Keunggulan Keramik PENGARUH PENAMBAHAN ALUMINA (Al2O3) (0, 10, DAN 15 wt%) TERHADAP KARAKTERISTIK KEKERASAN DAN STRUKTUR CORDIERITE (2 MgO.2 Al2O3.5 SiO2) BERBASIS SILIKA SEKAM PADI
juga diperoleh pada penelitan Salwa et al, 2007 yang terdapat kehadiran fasa lain yang lebih dominan yaitu α-Al
2
O
3
corundum pada temperatur 1100°C selama 3 jam. Sedangkan menurut Marghussian et al, 2009 dengan bertambahnya
persentase alumina dan temperatur sintering, akan muncul fase baru yaitu mullite pada suhu 1045-1055°C.
Menurut penelitian yang dilakukan Salwa et al, 2007, bahwa penambahan alumina pada keramik cordierite sangat efektif menurunkan nilai konstanta
dielektrik, dikarenakan semakin tinggi nilai presentase dari penambahan alumina maka nilai konstanta dielektriknya semakin menurun. Sehingga bahan akan
semakin isolator. Dengan menggunakan temperatur tinggi, maka keramik cordierite
yang dipadukan dengan alumina memiliki nilai porositas yang tinggi, penurunan modulus rupture MOR, menurunkan nilai densitas, serta
meningkatkan nilai kekerasan dan kuat tekan.
Berdasarkan penelitian Sijabat, 2007 untuk penambahan alumina dengan persentase di atas 50 pada temperatur 1300°C, nilai densitas mengalami
penurunan dengan nilai penurunan yang kecil, sementara nilai dari porositas meningkat. Nilai porositas maksimum yang diperoleh sebesar 34.38, sedangkan
nilai densitas terkecil adalah 2.77 grcm
3
pada penambahan 90 Al
2
O
3.