Dety Suci aty,2014 PENERAPAN MODEL RECIPROCAL TEACHING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS
SISWA TERHADAP ISU-ISU LINGKUNGAN HIDUP DALAM PEMBELAJARAN IPS : penelitian tindakan kelas di kelas vii-A SPM Pasundan 6 Bandung
Uni versitas Pendidikan Indonesia |repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
k. Guru dalam menyampaikan pelajaran selalu menggunakan
kata-kata atau kalimat yang mudah dipahami oleh siswa √
l. Guru mengelola waktu dengan baik
√ m.
Guru memberikan stimulus berupa pertanyaanpernyataan prediksi kepada siswa mengenai kelanjutan suatu
permasalahan apabila masalah tersebut tidak dapat tertangani
√
3. Tahap Evaluasi
a. Guru memberikan alokasi waktu bagi penanya dan
penjawab serta penyanggah dalam diskusi
√ b.
Guru melakukan penilaian kepada siswa selama proses pembelajaran
√
4. Tahap Kegiatan Akhir
a. Guru memberikan kesempatan bertanya kepada siswa
terkait materi
√ b.
Guru bersama siswa menyimpulkan materi pembelajaran √
c. Guru memberikan tindak lanjut baik berupa tugas maupun
informasi materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya
√
Sumber: Data P eneliti P ada Tahun 2014
Berdasarkan data hasil observasi lembar aktivitas guru di atas, dalam pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan model
reciprocal teaching
pada siklus pertama, dapat dilihat bahwa pada tahap orientasi guru sudah menunjukan
kriteria cukup baik. Pada saat guru mengecek kesiapan siswa dalam proses kegiatan pembelajaran, ketika guru menyampaikan tujuan pembelajaran, dan
menjelaskan prosedur atau teknik-teknik pembelajaran yang akan dilaksanakan. Pada tahap kegiatan inti, guru masih menunjukkan kekurangan dalam
mengajar dengan menerapkan model pembelajaran
reciprocal teaching
yakni, terlihat pada indikator pertama guru kurang mampu mengkondusifkan siswa
selama proses pembelajaran. Hal ini terlihat dengan masih banyak siswa yang bercanda, ngobrol dan tidak memperhatikan apa yang guru sampaikan. Kedua,
Dety Suci aty,2014 PENERAPAN MODEL RECIPROCAL TEACHING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS
SISWA TERHADAP ISU-ISU LINGKUNGAN HIDUP DALAM PEMBELAJARAN IPS : penelitian tindakan kelas di kelas vii-A SPM Pasundan 6 Bandung
Uni versitas Pendidikan Indonesia |repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
guru kurang dapat mengelola waktu dengan baik, karena waktu terbuang percuma untuk memotivasi siswa, sehingga berdampak di akhir proses pembelajaran guru
belum dapat menyimpulkan dengan jelas, karena harus menyesuaikan dengan waktu yang tinggal sedikit lagi.
Indikator yang sudah menunjukkan kriteria “cukup” yaitu, ketika guru dapat mengkondisikan siswa dalam proses pembagian kelompok, mencontohkan
terlebih dahulu serta membimbing siswa dalam kegiatan merangkum, membuat pertanyaan, menjelaskan, memprediksikan suatu kasus yang ada dalam artikel,
memberikan perhatian serta motivasi kepada kelompok dan siswa yang pasif, bersikap komunikatif sebagai mediator dan fasilitator jalannya diskusi antar
kelompok siswa, memberikan
reward
, dan yang terakhir guru cukup baik dalam menyampaikan pelajaran selalu menggunakan kata-kata atau kalimat yang mudah
dipahami oleh siswa. Pada tahap evaluasi, guru sudah dapat menunjukkan kriteria cukup baik
pada saat guru memberikan alokasi waktu bagi penanya, dan penjawab serta penyanggah dalam diskusi. Pada tahap kegiatan akhir aspek yang masih dinilai
kurang dan perlu diperbaiki adalah pemberian tindak lanjut sebelum kegiatan pembelajaran diakhiri.
2 Hasil Observasi Peneliti Terhadap Aktivitas Siswa Siklus I
Aspek yang dilihat pada aktivitas siswa dikelompokkan menjadi tiga tahapan pembelajaran yaitu, tahap orientasi, tahap kegiatan inti dan tahap kegiatan
akhir. Pada tahap orientasi, aspek yang menjadi pengamatan mitra peneliti adalah sikap siswa saat menjawab ataupun mengucapkan salam ketika guru masuk ke
kelas. Selanjutnya, kesiapan siswa serta antusias yang ditunjukkan siswa saat mengikuti pembelajaran IPS.
Pada tahap kegiatan inti, aspek yang diamati adalah sikap siswa saat pembelajaran berlangsung apakah dapat berpartisipasi dalam proses pembelajaran
maupun dalam menjaga kekompakan kelomponya, bersikap baik atau tertib ketika
Dety Suci aty,2014 PENERAPAN MODEL RECIPROCAL TEACHING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS
SISWA TERHADAP ISU-ISU LINGKUNGAN HIDUP DALAM PEMBELAJARAN IPS : penelitian tindakan kelas di kelas vii-A SPM Pasundan 6 Bandung
Uni versitas Pendidikan Indonesia |repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
berdiskusi, memberikan
motivasi atau
dorongan kepada
teman dalam
kelompoknya, dan mampu menghargai pendapat yang berbeda. Selain aspek sikap, yang observer mitra peneliti amati adalah konten dan kualitas yaitu
kemampuan siswa dalam mengerjakan soal dengan baik, seperti membuat pertanyaan yang relevan serta kritis, menjelaskan materi dengan gagasan sendiri,
menyertakan contoh serta bukti atau fakta. Semua itu dengan rasa percaya diri, serta kata-kata yang digunakan, sehingga dapat meyakinkan orang lain.
Pada tahap kegiatan akhir, aspek yang diamati adalah kemampuan siswa dalam menjawab atau memprediksikan kelanjutan suatu permasalahan, mampu
memberikan kesimpulan terhadap hasil pembelajaran serta sikap mereka ketika mengakhiri
pembelajran. Observasi
ini bertujuan,
untuk melihat
adanya peningkatkan dalam pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran
reciprocal teaching
. Adapun hasil pengamatan atau observasi terhadap aktivitas siswa adalah sebagai berikut:
Tabel 4.6. Hasil Observasi Lembar Aktivitas Siswa Siklus I
No Aspek yang diamati Pada Siswa
Kriteria B
C K
1. Tahap Orientasi