Respon Pertumbuhan Bibit Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) terhadap Pemupukan N pada Media Tumbuh dengan Kompos Alang-alang dengan Inokulasi Trichoderma sp.
Muhamad Haekal. Respon Pertumbuhan Bibit Kelapa Sawit (Elueis guineensis
Jacq.) terhadap Pemupukan N pada Media Tumbuh dengan Kompos Alang-alang
dengan Inokulasi Triclzodermu sp. Di bawah bimbingan Sudirman Yahya dan
Yahya Fakuara.
RINGKASAN
Kelapa sawit (Llueis guineensis Jacq.) merupzkan salah satu penghasil minyak
nabati yang penting dan memberikan sumbangan yang besar dalam perekonomian
Indonesia. Perkembangan kelapa sawit dari tahun ke tahun meningkat baik kuantitas
maupun kualitasnya dalam memperoleh devisa negara. Perluasan areal kelapa sawit di
Indonesia telah mencapai 2 779 882 ha pada tahun 1998 dengan produksi mencapai
5 005 905 ton (Biro Pusat Statistik, 1999). Selain untuk diekspor, jumlah penduduk
Indonesia yang sangat besar merupakan pasar potensial untuk komoditi kelapa sawit.
Pada umumnya areal perkebunan kelapa sawit di Indonesia didominasi oleh
tanah Podsolik Merah Kuning yang memiliki kesuburan rendah.
Tanah tersebut
mempunyai struktur yang tidak mantap sehingga peka terhadap erosi, sedangkan dari
segi kimia miskin akan unsur hara dan bereaksi masam. Upaya untuk membuat tanah
tersebut lebih produktif antara lain dengan cara pengapuran, penambahan bahan
organik serta pemupukan NPK (Leiwakabessy, 1988).
Sehubungan dengan ha1 di atas pada penelitian ini telah dikaji respon
pertumbuhan bibit kelapa sawit terhadap pemberian bahan organik dan pemupukan
nitrogen.
aha an-bahan yang
.
.
digunakan. adalah kecambah kilnpa sawit varietas
Tenera (Dura x Psifera) yang berasal dari Puslitbun Marihat, pupuk urea, TSP, KCI,
Kiesserite, Starter Tricl~oderntuviride, Agrispon, Alang-alang (Imperutu cylindricu)
dan tanah Podsolik Merah Kuning (PMK) yang diambil dari Jasinga Bogor
Penelitian ini merupakan percobaan faktorial dua faktor menggunakan rancangan
acak lengkap (RAL). Faktor pertama adalah bahan organik (sebagai faktor A) yang
terdiri atas empat taraf yaitu A. (tanah PMK tanpa serasah alang-alang), A, (tanah
PMK + kompos serasah alang-alang dengan inokulasi Triclzodermu viride), A2 (tanah
Jacq.) terhadap Pemupukan N pada Media Tumbuh dengan Kompos Alang-alang
dengan Inokulasi Triclzodermu sp. Di bawah bimbingan Sudirman Yahya dan
Yahya Fakuara.
RINGKASAN
Kelapa sawit (Llueis guineensis Jacq.) merupzkan salah satu penghasil minyak
nabati yang penting dan memberikan sumbangan yang besar dalam perekonomian
Indonesia. Perkembangan kelapa sawit dari tahun ke tahun meningkat baik kuantitas
maupun kualitasnya dalam memperoleh devisa negara. Perluasan areal kelapa sawit di
Indonesia telah mencapai 2 779 882 ha pada tahun 1998 dengan produksi mencapai
5 005 905 ton (Biro Pusat Statistik, 1999). Selain untuk diekspor, jumlah penduduk
Indonesia yang sangat besar merupakan pasar potensial untuk komoditi kelapa sawit.
Pada umumnya areal perkebunan kelapa sawit di Indonesia didominasi oleh
tanah Podsolik Merah Kuning yang memiliki kesuburan rendah.
Tanah tersebut
mempunyai struktur yang tidak mantap sehingga peka terhadap erosi, sedangkan dari
segi kimia miskin akan unsur hara dan bereaksi masam. Upaya untuk membuat tanah
tersebut lebih produktif antara lain dengan cara pengapuran, penambahan bahan
organik serta pemupukan NPK (Leiwakabessy, 1988).
Sehubungan dengan ha1 di atas pada penelitian ini telah dikaji respon
pertumbuhan bibit kelapa sawit terhadap pemberian bahan organik dan pemupukan
nitrogen.
aha an-bahan yang
.
.
digunakan. adalah kecambah kilnpa sawit varietas
Tenera (Dura x Psifera) yang berasal dari Puslitbun Marihat, pupuk urea, TSP, KCI,
Kiesserite, Starter Tricl~oderntuviride, Agrispon, Alang-alang (Imperutu cylindricu)
dan tanah Podsolik Merah Kuning (PMK) yang diambil dari Jasinga Bogor
Penelitian ini merupakan percobaan faktorial dua faktor menggunakan rancangan
acak lengkap (RAL). Faktor pertama adalah bahan organik (sebagai faktor A) yang
terdiri atas empat taraf yaitu A. (tanah PMK tanpa serasah alang-alang), A, (tanah
PMK + kompos serasah alang-alang dengan inokulasi Triclzodermu viride), A2 (tanah