Tugas dan Fungsi Inspektorat Kota Bandar Lampung Struktur Organisasi Inspektorat Kota Bandar Lampung

64 Gambar 2. Struktur Organisasi Inspektorat Kota Bandar Lampung INSPEKTUR KOTA A. RAHMAN MUSTAFA, S.E.,M.M.,Ak NIP. 19550717 198503 1 014 IVb KELOMPOK JF - JFA - JFP2UPD terlampir SEKRETARIS ZAINAL AMRIN.,S.H.,M.H NIP. 19590225 198503 1 004 IVb KA.SUB.BAG. PENYUSUSNAN PROGRAM, MONITORING DAN EVALUASI ANDRIYANI, SP., MM NIP. 19761018 200003 2 002 IVa KA.SUB.BAG. UMUM dan KEPEGAWAIAN R I T A T I NIP. 19630107 198303 2 006 IIId KA.SUB.BAG. KEUANGAN YULI CAHYATI, S.T., M.Si NIP. 19780719 200501 2 011 IIIc INSPEKTUR PEMBANTU WILAYAH I DINI PURNAMAWATY, SE., M.Si NIP. 197002 199303 2 002 IVb INSPEKTUR PEMBANTU WILAYAH II YUHANNAWATI, S.E.M.M. NIP. 19590710 198503 2 006 IVb INSPEKTUR PEMBANTU WILAYAH III Hi. IRMA KRISNANINGSIH, SIP.,M.M. NIP. 19691126 199603 2 003 IVb INSPEKTUR PEMBANTU WILAYAH IV ROSMERY ROSYA, SE., M.M NIP. 19620521 198110 2 001 IVa Adapun uraian tugas unsur Inspektorat dapat dijabarkan sebagai berikut : a. Inspektur Inpektur mempunyai tugas memimpin, mengkoordinasikan dan melaksanakan sebagian urusan pemerintahan daerah di bidang pengawasan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan kebijakan pemerintah kota. b. Sekretariat Mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Inspektorat di bidang kesekretariatan. Sedangkan fungsinya adalah : 1 Pengelolaan urusan penyusunan program, monitoring dan evaluasi 2 Pengelolaan urusan administrasi umum dan kepegawaian 3 Pengelolaan urusan keuangan 4 Pelaksanaan tugas lain yang diberikan atasan c. Subbag Penyusunan Program, Monitoring dan Evaluasi Mempunyai tugas : 1 Menghimpun dan menyusun data program kegiatan dan data hasil pengawasan 2 Menyusun dan mengusulkan perencanaan program kegiatan dengan pihak yang berkepentingan 3 Melaksanakan monitoring dan evaluasi hasil pengawasan dan kegiatan 4 Menghimpun dan menyusun pelaporan pelaksanaan program kegiatan dan tindak lanjut hasil pengawasan 5 Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan d. Subbag Umum dan Kepegawaian Mempunyai tugas : 1. Melakukan pengelolaan dan pelaporan administrasi umum yang meliputi pengelolaan naskah dinas, penataan kearsipan dinas, melaksanakan urusan rumah tangga, pengelolaan sarana dan prasarana, hubungan masyarakat, urusan hukum dan menyiapkan rapat. 2. Melakukan pengelolaan dan pelaporan administrasi kepegawaian yang meliputi kegiatan penyiapan bahan penyusunan rencana kebutuhan pegawai, mutasi, disiplin, pengembangan pegawai dan kesejahteraan pegawai. 3. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan e. Subbag Keuangan Mempunyai tugas : 1 Melakukan pengelolaan urusan administrasi keuangan yang meliputi urusan penyusunan anggaran, administrasi gaji, administrasi perjalanan dinas 2 Menyusun pembukuan, pertanggungjawaban keuangan dan pelaporannya 3 Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan f. Inspektur Pembantu Wilayah I, II, III, IV Inspektur Pembantu Wilayah I, II, III, IV mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Inspektorat Kota meliputi wilayah kerja pembinaan dan pengawasan pada instansisatuan kerja di lingkungan pemerintah kota dan kecamatan serta kelurahan sesuai dengan Program Kerja Pengawasan Tahunan PKPT yang ditetapkan. Untuk melaksanakan tugas tersebut, Inspektur Pembantu Wilayah I, II, III, IV mempunyai fungsi : 1 Penyusunan dan perumusan konsep kebijakan dan fasilitasi pengawasan yang meliputi bidang pemerintahan, bidang ekonomi dan pembangunan bidang kesejahteraan dan kemasyarakatan dan bidang administrasi 2 Penyusunan rencana pkpt 3 Pengkoordinasian penyelenggaraan pengawasan, pelaksanaan tindak lanjut hasil pemeriksaan dan pemutakhiran data hasil pemeriksaan meliputi wilayah kerja inspektorat pembantu wilayah i, ii, iii, iv 4 Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan g. Kelompok Jabatan Fungsional Kelompok jabatan fungsional di lingkungan Inspektorat mempunyai tugas melaksanakan kegiatan teknis pengawasan sesuai dengan bidang keahlian dan kebutuhan.

5. Jenis Pemeriksaan

Adapun jenis pemeriksaan yang dilaksanakan oleh Inspektorat Kota Bandar Lampung yaitu : a. Pemeriksaan rutin reguler yang dilaksanakan berdasarkan program kerja pengawasan tahunan yang ditetapkan b. Pemeriksaan khusus dan kasus yang dilaksanakan berdasarkan permintaan pejabat berwenang terkait permohonan dan atau adanya pengaduan perseorangan atau masyarakat. VI. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dijabarkan pada bab sebelumnya dapat disimpulkan bahwa kinerja Inspektorat Kota Bandar Lampung belum optimal dalam upaya mencegah terjadinya segala bentuk penyelewengan keuangan daerah di Pemerintah Kota Bandar Lampung. Secara rinci berikut disajikan pencapaian kinerja Inspektorat Kota Bandar Lampung : 1. Kinerja Input Inspektorat Kinerja input dalam pelaksanaan kegiatan pengawasan yang dilakukan oleh inspektorat dalam upaya pencegahan penyelewengan keuangan daerah belum berjalan dengan optimal. Hal ini terlihat dari masih kurangnya kompetensi aparatur inspektorat dalam mengawasi setiap satuan kerja dan jumlah aparatur yang dimiliki masih minim, sarana dan prasarana yang kurang memadai, anggaran yang masih minim, serta belum adanya peraturan untuk penguatan keberadaan inspektorat sebagai pengawas internal yang secara struktural berada di bawah kepala daerah. 2. Kinerja Proses Kinerja proses inspektorat memang telah terencana dengan baik dan tersistematis. Hal ini terlihat dengan adanya Program Kerja Pengawasan Tahunan yang disusun sebelum melaksanakan kegiatan pengawasan, serta adanya indikator-indikator pencapaian kerja yang diikuti dengan program-program untuk mencapai sasaran- sasaran strategis yang telah ditentukan. Namun kinerja proses belum terlaksana dengansesuai dengan yang diharapkan karena dalam pelaksanaan pengawasan yang dilakukan masih terkendala dengan kinerja input yang belum optimal. Selain itu, belum ada ketetapan waktu yang ditentukan untuk melaksanakan kegiatan pengawasan sehingga terkadang proses pemeriksaan berlarut-larut. 3. Kinerja Output Kinerja output inspektorat belum semuanya tercapai sesuai dengan target. Hal ini terlihat pada pencapaian kinerja sasaran I dalam upaya menindaklanjuti kasus- kasus hasil rekomendasi temuan BPK hanya mampu mencapai setengah dari target yang ditentukan. Sedangkan dalam pencapaian kinerja sasaran II dalam upaya peningkatan kapabilitas APIP hanya memenuhi dua elemen dari enam elemen penilaian BPKP Perwakilan Provinsi Lampung. 4. Kinerja Outcome Kinerja outcome Insektorat Kota Bandar Lampung belum berfungsi secara optimal dalam penyelenggaraan pemerintahan. Hal ini terlihat dari masih maraknya penyimpangan dalam pemberian pelayanan publik. Memang status WTP yang diraih selama lima kali berturut-turut memberikan citra baik terhadap Pemerintah Kota Bandar Lampung. Namun status WTP hanyalah suatu predikat yang menunjukkan bahwa instansi-instansi Pemerintah Kota Bandar Lampung taat administrasi dalam pengelolaan anggaran daerah. Status tersebut tidak serta merta menjadikan penyelenggaraan pembangunan bebas dari berbagai bentuk