan untuk mendapatkan efektivitas yang optimal. Diharapkan formula ini dapat digunakan sebagai dasar pengembangan formula sediaan ODT Ibuprofen.