Uji Kelayakan Instrumen Uji Keterbacaan Instrumen Uji Validitas Instrumen

Hilman Aliy Mandar,2012 Program Bimbingan Pribadi Berdasarkan Profil Perilaku Agresif Siswa Sekolah Menengah Atas Studi Deskriptip Terhadap siswa Kelas XI SMA PGRI 1 BANDUNG Tahun Ajaran 2011-2012 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu perilaku agresif, sedangkan pernyataan negatif mengandung pengertian bahwa setiap pernyataan memiliki tingkat kesesuaian yang sangat rendah dengan indikator perilaku agresif.

4. Pengujian Instrumen

a. Uji Kelayakan Instrumen

Uji kelayakan atau yang lebih dikenal dengan penimbangan judgement alat pengumpul data dilakukan untuk melihat kesesuaian antara konstruk instrumen dengan landasan teoretis, definisi operasional variabel, dan ketepatan bahasa untuk subjek yang akan memberikan respon Penimbangan judgement dalam penelitian ini dilakukan oleh para pakar bimbingan dan konseling di lingkungan jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan yaitu Dr. Ipah Saripah, M.Pd., Nandang Budiman, S.Pd.,M.Si., dan Eka Sakti Yudha, M.Pd. Penimbangan dilakukan untuk menilai memadai atau tidaknya pernyataan yang digunakan dalam instrumen dengan melihat segi konstruk, isi dan redaksi bahasa. Pernyataan yang berkualifikasi memadai M dapat langsung digunakan sebagai item pernyataan dalam instrumen penelitian sementara pernyataan yang berkualifikasi tidak memadai TM perlu direvisi dan diperbaiki.

b. Uji Keterbacaan Instrumen

Uji keterbacaan instrumen dilakukan untuk mengukur keterbacaan instrumen agar dapat dipahami oleh subjek penelitian. Uji keterbacaan Hilman Aliy Mandar,2012 Program Bimbingan Pribadi Berdasarkan Profil Perilaku Agresif Siswa Sekolah Menengah Atas Studi Deskriptip Terhadap siswa Kelas XI SMA PGRI 1 BANDUNG Tahun Ajaran 2011-2012 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu dilakukan kepada siswa Sekolah Menengah Atas PGRI I Bandung yang tidak dijadikan anggota sampel penelitian sebanyak 5 orang, yaitu 1 orang kelas XI IPA 1, 2 orang kelas XI IPS 2, dan 2 orang kelas XI IPS 3. Setelah dilakukan uji keterbacaan, butir pernyataan dalam instrumen yang kurang jelas diperbaiki sehingga dapat dimengerti oleh siswa.

c. Uji Validitas Instrumen

Uji validitas dilakukan untuk menunjukan tingkat ketepatan setiap item pernyataan dalam mengukur aspek yang diungkap. Suatu instrumen dikatakan valid apabila alat ukur yang digunakan tepat sehingga instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur yang sebenarnya harus diukur Julianti, 2001: 145. Pengujian validitas instrumen yang dilakukan dalam penelitian adalah seluruh item yang terdapat dalam angket yang mengungkap perilaku agresif siswa. Uji validitas dalam penelitian ini menggunakan perangkat program SPSS for Windows versi 16.0. Validitas item dilakukan dengan menganalisis daya pembeda menggunakan prosedur pengujian S pearman’s rho. Setiap item dari instrumen dikorelasikan dengan skor total aspeknya. Dari hasil pengolahan data pada SPSS terhadap 68 item pernyataan dalam instrumen perilaku agresif siswa, didapatkan hasil bahwa 65 item dinyatakan valid dengan menggunakan kriteria signifikansi pada level 0.05 pada taraf kepercayaan 95. Sedangkan 3 item lainnya dinyatakan tidak Hilman Aliy Mandar,2012 Program Bimbingan Pribadi Berdasarkan Profil Perilaku Agresif Siswa Sekolah Menengah Atas Studi Deskriptip Terhadap siswa Kelas XI SMA PGRI 1 BANDUNG Tahun Ajaran 2011-2012 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu valid hasil perhitungan SPSS terlampir. Untuk hasil uji validitas dapat dilihat pada tabel 3.4 berikut. Tabel 3.4 Hasil Uji Validitas Item Instrumen Perilaku Agresif Siswa SMA Keterangan Nomor Item Jumlah Valid 1, 2, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 28, 29, 30, 31, 32, 33, 34, 35, 36, 37, 38, 39, 40, 41, 42, 43, 44, 45, 46, 47, 48, 49, 50, 51, 52, 53, 55, 56, 58, 59, 60, 61, 62, 63, 64, 65, 66, 67, 68 65 Tidak valid 3, 54, 57 3 Jumlah 68

d. Uji Reliabilitas