Pengaruh Pemberian Lumpur Buangan dari Pengolahan Limbah Sintesis Antibiotika dan Pupuk Kandang terhadap Pertumbuhan dan Produksi Stevia (Stevia rebaudiana Bertoni M.)

PENGARUH PEMBERIAN LUMPUR BUANGAN
DARI PENGOLAHAN LIMBAH SINTESIS ANTIBIIOTIKA
DAN PWUK KANDANG
TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI
STEVIA (Stevra reba~rdianaBertoni M.)

JUlRUSAN BUD1 DAYA PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
1996

MUHAM?B SYUKUR.

Pengaruh pemberian

lumpur buangan

dari pengolahan limbah sintesa antibiotik dan pupuk
dang terhadap pertumbuhan dan produksi
rebaudiana Bertoni M.)
AGUS SUPRIYANTO)


stevia

kan-

(Stevia

(Dibimbing oleh SLAMET SUSANTO dan

.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh
pemberian lumpur buangan PT Sandoz Biochemie Farma Indonesia

terhadap pertumbuhan

dan produksi

stevia


(Stevia

rebaudiana Bertoni M.) dan membandingkannya dengan pemberian pupuk kandang.
Penelitian ini dilaksanakan di rumah kaca BDP, kampus
IPB Baranangsiang Bogor dan Laboratorum PT SBFI, Citeureup
Bogor. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari 1995
sampai bulan Juni 1995.
Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok
(RAK) dengan dua iaktor yang disusun secara faktorial.
Faktor pertama adalah pemberian lumpur buangan yang terdiri atas 4 taraf yaitu 0,O kg (Lo), 0,5 kg (L1), 1,0 kg
(L2)

dan 1,5 kg (Lj) per polybag.

Faktor kedua adalah

pupuk kandang yang terdiri atas 4 taraf yaitu 0,0 kg (Kg),
0,s kg K

A


1.0 kg (K2), i,5 kg (K3) per polybag. Kombi-

nasi perlakuan berjumlah 16 dengan 3 ulangan, masingmasing ulangan terdiri dari 2 tanaman contoh diperoleh 48
satuan percobaan.

Lumpur buangan dan pupuk kandany diberikan pada saat
persiapan media, masing-masing sesuai dengan 2erlakuan.
Setiap polybag ditanam 1 bibit. Berat media 5 kg/polybag.
Penyiraman dilakukan setiap hari. Panen dilakukan menjelang tanaman berbunga

(+

25 persen) . Peubah yang diamati

yaitu tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah tunas, bobot
kering tajuk dan boboc kering akar.
Penambahan lumpur buangan ke dalam media tanam menghasilkan pertambaharl tinggi tanaman yang lebih baik daripada kontrol sejak tanaman berumur 11 HST, menghasilkan
pertambahan jumlah daun yang lebih baik daripada kontrol
sejak tanaman berumur 35 HST dan menghasilkan jumlah tunas

yang lebih baik daripada koncrol pada 39 HST.
Pada akhir percobaan, media yang diberi lumpur buangan secara nyata meningkatkan pertambahan tinggi tanaman
antara 20.26 persen hingga 24,65 persen. Media yang diberi
lumpur buangan dosis 1,O kg dan 1,5 kg per polybag secara
nyata meningkatkan percambahan jumlah daun yaitu masingmasing 15,11 persen dan 12,53 persen lebih tinggi daripada
koncrol, sedangkan dosis 0.5 kg per polybag ~ i d a kberbeda
nyaca

dibandingkan kontrol. Media

yang

diberi

lumpur

buangan dosis 0,5 kg, 1,O kg dan 1,5 kg per polybag menghasilkan jumlah tunas yang lebih baik daripada kontrol
yaitu masing-masing 19,59 persen, 34,45 persen dan 39,10
persen lebih tinggi daripada kontrol.


Pemberian

pupuk

kandang

menghasilkan

pertambahan

tinggi tanaman, pertambahan jumlah daun dan jumlah tunas
yang lebih baik daripada kontrol sejak tanaman berumur 11
HST .
Pxda akhir percobaan,

perlakuan pupuk kandang dosis

1 , s kg per polybag secara nyata menghasilkan pertambahan

tinggi tanaman tertinggi yaitu 62,65 persen lebih tinggi

daripada kontrol, diikuti oleh dosis 1,O kg dan 1,5 kg per
polybag yaitu masing-masing 44,10 persen dan 24,02 persen
lebih tinggi daripada kontrol. Perlakuan pupuk kandang
dosis 1,5 kg per polybag secara nyata menghasilkan pertambahan jumlah daun

tertinggi yaitu

63,65 persen

lebih

tinggi daripada kontrol, diikutl oleh dosis 1,O kg per
polybag yaitu 37,19 persen lebih tinggi daripada kontrol
dan dosis 0,5 kg per polybag yaitu 14,28 persen lebih
tinggi daripada kontrol. Perlakuan pupuk kandang dosis 1,5
kg per polybag juga menghasilkan jumlah tunas tertinggi
yaitu 110,38 persen lebih tinggi daripada kontrol, diikuti
oleh dosis 1 , O kg per polybag yaitu 49,00 persen lebih
tinggi daripada kontrol dan dosis 0,5 kg per polybag yaitu
27,13 persen lebih cinggi daripada kontrol.

Pemberian lumpur buangan meningka~kan bobot kering
tajuk, akan tetapi peningkatan tersebut secara statistik
tidak berbeda nyata.

Pemberian lumpur buangan dosis 1,5 kg per polybag
secara nyata menghasilkan bobot kering akar lebih baik
daripada kontrol yaitu 49,20 persen lebih tinggi daripada
kontrol, sedangkan dosis 0,5 kg dan 1 , O kg per polybag
tidak berbeda nyata dibandingkan kontrol.
Pemberian pupuk kandang secara nyata meningkatkan
bobot kering tajuk dan bobot kering akar.
Perlakuan pupuk
polybag

secara

nyata

kandang dengan dosis
menghasilkan


bobot

0,5 kg per
kering

tajuk

sebesar 26,29 persen lebih tinggi daripada kontrol. Peningkatan dosis pupuk kandang menjadi 1,O kg per polybag
dan 1,5 kg per polybag memberikan hasil yang semakin baik
yaitu masing-masing 53,44 persen lebih tinggi daripada
kontrol dan 91,83 persen lebih tinggi daripada kontrol.
Penherian pupuk kandang dosis 1,5 kg per polybag
secara nyata menghasilkan bobot

kering akar tertinggi

yaitu 105,23 persen lebih tinggi daripada kontrol diikuti
oleh dosis 1 , O kg per polybag yaitu 56,63 persen lebih
tinggi daripada kontrol dan dosis 0,5 kg per polybag yaitu

18,04 persen lebih tinggi daripada koncrol.
Tidak ada interaksi antara perlakuan lumpur buangan
dan pupuk kandang terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman.

PENGARUH PEMBERIAN LUMPUR BUANGAN
DARI PENGOLAHAN LIMBAH SINTESIS ANTIBIIOTIKA
DAN PWUK KANDANG
TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI
STEVIA (Stevra reba~rdianaBertoni M.)

JUlRUSAN BUD1 DAYA PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
1996

MUHAM?B SYUKUR.

Pengaruh pemberian

lumpur buangan


dari pengolahan limbah sintesa antibiotik dan pupuk
dang terhadap pertumbuhan dan produksi
rebaudiana Bertoni M.)
AGUS SUPRIYANTO)

stevia

kan-

(Stevia

(Dibimbing oleh SLAMET SUSANTO dan

.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh
pemberian lumpur buangan PT Sandoz Biochemie Farma Indonesia

terhadap pertumbuhan


dan produksi

stevia

(Stevia

rebaudiana Bertoni M.) dan membandingkannya dengan pemberian pupuk kandang.
Penelitian ini dilaksanakan di rumah kaca BDP, kampus
IPB Baranangsiang Bogor dan Laboratorum PT SBFI, Citeureup
Bogor. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari 1995
sampai bulan Juni 1995.
Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok
(RAK) dengan dua iaktor yang disusun secara faktorial.
Faktor pertama adalah pemberian lumpur buangan yang terdiri atas 4 taraf yaitu 0,O kg (Lo), 0,5 kg (L1), 1,0 kg
(L2)

dan 1,5 kg (Lj) per polybag.

Faktor kedua adalah

pupuk kandang yang terdiri atas 4 taraf yaitu 0,0 kg (Kg),
0,s kg K

A

1.0 kg (K2), i,5 kg (K3) per polybag. Kombi-

nasi perlakuan berjumlah 16 dengan 3 ulangan, masingmasing ulangan terdiri dari 2 tanaman contoh diperoleh 48
satuan percobaan.

Lumpur buangan dan pupuk kandany diberikan pada saat
persiapan media, masing-masing sesuai dengan 2erlakuan.
Setiap polybag ditanam 1 bibit. Berat media 5 kg/polybag.
Penyiraman dilakukan setiap hari. Panen dilakukan menjelang tanaman berbunga

(+

25 persen) . Peubah yang diamati

yaitu tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah tunas, bobot
kering tajuk dan boboc kering akar.
Penambahan lumpur buangan ke dalam media tanam menghasilkan pertambaharl tinggi tanaman yang lebih baik daripada kontrol sejak tanaman berumur 11 HST, menghasilkan
pertambahan jumlah daun yang lebih baik daripada kontrol
sejak tanaman berumur 35 HST dan menghasilkan jumlah tunas
yang lebih baik daripada koncrol pada 39 HST.
Pada akhir percobaan, media yang diberi lumpur buangan secara nyata meningkatkan pertambahan tinggi tanaman
antara 20.26 persen hingga 24,65 persen. Media yang diberi
lumpur buangan dosis 1,O kg dan 1,5 kg per polybag secara
nyata meningkatkan percambahan jumlah daun yaitu masingmasing 15,11 persen dan 12,53 persen lebih tinggi daripada
koncrol, sedangkan dosis 0.5 kg per polybag ~ i d a kberbeda
nyaca

dibandingkan kontrol. Media

yang

diberi

lumpur

buangan dosis 0,5 kg, 1,O kg dan 1,5 kg per polybag menghasilkan jumlah tunas yang lebih baik daripada kontrol
yaitu masing-masing 19,59 persen, 34,45 persen dan 39,10
persen lebih tinggi daripada kontrol.

Pemberian

pupuk

kandang

menghasilkan

pertambahan

tinggi tanaman, pertambahan jumlah daun dan jumlah tunas
yang lebih baik daripada kontrol sejak tanaman berumur 11
HST .
Pxda akhir percobaan,

perlakuan pupuk kandang dosis

1 , s kg per polybag secara nyata menghasilkan pertambahan

tinggi tanaman tertinggi yaitu 62,65 persen lebih tinggi
daripada kontrol, diikuti oleh dosis 1,O kg dan 1,5 kg per
polybag yaitu masing-masing 44,10 persen dan 24,02 persen
lebih tinggi daripada kontrol. Perlakuan pupuk kandang
dosis 1,5 kg per polybag secara nyata menghasilkan pertambahan jumlah daun

tertinggi yaitu

63,65 persen

lebih

tinggi daripada kontrol, diikutl oleh dosis 1,O kg per
polybag yaitu 37,19 persen lebih tinggi daripada kontrol
dan dosis 0,5 kg per polybag yaitu 14,28 persen lebih
tinggi daripada kontrol. Perlakuan pupuk kandang dosis 1,5
kg per polybag juga menghasilkan jumlah tunas tertinggi
yaitu 110,38 persen lebih tinggi daripada kontrol, diikuti
oleh dosis 1 , O kg per polybag yaitu 49,00 persen lebih
tinggi daripada kontrol dan dosis 0,5 kg per polybag yaitu
27,13 persen lebih cinggi daripada kontrol.
Pemberian lumpur buangan meningka~kan bobot kering
tajuk, akan tetapi peningkatan tersebut secara statistik
tidak berbeda nyata.

Pemberian lumpur buangan dosis 1,5 kg per polybag
secara nyata menghasilkan bobot kering akar lebih baik
daripada kontrol yaitu 49,20 persen lebih tinggi daripada
kontrol, sedangkan dosis 0,5 kg dan 1 , O kg per polybag
tidak berbeda nyata dibandingkan kontrol.
Pemberian pupuk kandang secara nyata meningkatkan
bobot kering tajuk dan bobot kering akar.
Perlakuan pupuk
polybag

secara

nyata

kandang dengan dosis
menghasilkan

bobot

0,5 kg per
kering

tajuk

sebesar 26,29 persen lebih tinggi daripada kontrol. Peningkatan dosis pupuk kandang menjadi 1,O kg per polybag
dan 1,5 kg per polybag memberikan hasil yang semakin baik
yaitu masing-masing 53,44 persen lebih tinggi daripada
kontrol dan 91,83 persen lebih tinggi daripada kontrol.
Penherian pupuk kandang dosis 1,5 kg per polybag
secara nyata menghasilkan bobot

kering akar tertinggi

yaitu 105,23 persen lebih tinggi daripada kontrol diikuti
oleh dosis 1 , O kg per polybag yaitu 56,63 persen lebih
tinggi daripada kontrol dan dosis 0,5 kg per polybag yaitu
18,04 persen lebih tinggi daripada koncrol.
Tidak ada interaksi antara perlakuan lumpur buangan
dan pupuk kandang terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman.