Pelaksanaan Observasi Awal Pembelajaran

Dety Suci aty,2014 PENERAPAN MODEL RECIPROCAL TEACHING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA TERHADAP ISU-ISU LINGKUNGAN HIDUP DALAM PEMBELAJARAN IPS : penelitian tindakan kelas di kelas vii-A SPM Pasundan 6 Bandung Uni versitas Pendidikan Indonesia |repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

1. Kondisi Awal Pembelajaran

a. Pelaksanaan Observasi Awal Pembelajaran

Proses pertama yang dilakukan oleh peneliti adalah observasi awal. Kegiatan ini, bertujuan agar peneliti dapat mengetahui keadaan kelas serta aktivitas guru dan siswa dalam kegiatan pembelajaran di kelas. Kegiatan observasi awal ini dilakukan oleh peneliti dengan mengamati dan menganalisis proses pembelajaran yang sedang berlangsung pada tanggal 5 Februari sampai 6 Maret 2014. Hal-hal yang diamati oleh peneliti terdiri dari perencanaan pembelajaran yang di dalamnya lengkap tentang rencana pelaksanaan pembelajaran RPP, proses pembelajaran, sampai pada sistem penilaian. Pada saat proses observasi tersebut di dalam kelas peneliti melihat rendahnya kemampuan berpikir kritis siswa dalam pembelajaran IPS. Informasi ini didapatkan karena peneliti melihat bahwa aktivitas siswa terhalangi oleh aktivitas guru yang sangat menonjol. Proses belajar yang terjadi masih teacher centred yakni masih memiliki kecenderungan bahwa yang aktif di dalam kelas adalah guru. Kesan guru yang menguasai kelas sangatlah terlihat, siswa hanya menerima informasi dari guru saja, sehingga kurang mengarah kepada pengembangan siswa untuk berpikir kritis. Hal yang paling terlihat yaitu siswa hanya mengacu pada satu buku paket yang telah disediakan di sekolah serta guru sebagai sumber belajar. Selain itu, siswa kurang memperhatikan proses pembelajaran yang berlangsung, antusiasme siswa dalam belajar tidak terlihat, sehingga siswa jarang bertanya, berpendapat, menjawab pertanyaan. Akibatnya, siswa kurang dapat berpikir kreatif, berpikir kritis sehingga ilmu yang mereka dapat akan cepat dilupakan serta dianggap kurang bermakna. Sejumlah siswa menganggap bahwa mata pelajaran IPS itu merupakan mata pelajaran yang monoton, tidak menantang, dan kurang sesuai dengan kebutuhan hidup siswa. Guru juga kurang memfasilitasi siswa dalam Dety Suci aty,2014 PENERAPAN MODEL RECIPROCAL TEACHING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA TERHADAP ISU-ISU LINGKUNGAN HIDUP DALAM PEMBELAJARAN IPS : penelitian tindakan kelas di kelas vii-A SPM Pasundan 6 Bandung Uni versitas Pendidikan Indonesia |repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu pembelajaran yang berkaitan dengan isu lingkungan yang selama ini terjadi. Siswa kurang dilibatkan dalam proses mencari tahu penyebab kerusakan isu lingkungan kenapa bisa terjadi, yang menuntun siswa agar berpikir untuk dapat memecahkan masalah tersebut. Tentunya permasalahan ini juga tidak terlepas dari kekurangan guru dalam mengelola kelas, peneliti melihat guru belum optimal dalam memfasilitasi dan memotivasi siswa untuk bertanya, menjawab, serta mengemukakan pendapat. Selain itu, penyajian pembelajaran kurang menarik dan cenderung membosankan metodemodel dan sumber yang digunakan monoton atau itu-itu saja. Tidak heran, keadaan ini akan berdampak pada kurangnya respon dan perhatian siswa terhadap guru. Padahal, kemampuan dan keterampilan berpikir kritis siswa dalam pembelajaran sangat perlu diajarkan. Setelah melakukan observasi awal di kelas, kemudian peneliti mewawancarai beberapa siswa untuk memperoleh keterangan mengenai pembelajaran IPS. Dari hasil wawancara dengan siswa dapat disimpulkan bahwa siswa kurang begitu semangat dalam pelajaran IPS. Siswa cenderung bosan dengan metode ceramah yang biasa guru lakukan. Guru kurang melibatkan siswa dalam proses pembelajaran. Padahal, menurut ungkapan sebagian siswa, mereka itu ingin dilibatkan dalam proses pembelajaran, sehingga siswa dapat dengan mudah memahami materi, dan pembelajaran IPS di kelas, jadi tidak menjenuhkan. Berdasarkan masalah tersebut dan dengan mengacu pada karakter kelas VII-A SMP Pasundan 6 Bandung, maka peneliti termotivasi untuk memperbaiki atau menyelesaikan masalah tersebut dengan melakukan PTK.

b. Refleksi dan Rencana Pembelajaran