Oleh karena itu, informasi yang sebagian besar disimpan dan dikirim dalam bentuk elektronik atau bahkan melalui cloud computing membutuhkan sarana untuk
menjamin tercapainya aspek-aspek keamanan informasi, walaupun tidak ada jaminan bahwa semua aspek-aspek keamanan tersebut dapat tercapai. Hal inilah yang menjadi
fokus kriptografi dalam pelayanan keamanan.
2.2. Kriptografi
2.2.1. Definisi dan terminologi
Menurut bahasa kata kriptografi terdiri dari kata ”crypto” dan “graphy”. Kata “crypt”
berasal dari Yunani yaitu κρυ ε oζ atau Kruptos yaitu tersembunyi hidden.
Sedangkan graphy mengacu pada “graphein” yaitu tulisan writing. Jadi, kata
“cryptography” berarti tulisan tersembunyi hidden writing dan umumnya mengacu
pada bagian enkripsi yang membentuk sistem transmisi rahasia Batten, 2013.
The Concise Oxford Dictionary 2006 mendefinisikan kriptografi sebagai seni menulis atau memecahkan kode. Definisi ini tidak sesuai dengan hakikat dari
kriptografi modern. Pertama, hanya berfokus pada masalah komunikasi rahasia hanya sebatas sebuah kode. Kedua, definisi tersebut mengacu pada kriptografi sebagai
bentuk seni. Memang benar sampai abad 20 dan bisa dibilang sampai di akhir abad itu, kriptografi adalah sebuah seni. Membangun kode yang baik, atau
memecahkannya kode yang ada, bergantung pada kreativitas dan keterampilan pribadi. Ada sangat sedikit teori yang bisa diandalkan dan bahkan tidak ada gagasan
yang mendefinisikan mengenai kode yang baik. Namun, pada akhir abad ke-20 hingga sekarang, banyaknya teori yang bermunculan menjadikan kriptografi sebagai bidang
keilmuan Katz Lindell, 2007.
Kriptografi sekarang digunakan di berbagai tempat yang terintegrasi dengan sistem komputer. Ruang lingkupnya meliputi lebih dari komunikasi rahasia, namun
termasuk otentikasi pesan, tanda tangan digital, protokol untuk bertukar kunci rahasia, pelelangan dan pemilihan umum secara elektronik serta uang tunai digital bahkan
masalah-masalah yang mungkin timbul dalam komputasi terdistribusi baik serangan
internal atau eksternal. Beberapa buku mendefinisikan istilah kriptografi sebagai berikut:
i. Kriptografi adalah teknik-teknik studi ilmiah untuk mengamankan informasi
digital, transaksi dan komputasi terdistribusi Katz Lindell 2007.
Universitas Sumatera Utara
ii. Kriptografi adalah ilmu dan seni untuk menjaga keamanan pesan Schneier,
1996. iii.
Kriptografi adalah ilmu yang mempelajari teknik-teknik matematika yang berhubungan dengan aspek keamanan informasi seperti kerhasiaan, integrasi
data, otentikasi entitas dan otentikasi asal usul data Menezes, et al. 2001. Jadi, kriptografi adalah bidang ilmu yang mempelajari teknik-teknik
pengamanan dalam melakukan transaksi informasi dan komputasi terdistribusi untuk memenuhi aspek keamanan informasi.
Terminologi Berikut ini adalah beberapa istilah atau terminologi dasar yang penting untuk
diketahui: 1.
Pesan M, Plaintext P dan Ciphertext C Pesan message adalah data atau informasi yang dapat dibaca atau
dimengerti maknanya. Nama lain untuk pesan adalah plaintext plaintext atau teks-jelas cleartext. Bentuk pesan yang tersandi disebut cipherteks ciphertext
atau kriptogram cryptogram. Ciphertext harus dapat ditransformasikan kembali menjadi plaintext semula agar pesan yang diterima bisa dibaca.
2. Pengirim dan Penerima
Komunikasi data melibatkan pertukaran pesan antara dua entitas. Pengirim sender adalah entitas yang mengirim pesan kepada entitas lainnya.
Penerima receiver adalah entitas yang menerima pesan. Entitas di sini dapat berupa orang, mesin komputer, kartu kredit dan sebagainya.
3. Enkripsi E dan Dekripsi D
Proses menyandikan plaintext menjadi ciphertext disebut enkripsi encryption atau enciphering standar nama ISO 7498-2. Sedangkan proses
mengeminvers ciphertext menjadi plaintext dinamakan dekripsi decryption atau deciphering standar nama ISO 7498-2. Enkripsi dan dekripsi dapat
diterapkan baik pada pesan yang dikirim encryption of data in motion maupun pesan yang tersimpan encryption of data at rest.
4. Cipher dan Kunci
Cipher disebut juga algoritma kriptografi adalah aturan untuk enciphering dan deciphering, atau fungsi matematika yang digunakan untuk enkripsi dan
dekripsi. Perkembangan kriptografi memunculkan masalah pada sebuah cipher
Universitas Sumatera Utara
yaitu algoritma atau cipher tidak selamanya dapat dirahasiakan. Kriptografi modern mengatasi masalah tersebut dengan menggunakan kunci key yang
untuk transformasi enciphering dan deciphering, biasanya berupa string atau deretan bilangan. Dengan menggunakan kunci K maka fungsi enkripsi dan
dekripsi dapat ditulis sebagai E
K
P = C dan D
K
C = P.
Enkripsi E
K
P = C Enkripsi
E
K
P = C Dekripsi
D
K
C = P Dekripsi
D
K
C = P Kunci K
Kunci K
Plainteks P CipherteksC
Plainteks P
Gambar 2.1. Proses enkripsi dan dekripsi
5. Penyadap
Penyadap eavesdropper adalah orang yang mencoba menangkap pesan selama ditransmisikan. Tujuan penyadap adalah untuk mendapatkan informasi
sebanyak-banyaknya mengenai sistem kriptografi yang digunakan untuk berkomunikasi dengan maksud untuk memecahkan ciphertext.
6. Kriptologi
Kriptologi adalah bidang ilmu yang mempelajari kriptografi dan kriptanalisis serta interaksi keduanya yaitu mencakup pembentukan metode enkripsi kriptografi
sekaligus menganalisis suatu cipher untuk memcahkannya tanpa memiliki kunci kriptanalisis.
Schneier, 1996
2.2.2. Tujuan kriptografi
Dari paparan pada bagian 8.1, kita dapat merangkum bahwa kriptografi bertujuan untuk memberi layanan keamanan mencapai tujuan keamanan informasi sebagai
berikut:
1. Kerahasiaan Confidentiality, adalah layanan yang ditujukan untuk menjaga
agar pesan tidak dapat dibaca oleh pihak-pihak yang tidak berhak. Istilah lainnya adalah secrecy dan privacy. Banyak pendekatan untuk menghadirkan
kerahasiaan, mulai dari perlindungan secara fisik sampai perlindungan melalui
algoritma matematika yang menerjemahkan data sehingga sulit dipahami.
Universitas Sumatera Utara
2. Integritas Data Data Integrity, adalah layanan yang menjamin bahwa pesan
masih asliutuh atau belum pernah dimanipulasi selama pengiriman. Manipulasi
data dapat berupa menyisipkan, menghapus dan menukar data tersebut.
3. Otentikasi Authentication, adalah layanan yang berhubungan dengan
identifikasi baik mengidentifikasi kebenaran pihak-pihak yang berkomunikasi entity authentication maupun mengidentifikasi asal usul pesan data origin
authentication. Dua pihak yang saling berkomunikasi harus dapat mengotentikasi satu sama lain sehingga ia dapat memastikan asal usul pesan.
Otentikasi asal usul pesan secara implisit juga memberikan kepastian integritas data, sebab jika pesan telah dimodifikasi berarti asal usul pesan sudah tidak
benar.
4. Penyangkalan Non-Repudiation, adalah layanan untuk mencegah entitas yang
berkomunikasi melakukan penyangkalan yaitu pengirim pesan telah menyangkal
melakukan pengiriman atau penerima pesan menyangkal telah menerima pesan. Menezes, et al. 2001 Schneier, 1996
2.3. Sistem Kriptografi Cryptosystem