BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
3.1. Analisis Sistem
Analisis sistem
diperlukan untuk
mengidentifikasikan dan
mengevaluasi permasalahan, kesempatan, hambatan yang terjadi dan kebutuhan yang diharapkan
untuk membuat rancangan sistem baru yang akan dibuat. Analisis sistem terdiri dari analisis masalah dan analisis kebutuhan yang harus dipenuhi oleh sistem.
3.1.1.
Analisis masalah Cause and Effect Diagram
Cause and Effect Diagram sering disebut Fishbone diagram atau Ishikawa Diagram merupakan salah satu dari tujuh alat pengendali kualitas QC 7 Tools yang
dipergunakan untuk mengidentifikasi akar penyebab dari suatu permasalahan dan mendapatkan ide-ide yang dapat memberikan solusi untuk pemecahan suatu masalah.
MachineTools MachineTools
Material Material
Method Method
Man Man
Kondisi keamanan RSA yang sulit dipecahkan Selisih faktor kunci p,q besar
Kesalahan dalam requirement, design dan coding
Keterbatasan pengalaman Kinerja lambat not responding
Spesifikasi rendah
Keterbatasan kemampuan
Ekstensi file tidak sesuai ketentuan Ukuran file besar
Ketidaksesuaian format file Spesifikasi OS tidak compatible dengan
Bahasa pemrograman Efisiensi Waktu
Pemecahan Kunci Privat Algoritma Rsa
Dengan Memfaktorkan Kunci Publiknya
Menggunakan Metode Kraitchik.
Efisiensi Waktu Pemecahan Kunci
Privat Algoritma Rsa Dengan Memfaktorkan
Kunci Publiknya Menggunakan Metode
Kraitchik. Kelemahan bahasa pemrograman
Memori tidak sesuai Overheating
Error Handler tidak ada Kegunaan terbatas
Algoritma tidak tepat Kesalahan analisis
Gcdp-1, q-1 tidak terlalu besar faktor prima p-1 dan q-1 besar
Kunci privat faktornya bersifat acak mempengaruhi waktu pemecahan
Kondisi keamanan RSA yang sulit dipecahkan
Gambar 3.1 Analisis masalah Sistem Pemecahan Kunci RSA Metode Kraitchik
Cause and Effect Diagram pada Gambar 3.1 menunjukkan akar permasalahan yang paling mempengaruhi efisiensi waktu pemfaktoran kunci publik dalam
Universitas Sumatera Utara
pemecahan kunci privat RSA adalah selisih faktor kunci p – q, Gcdp - 1, q - 1 dan
faktor prima p – 1, q - 1.
3.1.2.
Analisis kebutuhan Kebutuhan sistem bisa diartikan tentang apa yang harus dikerjakan oleh sistem dan
tentang karakteristik apa yang harus dimiliki sistem. Ada dua tipe kebutuhan yang akan dianalisis, yaitu:
1. Kebutuhan Fungsional
Kebutuhan fungsional adalah jenis kebutuhan yang berisi proses-proses yang harus dilakukan oleh sistem dan informasi-informasi yang harus ada di dalam
sistem. Adapun kebutuhan fungsional yang harus dimiliki sistem sebagaimana terlihat pada Tabel 3.1.
Tabel 3.1 Kebutuhan Fungsional Sistem Pemecahan Kunci RSA Metode Kraitchik
No. Kebutuhan
1. Sistem akan melakukan dua proses, yaitu pemecahan kunci privat RSA dan
dekripsi ciphertext menjadi plaintext
2. Pada proses pemecahan kunci privat RSA, pengguna meng-input kunci publik
n bertipe data BigInteger - 2
63
-9,223,372,036,854,775,808 sampai dengan 2
64
18,446,744,073,709,551,616 untuk difaktorkan menjadi faktor kunci
p,q menggunakan metode Kraitchik. Output berupa kunci privat d
menggunakan faktor kunci p,q dengan invers modulo Extended Euclidean 3.
Pada proses dekripsi, pengguna meng-input pasangan kunci privat d, n dan ciphertext dengan ouput berupa plaintext
4. Ciphertext dan plaintext adalah file berekstensi .doc dan .txt dengan
ciphertext berupa numerik angka dan plaintext-nya diubah menjadi karakter ASCII
5. Sistem dilengkapi fungsi timer untuk menghitung waktu proses kerja sistem
6. Sistem dapat menyimpan file hasil dekripsi plaintext pada direktori
penyimpanan
Universitas Sumatera Utara
2. Kebutuhan Nonfungsional
Kebutuhan nonfungsional adalah jenis kebutuhan yang berisi hal-hal atau fitur- fitur lain untuk menunjang fungsionalitas dan utilitas sistem. Analisis kebutuhan
nonfungsional meliputi performance kinerja, information informasi, control kontrol atau keamanan, dan service pelayanan. Kebutuhan nonfungsional yang
akan dibuat sebagaimana terlihat pada Tabel 3.2.
Tabel 3.2 Kebutuhan Nonfungsional Sistem Pemecahan Kunci RSA Metode
Kraitchik No.
Kebutuhan Penjelasan
1. Performance Kinerja
1. Menggunakan algoritma yang efektif dan
efisien 2.
Membatasi panjang kunci maksimal yang masih dalam jangkauan kinerja sistem
3. Tidak terlalu banyak informasi
4. Kontrol atau pengendalian tidak berlebihan
2. Information Informasi
1. Menampilkan informasi mengenai proses atau
situasi yang sedang berjalan, proses yang telah selesai dan langkah-langkah selanjutnya
2. Menampilkan informasi prosedur atau
langkah langkah sistem 3.
Control Kontrol Menangani masalah di luar kondisi normal,
misalnya jika input tidak sesuai dengan kriteria sistem, salah melakukan prosedur dan
lain-lain. 4.
Service Pelayanan 1.
Akurasi dalam pengolahan data 2.
Kehandalan terhadap konsistensi dalam pengolahan input dan output-nya serta
kehandalan dalam menangani pengecualian 3.
Sistem user friendly dalam penggunaan dan interface
Universitas Sumatera Utara
3.2. Perancangan Sistem